SK Komda Kipi Babar 2023
SK Komda Kipi Babar 2023
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Komite Daerah Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi Tingkat Kabupaten, sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan ini.
KEDUA : Komite Daerah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Pengarah:
1. Memberikan arahan dan masukan guna kelancaran pelaksanaan
kegiatan Komite Daerah Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi Tingkat Kabupaten;
2. Memimpin dan memberikan masukan kepada anggota Komite
Daerah Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Tingkat Kabupaten.
b. Pembina
Mengendalikan agar pelaksanaan kegiatan Komite Daerah sesuai
dan tidak menyalahi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Penanggung Jawab
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Komite Daerah
Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Tingkat
Kabupaten.
d. Penasehat:
Memberi arahan, masukan dan koreksian jika dianggap perlu
kepada komite baik diminta atau tidak diminta.
e. Tim Pelaksana:
- Ketua, Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan pokja dan
unit-unit terkait penanggulangan kasus Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI).
- Wakil Ketua, membantu ketua Komda KIPI mengkoordinasikan
seluruh pokja dan unit-unit terkait penanggulangan kasus
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
- Sekretaris, mengkomunikasikan kebijakan ketua, keputusan
rapat/ kesepakatan bersama internal maupun eksternal,
Menyusun rencana kegiatan Komda KIPI, Memfasilitasi dan
berperan aktif dalam aktifitas kegiatan yang dilakukan oleh
Komda KIPI;
f. Pokja Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE);
1. Koordinator, mengoodinir anggota tim Pokja Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) dalam melaksanakan tugas.
2. Anggota:
- Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, termasuk di
lembaga/institusi pendidikan dasar (SD, MI, SLB) tentang
KIPI dan faktor-faktor yang menyebabkan KIPI melalui
berbagai media (cetak, elektronik) berupa leaflet, poster dan
lain-lain.
- Menyebarluaskan informasi kepada petugas kesehatan di
lapangan termasuk petugas rumah sakit tentang pedoman
dan penatalaksanaan kasus KIPI melalui buku pedoman,
pertemuan dan pelatihan.
- Menyebarluaskan informasi baik kepada masyarakat,
maupun petugas kesehatan di lapangan tentang pentingnya
melaporkan KIPI, jalur pelaporan KIPI sehingga keluarga dan
masyarakat tidak menjadi resah (menentramkan masyarakat)
g. Pokja Pelayanan Medik:
1. Koordinator, mengoodinir anggota tim Pokja Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) dalam melaksanakan tugas.
2. Anggota:
- Mendiagnosa kejadian/disangka KIPI, apakah kejadian ikutan
setelah dilakukannya imunisasi termasuk dalam kategori
kasus KIPI atau bukan dan memberikan solusi/alternatif
tindakan pada penderita karena KIPI.
- Mengidentifikasi kejadian KIPI, apakah termasuk KIPI Ringan,
Sedang atau Berat sehingga bisa memberikan solusi apakah
harus di rujuk ke Rumah Sakit atau cukup di rawat di
rumah/Puskesmas saja dan merujuk kasus KIPI ke Rumah
Sakit rujukan yang dituju.
- Memastikan hubungan, apakah kejadian/kasus KIPI yang
terjadi disebabkan karena pemberian imunisasi atau bukan.
h. Pokja Investigasi:
1. Koordinator, mengoodinir anggota tim Pokja Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) dalam melaksanakan tugas.
2. Anggota:
- Mengklasifikasikan kejadian KIPI di lapangan sehingga
diketahui penyebab dari KIPI, apakah terjadi kesalahan
program, reaksi suntikan, induksi vaksin, faktor kebetulan
(koinsidens) atau penyebab lain yang belum diketahui.
- Melakukan otopsi verbal pada kejadian KIPI yang sampai
meninggal dunia jika diperlukan.
- Menilai kelengkapan data kejadian KIPI sesuai dengan format
laporan KIPI yang telah disediakan dan mengevaluasi laporan
KIPI, apakah termasuk laporan yang sudah kadaluarsa atau
belum
i. Bidang Humas dan Hukum:
1. Koordinator, mengoodinir anggota tim Pokja Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) dalam melaksanakan tugas.
2. Anggota:
- Memberikan ketenangan kepada masyarakat, terutama bagi
kelaurga yang terkena dampak KIPI agar tidak menimbulkan
keresahan yang meluas.
- Memberikan bantuan hukum bagi petugas pelaksana
imunisasi di lapangan, apabila ada keluarga atau masyarakat
yang sakit/meninggal dunia akibat KIPI dan melaporkannya
kepada pihak yang berwajib.
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan Keputusan ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2023.
KELIMA : Keputusan Kepala Dinas Kesehatan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
V. Pelaksana :
- Ketua : dr. Rosmarina S, Sp.A
- Wakil Ketua : Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka
Barat
- Sekretaris : Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan
Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangka Barat
WAKIL GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
ABDUL FATAH