Anda di halaman 1dari 7

Nama : KOMALASARI

Kelas : X OTKP II
Perbaikan PTS dan Rangkuman tentang Eksploitasi Ekosistem

 Pengertian Eksploitasi
Dilihat dari segi bahasa, Eksploitasi bersumber dari bahasa Inggris yakni Exploitation
yang memiliki arti politik memanfaatkan yang sewenang-wenang atau terlalu berlebihan
kepada sesuatu subjek eksploitasi hanya untuk kepentingan ekonomi semata-mata tanpa
mempertimbangkan rasa kepatutan, keadilan dan juga kompensasi kesejahteraan.

Secara umum, definisi eksploitasi yaitu sebuah tindakan yang tujuannya untuk
mengambil suatu keuntungan atau memanfaatkan sesuatu dengan berlebih dan sewenang-
wenang. Perbuatan eksploitasi ini seringkali berdampak kerugian di pihak lain, baik pada
manusian atau lingkungan.

 Pengertian Eksploitasi Menurut Para Ahli


1. Joni
Pengertian eksploitasi menurut Joni adalah suatu tindakan memperalat individu lain
untuk tujuan kepentingan diri sendiri
2. Suharto
Pengertian eksploitasi menurut Suharto adalah suatu sikap diskriminatif atau perlakuan
yang dilakukan atas sewenang-wenang
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002
Pengertian eksploitasi anak menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 mengenai
Perlindungan Anak adalah anak oleh orangtua atau pihak lainnya, yaitu menempatkan,
membiarkan, melakukan menyuruh melakukan atau turut serta melakukan eksploitasi
ekonomi atau seksual terhadap anak. Sehingga pengertian eksploitasi anak adalah
tindakan tidak terpuji, karena tindakan eksploitasi anak telah merampas hak-hak anak,
misalnya mendapatkan kasih sayang dari orang tua, pendidikan yang layak, dan sarana
bermain sesuai dengan usianya
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pengertian eksploitasi anak menurut KBBI adalah pemanfaatan untuk keuntungan
sendiri, penghisapan, pemerasan atas diri orang lain yang merupakan tidak terpuji

 Eksploitasi Sumber Daya Alam


Definisi eksploitasi sumber daya alam adalah perbuatan mengambil sumber daya alam dengan
berlebihan demi keuntungan sebesar-besarnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.

Eksploitasi sumber daya alam biasanya menghasilkan dampak kerusakan berat terhadap
lingkungan dan juga anomali global warming dan juga cuaca ekstrim.

Adapun contoh perbuatan eksploitasi sumber daya alam yang sering terjadi, antara lain:

 Membakar hutan yang berskala besar untuk pembukaan lahan


 Menangkap ikan dengan memakai bahan peledak atau bahan kimia
 Membangun tambang liar tanpa memiliki izin pihak yang berwenang.

 Pengertian Ekosistem

Pengertian ekosistem terdapat pada Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang berbunyi: “Ekosistem
sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik
hayati maupun nonhayati yang saling bergantung dan mempengaruhi.”

Pengertian ekosistem lainnya disampaikan oleh Tansley A dalam bukunya yang berjudul The
Use and Abuse of Vegetational Concept and Terms (1935), bahwa ekosistem merupakan suatu
unit ekologi yang didalamnya terdapat struktur dan fungsi.

Struktur yang dimaksud yakni berkaitan dengan keanekaragaman spesies, sedangkan yang
dimaksud dengan fungsi adalah siklus materi dan arus energi dalam ekosistem. Tansley
mengartikan ekosistem merupakan kombinasi makhluk hidup dan lingkungannya sebagai satu
kesatuan sistem dan konsep.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui secara sederhana bahwa ekosistem merupakan
kesatuan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, baik
makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu ekosistem
yakni makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan yang berada dalam suatu
lingkungan.
 Macam Ekosistem

Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yakni ekosistem alamiah dan ekosistem
buatan. Ekosistem alamiah merupakan ekosistem yang terbentuk secara alami oleh alam
sekitarnya. Contohnya yakni seperti gunung, hutan, lautan, padang pasir, padang rumput, dan
sebagainya. Sedangkan ekosistem buatan yakni ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.
Contohnya yakni kebun, taman, waduk, sawah, dan sebagainya.

 Komponen Penyusun Ekosistem

Komponen penyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yakni komponen biotik
dan komponen abiotik. Komponen biotik merupakan bagian dari ekosistem yang terdiri dari
makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai.

Kemudian komponen abiotik yakni bagian dari ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup
dan berperan dalam menjamin kelangsungan organisme agar ekosistem dapat seimbang.
Contohnya yakni air, udara, tanah, suhu, mineral, dan sebagainya

 Jenis Ekosistem

Berdasarkan jenisnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem air.

1. Ekosistem Darat

Merupakan ekosistem yang fisiknya berupa daratan. Di dalam ekosistem darat terdapat bioma.
Menurut KBBI, bioma adalah ekosistem dalam skala luas, yakni sebuah wilayah yang
mempunyai sifat geografis atau iklim yang sama misalnya hutan hujan tropis, padang pasir, dsb.
Bioma yang terdapat dalam ekosistem darat yakni:

a. Bioma Gurun

Merupakan bioma dengan ciri hujan rendah dan suhu yang tinggi pada siang hari hingga 45
derajat celcius. Kondisi ini hanya mampu diadaptasi oleh makhluk hidup tertentu seperti kaktus,
ular, kadal, kalajengking, dan sebagainya.

b. Bioma Padang Rumput


Merupakan bioma yang terbentuk di daerah dengan curah hujan terbatas di wilayah tropis dan
subtropis. Makhluk hidup yang mampu hidup di padang rumput yakni singa, anjing liar, serigala,
ular, zebra, jerapah, rumput, dan lain-lain.

c. Bioma Hutan Basah

Merupakan bioma dengan curah hujan cukup tinggi. Hutan basah dapat ditemui di daerah tropis
dan sub tropis. Daerah ini sangat subur sehingga banyak makhluk hidup seperti burung, kera,
babi, harimau, dan banyak pohon yang dapat hidup di tempat ini.d. Bioma Hutan Gugur

Merupakan bioma dengan memiliki curah hujan sedang dengan empat musim. Hewan yang
dapat hidup di daerah ini yakni burung pelatuk, beruang, rubah, bajing, dan rakun.

e. Bioma Taiga

Merupakan daerah yang hijau sepanjang tahun walaupun musim dingin. Makhluk hidup yang
mampu bertahan di daerah ini yakni pohon pinus, beruang hitam, ajag, burung, dsb. Bioma ini
terdapat di semenanjung Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada.

f. Bioma Tundra

Merupakan daerah yang terdapat di sekitar kutub utara dengan suhu yang sangat dingin.
Tumbuhan yang mampu hidup di daerah ini hanya gulma, lumut, kayu pendek, liken. Daerah ini
sering disebut gurun dingin. Hewan yang terdapat di daerah ini yakni rusa kutub, beruang kutub,
dan muskox.

2. Ekosistem Air

Merupakan daerah perairan yang banyak dihidupi oleh tumbuhan ganggang, lumut, dan
sebagainya. Ekosistem air dikelompokkan menjadi ekosistem air mengalir seperti sungai, dan air
tenang seperti danau dan rawa.

a. Danau dan Rawa

Merupakan genangan air yang amat luas di wilayah cekungan. Terdapat makhluk hidup seperti
ganggang, siput, ikan, amphibi, itik, angsa, kura-kura, ular, cacing, dan sebagainya.
b. Sungai

Merupakan aliran air yang besar. Sungai menjadi ekosistem air yang mengalir dengan makhluk
hidup seperti gangga, ikan, dan sebagainya.

c. Laut

Merupakan ekosistem air terbesar di bumi. Lautan menjadi tempat hidup berbagai macam
makhluk hidup seperti paus, hiu, penyu, salmon, dan sebagainya.

Seluruh komponen di atas saling terikat, bergantung, dan berhubungan. Apabila terdapat
perubahan kurang baik terhadap ekosistem, kehidupan manusia pun menjadi tidak seimbang.
Perubahan ekosistem dipengaruhi oleh banyak hal seperti eksploitasi sumber daya alam
berlebihan, terjadinya kebakaran hutan, bencana alam, dan sebagainya.

Dampaknya, hewan-hewan pun dapat kehilangan tempat tinggal, hewan-hewan punah,


perubahan tata ruang, meningkatnya jumlah spesies tertentu sehingga menjadi hama dan
mengganggu kehidupan manusia, terdapat banyak penyakit mewabah dari hewan tertentu,
rusaknya iklim, dan sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut, tentunya manusia berkewajiban menjaga keseimbangan ekosistem agar
tetap terpelihara dengan baik. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga ekosistem agar
tetap lestari adalah penggunaan sumber daya alam secukupnya, memfilter pembuangan limbah
sehingga menjadi ramah lingkungan, pengelolaan sampah dengan bijak, tidak melakukan
perusakan bioma, dan sebagainya.

 Dampak Eksploitasi Pada Ekosistem

1. Fragmentasi dan Degradasi Habitat


Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada kawasan yang ditebang atau dirambah, sehingga
menyisakan kawasan hutan kecil. Hutan yang ditebang atau dirambah memberikan dampak
antara lain perubahan pada struktur komunitas hutan dan kematian pohon yang berada di
pinggiran hutan akibat tingginya paparan angin dan cahaya matahari.

Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti kematian
organism karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya
keanekaragaman sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies
pada habitat tersebut.

2. Tergantungnya Aliran Energi di Dalam Ekosistem


Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem buatan dapat menyebabkan
terjadinya perubahan aliran energy dalam ekosistem tersebut. Contohnya, ketika proses
penebangan atau pembakaran hutan selesai, maka kawasan hutan kemudian ditanami dengan satu
jenis tumbuhan (sistem monokultur). Hal tersebut menyebabkan aliran energy yang semula
bersifat komleks, yaitu antara berbagai jenis produsen (pohon-pohon besar dan kecil), konsumen
(berbagai macam hewan), detritivora (jamur, bakteri, dan sebagainya), menjadi aliran energy
yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen (contohnya padi), beberapa konsumen, dan
detrivor.

3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan


Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk membunuh populasi organisme yang
merugikan (hama atau pathogen) dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal
terhadap pestisida dan antibiotik tersebut. Hama yang tidak atau kurang sensitif (kebal) terhadap
pestisida jenis tertentu dapat bertahan dari penggunaan pestisida tersebut.

Demikian juga adanya jika antibiotik digunakan secara berlebihan, yaitu dalam dosis yang terlalu
tinggi atau frekuensi yang terlalu sering. Populasi spesies patogen yang dapat bertahan dari dosis
antibiotik tersebut akan berkembang biak menghasilkan populasi spesies patogen yang kebal.

4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem


Setiap organisme memiliki peran penting di dalam suatu ekosistem. Contohnya, di dalam
ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator seperti burung, ular, dan sabagainya dapat
meningkatkan populasi organism lain, misalnya tikus makan padi akan menurun dan hasil panen
akan berkurang.

5. Introduksi Spesies Asing


Introduksi atau masuknya spesies dari suatu ekosistem ke dalam ekosistem lainnya biasanya
bertujuan untuk meningkatkan tingka kesejahteraan manusia. Namun, introduksi spesies asing
juga dapat merugikan, karena terkadang didalam ekosistem yang baru, spesies tersebut tidak
memiliki predator alami. Serangga Neochetine eichhorniae yang merupakan predator tanaman
eceng gondok dan dapat mengendalikan populasi enceng gondok di perairan tidak hidup di
Indonesia
6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui
Kayu, tanduk, gading, dan sebagainya merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Walaupun memiliki sifat dapat diperbaharui, penggunaan dan eksploitasi secara berlebihan dapat
menurunkan jumlah dan kualitas baik semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan kualitas
kayu dan tingkat regenerasi semakin menurun.

7. Tergantungnya Daur Materi di Dalam Ekosistem

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat aktivitas manusia juga akan ikut
meningkat. Meningkatnya aktivitas manusia didunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia.
Sebagai contoh, daur ka

Anda mungkin juga menyukai