Anda di halaman 1dari 10

Tugas 7: Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen: Arsad Suni, S.Kep, Ns., M.Kep

MAKALAH

PENGONTROLAN

OLEH

NAMA: Nurtika Afriani Bahri Rompi

NIM: 20144010026

SEMESTER/KELAS: 3/A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE


PROGRAM STUDI DIII- KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

          Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya .
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah MANAJEMEN KEPERAWATAN yang
berjudul PENGONTROLAN dengan baik. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit
hambatan, Namun berkat bantuan dukungan dari teman-teman serta Dosen. Sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
            Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca..
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini
dan dapat mengetahui tentang PENGONTROLAN. Makalah ini mungkin kurang sempurna,
untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.

Ternate, 10 November 2021

NURTIKA AFRIANI BAHRI ROMPI


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang……………………4
B. Tujuan ………………………………….4
C. Manfaat……………………………………………..4

Bab II Pembahasan

A. Konsep penjamin mutu dan asuhan keperawatan…………………….5


B. Indikaror mutu pelayanan keperawatan……………………………..6
C. Kepuasan pelanggan………………………………………7
D. Sistem audit mutu…………………………………………..
E. Laporan kerja…………………………………..8
F. Konsep praktika keperawatan bukti (EBN)………………………………..8

Bab III Penutup

A. Kesimpulan…………………………………9
B. Saran…………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA

D.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan utama dari pelayanan rumah sakit. Hal
ini terjadi karena pelayanan keperawatan diberikan selama 24 jam kepada pasien yang
membutuhkannya, berbeda dengan pelayanan medis dan pelayanan kesehatan lainnya yang
hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada kliennya. Dengan demikian pelayanan keperawatan perlu ditingkatkan kualitasnya
secara terus-menerus dan berkesinambungan sehingga pelayanan rumahsakit akan meningkat
juga seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan keperawatan. (Ritizza, 2013)

Kualitas pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh proses, peran dan fungsi dari
manajemen pelayanan keperawatan, karena manajemen keperawatan adalah suatu tugas
khusus yang harus dilaksanakan oleh manajer/ pengelola keperawatan yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta mengawasi sumber-sumber yang ada, baik
sumber daya maupun sumber dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
efektif dan efisien baik kepada klien, keluarga dan masyarakat. (Donny, 2014)

Mengingat pentingnya peranan manajemen pelayanan keperawatan, maka dalam


makalah ini penulis akan menguraikan tentang pengertian, proses, dimensi, penilaian,
strategi, indikator, standar, dan peran dalam menejemen mutu pelayanan keperawatan
sehingga dapat menggambarkan bagaimana manajemen keperawatan yang bermutu
seharusnya dilaksanakan.

B. Tujuan

Untuk mengetahui manajemen pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan ,


Indikaror mutu pelayanan keperawatan,Kepuasan pelanggan, Sistem audit mutu , Laporan
kerja, Konsep praktika keperawatan bukti (EBN )

C. Manfaat

Untuk memahami manajemen pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan ,


Indikaror mutu pelayanan keperawatan,Kepuasan pelanggan, Sistem audit mutu , Laporan
kerja, Konsep praktika keperawatan bukti (EBN )
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep penjaminan mutu pelayan dan asuhan keparawatan

kegiatan jaminan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat pula dilakukan dalam
bentuk kegiatan pengendalian mutu. Kegiatannya dapat dilaksanakan dalam dua tingkat yaitu
tingkat rumah sakit dan tingkat ruang rawat. Tingkat rumah sakit dapat dilaksanakan dengan
cara mengembangkan tim gugus kendali mutu yang memiliki program baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Kegiatan menilai mutu pada tingkat rumah sakit akan diawali
dengan penetapan kriteria pengendalian, mengidentifikasi informasi yang relevan dengan
kriteria, menetapkan cara mengumpulkan informasi/data. Kemudian melakukanpengumpulan
dan menganalisis informasi/data, membandingkan informasi dengan kriteria yang telah
ditetapkan, menetapkan keputusan tentang kualitas, serta memperbaiki situasi sesuai hasil
yang diperoleh, lalu menetapkan kembali cara mengumpulkaninformasi
(MarquisdanHuston,2000).

Konsep asuhan keperawatan adalah metode keperawatan yang sistematis, berpusat pada
pasien, dan berorientasi pada tujuan yang menyediakan kerangka kerja dalam praktik
keperawatan. Proses keperawatan dirancang untuk digunakan di sepanjang rentang hidup
pasien dalam situasi apa pun untuk membantu pasien mencapai kesehatan yang lebih baik.
Terdapat lima tahap dalam proses keperawatan yang digunakan oleh perawat sampai saat ini
yaitu pengkajian yang berkelanjutan, diagnosis keperawatan, melakukan intervensi
keperawatan untuk memenuhi hasil yang diharapkan, melakukan rencana keperawatan, dan
mendokumentasikan tindakan keperawatan dan respon pasien.

B. Indikator mutu pelayanan keperawatan

Indikator mutu keperawatan di Indonesia sampai saat ini belum secara resmi ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan, namun beberapa indikator mutu keperawatan telah disusun
dalam bentuk drafT sebagai Pedoman Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik di
Sarana Kesehatan yang sebenarnya telah mulai disusun sejak tahun 2008 oleh Kementerian
Kesehatan.
Ada lima indicator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit,yaitu:

1. keselamatan pasien (patient safety)


2. angka infeksi nosokomial,
3. angkakejadianpasienjatuh/kecelakaan,dekubitus,kesalahandalampemberian obat, dan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanankesehatan.
4. pengelolaan nyeri dankenyamana.
5. tingkat kepuasan pasien terhadappelayanan dan perawatan diri ,kecemasan pasien.

C. Kepuasan pelangang

Kepusaan pelanggan adalah rangkuman kondisi psikologisyang dihasilkan ketika emosi


yang mengelilingi harapan yang tidak cocok dilipat gandakan oleh perasaan-perasaanyang
terbentuk dalam pelanggan tentang pengalaman pengkonsumsian (Oliver dalam Peterdan
Olson, 1996:157) Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan
adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kepuasan
pelanggan. sepenuhnya dapat dibedakan pada dua taraf, yaitu:

a. Taraf pertama: Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan


b. Taraf kedua memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka
akan kembali lagi.

a. Manfaat Manajemen Mutu Bagi Pelanggan :


- Menumbuhkan rasa keyakin
- Menumbuhkan kepuasan pelanggan

b. Manfaat Manajemen Mutu Bagi Karyawan :


- Kejelasan tugas dan wewenang
- Peningkatan prestasi kerja & kepuasan kerja
- Keyakinan akan kebenaran cara penanganan pekerjaan
- Peningkatan motivasi & prestasi kerja
D. Sistem audit mutu
a. Pengertian audit mutu

Pengertian audit mutu dapat dijumpai dalam Panduan Audit Sitem Manajemen Mutu SNI
19-19011-2002. Dalam panduan tersebut, audit mutu didefinisikan sebagai proses sistematik,
independen danterdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara
objektif untuk menentukansampai sejauhmana kriteria audit dipenuhi (BSN, 2002). Audit
Sistem Mutu biasanya dilakukan untukmenentukan tingkat kesesuaian aktivitas organisasi
terhadap standar Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000 yang telah ditentukan serta
efektivitas dari penerapan system tersebut. Sistem audit mutu Merupakan proses pengelolaan
organisasi agar Meningkatkan kepuasan pelanggan melaluipenerapan sistemnya secara
efektif.Termasuk proses perbaikan berlanjut dari sistemnya.

b. Tujuan Audit Mutu

Dari pengertian audit mutu yang diuraiakan di atas, bahwa tujuan audit mutu adalah untuk
mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan, Temuan hasil audit selanjutnya
dianalisis, dinilai kecukupan dan kesesuaiannya terhadap standar ISO 9001:2000. Hasil
temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen, perbaikan dan/atau perubahan. Secara rinci tujuan umum dari audit mutu yaitu
(Willy Susilo, 2000):

1. Untuk memperoleh prioritas permasalahan yang tengah dihadapi organisasi


2. Untuk merencanakan pengembangan usaha Untuk memenuhi persyaratan suatu
sistem manajemenyang digunakan sebagai acuan
3. Untuk memenuhi persyaratan regulasi ataupuri persyaratan kontrak dengan (misalnya)
pelanggan
4. Untuk mengevaluasi terhadap pemasok 5. Untuk menemukan adanya potensi resiko
kegiatan organisasi

c. PRINSIP AUDIT MUTU

Audit mutu didasarkan pada sejumlah prinsip, Ketaatan dan kepatuhan terhadap prinsip
tersebut. merupakan prasyarat untuk memberikan kesimpulan audit yang sesuai dan cukup
serta memungkinkan auditor bekerja secara independen untuk mencapai kesamaan
kesimpulan pada situasi serupa. Prinsip Audit Mutu, secara garis besar terdiri dari dua prinsip
yaitu prinsip-prinsip yang terkait dengan auditori dan prinsip-prinsip yang terkait dengan
kegiatan audit.

D. Prinsip-prinsip yang terkait dengan auditor, yaitu :

- Kode Etik sebagai Dasar Profesionalisme.

Kode Etik merupakan dasar profesionalisme auditor dalam pelaksaan audit.


Profesionalisme dari seorang auditor tercermin pada sikap dapat dipercaya, memiliki
integritas, dapat menjaga kerahasiaan dan berpendirian. Seorang auditor harus mampu
menunjukkan sikap berpendirian, yaitu sikap mampu memberikan penilaian yang
proporsional dan kontekstual. b. Menyajikan hasil yang obyektif dan akurat,Seorang auditor
berkewajiban untuk melaporkan hasil temuan audit secara benar dan akurat. Temuan

E. Laporan kerja

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui tenaga keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan (Care, Cure, and Comport) kepada kelompok pasien
(Gillies, 1996).Manajemen keperawatan berhubungan dengan perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengaturan staf (staffing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling) aktivitas-aktivitas upaya keperawatan atau divisi departemen
keperawatan dan dari sub unit departemen (Swanburg, 2000).

F. Konsep praktik keperawatan berbasis bukti ( EBN )

Evidence-Based Practice adalah pendekatan sistematis untuk meningkatkan kualitas


praktik keperawatan dengan mengumpulkan bukti terbaik. Penerapan Evidence Based
Nursing Practice (EBNP) dalam pelayanan keperawatan difokuskan pada setting rumah sakit.
Konsep EBNP dapat diterima tetapi sulit diterapkan, sehingga perlu dikaji bagaimana
persepsi perawat terhadap EBNP salah satunya adalah Evidence-Based Nursing (EBN),
merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik perawatan kesehatan, yang
berdasarkan evidence atau fakta, menurut (Gerrish & Clayton, 1998).
BAB III

PANUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen Mutu dalam Pelayanan Keperawatan merupakan suatu pelayanan


keperawatan yang komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual yang diberikan oleh
perawat profesional kepada pasien (individu, keluarga maupun masyarakat) baik sakit
maupun sehat, dimana perawatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien dan standar
pelayanan. Secara sederhana proses kendali mutu ( Quality Control ) dimulai dari menyusun
strandar – standar mutu, selanjutnya mengukur kinerja dengan membandingkan kinerja yang
ada dengan standar yang telah ditetapkan. Apabila tidak sesuai, dilakukakn tindakan koreksi.
Bila diinginkan peningkatan kinerja perlu menyusun standar baru yang lebih tinggi dan
seterusnya.

B. Saran

Adapun saran yang diharapkan penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mulai
menerapkan manajemen pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan , Indikaror mutu
pelayanan keperawatan,Kepuasan pelanggan, Sistem audit mutu , Laporan kerja, Konsep
praktika keperawatan bukti (EBN ) Mulai meningkatkan manajemen mutu dan dapat menjaga
kualitas mutu dengan sebaik mungkin
DAFTAR PUSTAKA

Maequis, Bessie L. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan :teori


&aplikasi.Ed.4.Jakarta.EGC
Kuntoro, agus. 2010. buku ajar menejemen keperawatan. Yogyakarta : nuha medika
Nursalam.2002.Manajemen Keperawatan; Aplikasi pada praktek perawatan
profesional.Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai