Anda di halaman 1dari 3

NAMA : WAN ARAS

NIM : 5173143025

1. Harapan :

Ketersediaan batik cap motif etnis nias kuantitasnya sama dengan batik cap motif
lainnya di galeri batik Ardhina Batik Medan guna melestarikan dan mengenalkan batik cap
motif etnis nias

Masalah :

Kurangnya koleksi batik cap etnis nias di gallery batik Ardhina Batik Medan

Berdasarkan wawancara dengan pemilik ardhina batik bahwa desain batik cap untuk motif
etnis nias masih kurang dan hanya di buat sesuai pesanan costumer. Pada perancangan ini
peneliti ingin mengembangkan desain batik cap dengan motif etnis nias. Perancangan
desain batik ini di buat untuk menjadi pembeda dari jenis motif batik etnis nias di pasaran.

Dengan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan tersebut peneliti akan
melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Desain Batik Cap Motif Etnis Nias
Di Ardhina Batik Medan’’.

2. Harapan :

Ketersediaan batik tulis di ardhina batik semakin banyak dan memiliki beragam motif
yang menarik.

Masalah :

Berdasarkan pengamatan peneliti ketersediaan batik tulis motif etnis nias masih
terbatas dan dari hasil wawancara dengan pemilik pembuatan batik tulis untuk motif etnis
nias hanya di buat jika ada pemesanan. Pada perancangan desain motif batik tulis ini akan
dibuat dengan menyatukan beberapa motif etnis nias sehingga menjadi satu kesatuan desain
ragam motif batik etnik nias pada tekstil.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti akan melakukan penelitian dengan


judul “ Pengembangan Desain Batik Tulis Motif Etnis Nias Di Ardhina Batik Medan”.
3. Harapan :

Pada pembuatan batik jumputan dapat menggunakan pewarnaan kain tekstil dengan
pewarna alami sehingga tidak merusak alam dan dapat memanfaatkan bahan bahan yang
tersedia di sekitar masyarakat.

Masalah :

Pewarnaan alami sering di keluhkan pengrajin bahwa sulit mendapatkan bahan


pokoknya dikarenakan untuk membuat pewarnaan alami membutuhkan bahan alami yang
sangat banyak dan jika di hitung secara ekonomis bahan alami cukup mahal. Berdasarkan
survey yang dilakukan peneliti di daerah deli serdang terdapat banyak limbah sabut kelapa
yang tidak terpakai, diketahui bahwa sabut kelapa didaerah ini tidak memiliki nilai jual
sehingga tidak di manfaatkan dengan baik. Sabut kelapa dapat digunakan sebagai pewarnaan
alami dan tentunya bisa di dapatkan secara cuma-cuma. Peneliti akan melakukan eksperimen
berupa penggunaan sabut kelapa sebagai pewarna alami pada bahan tekstil batik jumputan.

Dengan penjelasan di atas peneliti akan mengambil judul penelitian : “Pengaruh


Pewarnaan Batik Jumputan Menggunakan Limbah Sabut Kelapa (Cocos Nucifera L,
(Coir)) di Batik JUDES (Jumputan Deli Serdang).

4. Harapan :

Peningkatan penjualan busana batik wanita ready to wear dengan batik motif
Sumatera Utara di Ardhina Batik Medan.

Masalah :

Kurangnya penjualan busana batik wanita ready to wear dengan batik motif
Sumatera Utara di Ardhina Batik Medan.

Berdasarkan pengamatan peneliti saat melihat langsung ke lokasi galeri Ardhina


Batik Medan, peneliti melihat bahwa banyak busana batik yang belum terjual dalam waktu
yang lama, mengunakan desain yang tidak mengikutin trend busana dan juga di dapati
busana batik yang ukurannya tidak menggunakan ukuran standar melainkan menggunakan
ukuran badan model costom. Penjualan busana sangat di pengaruhi oleh desain busana dan
selalu mengikuti perkembangan trend busana. Peniliti akan melakukan perancangan desain
busana ready to wear sebagai upaya peningkatan penjualan busana ready to wear di Ardhina
Batik Medan.

Dengan penjelasan di atas peneliti menarik sebuah judul penelitian “Perancangan


Busana Wanita Ready To Wear Dengan Batik Motif Sumatera Utara Di Ardhina Batik
Medan’’
5. Harapan :

Kesadaran penggunaan daun pepaya dapat menjadi lebih luas dari sekedar menjadi
sayur dan lalapan dapat bermanfaat untuk ecoprint yang memiliki nilai jual yang tinggi.

Masalah :

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pewarnaan alami yang menghasilkan


motif berasal dari tumbuhan sekitar mengakibatkan ketidaktahuan masyarakat mengenai
teknik ecoprint pada suatu kain. Daun pepaya yang ada disekitar masyarakat di jadikan
lalapan namun lebih sering tidak dipakai dan di biarkan layu karena hanya ingin mengambil
buah pepayanya saja, maka pemanfaat daun pepaya sebagai bahan dasar motif ecoprint
sangat baik di lakukan. Dalam pembuatan ecoprint memiliki beberapa metode pembuatan
yaitu teknik pounding/pukulan dan teknik steam/kukus proses pembuatan dengan alur yang
berbeda berpeluang menghasilkan perbedaan hasil ecoprint yang dilakukan.

Dari pemaparan diatas maka peneliti mengambil judul penelitian berupa :


“Perbandingan Hasil Ecoprint Motif Daun Pepaya Dengan Menggunakan Teknik
Steam Dan Teknik Pounding Yang Di Terapkan Pada Serat Buatan Di Bunda
Hana Ecoprint Medan”

Anda mungkin juga menyukai