Eksploitasi Ekosistem KOMALA XOTKP2
Eksploitasi Ekosistem KOMALA XOTKP2
Kelas : X OTKP II
Perbaikan PTS dan Rangkuman tentang Eksploitasi Ekosistem
Pengertian Eksploitasi
Dilihat dari segi bahasa, Eksploitasi bersumber dari bahasa Inggris yakni Exploitation
yang memiliki arti politik memanfaatkan yang sewenang-wenang atau terlalu berlebihan
kepada sesuatu subjek eksploitasi hanya untuk kepentingan ekonomi semata-mata tanpa
mempertimbangkan rasa kepatutan, keadilan dan juga kompensasi kesejahteraan.
Secara umum, definisi eksploitasi yaitu sebuah tindakan yang tujuannya untuk
mengambil suatu keuntungan atau memanfaatkan sesuatu dengan berlebih dan sewenang-
wenang. Perbuatan eksploitasi ini seringkali berdampak kerugian di pihak lain, baik pada
manusian atau lingkungan.
Eksploitasi sumber daya alam biasanya menghasilkan dampak kerusakan berat terhadap
lingkungan dan juga anomali global warming dan juga cuaca ekstrim.
Adapun contoh perbuatan eksploitasi sumber daya alam yang sering terjadi, antara lain:
Pengertian Ekosistem
Pengertian ekosistem terdapat pada Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang berbunyi: “Ekosistem
sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik
hayati maupun nonhayati yang saling bergantung dan mempengaruhi.”
Pengertian ekosistem lainnya disampaikan oleh Tansley A dalam bukunya yang berjudul The
Use and Abuse of Vegetational Concept and Terms (1935), bahwa ekosistem merupakan suatu
unit ekologi yang didalamnya terdapat struktur dan fungsi.
Struktur yang dimaksud yakni berkaitan dengan keanekaragaman spesies, sedangkan yang
dimaksud dengan fungsi adalah siklus materi dan arus energi dalam ekosistem. Tansley
mengartikan ekosistem merupakan kombinasi makhluk hidup dan lingkungannya sebagai satu
kesatuan sistem dan konsep.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui secara sederhana bahwa ekosistem merupakan
kesatuan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, baik
makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu ekosistem
yakni makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan yang berada dalam suatu
lingkungan.
Macam Ekosistem
Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yakni ekosistem alamiah dan ekosistem
buatan. Ekosistem alamiah merupakan ekosistem yang terbentuk secara alami oleh alam
sekitarnya. Contohnya yakni seperti gunung, hutan, lautan, padang pasir, padang rumput, dan
sebagainya. Sedangkan ekosistem buatan yakni ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.
Contohnya yakni kebun, taman, waduk, sawah, dan sebagainya.
Komponen penyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yakni komponen biotik
dan komponen abiotik. Komponen biotik merupakan bagian dari ekosistem yang terdiri dari
makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai.
Kemudian komponen abiotik yakni bagian dari ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup
dan berperan dalam menjamin kelangsungan organisme agar ekosistem dapat seimbang.
Contohnya yakni air, udara, tanah, suhu, mineral, dan sebagainya
Jenis Ekosistem
Berdasarkan jenisnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem air.
1. Ekosistem Darat
Merupakan ekosistem yang fisiknya berupa daratan. Di dalam ekosistem darat terdapat bioma.
Menurut KBBI, bioma adalah ekosistem dalam skala luas, yakni sebuah wilayah yang
mempunyai sifat geografis atau iklim yang sama misalnya hutan hujan tropis, padang pasir, dsb.
Bioma yang terdapat dalam ekosistem darat yakni:
a. Bioma Gurun
Merupakan bioma dengan ciri hujan rendah dan suhu yang tinggi pada siang hari hingga 45
derajat celcius. Kondisi ini hanya mampu diadaptasi oleh makhluk hidup tertentu seperti kaktus,
ular, kadal, kalajengking, dan sebagainya.
Merupakan bioma dengan curah hujan cukup tinggi. Hutan basah dapat ditemui di daerah tropis
dan sub tropis. Daerah ini sangat subur sehingga banyak makhluk hidup seperti burung, kera,
babi, harimau, dan banyak pohon yang dapat hidup di tempat ini.d. Bioma Hutan Gugur
Merupakan bioma dengan memiliki curah hujan sedang dengan empat musim. Hewan yang
dapat hidup di daerah ini yakni burung pelatuk, beruang, rubah, bajing, dan rakun.
e. Bioma Taiga
Merupakan daerah yang hijau sepanjang tahun walaupun musim dingin. Makhluk hidup yang
mampu bertahan di daerah ini yakni pohon pinus, beruang hitam, ajag, burung, dsb. Bioma ini
terdapat di semenanjung Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada.
f. Bioma Tundra
Merupakan daerah yang terdapat di sekitar kutub utara dengan suhu yang sangat dingin.
Tumbuhan yang mampu hidup di daerah ini hanya gulma, lumut, kayu pendek, liken. Daerah ini
sering disebut gurun dingin. Hewan yang terdapat di daerah ini yakni rusa kutub, beruang kutub,
dan muskox.
2. Ekosistem Air
Merupakan daerah perairan yang banyak dihidupi oleh tumbuhan ganggang, lumut, dan
sebagainya. Ekosistem air dikelompokkan menjadi ekosistem air mengalir seperti sungai, dan air
tenang seperti danau dan rawa.
Merupakan genangan air yang amat luas di wilayah cekungan. Terdapat makhluk hidup seperti
ganggang, siput, ikan, amphibi, itik, angsa, kura-kura, ular, cacing, dan sebagainya.
b. Sungai
Merupakan aliran air yang besar. Sungai menjadi ekosistem air yang mengalir dengan makhluk
hidup seperti gangga, ikan, dan sebagainya.
c. Laut
Merupakan ekosistem air terbesar di bumi. Lautan menjadi tempat hidup berbagai macam
makhluk hidup seperti paus, hiu, penyu, salmon, dan sebagainya.
Seluruh komponen di atas saling terikat, bergantung, dan berhubungan. Apabila terdapat
perubahan kurang baik terhadap ekosistem, kehidupan manusia pun menjadi tidak seimbang.
Perubahan ekosistem dipengaruhi oleh banyak hal seperti eksploitasi sumber daya alam
berlebihan, terjadinya kebakaran hutan, bencana alam, dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut, tentunya manusia berkewajiban menjaga keseimbangan ekosistem agar
tetap terpelihara dengan baik. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga ekosistem agar
tetap lestari adalah penggunaan sumber daya alam secukupnya, memfilter pembuangan limbah
sehingga menjadi ramah lingkungan, pengelolaan sampah dengan bijak, tidak melakukan
perusakan bioma, dan sebagainya.
Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti kematian
organism karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya
keanekaragaman sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies
pada habitat tersebut.
Demikian juga adanya jika antibiotik digunakan secara berlebihan, yaitu dalam dosis yang terlalu
tinggi atau frekuensi yang terlalu sering. Populasi spesies patogen yang dapat bertahan dari dosis
antibiotik tersebut akan berkembang biak menghasilkan populasi spesies patogen yang kebal.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat aktivitas manusia juga akan ikut
meningkat. Meningkatnya aktivitas manusia didunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia.
Sebagai contoh, daur ka