Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2

Nama : Putri
Nim : 221210582
Matkul/kelas : System Operasi / A 022
Dospem : Pak Muh Hajar Akbar, ST,M.KOM

1.ALGORITMA PENJADWALAN DISK


Algoritma penjadwalan berfungsi untuk menentukan proses manakah yang ada di ready queue
yang akan dieksekusi oleh CPU. Pengertian dan Sasaran Penjadwalan Proses Penjadwalan proses
merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan
kerja yang dilakukan sistem komputer.
Algoritma LOOK adalah algoritma penjadwalan disk pada sistem operasi yang memiliki prinsip kerja
sesuai dengan namanya, yaitu seolah-olah seperti dapat "melihat" apakah di depan arah pergerakannya
masih ada permintaan atau tidak.
Pada sistem mutitasking terdapat algoritma penjadwalan disk,tujuan dari penjadwalan disk
request ini adalah untuk meminimalkan total latency (access time) dan seek time pada operasi transfer
data. Beberapa contoh algoritma penjadwalan disk antara lain :
1. Algoritma Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD/FCFS)
Proses pengaksesan akan dimulai secara berurutan sesuai dengan urutan tiba atau
kedudukan antrian.

Contoh : Diketahui disk mempunyai 100 track dg nomor urut 0 – 99,& antrian akses track
dengan saat awal 50 (letak head R/W) 13, 46, 65, 27, 95, 9, 17, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 82, 98, 7
Penyelesaian contoh PTPD:
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke lintasan 13, kemudian ke 46, ke 65,dan seterusnya.Setiap lintas yang dilalui
dihitung.
2. Algoritma PICK UP

Pada algoritma ini hulu tulis baca akan membaca atau menuju ke track yang terdapat
pada urutan awal antrian, sambil mengakses track yang dilalui. Mirip seperti metode PTPD,
tetapi lintasan yang dilewati dipungut/diambil, sehingga tidak perlu diakses lagi
Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat awal 50
13, 46, 65, 27, 95, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 82, 98, 7
Langkah proses :
Dari 50 menuju kelintasan 13, lintasan yang di lewati 46, 27, dan 17 sekalian di pungut/di akses.
Sehingga selanjutnya tidak ke 46, tetapi ke 65, sekaligus memungut 52 dan 53. Karena 27 sudah
di ambil maka selanjutnya menuju 95, sekaligus memungut 82. Karena 82 sudah di pungut
maka langsung menuju 1, dan seterusnya. Perhitungan 50-13, 13-65, 65-95, 95-1, dan
seterusnya

3. Algoritma WCTB
Proses dilaksanakan terhadap track yang terdekat dengan hulu baca tulis (Shortest Seet
Time First/(SSTF)), diatas/bawa. Kemudian mencari letak track yang terdekat di atas/bawah
dan seterusnya.

Contoh :
Diketahui antrian akses track dengan saat awal 50
13, 46, 65, 27, 95, 82, 9,17,52, 53, 17, 1, 82, 2, 17,98, 7
Langkah proses :
Hulu baca tulis mulai dari 50, antara 46 dan 52 yang terdekat 52, sehingga menuju ke 52.
Selanjutnya dari 52, anatar 46 dan 53, dan seterusnya.
4. Algoritma Look
Pada algoritma ini hulu tulis baca akan bergerak naik seperti pergerakan lift menuju
antrian track terbesar pada disk sambil mengakses antrian track yang dilalui, kemudian turun
menuju antrian track yang terkecil sambil mengakses track yang dilalui, dan track yang telah
diakses tidak diakses lagi.

Contoh:
Diketahui antrian akses track dengan saat awal 50
13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke antrian track terbesar, yaitu 98. Kemudian menuju ke antrian terkecil 1,
tidak diakses tetapi dihitung. Selanjutnya menuju ke 46, sisa lintasan yang belum diakses
Pehitungan 50-98, 98-1, 1-46.

5. Algoritma Circular Look


Pada algoritma ini hulu tulis baca akan bergerak naik seperti pergerakan lift Menuju
antrian track terbesar pada disk sambil mengakses antrian track yang dilalui, kemudian turun
menuju antrian track yang terkecil tetapi tidak mengakses track yang dilalui, baru pada saat
naik akan mengakses track yang belum diakses.

Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat awal 50 13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53,
17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke antrian track terbesar, yaitu 98. Kemudian menuju ke antrian terkecil 1,
tidak diakses tetapi dihitung. Selanjutnya menuju ke 46, sisa lintasan yang belum diakses
Pehitungan 50-98, 98-1, 1-46.
6. Algoritma scan
Pada algoritma ini hulu tulis baca akan bergerak naik seperti pergerakan lift Menuju
track terbesar pada disk sambil mengakses antrian track yang dilalui, kemudian turun menuju
track terkecil pada disk sambil mengakses track yang dilalui, dan track yang telah diakses tidak
diakses lagi.

Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat awal 50 13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53,
17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke lintasan track terbesar 99. Selanjutnya menuju ke lintasan track terkecil 1.
Pehitungan 50-99, 99-1.
7. Algoritma Circular Scan
Pada algoritma ini hulu tulis baca akan bergerak naik seperti pergerakan lift Menuju
track terbesar pada disk sambil mengakses antrian track yang dilalui, kemudian turun
menuju track terkecil tetapi tidak mengakses track yang dilalui, baru pada saat naik akan
mengakses track yang belum diakses.

Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat awal 50 13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52,
53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke lintasan track terbesar 99. Selanjutnya menuju ke lintasan track terkecil1,
tidak diakses tetapi dihitung. Selanjutnya menuju ke 46, sisa lintasan yang belum diakses
Pehitungan 50-99, 99-0, 0-46.
2.PENJADWALAN PROSES
Definisi Penjadwalan Proses
Penjadwalan disini memiliki makna kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sebuah sistem
operasi yang berkaitan dengan urutan proses kerja dalam memutuskan proses mana yang akan dijalankan
dahulu, kapan berjalan atau berapa lama proses itu berjalan. Penjadwalan proses pun memiliki kriteria
untuk mengukur dan optimasi kinerja penjadwalan, yakni :

a. Adil (fairness) –> Proses yang diperlakukan sama, yakni mendapat jatah waktu pemroses yang sama
dan tak ada proses yang tak kebagian layanan pemroses sehingga mengalami kekurangan waktu
b. Efisiensi (eficiency) –> pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses
c. Waktu tanggap (response time) –>
 Sistem interaktif, terminal response time yakni waktu yang dihabiskan dari saat karakter terakhir
dari perintah dimasukkan sampai hasil pertama muncul dilayar
 Sistem waktu nyata, realtime/event response time adalah waktu dari saat kejadian (internal atau
eksternal) sampai instruksi pertama layanan yang dimaksud dieksekusi.
d. Turn around time –> waktu yang dihabiskan dari saat program mulai masuk ke sistem sampai proses
diselesaikan oleh sistem.
e. Throughput –> jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu.

Tipe Penjadwalan
1. Penjadwalan Jangka pendek (short term scheduler) –> menjadwalkan alokasi pemroses diantara proses
yang ready di memori utama.
2. Penjadwalan jangka menengah (medium term scheduler) –> Setelah eksekusi selama selang beberapa
waktu, proses mungkin menunda sebuah eksekusi karena membuat permintaan request input/output
atau memanggil system call.
3. Penjadwalan Jangka Panjang (long term scheduler) –> bekerja terhadap antrian batch dan memilih
batch berikutnya yang harus dieksekusi. Batch biasanya adalah proses-proses dengan penggunaan
sumber daya yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori, perangkat I/O).Memiliki prioritas rendah

Strategi Penjadwalan
1. Penjadwalan Preemtive –> Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, yang mana pemroses dapat
diambil alih (interupsi) proses lain, sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan
menunggu jatah waktu pemroses kembali pada proses itu.
2. Penjadwalan non-preemtive –> proses yang sedang berjalan tidak dapat disela, sekali proses berada di
status runnung maka proses akan dieksekusi terus sampai proses berhenti karena selesai atau diblok
untuk menunggu I/O .

Algoritma Penjadwalan
Nonpreemtive :

a. FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Serve)
Proses-proses diberi jatah waktu pemroses berdasarkan waktu kedatangan. Pada saat proses mendapat
jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai. Penjadwalan ini :
 Baik untuk sistem batch yang sangat jarang berinteraksi dengan pemakai. Contoh : aplikasi
analisis numerik, maupun pembuatan tabel.
 Sangat tidak baik (tidak berguna) untuk sistem interaktif, karena tidak memberi waktu tanggap
yang baik.
 Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata (real-time applications).

b. SJF (Shortest Job First)


Waktu jalan proses sampai selesai diketahui sebelumnya. Mekanismenya adalah menjadwalkan
proses dengan waktu jalan terpendek lebih dulu sampai selesai, sehingga memberikan efisiensi yang
tinggi dan turn around time rendah dan penjadwalannya tak berprioritas.
Masalah yang muncul adalah :
 Tidak mengetahui ukuran job saat job masuk. Untuk mengetahui ukuran job adalah dengan
membuat estimasi berdasarkan kelakukan sebelumnya.
 Proses yang tidak datang bersamaan, sehingga penetapannya harus dinamis.
 Penjadwalan ini jarang digunakan, karena merupakan kajian teoritis untuk pembandingan turn
around time.

c. HRN (Highest Ratio Next)


 Penjadwalan berprioritas dinamis.
 Penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF.
 Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi waktu layanan
tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses mendapat jatah pemroses, proses berjalan
sampai selesai

d. MFQ (Multiple Feedback Queues)


 Penjadwalan berprioritas dinamis
 Penjadwalan ini untuk mencegah (mengurangi) banyaknya swapping dengan proses-proses yang
sangat banyak menggunakan pemroses (karena menyelesaikan tugasnya memakan waktu lama)
diberi jatah waktu (jumlah kwanta) lebih banyak dalam satu waktu.
 Penjadwalan ini juga menghendaki kelas-kelas prioritas bagi proses-proses yang ada. Kelas
tertinggi berjalan selama satu kwanta,kelas berikutnya berjalan selama dua kwanta, kelas
berikutnya berjalan empat kwanta, dan seterusnya.

Preemtive :
a. RR (Round Robin)
 Penjadwalan yang paling tua, sederhana, adil,banyak digunakan algoritmanya dan mudah
diimplementasikan.
 Penjadwalan ini bukan dipreempt oleh proses lain tetapi oleh penjadwal berdasarkan lama waktu
berjalannya proses (preempt by time).
 Penjadwalan tanpa prioritas. Berasumsi bahwa semua proses memiliki kepentingan yang sama,
sehingga tidak ada prioritas tertentu.

Masalah yang timbul adalah menentukan besar kwanta, yaitu :


 Kwanta terlalu besar menyebabkan waktu tanggap besar dan turn arround time rendah.
 Kwanta terlalu kecil menyebabkan peralihan proses terlalu banyak sehingga menurunkan efisiensi
proses.

b. SRF (Shortest Remaining First)


 Penjadwalan berprioritas dinamis.
 Adalah preemptive untuk timesharing
 Melengkapi SJF
Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah dijalankan, termasuk proses-proses yang
baru tiba.
 Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai.
 Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih proses baru dengan sisa
waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.

c. PS (Priority Schedulling)
Tiap proses diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi mendapat jatah waktu lebih dulu
(running).
d. GS (Guaranteed Schedulling)
Memberikan guarantee(jaminan) yang realistis (memberi daya pemroses yang sama) untuk membuat dan
menyesuaikan performance adalah jika ada N pemakai, sehingga setiap proses (pemakai) akan
mendapatkan 1/N dari daya pemroses CPU. Untuk materi berikutnya kita akan membahas mengenai
perhitungan pada algoritma .tersebut

Anda mungkin juga menyukai