Anda di halaman 1dari 5
8s PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DAN SMK TEXMACO PEMALANG TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN S-1 KEPENDIDIKAN, PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN PENDIDIKAN PROFESI GURU, DAN PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU. SEKOLAH MITRA NOMOR : 041/UN40.R1.1.D/HK/2021 Nomor :26/4 °/ Pada hari ini senin, tanggal tiga puluh satu bulan mei tahun dua ribu dua puluh satu, yang bertanda tangan di bawah ini 1. Dr. Asep Suryana, M.Pd. 2. Sinta Kanti Hastuti, M.Pd Kepala Divisi Pendidikan Profesi Guru dan Jasa Keprofesian (PPGJK) Direktorat Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), berkedudukan di Jalan Dr. Setiabudhi No, 229 Bandung, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Rektor UPI, selanjutnya disebut PIHAK. KESATU Kepala Sekolah SMK. Texmaco Pemalang berkedudukan di JI, Pemuda No. 36 A Pemalang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama SMK. Texmaco Pemalang, Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama dalam penyelenggaraan Program Pengalaman Lapangan S-1 Kependidikan, Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru, dan peningkatan profesionalisme guru sekolah mitra, Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk saling mendukung dan memfasilitasi upaya penyelenggaraan Program Pengalaman Lapangan S-1 Kependidikan, Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru, dan peningkatan profesionalisme guru sekolah mitra Pasal 2 RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama meliputi penyelenggaraan Program Pengalaman Lapangan S-1 Kependidikan, Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru, dan peningkatan profesionalisme guru sekolah mitra. Pasal 3 PELAKSANAAN (1) PIHAK KESATU senantiasa mengadakan koordinasi dengan semua unsur terkait dalam penyelengaraan program sebagaimana dimaksud pada pasal 2. (2) Penyelenggaraan program sebagaimana dimaksud pada pasal 2 dilaksanakan dengan menggunakan SDM serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PARA PIHAK (3) Waktu pelaksanaan program sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 disesuaikan dengan situasi dan kondisi program akademik para pihak Pasal 4 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU (1) PIHAK KESATU dapat menggunakan fasilitas PIHAK KEDUA dalam rangka pelaksanaan program sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2. (2) PIHAK KESATU mengusulkan jumlah peserta Program Pengalaman Lapangan S-1 Kependidikan dan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru. (3) PIHAK KESATU berkewajiban: a. Menyerahkan peserta PPL sebelum pelaksanaan dimulai; b. Mengangkat guru-guru yang akan difungsikan sebagai guru pembimbing/ pamong dalam pelaksanaan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa S-1 Kependidikan dan pelaksanaan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa PPG c. Menyelenggarakan pembekalan yang diikuti oleh kepala sekolah, guru pamong dan dosen pembimbing; d. Membayar honor dan transport guru pamong setelah berakhimnya pelaksanaan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa S-1 Kependidikan dan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa PPG; e. Mensupervisi penyelenggaraan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa S- 1 Kependidikan dan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa PPG; F Menyelenggnrakan seminar, workshop, dan atau diklat dalam rangka peningkatan Tra kineria profesonal guru pamong, kepala sekolah, dan dosen pembimbing 8 Membantu guru pamong dalam upaya mendapatkan pengakuan bekwa Pelaksanaan ‘tugas sebaga guru pamong merupakan bagian dari tugas profesionalnya sebagai pendidik Pasal 5 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA. (1) PIHAK KEDUA berhak memperoleh fasilitasi dari PIHAK KESATU dalam rangka Penyelenggaraan program sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 (2) PIHAK KEDUA berhak MENUNJUK dan MENUGASKAN guru yang akan diberi {ugas ‘sebagai pembimbing/pamong bagi mahasiswa S-1 Kependidikan dalam pelaksanaan program pengalaman lapangan kependidikan (3) PIHAK KEDUA berhak mendapat bantuan dan atau dukungan dari PIHAK KESATU dalam upaya mendapatkan pengakuan dari pihak yang berwenang bahwa pelaksanaan tugas sebagai guru pamong merupakan bagian dari tugas profesionalnya sebagai pendidik (4) PIHAK KEDUA berkewajiban: 2. Memfasilitasi penyelenggaraan program pengalaman lapangan pendidikan bagi mahasiswa S1 Dik dan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa PPG. ». Mengikuti rapat-rapat Koordinasi dan atau pembekalan yang diselenggarakan oleh PIHAK KESATU ¢- Memantau kinerja guru pamong dalam pelaksanaan tugasnya sebagai bagian dari {ugas profesionalnya sebagai pendidik di sekolah yang bersangkutan - 4. Memantau kegiatan mahasiswa dalam plaksanaan kegiatan di sckolah; © Melaporkan perkembangan mahasiswa dalam pelaksanaan tugas kegiatan di sekolah Pasal 6 PEMBIAYAAN DAN JANGKA WAKTU (1) Biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan program sebagaimana yang pada pasal 2 ditanggung sesuai dengan kemampuan anggaran PIHAK KESATU, (2) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2025 Pasal 7 BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA SAMA Dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian Kerja Sama ini berakhir bilamana a. Telah berakhir jangka waktunya; b. Salah satu pihak melanggar ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini Pasal 8 PERSELISIHAN (1) Apabila dikemudian hari terdapat perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan mufakat. (2) Apabila cara penyelesaian permasalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak membawa hasil yang diharapkan, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara mediasi, dimana PARA PIHAK masing-masing menunjuk seorang wakilnya dan seorang lainnya yang ditunjuk secara bersama-sama oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. (3) Keputusan Mediator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan keputusan akhir yang mengikat kedua belah pihak (final and binding), Pasal 9 FORCE MAJEURE (1) PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian Kerja Sama ini tidak berakhir dengan terjadinya force majeure. (2) Yang dimaksud dengan force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi keadaan-keadaan sebagai berikut: a. Bencana alam, seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor, dan kejadian- kejadian lain diluar kemampuan manusia; b. Huru-hara, seperti kerusuhan sosial, perang, dan kejadian lain yang ditimbulkan oleh manusia _namun berada di luar kemampuan PARA PIHAK untuk ‘mengatasinya; ¢. Perubahan kebijakan Pemerintah, yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan kerja sama. (3) Apabila Perjanjian Kerja Sama ini tidak diimplementasikan sebagai akibat (force ‘majeure), maka pihak yang terkena force majeure harus memberitahukan kepada pihak Jainnya dalam jangka waktu yang layak mengenai ketidakmampuan dalam melaksanakan kewajibannya, sehinga berdasarkan alasan tersebut kegiatan atau sebagian dari kegiatan akan ditunda selama berlakunya force majeure. Pasal 10 LAIN-LAIN Hal-hal yang belum dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan ditetapkan kemudian berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK, yang dituangkan dalam perjanjian tambahan (Addendum) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini Pasal 11 PENUTUP Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani di Bandung pada hari, bulan dan tahun tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU, feet igy 0.900 = ein nti Hastuti, M.Pd Dr. Asep Suryana, M.Pd. NIP. 19720321 199903 1 002

Anda mungkin juga menyukai