Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN MOTIF BATIK CAP MENGGUNAKAN KONSEP

MODULAR STAMP PADA PRODUK FASHION

Durotul Masfufah1, Ahda Yunia Sekar Fardhani2


Jurusan Kriya Tekstil dan Fashion, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom
1
fufahdurotul@student.telkomuniversity.ac.id
2
ahdayuniasekar@telkomuniversity.ac.id

Abstrak

Batik berkembang pada akhir abad ke -18. Jenis batik yang banyak diminati konsumen adalah
batik cap karena harganya yang lebih murah. Kehadiran teknik batik cap mempermudah pengrajin
batik, karena penggunaan canting cap yang membuat pengerjaan lebih cepat. Dari sisi motif, motif
batik cap terlihat homogen ketimbang batik tulis yang lebih memiliki keberagaman. Selain itu
motif yang dihasilkan dari teknik batik cap biasanya berupa pengulangan motif yang bersifat
sedikit monoton. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan motif pada teknik batik cap.
Pengembangan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan konsep modular stamp yang
memiliki potensi untuk menghasilkan kebaruan visual maupun variasi visual pada motif.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dari studi
literatur, wawancara, dan eksplorasi. Hasil dari penelitian ini adalah canting cap modular, dan
inovasi visual pada hasil pencetakan motif di kain. Selanjutnya lembaran kain bermotif ini
dijadikan sebagai perancangan produk fashion.

Keywords: Batik, Canting Cap, Modular Stamp, Fashion

Abstract

Batik develop at the end of the 18th century. The type of batik that is in great demand by
consumers is stamped batik because the price is cheaper. The presence of the stamped batik
technique makes it easier for batik craftsmen, because the use of canting caps makes processing
faster. In terms of motifs, stamped batik motifs look homogeneous compared to written batik
which has more diversity. In addition, the motifs produced from the stamped batik technique are
usually in the form of repeating motifs that are slightly monotonous. Therefore, it is necessary to
develop motifs in the stamped batik technique. This development can be done by using the concept
of modular stamp which has the potential to produce visual novelty as well as visual variations
in motifs. This study uses qualitative methods with data collection techniques from literature
studies, interviews, and exploration. The results of this study are modular canting caps, and visual
innovations on the results of printing motifs on fabrics. Furthermore, this patterned sheet of cloth
is used as a fashion product design.

Keywords: Batik, Canting Cap, Modular Stamp, Fashion

251
Durotul Masfufah1, Ahda Yunia Sekar Fardhani2: PENGEMBANGAN MOTIF BATIK CAP MENGGUNAKAN KONSEP MODULAR STAMP PADA
PRODUK FASHION

PENDAHULUAN menjelaskan bahwa dengan konsep modular


stamp, beragam motif dapat dikembangkan
Batik merupakan salah satu jenis kain dari desain yang sederhana tanpa harus
tradisional yang memiliki tingkat kerumitan membuat plat cetak dengan skala besar. Pada
yang tinggi dari sisi motif dan pewarnaan penelitian tersebut, penggunaan metode
(Artiwi et al., 2021). Batik berkembang sejak modular stamp masih terbatas pada teknik
akhir abad ke -18. Pada awalnya batik dibuat block printing, yang memungkinkan konsep
dengan teknik tulis dimana pengerjaannya modular stamp tersebut untuk dikembangkan
memakan waktu yang relatif lama dan dengan teknik lainnya seperti teknik batik cap
harganya mahal. Kemudian teknik batik cap melihat adanya kemiripan yaitu keduanya
hadir dan mempermudah pengrajin batik, menggunakan cap untuk mentransfer motif.
karena proses pembuatannya menggunakan
canting cap. Dampak penggunaan canting cap Berdasarkan pemaparan tersebut,
disamping pengerjaan yang lebih cepat, juga penulis melihat bahwa konsep modular stamp
berdampak pada kualitas motif yang lebih rapi memiliki potensi untuk mengembangkan
(Artiwi et al., 2021). Oleh karena itu, batik cap teknik batik cap dalam membuat kebaruan
banyak diminati konsumen karena harganya motif dan variasi visual pada motif batik cap.
juga lebih terjangkau dibandingkan dengan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,
batik tulis (Wangi et al., 2019). dengan menggunakan teknik pengumpulan
data dari studi literatur, wawancara, dan
Canting cap yang digunakan untuk eksplorasi. Hasil dari penelitian ini berupa plat
pembuatan batik cap memungkinkan motif cetak modular, motif batik dalam bentuk
yang dihasilkan tidak berubah-ubah, dan selalu lembaran kain, dan perancangan produk
sama (Wangi et al., 2019). Hal tersebut fashion.
menyebabkan motif batik cap menjadi terlihat
homogen ketimbang batik tulis yang terlihat METODE
lebih beragam. Pada teknik batik cap biasanya
menghasilkan motif berupa pengulangan yang Metode yang digunakan dalam
bersifat sedikit monoton. Sejalan dengan yang penelitian adalah kualitatif dengan teknik
dikemukakan oleh Cahyani (2015) bahwa pengumpulan data dari studi literatur,
motif batik cap terkesan kaku dan terbatas. wawancara, dan eksperimen.
Oleh karena itu, ada potensi untuk
mengembangkan teknik batik cap dengan Eksperimen terdiri dari eksperimen
tujuan untuk menghasilkan motif yang lebih secara digital dan analog. Pada eksperimen
beragam. beberapa material dibutuhkan seperti kayu
untuk membuat canting cap modular, dan kain
Dalam dunia arsitektur, dan teknik, primissima untuk mengaplikasikan motif.
terdapat sistem modular yang menganut Kemudian untuk pewarnaan kain,
konsep "persediaan minimum dan keragaman menggunakan pewarna batik remazol.
maksimum" (Hur et al., 2011). Konsep ini Ekperimen dilakukan dengan beberapa tahap
menjelaskan bahwa suatu desain yang yaitu eksperimen modular stamp dan motif
kompleks dapat dikelola dengan membaginya digital, eksperimen kain dan pewarnaan, dan
menjadi bagian-bagian kecil yang disebut eksperimen analog.
modul. Pada penelitian sebelumnya oleh Ahda
Yunia Sekar Fardhani pada tahun 2020, HASIL DAN PEMBAHASAN
membahas tentang pengolahan motif
menggunakan teknik block printing dengan Hasil
memanfaatkan sisa potongan karet ban untuk
dijadikan modular stamp. Modular stamp Batik
adalah plat cetak yang komponennya dapat Batik merupakan salah satu jenis kain
dibongkar, ditata ulang dan juga arah motif tradisional yang memiliki tingkat kerumitan
pada balok dapat disesuaikan (Kerdthip et al., yang tinggi pada sisi motif dan pewarnaan
2015). Dalam penelitiannya Fardhani (2020) (Artiwi et al., 2021). Batik termasuk salah satu

252
Volume 9 Nomor 3 September - Desember 2022

wastra yang menjadi aset kekayaan bagi Mengikuti perkembangan zaman,


nusantara. Ciri khas batik adalah teknik mulai muncul batik-batik kontemporer yang
penggambaran motif pada kain menggunakan pola motifnya lebih bebas. Motif batik
malam atau lilin yang telah dipanaskan kontemporer mucul karena adanya pengaruh
menggunakan alat berupa canting cap. dari globalisasi (Artiwi et al., 2021). Batik
dengan corak kekinian juga lebih digemari
Berdasarkan teknik pembuatannya anak muda. Sehingga para pengrajin batik
batik dibedakan menjadi batik tulis, batik cap, berusaha untuk membuat inovasi dengan
serta kombinasi batik tulis dan cap (Pamela, menciptakan batik yang baru atau kekinian
2019). Beberapa sumber menyatakan bahwa (kontemporer). Batik kontemporer bisa dilihat
printing masuk ke dalam salah satu jenis batik. dari segi desain seperti komposisi, motif, dan
Tetapi hal tersebut dibantah oleh Nawawi warna, maupun proses pembuatannya.
(2018) yang menyatakan bahwa meskipun Penggunaan warna dalam batik juga lebih
motif yang dihasilkan serupa dengan motif bebas, yang sebelumnya mengandung makna
pada batik, tetapi printing tidak melalui proses- disetiap warnanya sekarang tidak lagi seperti
proses seperti pembubuhan malam itu. Pemilihan warna pada batik kontemporer
menggunakan canting, proses pencelupan menyesuaikan color scheme dan mengikuti
warna, maupun penglorodan. Jadi, printing warna yang tren pada tahun itu. Motif pada
tidak dapat disebut sebagai batik. batik kontemporer tidak terikat dengan
peraturan zaman dahulu dan berkembang
Batik cap atau batik cetak adalah jenis sesuai zaman (Artiwi et al., 2021).
batik yang dihasilkan dengan cara mengecap,
mencetak, pada salah satu permukaan kain Modular Stamp
menggunakan cap atau stempel yang telah
dibentuk sesuai pola atau motif tertentu (Artiwi Modularitas adalah konsep yang telah
et al., 2021). Cap atau stempel tersebut terbuat dipraktikan dalam banyak bidang yang
dari tembaga atau kayu. Jenis batik ini berhubungan dengan sistem yang kompleks
dihasilkan dengan cara mencelupkan cap atau (Hur et al., 2011). Sebuah sistem yang
stempel ke dalam malam atau lilin panas, kompleks dapat dikelola dengan membaginya
kemudian menekan atau mengecapnya pada menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan
permukaan kain. Proses ini dilakukan secara masing-masing terpisah antara satu sama lain
terus-menerus sehingga akan terbentuk menjadi sebuah modul. Modul adalah unit
rangkaian pola motif atau batik yang teratur. kecil dalam sistem yang lebih besar yang
Pola atau motif batik cap selalu ada secara struktural independen satu sama lain,
pengulangan dengan bentuk yang sama, tetapi saling bekerja sama.
simetris, dan teratur (Pamela, 2019). Ukuran
garis yang membentuk motif dan ragam hias Mengikuti perkembangan ilmu
pada batik cap lebih besar atau tebal dibanding pengetahuan, prinsip-prinsip modularitas
jenis batik tulis. Batik dalam proses mulai diterapkan dalam disiplin desain
pembuatannya lebih cepat dan mudah industri, mode dan tekstil karena manfaat
dibandingkan dengan batik tulis. Namun ada seperti kemudahan perakitan, dan efektivitas
kelemahan dari batik cap yaitu motif yang biaya (Hur et al., 2011). Dalam dunia fashion,
didapat terbatas (Artiwi et al., 2021). Batik cap konsep modularitas mulai banyak dipakai
biasanya diproduksi secara massal. untuk menciptakan inovasi dalam pembuatan
tekstil sehingga menghasilkan kebaruan dari
Batik biasanya memiliki motif – motif segi tekstur, maupun motifnya.
yang erat dengan filosofi hidup dan memiliki
makna yang baik dalam kehidupan manusia. Modul adalah bagian kecil dalam
Motif pada batik menggambarkan latar sebuah struktur yang ketika digabungkan akan
belakang, kondisi alam, kebudayaan, tradisi menjadi sebuah kesatuan yang kuat (Hur et al.,
adat dan istiadat dalam suatu wilayah dimana 2011). Sedangkan stamp artinya adalah cap.
batik tersebut dibuat (Artiwi et al., 2021). Sehingga modular stamp adalah cap yang
berupa modul-modul satuan yang ketika

253
Durotul Masfufah1, Ahda Yunia Sekar Fardhani2: PENGEMBANGAN MOTIF BATIK CAP MENGGUNAKAN KONSEP MODULAR STAMP PADA
PRODUK FASHION

disatukan akan menghasilkan desain yang akan efektif, tidak komunikatif, dan maknanya
rumit dan kompleks. tidak akan tersampaikan kepada audiens.

Artisanal Fashion Eksperimen

Kata “artisanal” berasal dari kata Tahap akhir adalah melakukan


artisan, yang artinya "seseorang yang terampil eksperimen. Eksperimen dilakukan dengan
membuat sesuatu dengan tangan" (Aako, beberapa tahapan, yaitu eksperimen modular
2016). Artisan disebut juga sebagai seorang stamp dan motif digital, eksperimen kain dan
pengrajin. Seorang artisan memproduksi pewarnaan, dan eksperimen analog.
benda-benda kerajinan yang indah dengan
tangan dan menggunakan metode tradisional. Pattern Board
Dengan demikian kerajinan merupakan aspek
penting terhadap fashion.

Artisanal fashion berfokus pada proses


pembuatan fashion yang dilakukan dengan
teknik kerajinan, seperti merajut dan bordir.
Selain itu semua teknik yang berhubungan
dengan desain fashion, seperti pemintalan,
tenun, pewarnaan, manipulasi kain, pembuatan
pola, konstruksi dan finishing garmen, dapat
dilakukan secara manual, sehingga disebut
sebagai metode artisanal (Aako, 2016).
Gambar 1. Tema Motif Pemandangan Alam
Produk artisanal tidak seluruhnya Bawah Laut
dibuat dengan tangan tapi juga bisa dilakukan Dokumentasi Pribadi, 2022
dengan mesin. Artisanal fashion
mengedepankan kualitas dari pada kuantitas. Eksperimen awal berfokus pada
Selain itu material yang digunakan juga dari pembuatan modular stamp sehingga peneliti
material yang baik, dan proses pembuatan menentukan tema yang akan dijadikan sebagai
secara tradisional membuat proses produksi inspirasi bentuk modular stamp.
cukup memakan waktu. Sehingga pakaian
yang dihasilkan dari kerajinan tangan Tema yang diangkat terinspirasi dari
pengrajin ini umumnya bertahan lebih lama, trend forecast spring/summer 2023 berjudul
dan juga dapat diperbaiki jika mengalami Under The Sea dari PatternCurator. Dalam
sedikit kerusakan. trend forecast ini dijelaskan bahwa fenomena
pandemi saat ini perlahan mulai pulih. Orang-
Unsur dan Prinsip Desain orang mulai berlibur, berpergian dan
menjelajahi dunia luar. Pada saat yang sama,
Prinsip-prinsip desain adalah panduan mereka juga berharap berada di lingkungan
kerja untuk menggunakan elemen rupa dengan yang damai dan sehat untuk menyembuhkan
cara yang paling tepat dan efektif untuk efek negatif yang mereka derita selama periode
menciptakan suatu karya atau desain yang pandemi. Berlibur ke laut menjadi salah satu
bermakna dan dapat dipahami. Elemen desain pilihan karena selain memberi kesegaran,
adalah "apa" dan prinsip adalah "bagaimana" suasana di laut yang menyatu dengan alam dan
(Poulin, 2011). Elemen dan prinsip desain warna air laut yang biru memberikan
seperti titik, garis, bentuk, warna, cahaya, ketenangan pada tubuh dan menyembuhkan
keseimbangan, dan proporsi adalah kata-kata pikiran. Akibatnya, motif dan warna yang
yang dipakai oleh desainer dan digunakan menyegarkan, dan memberi ketenangan tubuh
untuk menyampaikan makna dalam setiap dan pikiran muncul.
mendesain pakaian. Tanpa ketergantungan
pada dasar-dasar ini, suatu karya desainer tidak

254
Volume 9 Nomor 3 September - Desember 2022

Berdasarkan penjelasan trend forecast 5.


tersebut, penulis mendapat inspirasi untuk
mengangkat tema tentang keindahan
pemandangan alam bawah laut. Selain itu,
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara Ket: Pengembangan sketsa
terpenting yang menyimpan keanekaragaman diberi detail garis.
hayati laut tertinggi. Sehingga mendasari 6.
pembuatan motif bertema laut.

Alam bawah laut menyimpan


kekayaan biota laut yang jumlahnya tidak Ket: Pengembangan sketsa
terhitung mulai dari berbagai macam jenis diberi detail garis.
ikan, terumbu karang, tumbuh-tumbuhan air, 7.
dan lainnya. Penelitian ini berfokus pada motif
dengan bentuk terumbu karang dan ikan laut,
dimana keduanya merupakan spesies dan Ket: Pengembangan sketsa
ekosistem terbesar yang tersebar di seluruh diberi detail garis.
lautan. 8.

Eksperimen Modular Stamp dan Motif Digital


Ket: Pengembangan sketsa
Eksperimen awal dilakukan untuk diberi detail garis.
mengetahui bentuk dasar modular motif. Ikan 1.

Tabel 1. Eksplorasi Awal Modular Stamp


Digital Ket: Pengembangan sketsa
diberi detail garis.
Bentuk Sketsa Pengembangan 2.
Terumbu 1.
Karang
Ket: Pengembangan sketsa
Ket: Pengembangan sketsa diberi detail garis.
diberi detail titik. 3.
2.

Ket: Pengembangan sketsa


Ket: Pengembangan sketsa diberi detail garis.
diberi detail titik dan garis. 4.
3.

Ket: Pengembangan sketsa


diberi detail garis.
Ket: Pengembangan sketsa
diberi detail titik.
4. Modul terinspirasi dari patternboard
bertema bawah laut. Sketsa awal menghasilkan
beberapa bentuk dasar modular yang beragam.
Kemudian dilakukan pengembangan dengan
Ket: Pengembangan sketsa menambahkan detail seperti garis dan titik
diberi detail garis.
sehingga bentuk modul terlihat lebih riil.

Setelah melakukan eksperimen awal,


dilakukan eksperimen lanjutan untuk

255
Durotul Masfufah1, Ahda Yunia Sekar Fardhani2: PENGEMBANGAN MOTIF BATIK CAP MENGGUNAKAN KONSEP MODULAR STAMP PADA
PRODUK FASHION

mengembangkan bentuk dasar modul dengan pertimbang-


cara melakukan penggabungan beberapa an bentuk
modul. modul yang
mirip.
Modul 5-2
Tabel 2. Eksplorasi Lanjutan Modular Stamp
Digital

No Modul Komposisi Keterangan


1. Modul 1-1 Dua modul
6. Modul 6-1 Dua modul
dikomposisi-
dikomposisi-
kan secara
kan secara
acak dengan
acak dengan
pertimbang-
pertimbang-
an bentuk
Modul 1-2 an karakter
modul yang
Modul 6-2 garis yang
mirip.
sama.

Modul 1-3
Modul 6-3

2. Modul 2-1 Dua modul


dikomposisi-
kan secara Dengan melakukan kombinasi modul,
acak dengan berpotensi menghasilkan modul baru dengan
pertimbang- bentuk yang lebih beragam. Pada eksperimen
Modul 2-2 an karakter tersebut peneliti membatasi penggabungan
garis yang modul yang berfokus pada karakter garis, titik,
sama. dan bentuk yang membentuk modul.

Langkah selanjutnya yaitu melakukan


3. Modul 3-1 Dua modul komposisi motif dengan menggunakan
dikomposisi- modular stamp berbeda di setiap motifnya.
kan secara Jumlah modular stamp dibatasi 5 stamp saja
acak dengan untuk setiap motif.
pertimbang-
Modul 3-2 an karakter
garis yang
Komposisi motif dilakukan di atas
sama. bidang berukuran 100x60cm. Ukuran modular
stamp 1:1 dari ukuran sebenarnya dengan
mempertimbangkan material stamp yang
4. Modul 4-1 Dua modul
dikomposisi- digunakan yaitu kayu. Berdasarkan wawancara
kan secara dengan pengrajin canting cap dan batik Dwi
acak dengan Putro, ketebalan garis canting cap kayu
pertimbang- minimum 3-5mm. Sehingga canting cap dibuat
Modul 4-2
an bentuk agak besar sekitar 12-20cm untuk mengejar
modul yang detail modul motif.
mirip.

5. Modul 5-1 Dua modul


dikomposisi-
kan secara
acak dengan

256
Volume 9 Nomor 3 September - Desember 2022

Tabel 3. Eksplorasi Motif Modular Stamp memungkinkan untuk dicetak menjadi


Digital modular stamp dengan material kayu. Modular
stamp dari komposisi terpilih kemudian
No Modul Komposisi dikembangkan lagi komposisi motifnya untuk
1. • 1-1 diaplikasikan ke dalam lembaran kain.
• 2-1
• 3-2 Tabel 4. Eksplorasi Motif Modular Stamp
• 4-1 Digital Terpilih
• 6-3
No Komposisi
Ket: Modul dikomposisi secara acak dan
1.
bertumpuk dengan menggunakan prinsip
asimetris.
2. • 2-2
• 3-2
• 4-1
• 5-1
• 6-3

Ket: Modul dikomposisi secara acak dan


Ket: Modul dikomposisi secara acak dan bertumpuk dengan prinsip keseimbangan.
bertumpuk dengan menggunakan prinsip Motif hanya dapat dilihat satu arah.
keseimbangan, letaknya di tengah. 2.
3. • 2-1
• 3-2
• 4-1
• 5-1
• 6-2

Ket: Modul dikomposisi secara acak dan


bertumpuk dengan menggunakan prinsip Ket: Modul dikomposisi secara acak dan
keseimbangan dan susun menyebar. bertumpuk dengan prinsip keseimbangan.
4. • 2-1 Motif hanya dapat dilihat satu arah.
• 3-2 3.
• 4-1
• 5-1
• 6-3

Ket: Modul dikomposisi secara acak dan


bertumpuk dengan menggunakan prinsip
keseimbangan.
Ket: Modul dikomposisi secara acak dan
Pada eksperimen tersebut diketahui bertumpuk dengan prinsip asimetris.
bahwa dengan mengkomposisikan 5 modular Motif hanya dapat dilihat satu arah.
4.
stamp dapat menghasilkan komposisi motif
yang menarik dan juga dinamis. Komposisi
motif terlihat rumit dan tidak terlihat
pengulangan motifnya.

Berdasarkan eksperimen tersebut,


dipilih komposisi yang paling menarik yaitu
komposisi nomor 4 karena motifnya terlihat
Ket: Modul dikomposisi secara acak dan
penuh, rumit, dan seimbang. Selain itu, bertumpuk dengan prinsip keseimbangan.
modular stamp pada komposisi nomor 4 paling

257
Durotul Masfufah1, Ahda Yunia Sekar Fardhani2: PENGEMBANGAN MOTIF BATIK CAP MENGGUNAKAN KONSEP MODULAR STAMP PADA
PRODUK FASHION

Motif hanya dapat dilihat satu arah. toyobo campuran polyester (Ty), rayon
5. campuran polyester (Ry), dan polyester (Py).
Beberapa kain tersebut dilakukan pewarnaan
menggunakan remazol dengan perbandingan
takaran warna:soda ash:air adalah 1:1:20
hingga 1:1:50.

Tabel 5. Eksplorasi Motif Modular Stamp


Digital Terpilih
Ket: Modul dikomposisi secara acak dan
bertumpuk dengan prinsip asimetris. Warna Kain Hasil
Motif hanya dapat dilihat satu arah. Kuning KP

Berdasarkan eksperimen tersebut, Ty


didapatkan bahwa dari modular stamp yang
berjumlah 5 buah dapat menghasilkan 5 Ry
komposisi motif yang berbeda dengan cara Py
memperhatikan teknik penyusunan modular
stamp-nya. Sehingga dihasilkan beberapa
motif yang beragam, dan terlihat lebih Ket: Semakin banyak takaran air,
bervariasi. warna yang dihasilkan semakin pudar.
Bahan yang mengandung polyester
tidak menyerap warna dengan baik.
Eksplorasi Kain dan Pewarnaan
Teal KP
Pada penelitian ini, menggunakan Ty
pewarna remazol karena penggunaannya
mudah, warna yang dihasilkan cerah dan tidak
mudah luntur. Pewarna remazol dapat Ry
diaplikasikan dengan cara dicelup, maupun Py
dicolet atau diusap.
Ket: Semakin banyak takaran air,
warna yang dihasilkan semakin pudar.
Bahan yang mengandung polyester
tidak menyerap warna dengan baik.
Sehingga warna menjadi pudar dan
berubah menjadi kebiruan.
Merah KP
Ty

Gambar 2. Skema Warna


Ry
Dokumentasi Pribadi, 2022
Py
Warna yang dipilih untuk pembuatan
karya terinspirasi dari warna-warna pada color Ket: Semakin banyak takaran air,
trend forecasting ss23 oleh Judith Ng. yaitu warna yang dihasilkan semakin pudar.
warna cerah yang cocok dengan motif-motif Bahan yang mengandung polyester
pemandangan bawah laut. Warnanya tidak menyerap warna dengan baik.
bervariasi antara lain warna ungu, biru, teal, Ungu KP
kuning, oranye, dan merah.
Ty
Tahap selanjutnya, peneliti melakukan
percobaan pada beberapa jenis kain
diantaranya kain katun primissima (KP), katun

258
Volume 9 Nomor 3 September - Desember 2022

Ry ke kayu Modul 2-1


yang
menjadi
Py
material
Ket: Semakin banyak takaran air, canting cap.
warna yang dihasilkan semakin pudar. 2. Kayu diberi
Bahan yang mengandung polyester semacam Modul 3-2
tidak menyerap warna dengan baik. kain di
Oranye KP atasnya
kemudian
Ty dilubangi.
3. Setelah Modul 4-1
dilubangi,
Ry
canting cap
Py ditutup
mengguna-
Ket: Semakin banyak takaran air, kan kayu Modul 5-1
warna yang dihasilkan semakin pudar. dibagian
Bahan yang mengandung polyester bawahnya
tidak menyerap warna dengan baik. dengan cara
Sehingga warna menjadi pudar. dipaku
kemudian
diberi Modul 6-3
Berdasarkan eksperimen tersebut, pegangan
diketahui bahwa kain katun primissima (KP) cap.
paling baik dalam menyerap warna karena
terbuat dari serat alam. Sehingga akan
digunakan sebagai material untuk meng-
aplikasikan motif. Untuk pewarnanya sendiri,
remazol mampu menghasilkan warna yang Canting cap modular yang sudah jadi
diinginkan yaitu warna yang cerah, dan juga dicek kualitasnya dengan melakukan
hasil yang tidak mudah luntur. percobaan pengecapan langsung pada kain dan
diberi warna agar motif terlihat.
Eksperimen Analog
Tabel 7. Percobaan Kualitas Canting Cap
Pada eksperimen analog, dilakukan
pengecapan menggunakan lilin malam untuk Cap Proses Hasil
membentuk motif pada kain. Komposisi motif 2-1 Pengecapan
diambil dari komposisi motif terpilih yang malam ke
sudah dibuat secara digital. Hal ini bertujuan kain.
untuk membuktikan bahwa komposisi motif
digital tersebut dapat diaplikasikan pada kain
menggunakan modular stamp.
Pewarnaan
kain dengan Canting cap bekerja
Eksperimen ini memerlukan canting remazol dengan baik, motif
cap modular, sehingga dilakukan pencetakan
dapat terlihat. Warna
modular stamp terpilih menggunakan material kain tidak merata,
kayu. terlihat garis dan
bintik putih pada kain.
Tabel 6. Proses Pencetakan Canting Cap 3-2 Pengecapan
Modular malam ke
kain.
No Langkah Keterangan Hasil
1. Gambar
modul di
pindahkan

259
Durotul Masfufah1, Ahda Yunia Sekar Fardhani2: PENGEMBANGAN MOTIF BATIK CAP MENGGUNAKAN KONSEP MODULAR STAMP PADA
PRODUK FASHION

Pewarnaan Canting cap bekerja Tabel 8. Eksperimen Motif Analog


kain dengan dengan baik, motif
remazol dapat terlihat. Terdapat Langkah Hasil
noda lilin yang tidak 1. Proses Motif Digital 1 (berwarna)
lepas ketika di-lorod. pengecapan

4-1 Pengecapan
malam ke
kain.

Motif Analog 1
2. Pewarnaan
Pewarnaan Canting cap bekerja dengan
kain dengan dengan baik, motif remazol dan
remazol dapat terlihat. Terdapat dikunci
noda lilin yang tidak dengan
lepas ketika di-lorod. waterglass.
5-1 Pengecapan Motif Digital 2 (berwarna)
malam ke
kain.

Pewarnaan 3. Kain
Canting cap bekerja dikeringkan
kain dengan
dengan baik, motif sebelum di- Motif Analog 2
remazol
dapat terlihat jelas. lorod.
6-3 Pengecapan
malam ke
kain.

Pewarnaan Canting cap bekerja Motif Digital 3 (berwarna)


kain dengan dengan baik, motif
remazol dapat terlihat jelas.

Eksperimen tersebut menunjukan Motif Analog 3


bahwa canting cap bekerja dengan baik. Hal
tersebut dilihat dari motif yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan. Namun ada
beberapa kekurangan pada teknik pewarnaan
dan lorod yang menyebabkan warna tidak
merata dan meninggalkan noda pada kain.
Motif Digital 4 (berwarna)
Tahap selanjutnya yaitu
mengaplikasikan motif yang telah dibuat
secara digital ke kain dengan menggunakan
teknik batik cap modular.

Motif Analog 4

260
Volume 9 Nomor 3 September - Desember 2022

modular stamp. Teknik ini dilakukan dengan


cara mengecapkan canting cap modular secara
bertumpuk dan disusun acak tapi tetap
memperhatikan prinsip rupa keseimbangan.
Sehingga membuat motifnya terlihat seperti
batik tulis dan tidak terkesan homogen.

Motif Digital 5 (berwarna) Berdasarkan eksperimen analog yang


sudah dilakukan, ditemukan bahwa teknik
pengecapan dengan konsep modular stamp
ternyata dapat memakan waktu jika
dibandingkan dengan teknik batik cap pada
umumnya. Hal ini karena dalam prosesnya
Motif Analog 5
pengrajin perlu mengganti canting cap secara
berulang. Selain itu ditemukan juga bahwa
motif yang dihasilkan dari pengembangan
dengan konsep modular stamp ini tidak akan
sama untuk setiap kain. Sebab proses
komposisi motifnya dilakukan secara manual
oleh pengrajin. Meskipun begitu, pengerjaan
teknik batik cap modular tetap lebih cepat
dibandingkan dengan batik tulis.
Eksperimen analog menghasilkan
lembaran kain bermotif yang komposisinya Konsep modular stamp dapat
sama dengan motif digital terpilih. Hal ini mempercepat waktu pencetakan canting cap.
membuktikan bahwa motif digital yang sudah Umumnya pembuatan canting cap berbahan
dibuat dapat diaplikasikan pada kain. Hal ini kayu memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4
juga membuktikan bahwa teknik batik cap minggu. Namun, dengan konsep ini dapat
dapat dikerjakan dengan menggunakan canting dikerjakan dalam waktu 1 minggu untuk 5
cap berkonsep modular stamp. modular stamp. Hal ini karena konsep modular
stamp membuat detail dan ukuran canting cap
Teknik pewarnaan pada eksperimen menjadi lebih sederhana. Harganya pun
analog menghasilkan warna yang sesuai menjadi lebih murah.
dengan yang diinginkan dan warnanya merata.
Sehingga menghasilkan motif yang menarik. Dari segi ketahanan, canting cap kayu
Motif juga terkesan seperti batik tulis karena dapat dipakai berulang dan masa
tidak terlihat pengulangan pada motifnya dan pemakaiannya tidak dapat dipastikan. Namun,
menggunakan banyak warna. jika motif yang dihasilkan mulai tidak terlihat
detailnya atau lilinnya membentuk blok,
Pembahasan tandanya kualitas canting cap mulai berkurang.
Dari segi motifnya, canting cap kayu meng-
Berdasarkan hasil penelitian, dapat hasilkan garis yang tebal. Sehingga tidak dapat
diketahui bahwa motif batik cap dapat mencapai detail yang rumit.
dikembangkan dengan cara mengaplikasikan
konsep modular stamp pada teknik batik cap. Pada proses pewarnaan batik, material
Konsep ini memiliki potensi untuk berbahan serat alam dapat menyerap warna
menghasilkan kebaruan pada motif batik cap paling baik. Sedangkan untuk material yang
dan menghasilkan beberapa komposisi motif mengandung polyester tidak dapat menyerap
berbeda yang menarik, beragam, dan warna dengan baik. Pewarna yang digunakan
bervariasi. untuk membatik pada penelitian ini adalah
remazol. Warnanya lebih cerah dan
Potensi lainnya yaitu dihasilkan penggunaannya mudah. Namun, dapat
sebuah inovasi berupa teknik pengkomposisian beresiko warna tidak merata jika tidak

261
Durotul Masfufah1, Ahda Yunia Sekar Fardhani2: PENGEMBANGAN MOTIF BATIK CAP MENGGUNAKAN KONSEP MODULAR STAMP PADA
PRODUK FASHION

dilakukan dengan benar. Desain

Konsep Desain Pada bagian desain ini akan


dilampirkan pengaplikasian desain motif batik
Berdasarkan hasil eksperimen yang modular pada perancangan produk artisanal
telah dilakukan, menyesuaikan dengan tujuan fashion berupa busana untuk wanita.
dari penelitian yaitu memperoleh kebaruan
motif dan variasi visual pada motif batik yang Sketsa terdiri dari 5 desain yang dibuat
kemudian akan dirancang menjadi produk dengan menggabungkan antara busana etnik
fashion dengan pengaplikasian teknik batik modern dengan motif batik bertema laut.
maka perancangan produk akhir diperoleh
produk artisanal fashion bermotif batik
modular.

Penelitian ini akan menghasilkan


produk berupa busana artisanal fashion untuk
wanita yang dibuat berdasarkan konsep
SEGARA. Dalam bahasa Jawa, segara artinya
adalah lautan. Konsep terinspirasi dari
pengerjaan motif menggunakan teknik batik
cap modular. Dalam pembuatannya, batik cap
dikerjakan secara manual oleh pengrajin Gambar 4. Desain Produk Fashion
Dokumentasi Pribadi, 2022
sehingga berkaitan dengan metode artisanal
fashion yang dilakukan dengan teknik
Desain merupakan busana artisanal
kerajinan atau handmade.
fashion yang terdiri dari rok, dress, dan outer
yang dibuat dengan potongan asimetris dan
penambahan aksen seperti belt. Penempatan
motif pada busana dengan pertimbangan pusat
perhatian. Desain ini dibuat sebagai
pembuktian bahwa lembaran kain bermotif
dapat dijadikan sebagai material dalam
perancangan produk fashion.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Gambar 3. Konsep Imageboard
Dokumentasi Pribadi, 2022 Berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan dengan beberapa tahapan, maka
Imageboard ini menjadi panduan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
dalam mendesain rancangan produk maupun 1. Konsep modular stamp berpotensi untuk
keseluruhan dari tema yang sudah dibuat. Pada mengembangkan teknik batik cap untuk
Imageboard terdapat visual-visual yang menghasilkan kebaruan motif dan variasi
mewakili konsep secara keseluruhan. Warna visual pada motif. Kebaruan motif yang
yang digunakan menyesuaikan tema yaitu dihasilkan dapat dijadikan sebagai
warna-warna cerah yang cocok untuk perancangan produk artisanal fashion
menggambarkan suasana lautan. Terdiri dari berupa busana wanita.
warna ungu, biru, teal, merah, kuning, dan 2. Penelitian menghasilkan inovasi
oranye. Gaya pakaian etnik modern seperti pengkomposisian canting cap modular
yang terlihat pada imageboard. yaitu dengan cara ditumpuk dan disusun
acak sehingga menghasilkan motif yang
tidak terlihat pengulangannya dan tidak

262
Volume 9 Nomor 3 September - Desember 2022

terlihat homogen. pencelupan warna sebelum dan sesudah


3. Proses pengecapan batik dengan konsep pengecapan. Sehingga garis motifnya
modular stamp cukup memakan waktu. memiliki warna.
Namun tetap lebih cepat dibandingkan
pengerjaan batik tulis. Sedangkan dari DAFTAR PUSTAKA
segi proses pencetakan canting cap kayu,
konsep modular stamp dapat mem- Aako, M. (2016). Fashion In-between
percepat pengerjaan karena motifnya Artisanal Design and Production of
lebih sederhana. Fashion. Finland: Aalto ARTS Books.
4. Material kain dari serat alam seperti kain
primissima adalah yang paling baik dalam Artiwi, A., & Widyastuti, T. (2021).
menyerap pewarna batik. Pewarna batik Perancangan Batik Cap Bertema
yang digunakan yaitu remazol karena Wedangan Sebagai Upaya Pelestarian
mudah diaplikasikan, namun beresiko Minuman Tradisional Indonesia. Jurnal
warna tidak merata. Kriya dan Industri Kreatif, 1(2), 77-86
5. Canting cap kayu dapat dipakai berulang
dan tahan lama dengan melakukan Cahyani. (2015). Modul Batik Cap. DPK
perawatan yang tepat. Tekstil. Tidak diterbitkan

Saran Elliott, Inger McCabe. (2004). Batik, Fabled


Cloth of Java. Singapura: Periplus.
Setelah melalui beberapa tahapan
dalam penelitian ini, berdasarkan hasil Fardhani, A.Y.S. (2020). An Innovation of
penelitian terdapat beberapa saran untuk bahan Textile Surface Design Throufh The
pertimbangan pada penelitian selanjutnya, Development of Block printing
yaitu: Techniques Using Modular Stamp As A
1. Komposisi motif modular stamp Step To Reduce Gas Emissions In Fashion
sebaiknya dilakukan secara langsung Manufacturing. International Proceeding
tanpa melalui proses komposisi digital. Conference on Multimedia, Architecture
Hal ini dapat membuat waktu lebih & Design (IMADe), vol 1, p-ISSN: 2747-
efisien. Namun diperlukan kreatifitas 1764, e-ISSN: 2747-1756
yang tinggi bagi pengrajin. Agar dapat
menghasilkan komposisi motif yang baik. Hur, E.S., & Thomas, B.G. (2011).
2. Jika kualitas motif yang dihasilkan Transformative Modular Textile Design.
canting cap berkurang, disarankan untuk Mathematics, Music, Art, Architecture,
menambahkan lapisan kain pada canting Culture, 217-224
capnya agar dapat digunakan kembali.
Selain itu, canting cap yang telah Kerdthip, K. (2015). Modular Batik Stamp
digunakan sebaiknya disimpan dengan Block: Development of Southern Thai
motif menghadap ke atas agar motif tidak Printing Batik Stamp Block. International
rusak. (Humanities, Social Sciences and Arts),
3. Sebelum melakukan pengecapan, pasti- 8(4), 127-142. ISSN 1906-3431
kan kain bersih agar tidak meninggalkan
noda setelah kain di lorod. Ketika proses Nawawi, E. (2018). Jangan Sebut Itu "Batik
pewarnaan, lakukan dengan cepat agar Printing" Karena Batik Bukan Printing.
warnanya merata. Artchive, 01(01), 45-52
4. Untuk menghasilkan motif yang lebih
rumit, dapat dilakukan dengan mengganti Pamela, L. (2019). Kajian Desain Batik Tulis
material canting cap kayu dengan Di Batik Owens Joe Bekonang. Gelar
tembaga atau kertas agar hasil motifnya Jurnal Seni Budaya, 17(2), 129-139
juga lebih detail dan garisnya tipis.
5. Untuk memperoleh warna yang lebih Poulin, R. (2011). The Language of Graphic
menarik lagi, dapat dilakukan dengan Design. USA: Rockport Publishers, Inc.

263
Durotul Masfufah1, Ahda Yunia Sekar Fardhani2: PENGEMBANGAN MOTIF BATIK CAP MENGGUNAKAN KONSEP MODULAR STAMP PADA
PRODUK FASHION

Wangi, R.R, et al., (2019). Pelaksanaan Proses


Produksi Pada Usaha Kecil Batik
Pringgokusumo Banyuwangi. E-SOSPOL
VI(1), 55-63

264

Anda mungkin juga menyukai