Tugas 7 Manajemen Keperawatan Nurtika Afriani Nim 20144010026
Tugas 7 Manajemen Keperawatan Nurtika Afriani Nim 20144010026
MAKALAH
PENGONTROLAN
OLEH
NIM: 20144010026
SEMESTER/KELAS: 3/A
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya .
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah MANAJEMEN KEPERAWATAN yang
berjudul PENGONTROLAN dengan baik. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit
hambatan, Namun berkat bantuan dukungan dari teman-teman serta Dosen. Sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca..
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini
dan dapat mengetahui tentang PENGONTROLAN. Makalah ini mungkin kurang sempurna,
untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang……………………4
B. Tujuan ………………………………….4
C. Manfaat……………………………………………..4
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan…………………………………9
B. Saran…………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan utama dari pelayanan rumah sakit. Hal
ini terjadi karena pelayanan keperawatan diberikan selama 24 jam kepada pasien yang
membutuhkannya, berbeda dengan pelayanan medis dan pelayanan kesehatan lainnya yang
hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada kliennya. Dengan demikian pelayanan keperawatan perlu ditingkatkan kualitasnya
secara terus-menerus dan berkesinambungan sehingga pelayanan rumahsakit akan meningkat
juga seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan keperawatan. (Ritizza, 2013)
Kualitas pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh proses, peran dan fungsi dari
manajemen pelayanan keperawatan, karena manajemen keperawatan adalah suatu tugas
khusus yang harus dilaksanakan oleh manajer/ pengelola keperawatan yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta mengawasi sumber-sumber yang ada, baik
sumber daya maupun sumber dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
efektif dan efisien baik kepada klien, keluarga dan masyarakat. (Donny, 2014)
B. Tujuan
C. Manfaat
PEMBAHASAN
kegiatan jaminan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat pula dilakukan dalam
bentuk kegiatan pengendalian mutu. Kegiatannya dapat dilaksanakan dalam dua tingkat yaitu
tingkat rumah sakit dan tingkat ruang rawat. Tingkat rumah sakit dapat dilaksanakan dengan
cara mengembangkan tim gugus kendali mutu yang memiliki program baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Kegiatan menilai mutu pada tingkat rumah sakit akan diawali
dengan penetapan kriteria pengendalian, mengidentifikasi informasi yang relevan dengan
kriteria, menetapkan cara mengumpulkan informasi/data. Kemudian melakukanpengumpulan
dan menganalisis informasi/data, membandingkan informasi dengan kriteria yang telah
ditetapkan, menetapkan keputusan tentang kualitas, serta memperbaiki situasi sesuai hasil
yang diperoleh, lalu menetapkan kembali cara mengumpulkaninformasi
(MarquisdanHuston,2000).
Konsep asuhan keperawatan adalah metode keperawatan yang sistematis, berpusat pada
pasien, dan berorientasi pada tujuan yang menyediakan kerangka kerja dalam praktik
keperawatan. Proses keperawatan dirancang untuk digunakan di sepanjang rentang hidup
pasien dalam situasi apa pun untuk membantu pasien mencapai kesehatan yang lebih baik.
Terdapat lima tahap dalam proses keperawatan yang digunakan oleh perawat sampai saat ini
yaitu pengkajian yang berkelanjutan, diagnosis keperawatan, melakukan intervensi
keperawatan untuk memenuhi hasil yang diharapkan, melakukan rencana keperawatan, dan
mendokumentasikan tindakan keperawatan dan respon pasien.
Indikator mutu keperawatan di Indonesia sampai saat ini belum secara resmi ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan, namun beberapa indikator mutu keperawatan telah disusun
dalam bentuk drafT sebagai Pedoman Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik di
Sarana Kesehatan yang sebenarnya telah mulai disusun sejak tahun 2008 oleh Kementerian
Kesehatan.
Ada lima indicator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit,yaitu:
C. Kepuasan pelangang
Pengertian audit mutu dapat dijumpai dalam Panduan Audit Sitem Manajemen Mutu SNI
19-19011-2002. Dalam panduan tersebut, audit mutu didefinisikan sebagai proses sistematik,
independen danterdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara
objektif untuk menentukansampai sejauhmana kriteria audit dipenuhi (BSN, 2002). Audit
Sistem Mutu biasanya dilakukan untukmenentukan tingkat kesesuaian aktivitas organisasi
terhadap standar Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000 yang telah ditentukan serta
efektivitas dari penerapan system tersebut. Sistem audit mutu Merupakan proses pengelolaan
organisasi agar Meningkatkan kepuasan pelanggan melaluipenerapan sistemnya secara
efektif.Termasuk proses perbaikan berlanjut dari sistemnya.
Dari pengertian audit mutu yang diuraiakan di atas, bahwa tujuan audit mutu adalah untuk
mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan, Temuan hasil audit selanjutnya
dianalisis, dinilai kecukupan dan kesesuaiannya terhadap standar ISO 9001:2000. Hasil
temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen, perbaikan dan/atau perubahan. Secara rinci tujuan umum dari audit mutu yaitu
(Willy Susilo, 2000):
Audit mutu didasarkan pada sejumlah prinsip, Ketaatan dan kepatuhan terhadap prinsip
tersebut. merupakan prasyarat untuk memberikan kesimpulan audit yang sesuai dan cukup
serta memungkinkan auditor bekerja secara independen untuk mencapai kesamaan
kesimpulan pada situasi serupa. Prinsip Audit Mutu, secara garis besar terdiri dari dua prinsip
yaitu prinsip-prinsip yang terkait dengan auditori dan prinsip-prinsip yang terkait dengan
kegiatan audit.
E. Laporan kerja
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui tenaga keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan (Care, Cure, and Comport) kepada kelompok pasien
(Gillies, 1996).Manajemen keperawatan berhubungan dengan perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengaturan staf (staffing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling) aktivitas-aktivitas upaya keperawatan atau divisi departemen
keperawatan dan dari sub unit departemen (Swanburg, 2000).
PANUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran yang diharapkan penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mulai
menerapkan manajemen pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan , Indikaror mutu
pelayanan keperawatan,Kepuasan pelanggan, Sistem audit mutu , Laporan kerja, Konsep
praktika keperawatan bukti (EBN ) Mulai meningkatkan manajemen mutu dan dapat menjaga
kualitas mutu dengan sebaik mungkin
DAFTAR PUSTAKA