Anda di halaman 1dari 105

UAS PEMROGRAMAN WEB

“WEBSITE DINAMIS”

Disusun oleh:
Alvin Pradana Sriwibowo
202212004

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH


TINGGI TEKNOLOGI BONTANG TAHUN 2023
PENDAHULUAN
Pengerjaan buku “Website Dinamis” ini adalah sebagai pengganti UAS (Ujian Akhir
Semester) pada mata kuliah pemrograman web Semester 2 yang diampu oleh bapak Rio Jumardi,
S.T.,M.Eng. sebagai dosen dari matakuliah tersebut. Pengerjaan buku dibagi menjadi 5 Bab yaitu
Bab Pertama adalah Pengantar PHP, Bab Kedua adalah Struktur kontrol, Bab Ketiga adalah
Fungsi, Bab keempat adalah Array, Bab terakhir adalah Form PHP. Dengan ini semoga terpenuhi
nilai pada mata kuliah ini dengan hasil yang memuaskan.
BAB 1
1. Penulisan kode PHP cara I
1.1. Source code
<html>
<title>Web Programming</title>
<body>
<?php echo "Selamat Datang ";?>
</body>
</html>

1.2. Output

1.3. Analisa
Kode program tersebut merupakan contoh halaman web sederhana yang
menggunakan HTML dan PHP. Halaman tersebut memiliki judul "Web
Programming" dan dalam tubuh halaman, terdapat kode PHP yang menggunakan
fungsi `echo` untuk menampilkan pesan "Selamat Datang". Ini mengilustrasikan
bagaimana PHP dapat digunakan untuk menghasilkan konten dinamis dalam
sebuah halaman HTML.
2. Penulisan kode PHP cara II
2.1. Source code
<html>
<title>Web Programming</title>
<body>
<? echo "Selamat Datang "; ?>
</body>
</html>

2.2. Output
2.3. Analisa
Kode tersebut menggambarkan sebuah halaman web dengan judul "Web
Programming". Di dalam tubuh halaman, terdapat kode PHP yang mengandung
perintah `echo` untuk menampilkan pesan "Selamat Datang". Diperlukan tanda
`<?php` untuk memulai blok kode PHP yang aktif dan tanda `?>` untuk
mengakhiri blok tersebut. Dalam kasus ini, sintaks `<?` seharusnya diganti
menjadi `<?php` agar kode PHP dieksekusi dengan benar dan pesan "Selamat
Datang" ditampilkan pada halaman web.
3. Penulisan kode PHP cara III
3.1. Source code

<html>
<title>Web Programming</title>
<body>
<script language="php">
echo "Selamat Datang ";
</script>
</body>
</html>

3.2. Output

3.3. Analisa
Kode tersebut mencoba menyisipkan kode PHP ke dalam halaman web
menggunakan tag `<script>` dengan atribut `language="php"`. Namun, metode ini
tidak dianjurkan karena tidak sesuai dengan praktik pengembangan web modern.
Seharusnya, kode PHP langsung dimasukkan ke dalam elemen HTML tanpa
memerlukan tag khusus, seperti `<script>`. Hal ini memungkinkan server untuk
mengenali dan mengolah kode PHP dengan benar saat halaman diakses, tanpa
harus menggunakan atribut yang sudah usang seperti `language="php"`.
4. Penulisan kode PHP cara IV
4.1. Source code

<html>
<title>Web Programming</title>
<body>
<?php
$pesan = "Selamat Datang ";
?>
<?=$pesan?>
</body>
</html>

4.2. Output

4.3. Analisa
Kode tersebut menggambarkan sebuah halaman web dengan judul "Web
Programming". Di dalam tubuh halaman, terdapat blok PHP yang mendefinisikan
variabel `$pesan` dengan nilai "Selamat Datang". Setelahnya, digunakan sintaks
pendek `<?=$pesan?>` (yang setara dengan `<?php echo $pesan; ?>`) untuk
menghasilkan isi dari variabel tersebut, yaitu "Selamat Datang", dan
menampilkannya di halaman web. Dengan memanfaatkan variabel dan sintaks
pendek PHP, program ini mengilustrasikan cara memanipulasi dan menampilkan
konten dinamis dalam halaman HTML.
5. Penulisan kode PHP cara V
5.1. Source code

<html>
<title>Web Programming</title>
<body>
<?%
echo = "Selamat Datang" ;
?>
</body>
</html>
5.2. Output

5.3. Analisa
Kode tersebut mencoba untuk menggunakan sintaks pendek PHP dengan
tanda `<?%`, namun ini adalah bentuk sintaksis yang tidak umum dan tidak
didukung secara luas. Selain itu, terdapat kesalahan pada baris `echo = "Selamat
Datang" ;`, di mana `echo` digunakan secara salah dan tidak ada pernyataan yang
benar untuk menampilkan teks "Selamat Datang". Untuk memperbaikinya, Anda
perlu mengubah `<?%` menjadi `<?php` untuk menggunakan sintaksis PHP yang
standar, dan mengganti baris `echo` menjadi `echo "Selamat Datang";` untuk
memastikan teks tersebut ditampilkan dengan benar di halaman web.
6. Embedded Script
6.1. Source code

<html>
<title>Web Programming</title>
<body>
<?php echo "Selamat Datang ";
echo "di Dunia Webmaster";
?>
</body>
</html>

6.2. Output

6.3. Analisa
Kode tersebut menggambarkan halaman web dengan judul "Web
Programming". Di dalam tubuh halaman, terdapat dua pernyataan `echo` PHP
berturut-turut. Yang pertama, `echo "Selamat Datang ";`, digunakan untuk
menampilkan pesan "Selamat Datang ", dan yang kedua, `echo "di Dunia
Webmaster";`, untuk menampilkan pesan "di Dunia Webmaster". Kedua pesan ini
akan ditampilkan bersebelahan di halaman web ketika halaman tersebut diakses,
memberikan contoh bagaimana PHP dapat digunakan untuk menampilkan teks
secara dinamis dalam halaman HTML.
7. Non-Embedded Script
7.1. Source code

<?php
echo "<html>";
echo "<title>Web Programming</title>";
echo "<body>";
echo "Selamat datang ";
echo "di Dunia Webmaster";
echo "</body>";
echo "</html>";
?>

7.2. Output

7.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk menghasilkan
elemen-elemen HTML dari awal hingga akhir. Pertama, kode memulai dengan
`<html>` dan menentukan judul halaman dengan `<title>Web
Programming</title>`. Kemudian, kode membuka elemen `<body>` dan
menggunakan pernyataan `echo` PHP untuk menampilkan teks "Selamat datang "
diikuti oleh "di Dunia Webmaster". Setelah itu, kode menutup elemen `<body>`
dan `<html>` untuk menyelesaikan struktur halaman. Seluruh konten tersebut
dihasilkan melalui PHP, menggambarkan cara PHP dapat digunakan untuk
menghasilkan dan mengatur elemen-elemen HTML yang membentuk halaman
web.
8. Komentar
8.1. Source code

<html>
<title>Web Programming</title>
<body>
<?php
echo "Selamat Datang"; // Kometar 1 Baris
/*
echo "Selamat Datang";
echo "Web Master";
Komentar lebih dari 1 baris (blok program)
*/
?>
</body>
</html>

8.2. Output

8.3. Analisa
Kode tersebut menggambarkan halaman web dengan judul "Web
Programming". Di dalam tubuh halaman, terdapat blok PHP yang menggunakan
pernyataan `echo` untuk menampilkan pesan "Selamat Datang". Selain itu, ada
dua jenis komentar dalam kode: komentar satu baris (`// Kometar 1 Baris`) yang
memberikan penjelasan tentang pernyataan yang mengikuti komentar tersebut,
dan komentar blok (`/* ... */`) yang digunakan untuk menjelaskan bahwa beberapa
pernyataan (yang saat ini di-komentari) seharusnya ditampilkan. Komentar
membantu dalam dokumentasi dan pemahaman kode program, sambil
memungkinkan pengembang untuk menonaktifkan sementara bagian kode
tertentu tanpa menghapusnya secara permanen.
9. Cara penulisan echo
9.1. Source code

<?php
// cara pertama
echo ("Selamat Pagi<br>");
// cara kedua
echo ('Selamat Siang<br>');
// cara ketiga
echo "Selamat Sore<br>";
// cara keempat
echo "Selamat Malam";
?>

9.2. Output

9.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk menampilkan pesan-pesan
waktu selamat dalam elemen `<body>` pada halaman web. Ada empat pernyataan
`echo` yang menampilkan pesan-pesan waktu selamat dengan cara yang berbeda.
Pada "cara pertama", pesan "Selamat Pagi" ditampilkan dalam tanda kurung
dengan tanda petik ganda dan diakhiri dengan `<br>` untuk memberikan jeda
baris. Pada "cara kedua", pesan "Selamat Siang" ditampilkan dalam tanda kurung
dengan tanda petik tunggal dan juga diakhiri dengan `<br>`. Pada "cara ketiga",
pesan "Selamat Sore" ditampilkan tanpa tanda kurung atau tanda petik, tetapi
tetap diakhiri dengan `<br>`. Pada "cara keempat", pesan "Selamat Malam" juga
ditampilkan tanpa tanda kurung atau tanda petik, tanpa penggunaan `<br>`.
Kesemuanya memberikan contoh cara berbeda untuk menggunakan pernyataan
`echo` dalam PHP untuk menampilkan pesan dalam halaman web.
10. Cara penulisan Print
10.1. Source code
<?php
// cara pertama
print ("Selamat Pagi<br>");
// cara kedua
print ('Selamat Siang<br>');
// cara ketiga
print "Selamat Sore<br>";
// cara keempat
print "Selamat Malam";
?>

10.2. Output

10.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk menampilkan pesan-pesan
waktu selamat dalam elemen `<body>` pada halaman web. Seperti halnya dengan
`echo`, ada empat pernyataan `print` yang menampilkan pesan-pesan waktu
selamat dengan cara yang berbeda. Pada "cara pertama", pesan "Selamat Pagi"
ditampilkan dalam tanda kurung dengan tanda petik ganda dan diakhiri dengan
`<br>` untuk memberikan jeda baris. Pada "cara kedua", pesan "Selamat Siang"
ditampilkan dalam tanda kurung dengan tanda petik tunggal dan juga diakhiri
dengan `<br>`. Pada "cara ketiga", pesan "Selamat Sore" ditampilkan tanpa tanda
kurung atau tanda petik, tetapi tetap diakhiri dengan `<br>`. Pada "cara keempat",
pesan "Selamat Malam" juga ditampilkan tanpa tanda kurung atau tanda petik,
tanpa penggunaan `<br>`. Keseluruhannya memberikan contoh cara berbeda
untuk menggunakan pernyataan `print` dalam PHP untuk menampilkan pesan
dalam halaman web.
11. Cara penulisan printf
11.1. Source code

<?php
$teks1 = "STITEK Bontang";
$teks2 = "Teknik Informatika";
printf ("Selamat datang di %s, Program studi %s" ,
$teks1, $teks2);
?>

11.2. Output

11.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk menggunakan fungsi `printf`
yang memungkinkan pemformatan string dengan argumen yang ditentukan. Pada
contoh ini, terdapat dua variabel, `$teks1` yang memiliki nilai "STITEK Bontang"
dan `$teks2` yang memiliki nilai "Teknik Informatika". Fungsi `printf`
menggunakan placeholder `%s` untuk menerima nilai dari variabel tersebut. Pesan
"Selamat datang di %s, Program studi %s" akan diformat, dan nilai dari `$teks1`
akan menggantikan `%s` pertama, sedangkan nilai dari `$teks2` akan
menggantikan `%s` kedua. Hasilnya adalah pesan yang terformat: "Selamat
datang di STITEK Bontang, Program studi Teknik Informatika". Penerapan
`printf` memungkinkan untuk menggabungkan teks dan variabel secara lebih
terstruktur dan efisien dalam string yang akan ditampilkan.
12. Variabel
12.1. Source code

<?php
$nama = "Alvin";
$prodi = "Teknik Informatika";
$minat = "Pemrograman Web";

echo "Biodata Mahasiswa <br>";


echo "Nama Lengkap $nama <br>";
echo "Program Studi $prodi <br>";
echo "Biodata Minat $minat";
?>
12.2. Output

12.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan tiga variabel:
`$nama` dengan nilai "Alvin", `$prodi` dengan nilai "Teknik Informatika", dan
`$minat` dengan nilai "Pemrograman Web". Setelahnya, pernyataan `echo`
digunakan untuk menampilkan informasi biodata mahasiswa. Baris pertama
mencetak judul "Biodata Mahasiswa" dengan menggunakan tag `<br>` untuk
membuat jeda baris. Tiga pernyataan `echo` berikutnya menggabungkan teks
statis dengan nilai variabel yang sudah didefinisikan, seperti "Nama Lengkap
Alvin" dan "Program Studi Teknik Informatika". Hasilnya adalah tampilan
informasi biodata mahasiswa dengan nilai yang ditampilkan dinamis melalui
variabel.
13. Konstanta dengan const
13.1. Source code

<?php
const prodi = "Teknik Informatika";
echo "Selamat Datang di " . prodi;
?>

13.2. Output
13.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan konstanta
`prodi` dengan nilai "Teknik Informatika". Konstanta ini tidak dapat diubah
setelah didefinisikan. Setelahnya, pernyataan `echo` digunakan untuk
menampilkan pesan "Selamat Datang di " yang digabungkan dengan nilai dari
konstanta `prodi`. Penggabungan dilakukan dengan menggunakan operator titik
(`.`), sehingga hasilnya adalah "Selamat Datang di Teknik Informatika".
Penggunaan konstanta memungkinkan Anda untuk menyimpan nilai yang tetap
dan dapat diakses di seluruh program, seperti nama program studi dalam contoh
ini.
14. Konstanta dengan define
14.1. Source code

<?php
define("prodi", "Teknik Informatika");
echo "Selamat Datang di " . prodi;
?>

14.2. Output

14.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan konstanta
`prodi` dengan nilai "Teknik Informatika" menggunakan fungsi `define`.
Setelahnya, pernyataan `echo` digunakan untuk menampilkan pesan "Selamat
Datang di " yang digabungkan dengan nilai dari konstanta `prodi`. Penggabungan
dilakukan dengan menggunakan operator titik (`.`), sehingga hasilnya adalah
"Selamat Datang di Teknik Informatika". Penggunaan `define` memungkinkan
Anda untuk mendefinisikan konstanta yang tidak dapat diubah nilainya setelah
didefinisikan, sehingga berguna untuk menyimpan nilai-nilai tetap dalam
program.
15. Tipe data
15.1. Source code

<?php
$teks = "Alvin";
$karakter = 'A';
$bulat = 90;
$pecahan = 3.56;
$logika1 = 1 < 5;
$logika2 = 5 < 1;

echo "Nama Lengkap : $teks ";


echo "<br> Nilai Pemrogramman Web : $bulat";
echo "<br> Nilai Huruf : $karakter";
echo "<br> IPK : $pecahan";
echo "<br> Tes Logika 1 : $logika1";
echo "<br> Tes Logika 2 : $logika2";
?>

15.2. Output

15.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan beberapa
variabel dengan tipe data berbeda. Variabel `$teks` memiliki nilai string "Alvin",
`$karakter` memiliki nilai karakter 'A', `$bulat` memiliki nilai integer 90,
`$pecahan` memiliki nilai pecahan 3.56, `$logika1` memiliki nilai boolean true
karena pernyataan 1 < 5 adalah benar, dan `$logika2` memiliki nilai boolean false
karena pernyataan 5 < 1 adalah salah. Kemudian, pernyataan `echo` digunakan
untuk menampilkan informasi tentang nama, nilai, karakter, IPK (indeks prestasi
kumulatif), dan hasil dari tes logika dalam elemen `<body>`. Variabel
ditempatkan dalam string dengan menggunakan tanda kurung kurawal, atau dalam
kasus nilai logika, langsung dimasukkan ke dalam string. Hasilnya adalah
tampilan yang menunjukkan berbagai jenis tipe data dan nilai yang berbeda.
16. Operator penugasan
16.1. Source code

<?php
$teks = "Alvin";
$karakter = 'A';
$bulat = 90;
$pecahan = 3.56;

echo "Nama Lengkap : $teks ";


echo "<br> Nilai Pemrograman Web : $bulat";
echo "<br> Nilai Huruf : $karakter";
echo "<br> IPK : $pecahan";
?>

16.2. Output

16.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan beberapa
variabel dengan tipe data yang berbeda. Variabel `$teks` memiliki nilai string
"Alvin", `$karakter` memiliki nilai karakter 'A', `$bulat` memiliki nilai integer 90,
dan `$pecahan` memiliki nilai pecahan 3.56. Pernyataan `echo` digunakan untuk
menampilkan informasi tentang nama, nilai pemrograman web, nilai huruf, dan
IPK (indeks prestasi kumulatif) dalam elemen `<body>`, dengan menggunakan
sintaks `echo` dan tanda kutip ganda atau tanda kutip tunggal sesuai tipe data
variabel yang ingin ditampilkan. Hasilnya adalah tampilan yang menunjukkan
berbagai jenis tipe data dan nilai yang berbeda.
17. Operator aritmatika tanpa variabel
17.1. Source code

<?php
echo "Hasil Penjumlahan 2 + 3 adalah ". (2+3);
echo "<br>Hasil Pengurangan 2 - 3 adalah ". (2-3);
echo "<br>Hasil Perkalian 2 * 3 adalah ". (2*3);
echo "<br>Hasil Pembagian 2 / 3 adalah ". (2/3);
echo "<br>Hasil Mod 2 % 3 adalah ". (2%3);
?>

17.2. Output

17.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk melakukan berbagai operasi
aritmatika. Setiap operasi (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
modulus) dilakukan di dalam tanda kurung, misalnya, `(2+3)` untuk penjumlahan.
Pernyataan `echo` digunakan untuk menampilkan hasil setiap operasi dengan
pesan yang sesuai, misalnya, "Hasil Penjumlahan 2 + 3 adalah 5". Tanda titik (`.`)
digunakan untuk menggabungkan teks dengan hasil operasi dalam satu string.
Setelahnya, `<br>` digunakan untuk membuat jeda baris sehingga setiap hasil
tampil pada baris yang berbeda dalam elemen `<body>`. Hasilnya adalah
tampilan yang menampilkan hasil dari berbagai operasi aritmatika antara 2 dan 3.
18. Operator aritmatika variabel
18.1. Source code

<?php
$nilai1 = 5;
$nilai2 = 2;
$hasiljlh = $nilai1 + $nilai2;
$hasilkrg = $nilai1 - $nilai2;
$hasilkali = $nilai1 * $nilai2;
$hasilbagi = $nilai1 / $nilai2;
$sisabagi = $nilai1 % $nilai2;
echo "Hasil Penjumlahan $nilai1 + $nilai2 adalah
$hasiljlh";
echo "<br>Hasil Pengurangan $nilai1 - $nilai2 adalah
$hasilkrg";
echo "<br>Hasil Perkalian $nilai1 * $nilai2 adalah
$hasilkali";
echo "<br>Hasil Pembagian $nilai1 / $nilai2 adalah
$hasilbagi";
echo "<br>Hasil Mod $nilai1 % $nilai2 adalah $sisabagi";
?>

18.2. Output

18.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan dua variabel,
`$nilai1` dengan nilai 5 dan `$nilai2` dengan nilai 2. Kemudian, variabel
`$hasiljlh` dihitung sebagai hasil penjumlahan `$nilai1` dan `$nilai2`, `$hasilkrg`
sebagai hasil pengurangan, `$hasilkali` sebagai hasil perkalian, `$hasilbagi`
sebagai hasil pembagian, dan `$sisabagi` sebagai sisa hasil bagi. Pernyataan
`echo` digunakan untuk menampilkan hasil dari setiap operasi, dengan
menggunakan variabel dan nilai yang sesuai, misalnya, "Hasil Penjumlahan 5 + 2
adalah 7". Tanda titik (`.`) digunakan untuk menggabungkan teks dengan nilai
hasil dalam satu string, dan `<br>` digunakan untuk membuat jeda baris sehingga
setiap hasil tampil pada baris yang berbeda dalam elemen `<body>`. Hasilnya
adalah tampilan yang menampilkan hasil dari berbagai operasi aritmatika antara
nilai 5 dan 2.
19. Operator Perbandingan
19.1. Source code

<?php
$nilai1 = 5;
$nilai2 = 2;
$hasilsd = $nilai1 == $nilai2;
$hasiltsd = $nilai1 != $nilai2;
$hasillb = $nilai1 > $nilai2;
$hasillbd = $nilai1 >= $nilai2;
$hasillk = $nilai1 < $nilai2;
$hasillkd = $nilai1 <= $nilai2;

echo "Hasil Logika $nilai1 Sama Dengan $nilai2 adalah


$hasilsd";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Tidak Sama Dengan $nilai2
adalah $hasiltsd";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Lebih Besar $nilai2 adalah
$hasillb";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Lebih Besar Sama Dengan
$nilai2 adalah $hasillbd";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Lebih Kecil $nilai2 adalah
$hasillk";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Lebih Kecil Sama Dengan
$nilai2 adalah $hasillkd";
?>

19.2. Output

19.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan dua variabel,
`$nilai1` dengan nilai 5 dan `$nilai2` dengan nilai 2. Kemudian, variabel
`$hasilsd` dihitung dengan menggunakan operator `==` untuk memeriksa apakah
`$nilai1` sama dengan `$nilai2`. Variabel `$hasiltsd` dihitung dengan
menggunakan operator `!=` untuk memeriksa apakah `$nilai1` tidak sama dengan
`$nilai2`. Variabel `$hasillb` dihitung dengan menggunakan operator `>` untuk
memeriksa apakah `$nilai1` lebih besar dari `$nilai2`. Variabel `$hasillbd`
dihitung dengan menggunakan operator `>=` untuk memeriksa apakah `$nilai1`
lebih besar dari atau sama dengan `$nilai2`. Variabel `$hasillk` dihitung dengan
menggunakan operator `<` untuk memeriksa apakah `$nilai1` lebih kecil dari
`$nilai2`. Variabel `$hasillkd` dihitung dengan menggunakan operator `<=` untuk
memeriksa apakah `$nilai1` lebih kecil dari atau sama dengan `$nilai2`.
Pernyataan `echo` digunakan untuk menampilkan hasil dari setiap operasi, dengan
menggunakan nilai dan hasil yang sesuai, misalnya, "Hasil Logika 5 Sama
Dengan 2 adalah false". Tanda titik (`.`) digunakan untuk menggabungkan teks
dengan hasil dalam satu string, dan `<br>` digunakan untuk membuat jeda baris
sehingga setiap hasil tampil pada baris yang berbeda dalam elemen `<body>`.
Hasilnya adalah tampilan yang menampilkan hasil dari berbagai operasi logika
antara nilai 5 dan 2.
20. Operator logika
20.1. Source code

<?php
$nilai1 = true;
$nilai2 = false;
$hasiland = $nilai1 && $nilai2;
$hasilor = $nilai1 || $nilai2;
$hasilnot1 = !$nilai1;
$hasilnot2 = !$nilai2;
echo "Hasil Logika $nilai1 AND $nilai2 adalah $hasiland";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 OR $nilai2 adalah
$hasilor";
echo "<br>Hasil Logika NOT $nilai1 adalah $hasilnot1";
echo "<br>Hasil Logika NOT $nilai2 adalah $hasilnot2";
?>

20.2. Output
20.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan dua variabel
boolean, `$nilai1` dengan nilai `true` dan `$nilai2` dengan nilai `false`. Variabel
`$hasiland` dihitung dengan menggunakan operator `&&` (AND) untuk
memeriksa apakah kedua variabel bernilai `true`. Variabel `$hasilor` dihitung
dengan menggunakan operator `||` (OR) untuk memeriksa apakah salah satu dari
kedua variabel bernilai `true`. Variabel `$hasilnot1` dihitung dengan
menggunakan operator `!` (NOT) untuk membalikkan nilai variabel `$nilai1`.
Variabel `$hasilnot2` dihitung dengan menggunakan operator `!` (NOT) untuk
membalikkan nilai variabel `$nilai2`. Pernyataan `echo` digunakan untuk
menampilkan hasil dari setiap operasi, dengan menggunakan nilai dan hasil yang
sesuai, misalnya, "Hasil Logika true AND false adalah false". Tanda titik (`.`)
digunakan untuk menggabungkan teks dengan hasil dalam satu string, dan `<br>`
digunakan untuk membuat jeda baris sehingga setiap hasil tampil pada baris yang
berbeda dalam elemen `<body>`. Hasilnya adalah tampilan yang menampilkan
hasil dari berbagai operasi logika pada variabel boolean.
21. Kombinasi operasi perbandingan dan logika
21.1. Source code

<?php
$nilai1 = 5;
$nilai2 = 2;
$hasilsd = $nilai1 == $nilai2;
$hasiltsd = $nilai1 != $nilai2;
$hasillb = $nilai1 > $nilai2;
$hasillbd = $nilai1 >= $nilai2;
$hasillk = $nilai1 < $nilai2;
$hasillkd = $nilai1 <= $nilai2;
$hasiland = ($nilai1 == $nilai2) && ($nilai1 != $nilai2);
$hasilor = ($nilai1 >= $nilai2) || ($nilai1 <= $nilai2);
$hasilnot1 = !$hasillb;
$hasilnot2 = !$hasillk;

echo "Operator Perbandingan <br>";


echo "Hasil Logika $nilai1 Sama Dengan $nilai2 adalah $hasilsd";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Tidak Sama Dengan $nilai2 adalah $hasiltsd";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Lebih Besar $nilai2 adalah $hasillb";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Lebih Besar Sama Dengan $nilai2 adalah
$hasillbd";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Lebih Kecil $nilai2 adalah $hasillk";
echo "<br>Hasil Logika $nilai1 Lebih Kecil Sama Dengan $nilai2 adalah
$hasillkd";
echo "<hr>";
echo "Operator logika dari hasil Perbandingan <br>";
echo "Hasil Logika AND adalah $hasiland";
echo "<br>Hasil Logika OR adalah $hasilor";
echo "<br>Hasil Logika NOT adalah $hasilnot1";
echo "<br>Hasil Logika NOT adalah $hasilnot2";
?>

21.2. Output

21.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan dua variabel,
`$nilai1` dengan nilai 5 dan `$nilai2` dengan nilai 2. Variabel `$hasilsd` dihitung
dengan menggunakan operator `==` untuk memeriksa apakah `$nilai1` sama
dengan `$nilai2`, dan seterusnya untuk variabel `$hasiltsd`, `$hasillb`, `$hasillbd`,
`$hasillk`, dan `$hasillkd`. Setelahnya, variabel `$hasiland` dihitung dengan
menggunakan operator `&&` (AND) untuk memeriksa hasil dari dua operasi
perbandingan sebelumnya, dan variabel `$hasilor` dihitung dengan menggunakan
operator `||` (OR) untuk memeriksa hasil dari dua operasi perbandingan
berikutnya. Variabel `$hasilnot1` dihitung dengan menggunakan operator `!`
(NOT) untuk membalikkan nilai variabel `$hasillb`, dan variabel `$hasilnot2`
dihitung dengan menggunakan operator `!` (NOT) untuk membalikkan nilai
variabel `$hasillk`. Pernyataan `echo` digunakan untuk menampilkan hasil dari
setiap operasi, dengan menggunakan variabel dan hasil yang sesuai, seperti "Hasil
Logika true AND false adalah false". Hasil tampil pada baris yang berbeda dalam
elemen `<body>`, dan tanda `<hr>` digunakan untuk membuat garis horizontal
memisahkan antara bagian operasi perbandingan dan operasi logika. Hasilnya
adalah tampilan yang menampilkan hasil dari berbagai operasi perbandingan dan
operasi logika pada variabel `$nilai1` dan `$nilai2`.
BAB 2
1. Percabangan IF
1.1. Source code

<?php
$absen ="N";
if ($absen == "Y") {
echo "Anda Boleh Mengikuti Responsi";
}
?>

1.2. Output

1.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan variabel
`$absen` dengan nilai "N". Kemudian, struktur kontrol `if` digunakan untuk
memeriksa apakah nilai variabel `$absen` sama dengan "Y". Jika kondisi ini
terpenuhi (benar), maka pernyataan di dalam blok `if` akan dieksekusi, dan pesan
"Anda Boleh Mengikuti Responsi" akan ditampilkan menggunakan pernyataan
`echo`. Namun, karena nilai variabel `$absen` adalah "N" (tidak sama dengan
"Y"), maka blok `if` ini tidak akan dieksekusi dan tidak ada keluaran yang
ditampilkan. Ini menggambarkan bagaimana struktur kontrol `if` digunakan untuk
mengatur alur program berdasarkan kondisi tertentu, di mana tindakan tertentu
hanya dilakukan jika kondisi yang diberikan benar.
2. Percabangan IF-ELSE
2.1. Source code

<?php
$absen ="N";
if ($absen == "Y") {
echo "Anda Boleh Mengikuti Responsi";
} else {
echo "Maaf Anda Tidak Boleh Mengikuti Ujian";
}
?>

2.2. Output

2.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan variabel
`$absen` dengan nilai "N". Kemudian, struktur kontrol `if-else` digunakan untuk
memeriksa apakah nilai variabel `$absen` sama dengan "Y". Jika kondisi ini
terpenuhi (benar), maka blok `if` akan dieksekusi, dan pesan "Anda Boleh
Mengikuti Responsi" akan ditampilkan menggunakan pernyataan `echo`. Namun,
jika kondisi tersebut tidak terpenuhi (salah), maka blok `else` akan dieksekusi,
dan pesan "Maaf Anda Tidak Boleh Mengikuti Ujian" akan ditampilkan. Ini
memungkinkan program untuk memberikan tanggapan yang sesuai tergantung
pada kondisi yang diberikan.
3. Percabangan IF-ELSE-IF 1
3.1. Source code

<?php
$bilangan = 0;
if ($bilangan > 0) {
echo "Bilangan Positif";
} else if ($bilangan == 0) {
echo "Bilangan Nol";
} else if ($bilangan < 0) {
echo "Bilangan Negatif";
}?>
3.2. Output

3.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan variabel
`$bilangan` dengan nilai 0. Struktur kontrol `if-else if-else` digunakan untuk
memeriksa kondisi variabel `$bilangan`. Pertama, kondisi `if ($bilangan > 0)`
memeriksa apakah bilangan lebih besar dari 0. Jika kondisi ini terpenuhi, maka
pesan "Bilangan Positif" akan ditampilkan menggunakan pernyataan `echo`. Jika
kondisi pertama tidak terpenuhi, maka kondisi berikutnya `else if ($bilangan ==
0)` memeriksa apakah bilangan sama dengan 0. Jika kondisi ini terpenuhi, maka
pesan "Bilangan Nol" akan ditampilkan. Jika kedua kondisi sebelumnya tidak
terpenuhi, maka kondisi terakhir `else if ($bilangan < 0)` memeriksa apakah
bilangan kurang dari 0. Jika kondisi ini terpenuhi, maka pesan "Bilangan Negatif"
akan ditampilkan. Ini memberikan tampilan yang sesuai dengan tipe bilangan
yang diberikan pada variabel `$bilangan`.
4. Percabangan IF-ELSE-IF 2
4.1. Source code

<?php
$umur = 26;
echo "Umur : ". $umur;
echo "<br> Kategori Umur : ";
if ($umur >= 0 && $umur <=5) {
echo "Balita";
} else if ($umur >= 6 && $umur <=11) {
echo "Kanak-kanak";
} else if ($umur >= 12 && $umur <=16){
echo "Remaja Awal";
} else if ($umur >= 17 && $umur <=25){
echo "Remaja Akhir";
} else if ($umur >= 26&& $umur <=35){
echo "Dewasa Awal";
} else if ($umur >= 36 && $umur <=45){
echo "Dewasa Akhir";
}else if ($umur >= 46&& $umur <=55){
echo "Lansia Awal";
} else if ($umur >= 56 && $umur <=65){
echo "Lansia Akhie";
} else if ($umur > 65) {
echo "Manula";
}
?>

4.2. Output

4.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan variabel
`$umur` dengan nilai 26. Pernyataan `echo` digunakan untuk menampilkan
informasi umur yang disertai dengan nilai dari variabel `$umur`. Kemudian,
struktur kontrol `if-else if` digunakan untuk memeriksa kategori umur
berdasarkan nilai dari variabel `$umur`. Setiap kondisi memeriksa apakah nilai
`$umur` berada dalam rentang yang sesuai dengan kategori umur yang telah
ditentukan, misalnya, kondisi pertama `(0 <= $umur && $umur <= 5)` memeriksa
apakah umur berada dalam rentang 0 hingga 5, yang kemudian ditampilkan
kategori "Balita" menggunakan pernyataan `echo`. Kondisi-kondisi berikutnya
diulang untuk kategori-kategori umur lainnya seperti "Kanak-kanak", "Remaja
Awal", "Remaja Akhir", dan seterusnya. Kategori terakhir adalah "Manula" yang
diperiksa jika umur lebih besar dari 65. Hasilnya adalah tampilan kategori umur
yang sesuai berdasarkan nilai variabel `$umur`.
5. Percabangan IF-ELSE-IF 3
5.1. Source code

<?php
$nilai=85;
if ($nilai >= 0 && $nilai <=20) {
$nilai = "E";
} else if ($nilai >= 21 && $nilai <=40) {
$nilai = "D";
} else if ($nilai >= 41 && $nilai <=60) {
$nilai = "C";
} else if ($nilai >= 61 && $nilai <=80) {
$nilai = "B";
} else if ($nilai >= 81 && $nilai <=100) {
$nilai = "A";
}

echo "Anda mendapatkan nilai $nilai <br>";


if ($nilai == "A" || $nilai == "B") {
echo " Anda Dinyatakan LULUS!";
}
else if ($nilai == "C" || $nilai == "D") {
echo "Anda Dinyatakan TIDAK LULUS, Tetapi Sebaiknya
Mengikuti Remidi";
}
else {
echo "Anda Dinyatakan TIDAK LULUS!";
}
?>

5.2. Output

5.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan variabel
`$nilai` dengan nilai 85. Kemudian, struktur kontrol `if-else if` digunakan untuk
mengkonversi nilai angka menjadi nilai huruf berdasarkan rentang tertentu. Setiap
kondisi memeriksa apakah nilai `$nilai` berada dalam rentang tertentu, dan jika
sesuai, nilai variabel `$nilai` diperbarui dengan nilai huruf yang sesuai (misalnya,
"A", "B", dll.). Pernyataan `echo` digunakan untuk menampilkan hasil konversi
nilai angka menjadi nilai huruf, diikuti dengan struktur kontrol `if-else` lagi untuk
menampilkan pesan berdasarkan kategori nilai yang telah ditentukan. Jika nilai
adalah "A" atau "B", pesan "Anda Dinyatakan LULUS!" akan ditampilkan. Jika
nilai adalah "C" atau "D", pesan "Anda Dinyatakan TIDAK LULUS, Tetapi
Sebaiknya Mengikuti Remidi" akan ditampilkan. Jika tidak masuk dalam kategori
sebelumnya, pesan "Anda Dinyatakan TIDAK LULUS!" akan ditampilkan.
Hasilnya adalah tampilan nilai huruf yang sesuai dan pesan terkait kategori nilai.
6. Case dengan interger
6.1. Source code

<?php
$nilai =4;

switch ($nilai){
case 1 :
echo "Angka Satu";
break;
case 2 :
echo "Angka Dua";
break;
case 3 :
echo "Angka Tiga";
break;
case 4 :
echo "Angka Empat";
break;
case 5 :
echo "Angka Lima";
break;
case 6 :
echo "Angka Enam";
break;
default :
echo "Bukan Angka";
break;
}
?>

6.2. Output

6.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan variabel
`$nilai` dengan nilai 4. Struktur kontrol `switch` digunakan untuk mengevaluasi
nilai variabel `$nilai`. Setiap kasus (case) di dalam `switch` sesuai dengan nilai
yang diuji. Jika nilai variabel `$nilai` adalah 1, maka pesan "Angka Satu" akan
ditampilkan. Jika nilai adalah 2, maka pesan "Angka Dua" akan ditampilkan, dan
seterusnya untuk kasus-kasus lain seperti 3, 4, 5, dan 6. Jika tidak ada kasus yang
sesuai, maka blok `default` akan dieksekusi, dan pesan "Bukan Angka" akan
ditampilkan. Pernyataan `break` digunakan untuk menghentikan evaluasi setelah
sebuah kasus terpenuhi. Hasilnya adalah tampilan pesan yang sesuai dengan nilai
variabel `$nilai`.
7. Case dengan karakter
7.1. Source code

<?php
$hari = "Jumat";

echo "Hari ini adalah hari $hari <br>";


switch ($hari){
case "Senin" :
echo "Selamat Bekerja";
break;
case "Selasa" :
echo "Selamat Bekerja";
break;
case "Rabu" :
echo "Selamat Bekerja";
break;
case "Kamis" :
echo "Selamat Bekerja";
break;
case "Jumat" :
echo "Selamat Bekerja";
break;
case "Sabtu" :
echo "Selamat Berlibur";
break;
case "Minggu" :
echo "Selamat Berlibur";
break;
default :
echo "Bukan Hari";
break;
}
?>
7.2. Output

7.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan variabel
`$hari` dengan nilai "Jumat". Pernyataan `echo` digunakan untuk menampilkan
informasi hari yang disertai dengan nilai dari variabel `$hari`. Kemudian, struktur
kontrol `switch` digunakan untuk mengevaluasi nilai variabel `$hari`. Setiap
kasus (case) di dalam `switch` sesuai dengan nilai yang diuji. Jika nilai variabel
`$hari` adalah "Senin", "Selasa", "Rabu", "Kamis", atau "Jumat", maka pesan
"Selamat Bekerja" akan ditampilkan. Jika nilai adalah "Sabtu" atau "Minggu",
maka pesan "Selamat Berlibur" akan ditampilkan. Jika tidak ada kasus yang
sesuai, maka blok `default` akan dieksekusi, dan pesan "Bukan Hari" akan
ditampilkan. Pernyataan `break` digunakan untuk menghentikan evaluasi setelah
sebuah kasus terpenuhi. Hasilnya adalah tampilan pesan yang sesuai dengan hari
yang diberikan pada variabel `$hari`.
8. FOR dengan step + +
8.1. Source code

<?php
for ($i=1; $i<=10; $i++) {
echo "Perulangan ke - $i <br>";
}
?>
8.2. Output

8.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan perulangan
`for` dengan tiga bagian: inisialisasi (`$i=1`), kondisi (`$i<=10`), dan iterasi
(`$i++`). Perulangan ini akan berjalan selama kondisi terpenuhi, yaitu selama nilai
`$i` kurang dari atau sama dengan 10. Pada setiap iterasi, pernyataan `echo`
digunakan untuk menampilkan pesan "Perulangan ke - $i" diikuti oleh nomor
iterasi yang sedang berjalan. Tanda `<br>` digunakan untuk membuat jeda baris
sehingga setiap pesan tampil pada baris yang berbeda dalam elemen `<body>`.
Hasilnya adalah tampilan pesan "Perulangan ke - 1" hingga "Perulangan ke - 10"
yang sesuai dengan jumlah iterasi.
9. FOR dengan step + = 2
9.1. Source code

<?php
for ($i=1; $i<=10; $i+=2) {
echo "Perulangan ke - $i <br>";
}
?>
9.2. Output

9.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan perulangan
`for` dengan tiga bagian: inisialisasi (`$i=1`), kondisi (`$i<=10`), dan iterasi
(`$i+=2`). Perulangan ini akan berjalan selama kondisi terpenuhi, yaitu selama
nilai `$i` kurang dari atau sama dengan 10. Namun, setiap kali perulangan
berjalan, variabel `$i` akan ditambahkan 2, sehingga menghasilkan langkah
perulangan yang melompat dua angka setiap kali. Pada setiap iterasi, pernyataan
`echo` digunakan untuk menampilkan pesan "Perulangan ke - $i" diikuti oleh
nomor iterasi yang sedang berjalan. Tanda `<br>` digunakan untuk membuat jeda
baris sehingga setiap pesan tampil pada baris yang berbeda dalam elemen
`<body>`. Hasilnya adalah tampilan pesan "Perulangan ke - 1", "Perulangan ke -
3", "Perulangan ke - 5", dan seterusnya, hingga "Perulangan ke - 9", sesuai
dengan jumlah iterasi dan peningkatan yang diberikan.
10. FOR dengan step - -
10.1. Source code

<?php
for ($i=10; $i>=1; $i--) {
echo "Perulangan ke - $i <br>";
}
?>
10.2. Output

10.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan perulangan
`for` dengan tiga bagian: inisialisasi (`$i=10`), kondisi (`$i>=1`), dan iterasi
(`$i--`). Perulangan ini akan berjalan selama kondisi terpenuhi, yaitu selama nilai
`$i` lebih besar dari atau sama dengan 1. Setiap kali perulangan berjalan, nilai
variabel `$i` akan dikurangi 1, sehingga menghasilkan langkah perulangan yang
mundur dari 10 hingga 1. Pada setiap iterasi, pernyataan `echo` digunakan untuk
menampilkan pesan "Perulangan ke - $i" diikuti oleh nomor iterasi yang sedang
berjalan. Tanda `<br>` digunakan untuk membuat jeda baris sehingga setiap pesan
tampil pada baris yang berbeda dalam elemen `<body>`. Hasilnya adalah
tampilan pesan "Perulangan ke - 10", "Perulangan ke - 9", "Perulangan ke - 8",
dan seterusnya, hingga "Perulangan ke - 1", sesuai dengan jumlah iterasi dan
pengurangan yang diberikan.
11. FOR dengan step - = 3
11.1. Source code

<?php
for ($i=10; $i>=1; $i-=3) {
echo "Perulangan ke - $i <br>";
}
?>
11.2. Output

11.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan perulangan
`for` dengan tiga bagian: inisialisasi (`$i=10`), kondisi (`$i>=1`), dan iterasi
(`$i-=3`). Perulangan ini akan berjalan selama kondisi terpenuhi, yaitu selama
nilai `$i` lebih besar dari atau sama dengan 1. Namun, setiap kali perulangan
berjalan, nilai variabel `$i` akan dikurangi 3, sehingga menghasilkan langkah
perulangan yang mundur dari 10 hingga 1 dengan melompat tiga angka setiap
kali. Pada setiap iterasi, pernyataan `echo` digunakan untuk menampilkan pesan
"Perulangan ke - $i" diikuti oleh nomor iterasi yang sedang berjalan. Tanda
`<br>` digunakan untuk membuat jeda baris sehingga setiap pesan tampil pada
baris yang berbeda dalam elemen `<body>`. Hasilnya adalah tampilan pesan
"Perulangan ke - 10", "Perulangan ke - 7", dan seterusnya, hingga "Perulangan ke
- 1", sesuai dengan jumlah iterasi dan pengurangan yang diberikan.

12. WHILE dengan step + +


12.1. Source code

<?php
$i = 1;
while ($i <= 10) {
echo "Perulangan ke - $i <br>";
$i++;
}
?>
12.2. Output

12.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan variabel `$i`
dengan nilai 1. Kemudian, struktur perulangan `while` digunakan untuk
melakukan iterasi selama kondisi `$i <= 10` terpenuhi, yaitu selama nilai variabel
`$i` kurang dari atau sama dengan 10. Pada setiap iterasi, pernyataan `echo`
digunakan untuk menampilkan pesan "Perulangan ke - $i" diikuti oleh nomor
iterasi yang sedang berjalan. Tanda `<br>` digunakan untuk membuat jeda baris
sehingga setiap pesan tampil pada baris yang berbeda dalam elemen `<body>`.
Setelah itu, variabel `$i` ditingkatkan dengan 1 menggunakan `$i++`, yang
berfungsi sebagai iterasi selanjutnya. Proses ini terus berlanjut hingga nilai
variabel `$i` melebihi 10. Hasilnya adalah tampilan pesan "Perulangan ke - 1"
hingga "Perulangan ke - 10" yang sesuai dengan jumlah iterasi.
13. WHILE dengan step - -
13.1. Source code

<?php
$i = 10;
while ($i >= 1) {
echo "Perulangan ke - $i <br>";
$i--;
}
?>
13.2. Output

13.3. Analisa
Kode tersebut menggunakan blok PHP untuk mendefinisikan variabel `$i`
dengan nilai 10. Kemudian, struktur perulangan `while` digunakan untuk
melakukan iterasi selama kondisi `$i >= 1` terpenuhi, yaitu selama nilai variabel
`$i` lebih besar dari atau sama dengan 1. Pada setiap iterasi, pernyataan `echo`
digunakan untuk menampilkan pesan "Perulangan ke - $i" diikuti oleh nomor
iterasi yang sedang berjalan. Tanda `<br>` digunakan untuk membuat jeda baris
sehingga setiap pesan tampil pada baris yang berbeda dalam elemen `<body>`.
Setelah itu, variabel `$i` dikurangi dengan 1 menggunakan `$i--`, yang berfungsi
sebagai iterasi selanjutnya untuk mundur. Proses ini terus berlanjut hingga nilai
variabel `$i` kurang dari 1. Hasilnya adalah tampilan pesan "Perulangan ke - 10"
hingga "Perulangan ke - 1" sesuai dengan jumlah iterasi dan pengurangan yang
dilakukan.
14. DO WHILE dengan step + +
14.1. Source code

<?php
$i = 1;

do{
echo "Perulangan ke - $i <br>";
$i++;
}while($i<=10);
?>

14.2. Output

14.3. Analisa
Kode program tersebut menggunakan perulangan `do-while` dalam bahasa
pemrograman PHP untuk melakukan iterasi dari 1 hingga 10. Dalam setiap iterasi,
pesan "Perulangan ke - $i" ditampilkan diikuti oleh nomor iterasi yang sedang
berjalan. Perulangan ini akan berjalan setidaknya sekali karena menggunakan
struktur `do-while`, yang menjalankan blok pernyataan terlebih dahulu sebelum
memeriksa kondisi. Variabel `$i` ditingkatkan setiap iterasi menggunakan
operator `$i++` sehingga nilai iterasi selanjutnya dapat ditentukan. Pengecekan
kondisi `while($i<=10)` dilakukan setelah blok pernyataan, dan perulangan akan
berlanjut selama nilai `$i` kurang dari atau sama dengan 10. Akibatnya, pesan
"Perulangan ke - 1" hingga "Perulangan ke - 10" akan ditampilkan sesuai dengan
jumlah iterasi.
15. DO WHILE dengan step - -
15.1. Source code

<?php
$i = 10;

do{
echo "Perulangan ke - $i <br>";
$i--;
}while($i>=1);
?>

15.2. Output

15.3. Analisa
Kode program di atas menggunakan perulangan `do-while` dalam bahasa
pemrograman PHP untuk melakukan iterasi mundur dari 10 hingga 1. Pada setiap
iterasi, pesan "Perulangan ke - $i" akan ditampilkan, menampilkan nomor iterasi
yang sedang berjalan. Perulangan ini akan selalu menjalankan blok pernyataan
setidaknya sekali karena menggunakan struktur `do-while`, yang terlebih dahulu
menjalankan blok pernyataan sebelum memeriksa kondisi. Variabel `$i` akan
dikurangi pada setiap iterasi dengan menggunakan operator `$i--`, sehingga nilai
iterasi berikutnya dapat ditentukan. Pengecekan kondisi `while($i>=1)` dilakukan
setelah blok pernyataan. Perulangan akan berlanjut selama nilai `$i` lebih besar
dari atau sama dengan 1. Dengan demikian, pesan "Perulangan ke - 10" hingga
"Perulangan ke - 1" akan ditampilkan sesuai dengan jumlah iterasi, yang
merupakan hasil dari nilai variabel `$i` yang terus berkurang pada setiap iterasi.
16. Percabangan bersarang dengan IF-ELSE
16.1. Source code

<?php
$nilai = -4;
if($nilai>0){
$tanda = "Positif";
if($nilai%2==1){
$tanda2="Ganjil";
}else{
$tanda="Genap";
}
}else{
$tanda = "Negatif";
if($nilai%2==1){
$tanda="Ganjil";
}else{
$tanda2="Genap";
}
}
echo "Angka $nilai adalah $tanda dan $tanda2"
?>

16.2. Output

16.3. Analisa
Program PHP di atas mengambil suatu nilai, dalam hal ini -4, dan
melakukan analisa kondisi. Pertama, program memeriksa apakah nilai tersebut
lebih besar dari 0. Jika ya, program menginisialisasi variabel `$tanda` dengan
"Positif" dan kemudian memeriksa apakah nilai tersebut ganjil atau genap. Jika
ganjil, variabel `$tanda2` diinisialisasi dengan "Ganjil", jika genap, variabel
`$tanda` diperbarui menjadi "Genap". Namun, jika nilai tidak lebih besar dari 0,
program menginisialisasi variabel `$tanda` dengan "Negatif" dan juga memeriksa
apakah nilai tersebut ganjil atau genap. Dalam hal ini, jika ganjil, variabel
`$tanda` diubah menjadi "Ganjil", jika genap, variabel `$tanda2` diinisialisasi
dengan "Genap". Akhirnya, program mencetak keluaran yang menggambarkan
status angka -4, dalam hal ini "Angka -4 adalah Negatif dan Genap". Va‌riabel
`$tanda2` mungkin tidak didefinisikan jika angka tersebut genap, sehingga bisa
menyebabkan error.
17. Percabangan bersarang dengan switch-case
17.1. Source code

<?php
$nilai = -23;
switch($nilai){
case $nilai>0 :
$tanda = "Positif";
switch ($nilai){
case $nilai%2==1 :
$tanda2="Ganjil";
break;
case $nilai%2==0 :
$tanda2="Genap";
break;
}
break;
case $nilai<0 :
$tanda = "negatif";
switch($nilai){
case $nilai%2==-1 :
$tanda2="Ganjil";
break;
case $nilai%2==0 :
$tanda2="Genap";
break;
}
break;
}
echo "Angka $nilai adalah $tanda dan $tanda2";
?>

17.2. Output
17.3. Analisa
Program PHP di atas adalah sebuah kode yang mengambil nilai dari
variabel `$nilai` dan kemudian melakukan serangkaian pengecekan dengan
menggunakan struktur `switch` dan `case`. Pertama, program mengecek apakah
nilai positif dengan melakukan perbandingan `$nilai>0`, jika benar, variabel
`$tanda` akan diisi dengan "Positif". Selanjutnya, program memeriksa apakah
nilai tersebut ganjil atau genap dengan memeriksa `$nilai%2`. Jika nilai ganjil,
maka variabel `$tanda2` diisi dengan "Ganjil", jika genap maka diisi dengan
"Genap". Namun, jika nilai negatif (`$nilai<0`), variabel `$tanda` akan diisi
dengan "Negatif". Kemudian, program juga memeriksa apakah nilai tersebut
ganjil atau genap dengan cara yang mirip seperti pada kasus nilai positif.
18. Percabangan bersarang dengan switch-case & IF-ELSE
18.1. Source code

<?php
$nilai = 8;
switch($nilai){
case $nilai>0 :
$tanda = "Positif";
if($nilai%2==1){
$tanda2="Ganjil";
}else{
$tanda2="Genap";
}
break;
case $nila<0 :
$tanda = "Negatif";
if($nilai%2==-1){
$tanda2="Ganjil";
}else{
$tanda2="Genap";
}
break;
}
echo "Angka $nilai adalah $tanda dan $tanda2"
?>

18.2. Output
18.3. Analisa
Kode PHP di atas akan mengevaluasi nilai yang disimpan dalam variabel
`$nilai`. Pertama, program akan menggunakan struktur `switch` untuk memeriksa
nilai tersebut. Jika nilai tersebut lebih dari 0 (`$nilai>0`), maka variabel `$tanda`
akan diisi dengan "Positif", dan selanjutnya akan dilakukan pengecekan apakah
nilai tersebut ganjil atau genap menggunakan kondisi `if`. Jika nilai ganjil
(`$nilai%2==1`), variabel `$tanda2` akan diisi dengan "Ganjil", jika genap maka
akan diisi dengan "Genap". Sebaliknya, jika nilai kurang dari 0 (`$nilai<0`),
variabel `$tanda` akan diisi dengan "Negatif", dan juga akan dilakukan
pengecekan ganjil/genap untuk variabel `$tanda2` menggunakan kondisi `if`.
19. Tabel perkalian 1-5
19.1. Source code

<?php

for($i=1; $i<=5; $i++){


for($j=1; $j<=5; $j++){
echo ($i*$j) . "&nbsp &nbsp &nbsp";
}
echo "<br>";
}
?>

19.2. Output

19.3. Analisa
Kode PHP di atas adalah sebuah perulangan bersarang (nested loop) yang
digunakan untuk mencetak tabel perkalian dari 1 hingga 5. Loop pertama, yang
dikontrol oleh variabel `$i`, akan berjalan dari 1 hingga 5, sedangkan loop kedua,
yang dikontrol oleh variabel `$j`, juga akan berjalan dari 1 hingga 5. Setiap
perulangan dalam loop kedua akan mencetak hasil perkalian dari `$i` dan `$j`
dengan format angka dan spasi, diikuti oleh tiga spasi (untuk memisahkan
kolom). Setelah selesai mencetak satu baris perkalian, program akan pindah ke
baris berikutnya menggunakan tag `<br>`.Akibatnya, keluaran dari kode ini akan
berupa tabel perkalian 5x5 yang mencakup hasil perkalian dari angka 1 hingga 5
dalam baris dan kolom yang sesuai.
20. Segitiga bintang 1
20.1. Source code

<?php

for($i=1; $i<=5; $i++){


for($j=1; $j<=$i; $j++){
echo " * ";
}
echo "<br>";
}
?>

20.2. Output

20.3. Analisa
Kode PHP di atas adalah sebuah perulangan bersarang (nested loop) yang
digunakan untuk mencetak pola bintang segitiga yang bertingkat naik. Loop
pertama, yang dikontrol oleh variabel `$i`, akan berjalan dari 1 hingga 5. Loop
kedua, yang dikontrol oleh variabel `$j`, akan berjalan dari 1 hingga nilai `$i`.
Setiap perulangan dalam loop kedua akan mencetak bintang (`*`), dan jumlah
bintang yang dicetak akan bertambah seiring dengan peningkatan nilai `$i`.
Setelah selesai mencetak bintang dalam satu baris, program akan pindah ke baris
berikutnya menggunakan tag `<br>`. Sehingga, keluaran dari kode ini akan
berupa pola segitiga terdiri dari baris-baris bintang yang bertingkat naik, dengan
jumlah bintang pada setiap baris sesuai dengan nilai `$i`. Baris pertama hanya
memiliki satu bintang, kemudian baris kedua memiliki dua bintang, dan
seterusnya hingga baris kelima dengan lima bintang.
21. Segitiga bintang 2
21.1. Source code

<?php

for($i=1; $i<=5; $i++){


for($j=5; $j>=$i; $j--){
echo " * ";
}
echo "<br>";
}
?>

21.2. Output

21.3. Analisa
Kode PHP di atas adalah sebuah perulangan bersarang (nested loop) yang
digunakan untuk mencetak pola bintang segitiga yang bertingkat turun. Loop
pertama, yang dikontrol oleh variabel `$i`, akan berjalan dari 1 hingga 5. Loop
kedua, yang dikontrol oleh variabel `$j`, akan berjalan dari 5 hingga nilai `$i`.
Setiap perulangan dalam loop kedua akan mencetak bintang (`*`), dan jumlah
bintang yang dicetak akan berkurang seiring dengan peningkatan nilai `$i`.
Setelah selesai mencetak bintang dalam satu baris, program akan pindah ke baris
berikutnya menggunakan tag `<br>`.
22. Segitiga bintang 3
22.1. Source code

<?php

for($i=1; $i<=5; $i++){


for($j=1; $j<=$i; $j++){
echo " * ";
}
echo "<br>";
}
for($i=1; $i<=5; $i++){
for($j=4; $j>=$i; $j--){
echo " * ";
}
echo "<br>";
}
?>

22.2. Output
22.3. Analisa
Kode PHP di atas mencetak dua pola segitiga berurutan. Bagian pertama
dari kode (dari baris 3 hingga 9) menghasilkan pola bintang segitiga yang
bertingkat naik, di mana setiap baris memiliki jumlah bintang yang sesuai dengan
nilai variabel `$i`. Bagian kedua dari kode (dari baris 10 hingga 16) menghasilkan
pola bintang segitiga yang bertingkat turun, di mana setiap baris memiliki jumlah
bintang yang berkurang seiring dengan peningkatan nilai variabel `$i`.Kode ini
menggabungkan dua pola segitiga, satu bertingkat naik dan satu bertingkat turun,
sehingga hasil keluarannya akan terlihat seperti dua segitiga berdampingan.
Bagian pertama akan menghasilkan segitiga dengan baris bintang dari atas ke
bawah, sedangkan bagian kedua akan menghasilkan segitiga dengan baris bintang
dari bawah ke atas.
23. Percabangan bersarang dengan WHILE
23.1. Source code

<?php
$i = 1;
while ($i <= 5){
$j = 1;
while ($j <= $i){
echo " # ";
$j++;
}
echo "<br>";
$i++;
}
$i = 1;
while ($i <= 5){
$j = 4;
while ($j >= $i){
echo " # ";
$j--;
}
echo "<br>";
$i++;
}
?>
23.2. Output

23.3. Analisa
Kode PHP yang diberikan mencetak dua pola segitiga menggunakan
perulangan `while`. Bagian pertama dari kode (dari baris 2 hingga 9)
menghasilkan pola bintang segitiga yang bertingkat naik. Setiap baris pada
segitiga pertama memiliki jumlah tanda pagar (`#`) yang sesuai dengan nilai
variabel `$i`. Bagian kedua dari kode (dari baris 10 hingga 17) menghasilkan pola
bintang segitiga yang bertingkat turun. Setiap baris pada segitiga kedua memiliki
jumlah tanda pagar (`#`) yang berkurang seiring dengan peningkatan nilai variabel
`$i`. Kode ini menggabungkan dua segitiga, satu dengan pola bertingkat naik dan
satu dengan pola bertingkat turun, sehingga hasilnya akan terlihat seperti dua
segitiga berdampingan. Bagian pertama akan mencetak segitiga dengan baris
tanda pagar dari atas ke bawah, sedangkan bagian kedua akan mencetak segitiga
dengan baris tanda pagar dari bawah ke atas.
24. Menentukan tahun kabisat
24.1. Source code

<?php
$tahunawal = 1991;
$tahunsekarang = 2020;

echo "Tahun kabisat antara $tahunawal -


$tahunsekarang adalah <br>";
for($i=$tahunawal; $i<=$tahunsekarang; $i++){
if($i%4 == 0){
echo "$i ";
}
}
?>

24.2. Output

24.3. Analisa
Kode PHP di atas digunakan untuk mencetak daftar tahun-tahun kabisat
antara dua tahun yang diberikan, yaitu `$tahunawal` dan `$tahunsekarang`.
Pertama, program akan mencetak kalimat "Tahun kabisat antara [tahunawal] -
[tahunsekarang] adalah" diikuti oleh baris baru. Kemudian, program akan
menggunakan perulangan `for` untuk iterasi melalui tahun-tahun antara
`$tahunawal` dan `$tahunsekarang`. Setiap tahun yang diperiksa dalam
perulangan akan dicek apakah merupakan tahun kabisat dengan kondisi `$i%4 ==
0`. Jika kondisinya terpenuhi, maka tahun tersebut akan dicetak.Dengan
demikian, keluaran dari kode ini akan berupa daftar tahun-tahun kabisat yang
berada di antara tahun yang diberikan, dengan setiap tahun dipisahkan oleh spasi.
25. Perulangan FOR dan percabangan IF-ELSE
25.1. Source code

<?php
for($i=1; $i<=10; $i++){
if($i%2 == 1){
$jenis = "Ganjil";
}else{
$jenis = "Genap";
}
echo "Angka $i adalah bilangan $jenis <br>";
}
?>
25.2. Output

25.3. Analisa
Kode PHP di atas digunakan untuk mencetak deret angka dari 1 hingga 10
beserta jenis bilangannya (ganjil atau genap). Dalam setiap iterasi perulangan
`for`, program akan memeriksa apakah nilai `$i` adalah ganjil atau genap dengan
menggunakan kondisi `$i%2 == 1`. Jika kondisi tersebut benar, maka variabel
`$jenis` akan diisi dengan "Ganjil", jika tidak, variabel `$jenis` akan diisi dengan
"Genap". Kemudian, program akan mencetak hasil dengan menggabungkan nilai
`$i` dan isi variabel `$jenis` dalam format kalimat "Angka [nilai i] adalah
bilangan [jenis]". Setelah mencetak hasil untuk setiap iterasi, program akan
pindah ke baris berikutnya menggunakan tag `<br>`.
26. Perulangan WHILE dan percabangan IF-ELSE
26.1. Source code

<?php
$i = 10;
while($i >= 1){
if($i%2 == 1){
$jenis = "Ganjil";
}else{
$jenis = "Genap";
}
echo "Angka $i adalah bilangan $jenis <br>";
$i--;
}
?>

26.2. Output

26.3. Analisa
Kode PHP di atas melakukan perulangan menggunakan `while` untuk
mencetak deret angka dari 10 hingga 1 beserta jenis bilangannya (ganjil atau
genap). Dalam setiap iterasi, program akan memeriksa apakah nilai `$i` adalah
ganjil atau genap dengan menggunakan kondisi `$i%2 == 1`. Jika kondisi tersebut
benar, variabel `$jenis` akan diisi dengan "Ganjil", jika tidak, variabel `$jenis`
akan diisi dengan "Genap". Kemudian, program akan mencetak hasil dengan
menggabungkan nilai `$i` dan isi variabel `$jenis` dalam format kalimat "Angka
[nilai i] adalah bilangan [jenis]". Setelah mencetak hasil untuk setiap iterasi, nilai
`$i` akan dikurangi satu.
27. Lagu anak ayam
27.1. Source code

<?php
$anakayam = 10;
echo "<b> Tek kotek kotek kotek anak ayam turun
$anakayam</b><br>";
for($i=$anakayam; $i>=1; $i--){
if($i==1){
$tinggal = "Induknya";
}else{
$tinggal = $i-1;
}
echo "Anak ayam Turun $i Mati satu tinggal
$tinggal<br>";
}
?>

27.2. Output

27.3. Analisa
Kode PHP di atas menciptakan sebuah cerita tentang anak ayam yang
turun dari suatu tempat dengan tingkat turun yang diwakili oleh variabel
`$anakayam`. Pada awalnya, program mencetak judul cerita dengan menggunakan
tag `<b>` untuk memberikan format teks tebal: "Tek kotek kotek kotek anak ayam
turun [jumlah anak ayam]". Setelah itu, program menggunakan perulangan `for`
untuk menggambarkan cerita dengan iterasi mundur dari jumlah anak ayam ke-10
hingga anak ayam pertama. Dalam setiap iterasi, program akan menentukan teks
yang akan dicetak berdasarkan nilai variabel `$i` (jumlah anak ayam pada iterasi
saat ini). Jika `$i` adalah 1, maka dicetak bahwa "Anak ayam turun 1 Mati satu
tinggal Induknya", menunjukkan bahwa hanya tersisa induk ayam. Jika `$i` bukan
1, maka dicetak "Anak ayam Turun [jumlah] Mati satu tinggal [jumlah-1]",
menunjukkan bahwa seorang anak ayam telah mati dan sisanya turun lagi.
BAB 3
1. Fungsi pow()
1.1. Source code

<?php
//menggunakan variabel
$nilai = 2;
$eksponen = 3;
$hasilpow = pow($nilai, $eksponen);
echo "Hasil dari $nilai pangkat $eksponen adalah
$hasilpow";
echo "<hr>";
//tidak menggunakan variabel
echo "Hasil dari 3 pangkat 4 adalah ". pow(3, 4);
?>

1.2. Output

1.3. Analisa
Program PHP di atas melakukan perhitungan pangkat dengan dua
pendekatan yang berbeda. Pertama, menggunakan variabel $nilai dan $eksponen
untuk menghitung hasil pangkat melalui fungsi pow() dengan input dari variabel
tersebut. Hasil perhitungan ditampilkan dengan menggunakan fungsi echo.
Kedua, program juga melakukan perhitungan pangkat langsung dalam fungsi echo
tanpa variabel dengan menghitung 3 pangkat 4 menggunakan fungsi pow(3, 4).
Setelah masing-masing perhitungan, program menampilkan garis horizontal
sebagai pemisah. Keduanya memberikan hasil yang sama, namun pendekatan
pertama lebih modular karena menggunakan variabel untuk input perhitungan,
sementara pendekatan kedua lebih langsung dan menghemat penggunaan
variabel.
2. Fungsi sqrt()
2.1. Source code

<?php
//menggunakan variabel
$nilai = 9;
$hasilsqrt = sqrt($nilai);
echo "Hasil akar pangkat dua dari $nilai adalah
$hasilsqrt";
echo "<hr>";

// tidak menggunakan variabel


echo "Hasil akar pangkat dua dari 36 adalah ". sqrt(36);
?>

2.2. Output

2.3. Analisa
Program PHP di atas melakukan perhitungan akar pangkat dua dengan dua
metode yang berbeda. Pertama, dengan menggunakan variabel $nilai, program
menghitung akar pangkat dua dari nilai yang diberikan menggunakan fungsi sqrt()
dan menampilkan hasilnya dengan menggunakan echo. Setelah itu, program
menampilkan garis horizontal sebagai pemisah. Kedua, program juga menghitung
akar pangkat dua dari angka 36 secara langsung dalam fungsi echo tanpa
menggunakan variabel dengan menggunakan fungsi sqrt(36). Keduanya
memberikan hasil yang sama, namun pendekatan pertama lebih fleksibel karena
memanfaatkan variabel untuk input perhitungan, sedangkan pendekatan kedua
lebih sederhana dan tidak memerlukan variabel tambahan.
3. Fungsi strtolower()
3.1. Source code

<?php
// mengggunakan variabel
$teks = "RIO JUMARDI";
$hasilstrtolower = strtolower($teks);
echo "Hasil sebelum diberikan fungsi strotolower <br>";
echo "$teks";
echo "<hr>";
echo "Hasil setelah diberikan fungsi strotolower <br>";
echo "$hasilstrtolower";
echo "<hr>";
echo "<hr>";

//tidak menggunakan variabel


echo "Hasil sebelum diberikan fungsi strotolower <br>";
echo "ANAK BENGKEL";
echo "<hr>";
echo "Hasil setelah diberikan fungsi strotolower <br>";
echo strtolower("ANAK BENGKEL");
?>

3.2. Output

3.3. Analisa
Program PHP di atas mengilustrasikan penggunaan fungsi strtolower()
untuk mengubah teks menjadi huruf kecil. Pendekatan pertama menggunakan
variabel $teks, di mana teks "RIO JUMARDI" ditampilkan sebelum dan sesudah
diberikan fungsi strtolower(), dengan pemisah garis horizontal. Pendekatan kedua
langsung mengubah teks "ANAK BENGKEL" menjadi huruf kecil menggunakan
fungsi strtolower() dalam fungsi echo. Keduanya menghasilkan output yang sama,
namun pendekatan pertama lebih modular dengan penggunaan variabel,
sedangkan pendekatan kedua lebih langsung dan simpel tanpa perlu variabel
tambahan.
4. Fungsi strtoupper()
4.1. Source code

<?php
// mengggunakan variabel
$teks = "rio jumardi";
$hasilstrtoupper = strtoupper($teks);
echo "Hasil sebelum diberikan fungsi strtoupper <br>";
echo "$teks";
echo "<hr>";
echo "Hasil setelah diberikan fungsi strtoupper <br>";
echo "$hasilstrtoupper";
echo "<hr>";
echo "<hr>";

//tidak menggunakan variabel


echo "Hasil sebelum diberikan fungsi strtoupper <br>";
echo "anak bengkel";
echo "<hr>";
echo "Hasil setelah diberikan fungsi strtoupper <br>";
echo strtoupper("anak bengkel");
?>

4.2. Output

4.3. Analisa
Program PHP di atas menggunakan fungsi strtoupper() untuk mengonversi
teks menjadi huruf kapital. Pendekatan pertama menggunakan variabel $teks, di
mana teks "rio jumardi" ditampilkan sebelum dan sesudah diberikan fungsi
strtoupper(), dengan pemisah garis horizontal. Pendekatan kedua langsung
mengubah teks "anak bengkel" menjadi huruf kapital menggunakan fungsi
strtoupper() dalam fungsi echo. Keduanya menghasilkan output yang sama,
namun pendekatan pertama lebih modular dengan penggunaan variabel,
sedangkan pendekatan kedua lebih langsung dan sederhana tanpa perlu variabel
tambahan.
5. Fungsi ucwords()
5.1. Source code

<?php
// mengggunakan variabel
$teks = "halo mahasiswa proditi";
$hasilucwords = ucwords($teks);
echo "Hasil sebelum diberikan fungsi ucwords <br>";
echo "$teks";
echo "<hr>";
echo "Hasil setelah diberikan fungsi ucwords <br>";
echo "$hasilucwords";
echo "<hr>";
echo "<hr>";

//tidak menggunakan variabel


echo "Hasil sebelum diberikan fungsi ucwords <br>";
echo "halo anak bengkel";
echo "<hr>";
echo "Hasil setelah diberikan fungsi ucwords <br>";
echo ucwords("halo anak bengkel");
?>

5.2. Output

5.3. Analisa
Program PHP di atas menggunakan fungsi ucwords() untuk mengonversi
setiap awal kata dalam teks menjadi huruf kapital. Pendekatan pertama
memanfaatkan variabel $teks, di mana teks "halo mahasiswa proditi" ditampilkan
sebelum dan sesudah diberikan fungsi ucwords(), dengan pemisah garis
horizontal. Pendekatan kedua secara langsung mengubah teks "halo anak
bengkel" dengan awal kata menjadi huruf kapital menggunakan fungsi ucwords()
dalam fungsi echo. Keduanya menghasilkan output yang serupa, tetapi
pendekatan pertama lebih modular karena menggunakan variabel, sedangkan
pendekatan kedua lebih sederhana dan tanpa perlu variabel tambahan.
6. Fungsi strrev()
6.1. Source code

<?php
$teks = "pemrograman";

echo "Kata : $teks jika dibalik akan menjadi : ".


strrev($teks);
echo "<hr>";

$kalimat = "Selamat Datang di STITEK Bontang";


echo "Kalimat : $kalimat <br>";
echo "Dibalik menjadi : ";
echo strrev($kalimat);
?>

6.2. Output

6.3. Analisa
Program PHP di atas melakukan pembalikan teks dan kalimat dengan
menggunakan fungsi strrev(). Pertama, program membalik kata "pemrograman"
dan menampilkan hasilnya dalam satu baris menggunakan fungsi echo.
Kemudian, program membalik kalimat "Selamat Datang di STITEK Bontang"
dan menampilkannya dengan format yang terstruktur melalui beberapa fungsi
echo. Keduanya memberikan hasil yang sama, dan pendekatan yang digunakan
dalam kedua kasus ini sederhana dan efektif.
7. Fungsi str_replace()
7.1. Source code

<?php
$teks = "Selamat Datang di Kota Kupang";
$ganti = str_replace("Kupang","Bontang", $teks);

echo "Teks sebelum dilakukan pergantian kata : <br>";


echo $teks;

echo "<hr>";

echo "Teks setelah dilakukan pergantian kata : <br>";


echo $ganti;
?>

7.2. Output

7.3. Analisa
Program PHP di atas menggunakan fungsi str_replace() untuk mengganti
kata dalam teks dengan kata lain. Pertama, program mengganti kata "Kupang"
menjadi "Bontang" dalam teks "Selamat Datang di Kota Kupang" dan
menampilkan teks asli sebelum pergantian menggunakan fungsi echo. Kemudian,
program menampilkan teks setelah pergantian kata, di mana "Kupang" telah
digantikan dengan "Bontang". Pendekatan yang digunakan dalam program ini
sederhana dan efektif untuk melakukan penggantian kata dalam teks.
8. Memisahkan dan menggabungkan teks
8.1. Source code

<?php
$tanggal = date ("d/M/Y");

echo "Sebelum dilakukan pemisahan teks dari variabel


tanggal <br>";
echo "$tanggal";
echo "<hr>";

echo "Setelah dilakukan pemisahan teks dari variabel


tanggal <br>";
$pisah = explode("/", $tanggal);

echo "Tanggal hari ini adalah " .$pisah[0];


echo "<br> Bulan ini adalah " .$pisah[1];
echo "<br> Tahun ini adalah " .$pisah[2];

echo "<hr>";

echo "Menggabungkan kembali teks yang telah dipisah


<br>";
echo implode("/", $pisah);

echo "<hr>";

echo "Menggabungkan kembali teks yang telah dipisah


dengan format berbeda <br>";
echo implode("-", $pisah);
?>

8.2. Output

8.3. Analisa
Program PHP di atas melakukan manipulasi dan pemisahan teks dari
variabel tanggal. Pertama, program menampilkan tanggal hari ini dalam format
"d/M/Y". Setelah itu, program menggunakan fungsi explode() untuk memisahkan
tanggal, bulan, dan tahun dari teks tersebut dengan pemisah "/" dan menyimpan
hasilnya dalam array $pisah. Selanjutnya, program menampilkan hasil pemisahan
tersebut dengan format terstruktur, yaitu tanggal, bulan, dan tahun terpisah.
Kemudian, program menggunakan fungsi implode() untuk menggabungkan
kembali teks yang telah dipisah menggunakan pemisah "/" dan "-", serta
menampilkannya dalam format yang berbeda. Pendekatan yang digunakan dalam
program ini efektif untuk melakukan pemisahan dan penggabungan teks
berdasarkan format yang diinginkan.
9. File A
9.1. Source code

<?php
echo "Ini adalah Isi file A <br>";
?>

9.2. Output

9.3. Analisa
Kode PHP di atas sederhana dan hanya menampilkan teks "Ini adalah Isi
file A" di dalam file. Tidak ada manipulasi atau operasi lain yang dilakukan dalam
program ini.
10. File B include file A
10.1. Source code

<?php
include("fileA.php");
echo "<hr>";
echo "Ini adalah Isi file B <br>"
?>

10.2. Output
10.3. Analisa
Kode PHP di atas menggunakan perintah include() untuk menyisipkan
atau menggabungkan isi dari file "fileA.php". Setelah itu, program menampilkan
garis horizontal sebagai pemisah dan kemudian menampilkan teks "Ini adalah Isi
file B". Dengan demikian, program ini memasukkan isi dari file A sebelum
menampilkan teks dari file B. Jika file "fileA.php" berisi teks seperti "Ini adalah
Isi file A".
11. File B require file A
11.1. Source code

<?php
require("fileA.php");
echo "<hr>";
echo "Ini adalah Isi file B <br>"
?>

11.2. Output

11.3. Analisa
Kode PHP di atas menggunakan perintah require() untuk memasukkan atau
menggabungkan isi dari file "fileA.php". Sama seperti include, perintah require()
juga digunakan untuk menggabungkan file eksternal ke dalam program. Jika file
"fileA.php" tidak ditemukan, perintah require akan menghasilkan error fatal dan
menghentikan eksekusi program. Setelah menggabungkan isi dari "fileA.php",
program menampilkan garis horizontal sebagai pemisah dan kemudian
menampilkan teks "Ini adalah Isi file B". Jika "fileA.php" berisi teks seperti "Ini
adalah Isi file A".
12. File B include file C yang belum dibuat
12.1. Source code

<?php
include("fileC.php");
echo "<hr>";
echo "Ini adalah Isi file B <br>"
?>

12.2. Output

12.3. Analisa
Kode PHP di atas menggunakan perintah include() untuk mencoba
memasukkan atau menggabungkan isi dari file "fileC.php". Setelah itu, program
menampilkan garis horizontal sebagai pemisah dan kemudian menampilkan teks
"Ini adalah Isi file B". Namun, jika file "fileC.php" tidak ada di direktori yang
sama dengan file ini, atau tidak ada sama sekali, maka perintah include() akan
menghasilkan kesalahan (error). Jika file "fileC.php" tidak ditemukan, Anda akan
melihat pesan kesalahan dan teks "Ini adalah Isi file B" mungkin tidak akan
ditampilkan. Pastikan file yang di-include ada di direktori yang benar agar kode
ini berjalan dengan baik.
13. File B require file C yang belum dibuat
13.1. Source code

<?php
require("fileC.php");
echo "<hr>";
echo "Ini adalah Isi file B <br>"
?>

13.2. Output
13.3. Analisa
Kode PHP di atas menggunakan perintah require() untuk mencoba
memasukkan atau menggabungkan isi dari file "fileC.php". Sama seperti
sebelumnya, perintah require() juga digunakan untuk menggabungkan file
eksternal ke dalam program. Jika file "fileC.php" tidak ada di direktori yang sama
dengan file ini, atau tidak ada sama sekali, perintah require() akan menghasilkan
kesalahan (error) fatal dan program akan berhenti berjalan setelah mencapai
perintah require(). Oleh karena itu, jika "fileC.php" tidak ditemukan, Anda tidak
akan melihat teks "Ini adalah Isi file B" ditampilkan dan program akan berhenti
dengan pesan kesalahan. Pastikan file yang di-require ada di direktori yang benar
agar kode ini berjalan dengan baik.
14. File C include file A dan B
14.1. Source code

<?php
include("fileA.php");
echo "<hr>";
include("fileB.php");
echo "<hr>";
echo "Ini adalah isi file C <br>";
?>

14.2. Output

14.3. Analisa
15. File C include file A dua kali
15.1. Source code

<?php
include("fileA.php");
echo "<hr>";
include("fileA.php");
echo "<hr>";
echo "Ini adalah isi file C <br>";
?>

15.2. Output

15.3. Analisa
Kode PHP di atas menggunakan perintah include() untuk memasukkan isi
dari file "fileA.php" dan kemudian menampilkan garis horizontal sebagai
pemisah. Setelah itu, kode ini menggunakan kembali perintah include() untuk
memasukkan isi dari file "fileB.php" dan menampilkan garis horizontal sebagai
pemisah kedua. Akhirnya, kode ini langsung menampilkan teks "Ini adalah isi file
C". Pastikan bahwa file "fileA.php" dan "fileB.php" berada dalam direktori yang
benar agar kode ini dapat berjalan dengan sukses dan memasukkan konten dari
kedua file tersebut sesuai yang diharapkan.
16. File C include_once file A dua kali
16.1. Source code

<?php
include_once("fileA(2).php");
echo "<hr>";
include_once("fileA(2).php");
echo "<hr>";
echo "Ini adalah isi file C <br>";
?>

16.2. Output
16.3. Analisa
Program PHP di atas menggunakan perintah include_once() untuk dua kali
memasukkan isi dari file "fileA(2).php". Penggunaan include_once() memastikan
bahwa file hanya di-include sekali, bahkan jika perintah tersebut muncul beberapa
kali dalam kode. Setelah memasukkan isi dari file tersebut dan menampilkan garis
horizontal sebagai pemisah, program kembali menggunakan include_once() untuk
memasukkan isi yang sama, namun karena sudah di-include sebelumnya,
pemanggilan ini diabaikan. Selanjutnya, program menampilkan garis horizontal
sebagai pemisah kedua, dan akhirnya, menampilkan teks "Ini adalah isi file C".
Dalam hal ini, program menjaga agar file "fileA(2).php" tidak di-include lebih
dari sekali, menghindari duplikasi, sementara menghasilkan output yang
diharapkan.
17. File C require_once file A dua kali
17.1. Source code

<?php
require_once("fileA(2).php");
echo "<hr>";
require_once("fileA(2).php");
echo "<hr>";
echo "Ini adalah isi file C <br>";
?>

17.2. Output

17.3. Analisa
Program PHP di atas menggunakan perintah require_once() untuk dua kali
memasukkan isi dari file "fileA(2).php". Perintah require_once() memastikan
bahwa file hanya di-require sekali, bahkan jika perintah tersebut muncul beberapa
kali dalam kode. Setelah memasukkan isi dari file tersebut dan menampilkan garis
horizontal sebagai pemisah, program kembali menggunakan require_once() untuk
memasukkan isi yang sama, tetapi karena sudah di-require sebelumnya,
pemanggilan ini diabaikan. Selanjutnya, program menampilkan garis horizontal
sebagai pemisah kedua, dan akhirnya, menampilkan teks "Ini adalah isi file C".
Dalam konteks ini, program memastikan bahwa file "fileA(2).php" tidak
di-require lebih dari sekali, menghindari duplikasi, sambil menghasilkan output
yang diharapkan.
18. Format hari
18.1. Source code

<?php
$hari1 = date('d');
$hari2 = date('N');
$hari3 = date('l');
$hari4 = date('D');

echo "Hasil format d adalah $hari1";


echo "<br> Hasil format N adalah $hari2";
echo "<br> Hasil format l adalah $hari3";
echo "<br> Hasil format D adalah $hari4";

?>

18.2. Output

18.3. Analisa
Program PHP di atas melakukan format tanggal menggunakan beberapa
format karakter. Variabel $hari1, $hari2, $hari3, dan $hari4 memuat nilai-nilai
yang dihasilkan oleh fungsi date() dengan format karakter yang berbeda.
Kemudian, program menampilkan hasilnya dengan menggabungkan teks dalam
format yang terstruktur menggunakan fungsi echo. $hari1 akan menampilkan hari
dalam bentuk angka tanggal (01-31), $hari2 akan menampilkan hari dalam bentuk
angka hari dalam seminggu (1-7, dengan 1 untuk Senin dan 7 untuk Minggu),
$hari3 akan menampilkan nama lengkap hari (Senin-Minggu), dan $hari4 akan
menampilkan singkatan nama hari dalam tiga huruf (Mon-Sun). Program ini
memberikan informasi yang sesuai dengan format karakter yang digunakan dalam
variabel dan menghasilkan output yang mengandung informasi tanggal dan hari
dengan format yang ditentukan.
19. Format bulan
19.1. Source code

<?php
$bulan1 = date('m');
$bulan2 = date('n');
$bulan3 = date('M');
$bulan4 = date('F');

echo "Hasil format m adalah $bulan1";


echo "<br> Hasil format n adalah $bulan2";
echo "<br> Hasil format M adalah $bulan3";
echo "<br> Hasil format F adalah $bulan4";

?>

19.2. Output

19.3. Analisa
Program PHP di atas melakukan format tanggal menggunakan beberapa
format karakter pada bagian bulan. Variabel $bulan1, $bulan2, $bulan3, dan
$bulan4 memuat nilai-nilai yang dihasilkan oleh fungsi date() dengan format
karakter yang berbeda. Kemudian, program menampilkan hasilnya dengan
menggabungkan teks dalam format yang terstruktur menggunakan fungsi echo.
$bulan1 akan menampilkan bulan dalam bentuk angka dengan nol di depan jika
bulan kurang dari 10 (01-12), $bulan2 akan menampilkan bulan dalam bentuk
angka tanpa nol di depan (1-12), $bulan3 akan menampilkan singkatan tiga huruf
dari nama bulan (Jan-Dec), dan $bulan4 akan menampilkan nama lengkap dari
bulan (January-December). Program ini memberikan informasi yang sesuai
dengan format karakter yang digunakan dalam variabel dan menghasilkan output
yang mengandung informasi mengenai bulan dengan format yang ditentukan.
20. Format tahun
20.1. Source code

<?php
$tahun1 = date('Y');
$tahun2 = date('y');
echo "<br> Hasil format Y adalah $tahun1";
echo "<br> Hasil format y adalah $tahun2";
?>

20.2. Output

20.3. Analisa
Program PHP di atas melakukan format tahun menggunakan format
karakter pada bagian tahun. Variabel $tahun1 dan $tahun2 memuat nilai-nilai
yang dihasilkan oleh fungsi date() dengan format karakter yang berbeda.
Kemudian, program menampilkan hasilnya dengan menggabungkan teks dalam
format yang terstruktur menggunakan fungsi echo. $tahun1 akan menampilkan
tahun dalam format empat digit (contoh: 2023), sedangkan $tahun2 akan
menampilkan tahun dalam format dua digit (contoh: 23) yang merepresentasikan
tahun dalam periode abad tersebut.
21. Format waktu
21.1. Source code

<?php
$jam1 = date('H');
$jam2 = date('h');
$jam3 = date('G');
$jam4 = date('a');
$jam5 = date('A');
$menit = date('i');
$detik = date('s');

echo "<br> Hasil format H adalah $jam1";


echo "<br> Hasil format h adalah $jam2";
echo "<br> Hasil format G adalah $jam3";
echo "<br> Hasil format a adalah $jam4";
echo "<br> Hasil format A adalah $jam5";
echo "<br> Hasil format i adalah $menit";
echo "<br> Hasil format s adalah $detik";
?>

21.2. Output

21.3. Analisa
Program PHP di atas melakukan pengambilan informasi waktu
menggunakan fungsi date() dan berbagai format karakter yang berkaitan dengan
jam, menit, dan detik. Variabel-variabel seperti $jam1, $jam2, $jam3, $jam4,
$jam5, $menit, dan $detik mengandung nilai-nilai waktu yang dihasilkan oleh
fungsi date() dengan format karakter yang sesuai. Kemudian, program
menampilkan hasil-hasil ini dengan format yang terstruktur menggunakan fungsi
echo, memberikan informasi tentang waktu saat ini dalam berbagai format,
termasuk format jam 24 jam, jam 12 jam dengan AM/PM, serta menit dan detik.
Program ini memberikan pemahaman yang jelas mengenai bagaimana format
karakter pada fungsi date() dapat digunakan untuk mendapatkan informasi
spesifik tentang waktu dalam PHP.
22. Hari dalam bahasa indonesia
22.1. Source code

<?php
$tanggal = date('d/m/y');
$harieng = date('l');
switch($harieng){
case 'Sunday':
$hariina = "Minggu";
break;
case 'Monday':
$hariina = "Senin";
break;
case 'Tuesday':
$hariina = "Selasa";
break;
case 'Wednesday':
$hariina = "Rabu";
break;
case 'Thurshday':
$hariina = "Kamis";
break;
case 'Friday':
$hariina = "Jumat";
break;
case 'Saturday':
$hariina = "Sabtu";
break;
}
echo "Hari ini : ".$hariina.", ".$tanggal;
?>

22.2. Output

22.3. Analisa
Program PHP di atas melakukan pengambilan informasi tanggal saat ini
dengan format 'd/m/y' menggunakan fungsi date() dan menyimpannya dalam
variabel $tanggal. Selanjutnya, program menggunakan struktur switch-case untuk
mengonversi nama hari dalam bahasa Inggris (diperoleh dari fungsi date('l'))
menjadi nama hari dalam bahasa Indonesia yang sesuai. Hasil konversi disimpan
dalam variabel $hariina. Program kemudian menampilkan hasil dengan
menggabungkan teks "Hari ini : " diikuti oleh nama hari dalam bahasa Indonesia
dan tanggal dengan format yang terstruktur melalui fungsi echo. Pendekatan ini
memungkinkan program menampilkan informasi hari dalam bahasa Indonesia dan
tanggal dengan cara yang mudah dibaca oleh pengguna.
23. Bulan dalam bahasa indonesia
23.1. Source code

<?php
$month = date('F');

if($month == "January"){
$bulan = "Januari";
}elseif($month == "JFebruary"){
$bulan = "pebruari";
}elseif($month == "March"){
$bulan = "maret";
}elseif($month == "April"){
$bulan = "April";
}elseif($month == "May"){
$bulan = "Mei";
}elseif($month == "June"){
$bulan = "Juni";
}elseif($month == "July"){
$bulan = "Juli";
}elseif($month == "August"){
$bulan = "Agustus";
}elseif($month == "September"){
$bulan = "September";
}elseif($month == "October"){
$bulan = "Oktober";
}elseif($month == "November"){
$bulan = "November";
}elseif($month == "December"){
$bulan = "Desember";
}
echo "Bulan ini adalah Bulan $bulan"
?>
23.2. Output

23.3. Analisa
Program PHP di atas menggunakan struktur kondisional if-elseif untuk
mengonversi nama bulan dalam bahasa Inggris (diperoleh dari fungsi date('F'))
menjadi nama bulan dalam bahasa Indonesia yang sesuai. Variabel $month
menyimpan nama bulan dalam bahasa Inggris. Program kemudian memeriksa
nilai $month menggunakan kondisi if-elseif dan sesuai dengan hasilnya,
mengubahnya menjadi nama bulan dalam bahasa Indonesia yang tepat. Hasil
konversi disimpan dalam variabel $bulan. Akhirnya, program menampilkan teks
"Bulan ini adalah Bulan [nama bulan dalam bahasa Indonesia]" melalui fungsi
echo. Pendekatan ini memungkinkan program menampilkan nama bulan dalam
bahasa Indonesia berdasarkan nama bulan dalam bahasa Inggris yang diperoleh
dari fungsi date(), sehingga hasil output menjadi lebih informatif dan sesuai
dengan kebutuhan. Perlu diperhatikan bahwa ada kesalahan penulisan pada
kondisi "February".
24. Hari dan bulan dalam bahasa indonesia
24.1. Source code

<?php
$date = date('d');
$day = date('l');
$month = date('F');
$year = date('Y');
switch($day){
case 'Sunday':
$hari = "Minggu";
break;
case 'Monday':
$hari = "Senin";
break;
case 'Tuesday':
$hari = "Selasa";
break;
case 'Wednesday':
$hari = "Rabu";
break;
case 'Thurshday':
$hari = "Kamis";
break;
case 'Friday':
$hari = "Jumat";
break;
case 'Saturday':
$hari = "Sabtu";
break;
}
if($month == "January"){
$bulan = "Januari";
}elseif($month == "JFebruary"){
$bulan = "pebruari";
}elseif($month == "March"){
$bulan = "maret";
}elseif($month == "April"){
$bulan = "April";
}elseif($month == "May"){
$bulan = "Mei";
}elseif($month == "June"){
$bulan = "Juni";
}elseif($month == "July"){
$bulan = "Juli";
}elseif($month == "August"){
$bulan = "Agustus";
}elseif($month == "September"){
$bulan = "September";
}elseif($month == "October"){
$bulan = "Oktober";
}elseif($month == "November"){
$bulan = "November";
}elseif($month == "December"){
$bulan = "Desember";
}
echo "Hari ini adalah $hari, $date $bulan $year"
?>

24.2. Output
24.3. Analisa
Program PHP di atas mengambil informasi tanggal dan waktu saat ini dengan
menggunakan fungsi date() dalam berbagai format karakter. Variabel $date, $day,
$month, dan $year menyimpan nilai-nilai yang dihasilkan oleh fungsi date() untuk
tanggal (01-31), nama hari dalam bahasa Inggris, nama bulan dalam bahasa
Inggris, dan tahun dalam format empat digit. Program menggunakan struktur
switch-case untuk mengonversi nama hari dalam bahasa Inggris menjadi nama
hari dalam bahasa Indonesia yang sesuai, dan hasilnya disimpan dalam variabel
$hari. Selanjutnya, menggunakan struktur kondisional if-elseif, program
mengonversi nama bulan dalam bahasa Inggris menjadi nama bulan dalam bahasa
Indonesia yang tepat dan disimpan dalam variabel $bulan. Terakhir, program
menggabungkan informasi yang telah diolah dan menghasilkan output dengan
format "Hari ini adalah [nama hari], [tanggal] [nama bulan] [tahun]". Pendekatan
ini memungkinkan program menampilkan informasi waktu lengkap dalam bahasa
Indonesia dengan menggabungkan data yang relevan dan menghasilkan output
yang sesuai dengan format yang diinginkan.
25. Deklarasi fungsi
25.1. Source code

<?php
function fungsipertamaku(){
echo "Ini adalah isi Fungsi pertamaku<br>";
}
echo "Ini adalah bagian body <br>";
echo "Panggil fungsipertamaku() <br>";
fungsipertamaku();
echo "Fungsi pertamaku selesai dipanggil";
?>

25.2. Output
25.3. Analisa
Program PHP di atas mendefinisikan sebuah fungsi bernama
`fungsipertamaku()` yang digunakan untuk mencetak teks ke layar. Setelah
mendefinisikan fungsi tersebut, program mencetak teks "Ini adalah bagian body"
dan "Panggil fungsipertamaku()" secara berurutan. Kemudian, fungsi
`fungsipertamaku()` dipanggil, yang mengakibatkan teks "Ini adalah isi Fungsi
pertamaku" dicetak. Akhirnya, program mencetak teks "Fungsi pertamaku selesai
dipanggil". Dengan demikian, program ini terdiri dari tiga tahapan: definisi
fungsi, eksekusi baris kode di luar fungsi, dan pemanggilan fungsi itu sendiri.
26. Fungsi tanpa parameter
26.1. Source code

<?php
function biodata(){
echo "Nama Lengkap : Alvin<br>";
echo "Nim : 202212004<br>";
echo "Jurusan : Teknik Informatika<br>";
}
function matakuliah(){
echo "Nama Mata Kuliah : Pemrograman Web<br>";
echo "Kode MK : PW-356<br>";
echo "Dosen Pengampu : Rio Jumardi, S.T.,M.Eng.";
}
echo "Data Mahasiswa <br>";
biodata();
echo "<hr>Data Mata Kuliah<br>";
matakuliah();
?>

26.2. Output

26.3. Analisa
Program PHP di atas memiliki dua fungsi, yaitu `biodata()` dan
`matakuliah()`. Fungsi `biodata()` mencetak informasi tentang nama lengkap,
NIM, dan jurusan seorang mahasiswa, sedangkan fungsi `matakuliah()` mencetak
detail mengenai mata kuliah, termasuk nama mata kuliah, kode mata kuliah, dan
dosen pengampu. Setelah mendefinisikan kedua fungsi tersebut, program
mencetak teks "Data Mahasiswa" diikuti oleh pemanggilan fungsi `biodata()`,
yang mencetak informasi biodata mahasiswa. Kemudian, program mencetak garis
horizontal sebagai pemisah sebelum mencetak teks "Data Mata Kuliah" dan
memanggil fungsi `matakuliah()`, yang mencetak detail mata kuliah. Dengan
demikian, program ini menghasilkan tampilan data mahasiswa dan mata kuliah
secara terpisah sesuai dengan fungsi yang telah didefinisikan.
27. Dengan parameter tanpa variabel pengirim
27.1. Source code

<?php
function biodata($namamhs, $nim, $jurusan){
echo "Nama Lengkap : $namamhs<br>";
echo "Nim : $nim<br>";
echo "Jurusan : $jurusan<br>";
}
function matakuliah($namamk, $kodemk, $dosenmk){
echo "Nama Mata Kuliah : $namamk<br>";
echo "Kode MK : $kodemk<br>";
echo "Dosen Pengampu : $dosenmk";
}
echo "Data Mahasiswa <br>";
biodata("Alvin","202212004","Teknik Informatika");
echo "<hr>Data Mata Kuliah<br>";
matakuliah("Pemrograman Web","PW-356","Rio Jumardi,
S.T.,M.Eng.");
?>

27.2. Output
27.3. Analisa
Program PHP di atas menggunakan fungsi `biodata($namamhs, $nim,
$jurusan)` dan `matakuliah($namamk, $kodemk, $dosenmk)` dengan parameter
untuk menerima nilai input. Fungsi `biodata()` mencetak informasi nama lengkap,
NIM, dan jurusan mahasiswa berdasarkan nilai parameter yang diberikan.
Sementara fungsi `matakuliah()` mencetak informasi mengenai mata kuliah,
termasuk nama mata kuliah, kode mata kuliah, dan dosen pengampu, berdasarkan
parameter yang diberikan. Setelah mendefinisikan fungsi-fungsi tersebut, program
mencetak teks "Data Mahasiswa" dan memanggil fungsi `biodata()` dengan
memberikan nilai parameter sesuai data mahasiswa yang dimaksud. Selanjutnya,
program mencetak garis horizontal sebagai pemisah sebelum mencetak teks "Data
Mata Kuliah" dan memanggil fungsi `matakuliah()` dengan parameter yang sesuai
data mata kuliah yang dimaksud. Dengan ini, program menghasilkan tampilan
data mahasiswa dan mata kuliah yang dinamis berdasarkan parameter yang
diberikan saat pemanggilan fungsi.
28. Dengan parameter dengan variabel pengirim
28.1. Source code

<?php
function biodata($namamhsterima, $nimterima,
$jurusanterima){
echo "Nama Lengkap : $namamhsterima<br>";
echo "Nim : $nimterima<br>";
echo "Jurusan : $jurusanterima<br>";
}
function matakuliah($namamkterima, $kodemkterima,
$dosenmkterima){
echo "Nama Mata Kuliah : $namamkterima<br>";
echo "Kode MK : $kodemkterima<br>";
echo "Dosen Pengampu : $dosenmkterima";
}

$namamhskirim = "Alvin";
$nimkirim = "202212004";
$jurusankirim = "Teknik Informatika";
echo "Data Mahasiswa <br>";
biodata($namamhskirim, $nimkirim, $jurusankirim);
$namamkkirim = "Riset Operasi";
$kodemkkirim = "RO-766";
$dosenmkkirim = "Juwairiah, S.Si., M.T.";
echo "<hr>Data Mata Kuliah<br>";
matakuliah($namamkkirim,$kodemkkirim,$dosenmkkirim);
?>

28.2. Output

28.3. Analisa
Program PHP di atas menggunakan fungsi `biodata($namamhsterima,
$nimterima, $jurusanterima)` dan `matakuliah($namamkterima, $kodemkterima,
$dosenmkterima)` dengan parameter untuk menerima nilai input. Pada bagian
awal program, variabel-variabel seperti `$namamhskirim`, `$nimkirim`,
`$jurusankirim`, `$namamkkirim`, `$kodemkkirim`, dan `$dosenmkkirim`
didefinisikan untuk menyimpan data mahasiswa dan mata kuliah yang akan
dikirim ke fungsi-fungsi tersebut. Setelah mendefinisikan variabel-variabel
tersebut, program mencetak teks "Data Mahasiswa" dan memanggil fungsi
`biodata()` dengan memberikan nilai parameter berdasarkan data yang telah
didefinisikan dalam variabel-variabel. Setelahnya, program mencetak garis
horizontal sebagai pemisah sebelum mencetak teks "Data Mata Kuliah" dan
memanggil fungsi `matakuliah()` dengan parameter yang sesuai dengan data mata
kuliah yang telah didefinisikan dalam variabel-variabel. Dengan cara ini, program
menghasilkan tampilan data mahasiswa dan mata kuliah berdasarkan nilai yang
telah diinisialisasi sebelumnya.
29. Mengembalikan luas dan keliling segitiga
29.1. Source code

<?php
function luassegit($als, $tgg){
$luas = 0.5*$als*$tgg;
return $luas;
}
function kelgsegit($a, $b, $c){
$keliling = $a + $b + $c;
return $keliling;
}
echo "Diketahui data sebuah segitiga sebagai berikut";
$alas = 10;
$tinggi = 5;
$sisia = 4;
$sisib = 6;
$sisic = 6;

echo "<br>Alas = $alas";


echo "<br>Tinggi = $tinggi";
echo "<br>Sisi A = $sisia";
echo "<br>Sisi B = $sisib";
echo "<br>Sisi c = $sisic";
echo "<hr>";
echo "Luas segitiga = " . luassegit($alas, $tinggi);
echo "<br>Keliling segitiga = " . kelgsegit($sisia,
$sisib, $sisic);
?>

29.2. Output

29.3. Analisa
Program PHP di atas terdiri dari dua fungsi, yaitu `luassegit($als, $tgg)`
untuk menghitung luas segitiga dan `kelgsegit($a, $b, $c)` untuk menghitung
keliling segitiga. Fungsi `luassegit()` mengambil dua parameter, yaitu panjang
alas dan tinggi segitiga, dan mengembalikan hasil perhitungan luas segitiga
dengan menggunakan rumus 0.5 * alas * tinggi. Fungsi `kelgsegit()` mengambil
tiga parameter, yaitu panjang sisi A, sisi B, dan sisi C segitiga, dan
mengembalikan hasil perhitungan keliling segitiga dengan menjumlahkan ketiga
sisinya. Setelah mendefinisikan fungsi-fungsi tersebut, program mendefinisikan
beberapa variabel seperti `$alas`, `$tinggi`, `$sisia`, `$sisib`, dan `$sisic` untuk
menyimpan data segitiga yang akan dihitung. Kemudian, program mencetak
informasi tentang data segitiga, termasuk nilai-nilai alas, tinggi, dan panjang
sisi-sisinya. Setelah itu, program mencetak garis horizontal sebagai pemisah
sebelum mencetak hasil perhitungan luas segitiga menggunakan fungsi
`luassegit()` dan hasil perhitungan keliling segitiga menggunakan fungsi
`kelgsegit()`. Hasil perhitungan tersebut diprint ke layar dengan format yang
sesuai. Dengan cara ini, program menghasilkan tampilan yang menampilkan
informasi dan hasil perhitungan terkait segitiga.
30. Mengembalikan nilai mahasiswa
30.1. Source code

<?php
function biodata($namamhstrm, $nimtrm, $jurusantrm){
echo "Nama Lengkap : $namamhstrm<br>";
echo "Nim : $nimtrm<br>";
echo "Jurusan : $jurusantrm<br>";
}
function matakuliah($namamktrm, $kodemktrm, $dosenmktrm)
{
echo "Nama Mata Kuliah : $namamktrm<br>";
echo "Kode MK : $kodemktrm<br>";
echo "Dosen Pengampu : $dosenmktrm";
}
function rekapnilai($tgstrm, $kuistrm, $utstrm, $uastrm){
$nilaiakhir =
(0.2*$tgstrm)+(0.2*$kuistrm)+(0.3*$utstrm)+(0.3*$uastrm);
return $nilaiakhir;
}
$namamhskirim = "Alvin";
$nimkirim = "202212004";
$jurusankirim = "Teknik Informatika";
echo "Data Mahasiswa <br>";
biodata($namamhskirim, $nimkirim, $jurusankirim);
$namamkkirim = "Sturktur Data";
$kodemkkirim = "SD-376";
$dosenmkkirim = "Herri sofyan, D.T., M.Kom.";
echo "<hr>Data Mata Kuliah<br>";
matakuliah($namamkkirim,$kodemkkirim,$dosenmkkirim);

echo "<hr>Rekap Nilai <br>";


$rttugaskirim = 78;
$rtkuiskirim = 86;
$utskirim = 65;
$uaskirim = 90;
echo "Nilai Akhir adalah";
echo rekapnilai($rttugaskirim, $rtkuiskirim, $utskirim,
$uaskirim);
?>

30.2. Output

30.3. Analisa
Program PHP di atas memiliki tiga fungsi, yaitu `biodata($namamhstrm,
$nimtrm, $jurusantrm)` untuk menampilkan informasi biodata mahasiswa,
`matakuliah($namamktrm, $kodemktrm, $dosenmktrm)` untuk menampilkan
informasi mata kuliah, dan `rekapnilai($tgstrm, $kuistrm, $utstrm, $uastrm)`
untuk menghitung dan mengembalikan nilai akhir mahasiswa berdasarkan bobot
tertentu. Setelah mendefinisikan fungsi-fungsi tersebut, program mendefinisikan
variabel-variabel seperti `$namamhskirim`, `$nimkirim`, `$jurusankirim`,
`$namamkkirim`, `$kodemkkirim`, dan `$dosenmkkirim` untuk menyimpan data
mahasiswa dan mata kuliah yang akan ditampilkan. Kemudian, program
mencetak informasi data mahasiswa dan mata kuliah menggunakan fungsi
`biodata()` dan `matakuliah()` dengan nilai parameter yang telah didefinisikan.
Selanjutnya, program mendefinisikan variabel-variabel seperti `$rttugaskirim`,
`$rtkuiskirim`, `$utskirim`, dan `$uaskirim` untuk menyimpan nilai-nilai tugas,
kuis, UTS, dan UAS mahasiswa. Program mencetak teks "Rekap Nilai" dan
menggunakan fungsi `rekapnilai()` dengan nilai parameter yang telah
didefinisikan untuk menghitung nilai akhir mahasiswa berdasarkan bobot tugas,
kuis, UTS, dan UAS yang ditentukan. Hasil perhitungan tersebut kemudian
dicetak ke layar. Dengan cara ini, program menghasilkan tampilan yang
mencakup informasi biodata mahasiswa, informasi mata kuliah, dan rekapitulasi
nilai akhir mahasiswa berdasarkan bobot nilai yang telah ditentukan.
31. Fungsi dalam fungsi 1
31.1. Source code

<?php
function fungsiA(){
echo "Ini adalah isi dari Fungsi A";
}
function fungsiB(){
echo "Ini adalah isi dari Fungsi B<br>";
echo "Memanggil Fungsi A dari dalam fungsi B<br>";
fungsiA();
}
function fungsiC(){
echo "Ini adalah isi dari Fungsi C<br>";
echo "Memanggil Fungsi B dari dalam fungsi C<br>";
fungsiB();
}
echo "Panggil Fungsi A";
fungsiA();
echo "<hr>";

echo "Panggil Fungsi B";


fungsiB();
echo "<hr>";

echo "Panggil Fungsi C";


fungsiC();
?>
31.2. Output

31.3. Analisa
Program PHP ini terdiri dari tiga fungsi bernama `fungsiA()`, `fungsiB()`,
dan `fungsiC()`, yang masing-masing memiliki peran berbeda dalam
menghasilkan output. Fungsi A hanya mencetak teks, sedangkan fungsi B
mencetak teksnya sendiri, memanggil fungsi A, dan mencetak lebih banyak teks.
Fungsi C mencetak teksnya sendiri, memanggil fungsi B, dan juga mencetak teks
tambahan. Pada bagian utama program, terdapat tiga pemanggilan fungsi yang
menghasilkan output dari masing-masing fungsi tersebut. Dengan demikian,
program ini menggambarkan penggunaan dan pemanggilan fungsi dalam hierarki
yang terstruktur, di mana fungsi-fungsi yang lebih tingkat dapat memanggil
fungsi-fungsi yang lebih rendah, sehingga menghasilkan urutan output sesuai
dengan pemanggilan fungsi.
32. Fungsi dalam fungsi 2
32.1. Source code

<?php
function hello($nama){
echo "Selamat Datang $nama Didunia webmaster";
echo "<br> Panggil Fungsi Dalam Fungsi<br>";
echo "Hasil Perhitungan adalah : " . hitung(10, 6);
}
function hitung($nilai1, $nilai2){
$hasil = $nilai1 + $nilai2;
return $hasil;
}
echo "Bagian Pemanggil Fungsi<br>";
hello("Alvin");
echo "<hr>";

echo "<br>Panggil Fungsi Lagi<br>";


hello("Alvin");
echo "<hr>";
echo "<br> Panggil Fungsi Return<br>";
echo "Hasil Perhitungan adalah : " . hitung(5, 6);
?>

32.2. Output

32.3. Analisa
Program PHP di atas menunjukkan konsep penggunaan fungsi dalam
bahasa PHP. Fungsi `hello($nama)` mencetak pesan selamat datang dengan nama
yang diberikan sebagai parameter, memanggil fungsi `hitung()` untuk melakukan
perhitungan dan mencetak hasilnya. Fungsi `hitung($nilai1, $nilai2)` mengambil
dua parameter, melakukan penjumlahan dan mengembalikan hasilnya. Pada
bagian utama program, terdapat tiga pemanggilan fungsi `hello()`. Pemanggilan
pertama dan kedua menghasilkan pesan selamat datang, mencetak hasil
perhitungan, dan memanggil fungsi `hitung()`. Pemanggilan ketiga mencoba
menggunakan hasil perhitungan dari fungsi `hitung()` secara langsung. Dengan
demikian, program ini menunjukkan bagaimana fungsi dapat menerima
parameter, saling memanggil, dan mengembalikan nilai, serta bagaimana
pemanggilan fungsi dapat dilakukan dalam berbagai situasi untuk menghasilkan
output yang sesuai.
33. Fungsi dalam fungsi tanpa parameter
33.1. Source code

<?php
function biodata(){
echo "Nama Lengkap : Alvin<br>";
echo "Nim : 202212004<br>";
echo "Jurusan : Teknik Informatika<br>";

echo "<hr>Data Mata Kuliah 2<br>";


matakuliah2();
}
function matakuliah1(){
echo "Nama Mata Kuliah : Pemrograman Web<br>";
echo "Kode MK : PW-356<br>";
echo "Dosen Pengampu : Hafsah, S.Si., M.T.";
}
function matakuliah2(){
echo "Nama Mata Kuliah : Riset Operasi<br>";
echo "Kode MK : RO-765<br>";
echo "Dosen Pengampu : Juwairiah, S.Si., M.T.";
}
echo "Data Mahasiswa <br>";
biodata();
echo "<hr>Data Mata Kuliah 1<br>";
matakuliah1();
?>
33.2. Output

33.3. Analisa
Program PHP di atas menggambarkan penggunaan fungsi untuk mencetak
informasi biodata mahasiswa dan informasi mengenai dua mata kuliah yang
diambil. Fungsi `biodata()` mencetak nama, NIM, dan jurusan mahasiswa serta
memanggil fungsi `matakuliah2()`. Fungsi `matakuliah1()` mencetak informasi
tentang mata kuliah Pemrograman Web. Fungsi `matakuliah2()` mencetak
informasi tentang mata kuliah Riset Operasi. Pada bagian utama program, fungsi
`biodata()` dipanggil, yang mencetak biodata mahasiswa dan memanggil
`matakuliah2()`. Setelah pemanggilan fungsi `biodata()`, program mencetak garis
horizontal sebagai pemisah, dan kemudian memanggil fungsi `matakuliah1()`
untuk mencetak informasi tentang mata kuliah Pemrograman Web. Dengan
demikian, program ini menggambarkan cara menggunakan fungsi untuk
mengorganisir dan mencetak informasi yang terkait, serta bagaimana fungsi dapat
saling memanggil untuk menciptakan alur tampilan yang diinginkan.
34. Fungsi dalam fungsi dengan parameter
34.1. Source code

<?php
function biodata($namamhstrm, $nimtrm, $jurusantrm){
echo "Nama Lengkap : $namamhstrm<br>";
echo "Nim : $nimtrm<br>";
echo "Jurusan : $jurusantrm<br>";

$namamkkirim = "Sturktur Data";


$kodemkkirim = "SD-376";
$dosenmkkirim = "Herri sofyan, D.T., M.Kom.";
echo "<hr>Data Mata Kuliah<br>";
matakuliah($namamkkirim,$kodemkkirim,$dosenmkkirim);
}

function matakuliah($namamktrm, $kodemktrm, $dosenmktrm)


{
echo "Nama Mata Kuliah : $namamktrm<br>";
echo "Kode MK : $kodemktrm<br>";
echo "Dosen Pengampu : $dosenmktrm";

echo "<hr>Rekap Nilai <br>";


$rttugaskirim = 78;
$rtkuiskirim = 86;
$utskirim = 65;
$uaskirim = 90;
echo "Nilai Akhir adalah";
echo rekapnilai($rttugaskirim, $rtkuiskirim,
$utskirim, $uaskirim);
}
function rekapnilai($tgstrm, $kuistrm, $utstrm, $uastrm){
$nilaiakhir =
(0.2*$tgstrm)+(0.2*$kuistrm)+(0.3*$utstrm)+(0.3*$uastrm);
return $nilaiakhir;
}
$namamhskirim = "Rahma";
$nimkirim = "202212011";
$jurusankirim = "Teknik Informatika";
echo "Data Mahasiswa <br>";
biodata($namamhskirim, $nimkirim, $jurusankirim);
?>

34.2. Output
34.3. Analisa
Program PHP di atas menggunakan tiga fungsi, yaitu
`biodata($namamhstrm, $nimtrm, $jurusantrm)`, `matakuliah($namamktrm,
$kodemktrm, $dosenmktrm)`, dan `rekapnilai($tgstrm, $kuistrm, $utstrm,
$uastrm)`, untuk mengatur tampilan informasi biodata mahasiswa, informasi mata
kuliah, dan rekapitulasi nilai akhir. Program memanfaatkan parameter dalam
fungsi-fungsi ini untuk menyampaikan data yang berbeda dalam setiap
pemanggilan. Ketika fungsi `biodata()` dipanggil, informasi biodata mahasiswa
ditampilkan, kemudian fungsi `matakuliah()` dipanggil yang menampilkan
informasi tentang mata kuliah, termasuk rekapitulasi nilai akhir yang dihitung
menggunakan fungsi `rekapnilai()`. Program kemudian mencetak hasil tampilan
informasi tersebut. Melalui contoh ini, program menggambarkan penggunaan
fungsi untuk mengorganisir dan menyajikan informasi yang berkaitan, serta
bagaimana parameter dapat digunakan untuk menyampaikan data yang berbeda
dalam setiap pemanggilan fungsi.
BAB 4
1. Cara deklarasi array
1.1. Source code

<?php
// cara I
$data = array();
// cara II
$data = [];
?>

1.2. Output

1.3. Analisa
Kode PHP di atas menunjukkan dua cara yang berbeda untuk
mendefinisikan sebuah array kosong. Cara pertama menggunakan `array()` dan
cara kedua menggunakan `[]`. Kedua cara tersebut memiliki fungsi yang sama,
yaitu untuk membuat array tanpa elemen di dalamnya. Pilihan antara kedua cara
ini biasanya lebih bergantung pada preferensi pribadi atau gaya penulisan yang
diikuti dalam kode.
2. Pengisian array dalam bentuk himpunan 1
2.1. Source code

<?php
// cara I
$data = array(24, 45, 32, 17, 24);

// cara II
$data = [24, 45, 32, 17, 24];
?>

2.2. Output
2.3. Analisa
Kode PHP di atas menunjukkan dua cara yang berbeda untuk
menginisialisasi sebuah array dengan elemen-elemen tertentu. Cara pertama
menggunakan `array()` dengan menyebutkan elemen-elemen dalam tanda kurung,
dan cara kedua menggunakan `[]` dengan elemen-elemen yang disusun secara
berurutan di dalamnya. Kedua cara ini menghasilkan array yang sama dengan
elemen-elemen 24, 45, 32, 17, dan 24. Pilihan antara kedua cara ini bergantung
pada preferensi pribadi atau gaya penulisan yang diikuti dalam kode.
3. Pengisian array dalam bentuk himpunan 2
3.1. Source code

<?php
// cara I
$kota = array(
'Amal' => "Pontianak",
'Aris' => "Ternate",
'Tri' => "Medan",
'Rio' => "Bontang",
'Caca' => "Bengkulu",
);
// cara II
$kota=[ 'Amal' => "Pontianak",
'Aris' => "Ternate",
'Tri' => "Medan",
'Rio' => "Bontang",
'Caca' => "Bengkulu",
];
?>

3.2. Output

3.3. Analisa
Kode PHP di atas menunjukkan dua cara yang berbeda untuk
menginisialisasi sebuah array asosiatif dengan pasangan kunci-nilai yang
terhubung. Cara pertama menggunakan `array()` dengan menyebutkan pasangan
kunci-nilai dalam tanda kurung dan tanda panah `=>` yang menghubungkan kunci
dengan nilainya. Cara kedua menggunakan `[]` dengan kunci-kunci sebagai
indeks dan tanda panah `=>` yang menghubungkan kunci dengan nilainya. Kedua
cara ini menghasilkan array asosiatif yang sama dengan pasangan nama sebagai
kunci dan nama kota sebagai nilai. Pilihan antara kedua cara ini lebih bergantung
pada preferensi pribadi atau gaya penulisan yang diikuti dalam kode.
4. Pengisian data array berdasarkan indeks
4.1. Source code

<?php
// cara I
$data[0] = 24;
$data[1] = 45;
$data[2] = 32;
$data[3] = 17;
$data[4] = 24;

// cara II
$data["rio"] = 24;
$data["amal"] = 45;
$data["tri"] = 32;
$data["caca"] = 17;
$data["aris"] = 24;
?>

4.2. Output

4.3. Analisa
Kode PHP di atas menunjukkan dua cara yang berbeda untuk mengisi
elemen-elemen dalam sebuah array. Cara pertama menggunakan indeks numerik
(0, 1, 2, dst.) untuk mengisi elemen-elemen array. Cara kedua menggunakan
kunci-kunci asosiatif (dalam hal ini berupa nama) untuk mengisi elemen-elemen
array. Hasil akhir dari keduanya akan menghasilkan array yang sama dengan
elemen-elemen 24, 45, 32, 17, dan 24, hanya saja cara kedua menggunakan
kunci-kunci yang dapat digunakan untuk mengakses nilai-nilai yang sesuai.
Pilihan antara kedua cara ini bergantung pada bagaimana Anda ingin mengakses
dan mengelola data dalam array serta preferensi pribadi atau gaya penulisan
dalam kode.

5. Pemanggilan data array


5.1. Source code

<?php
echo "Pengisian data array berbasis Himpunan Data
(Numerik) <br>";
$data = array(24, 45, 32, 17, 24);
echo "Data pada indeks ke-3 adalah : ". $data[3];
echo "<hr>";

echo "Pengisian data array berbasis Himpunan Data


(Assosiatif) <br>";
$kota=['Amal' => "Pontianak",
'Aris' => "Ternate",
'Tri' => "Medan",
'Rio' => "Bontang",
'Caca' => "Bengkulu",
];
echo "Rio Tinggal di kota" . $kota['Rio'];
echo "<hr>";

echo "Pengisian data array berbasis nomor indeks<br>";


$dt[0] = 24;
$dt[1] = 45;
$dt[2] = 32;
$dt[3] = 17;
$dt[4] = 24;

echo "Data pada indeks ke-2 adalah : " . $data[2];


echo "<br>Data pada indeks ke-4 adalah : " . $data[4];
echo "<hr>";

echo "Pengisian data array berbasis kata kunci<br>";


$umur["rio"] = 24;
$umur["amal"] = 45;
$umur["tri"] = 32;
$umur["caca"] = 17;
$umur["aris"] = 24;
echo "Umur dari tri adalah". $umur["tri"] ."Tahun";
echo "<br>Umur dari aris adalah ". $umur["aris"]
."Tahun";
echo "<hr>";
?>
5.2. Output

5.3. Analisa
Kode PHP di atas mengilustrasikan berbagai cara mengisi dan mengakses
elemen dalam array. Pertama, menggunakan indeks numerik dalam array numerik,
data 24, 45, 32, 17, 24 disimpan. Kedua, dalam array asosiatif, data kota disimpan
dengan nama sebagai kunci. Ketiga, menggunakan nomor indeks dalam array
numerik lainnya. Keempat, array asosiatif lain digunakan untuk menyimpan umur
dengan nama sebagai kunci. Pada akhirnya, kode ini mencetak elemen-elemen
array yang diakses menggunakan indeks atau kunci yang sesuai. Kode ini
menggambarkan bagaimana pengisian dan akses data dalam array dapat bervariasi
berdasarkan jenis array dan metode yang digunakan. Hal ini memungkinkan
pengelolaan data yang lebih fleksibel sesuai kebutuhan.

6. Contoh penggunaan print_r()


6.1. Source code

<?php
$data = array(24, 45, 32, 17, 24);
print_r($data);
?>

6.2. Output
6.3. Analisa
Kode PHP di atas menginisialisasi sebuah array numerik dengan
elemen-elemen 24, 45, 32, 17, dan 24, dan kemudian mencetak isi array tersebut
menggunakan fungsi `print_r()`. Fungsi `print_r()` digunakan untuk mencetak
representasi struktural dari variabel, dalam hal ini array, sehingga memungkinkan
Anda untuk melihat elemen-elemen yang ada dalam array tersebut. Ketika kode
ini dijalankan, hasil cetakan akan menampilkan isi array numerik tersebut, yang
dalam hal ini adalah `[24, 45, 32, 17, 24]`.
7. Menggunakan foreach
7.1. Source code

<?php
$kota = array(
'Amal' => "Pontianak",
'Aris' => "Ternate",
'Tri' => "Medan",
'Rio' => "Bontang",
'Caca' => "Bengkulu",
);

foreach ($kota as $tinggal => $ibukota){


echo ("$tinggal => $ibukota");
echo "<br>";
}
?>

7.2. Output

7.3. Analisa
Kode PHP di atas menginisialisasi sebuah array asosiatif yang berisi
pasangan nama orang sebagai kunci dan nama kota sebagai nilai. Selanjutnya,
kode ini menggunakan konstruksi perulangan `foreach` untuk mengiterasi melalui
seluruh elemen dalam array asosiatif tersebut. Pada setiap iterasi, nilai kunci
disimpan dalam variabel `$tinggal` dan nilai nilai disimpan dalam variabel
`$ibukota`. Kemudian, kode ini mencetak pasangan kunci dan nilai dengan format
"Nama => Kota" dan membuat baris baru setelah setiap pasangan kunci-nilai.
Hasilnya adalah mencetak informasi tentang nama-nama dan kota tempat tinggal
mereka dalam bentuk yang jelas dan terstruktur.
8. Array dengan indeks ganjil
8.1. Source code

<?php
$data = [18, 24, 30, 27, 39, 41, 22, 27, 30, 44];

for($i = 0; $i<count($data); $i++){


if($i%2==1){
echo $data[$i] ." ";
}
}
?>

8.2. Output

8.3. Analisa
Program PHP ini menginisialisasi sebuah array dengan sepuluh nilai
numerik. Melalui sebuah loop for, setiap elemen dalam array diperiksa
berdasarkan indeksnya. Jika indeks merupakan bilangan ganjil (dihitung dari nol),
maka nilai dari elemen array yang sesuai akan dicetak, diikuti dengan spasi. Oleh
karena itu, program ini akan mencetak angka-angka 24, 27, 41, dan 27 (yang
mewakili nilai-nilai pada indeks 1, 3, 5, dan 7 dalam array). Tujuan utama dari
program ini adalah untuk menampilkan nilai-nilai dengan indeks ganjil dari array
tersebut dalam satu baris.
9. Array dengan data bilangan ganjil
9.1. Source code

<?php
$data = [18, 24, 30, 27, 39, 41, 22, 27, 30, 44];

for($i = 0; $i<count($data); $i++){


if($i%2==1){
echo $data[$i] ." ";
}
}
?>

9.2. Output

9.3. Analisa
Program PHP ini menggunakan sebuah array yang berisi nilai-nilai
numerik. Dalam loop for, setiap elemen array diperiksa berdasarkan indeksnya.
Jika indeks merupakan bilangan ganjil (dihitung dari nol), nilai dari elemen array
yang sesuai akan dicetak. Ini berarti program ini akan mencetak angka-angka 24,
27, 41, dan 27 (yang mewakili nilai-nilai pada indeks 1, 3, 5, dan 7 dalam array).
Kode ini fokus pada elemen-elemen dengan indeks ganjil dalam array tersebut
dan mencetaknya dalam satu baris.
10. Nama hari dan bulan dengan array
10.1. Source code

<?php
$day = date('l');
$hari = array('Monday' => 'Senin',
'Tuesday' => 'Selasa',
'Wednesday' => 'Rabu',
'Thursday' => 'Kamis',
'Friday' => 'Jumat',
'Saturday' => 'Sabtu',
'Sunday' => 'Minggu');

echo "Hari ini adalah : " .$hari[$day];

$month = date('F');
$bulan = array('Januari' => 'Januari',
'February' => 'Pebruari',
'March' => 'Maret',
'April' => 'April',
'May' => 'Mei',
'June' => 'Juni',
'July' => 'Juli',
'August' => 'Agustus',
'September' => 'September',
'October' => 'Oktober',
'November' => 'November',
'December' => 'Desember'
);

echo "<br>Bulan ini adalah bulan : " .$bulan[$month];


?>

10.2. Output

10.3. Analisa
Program PHP ini menggunakan fungsi `date()` untuk mendapatkan
informasi tentang hari dan bulan saat ini. Setelah mendapatkan nama hari dalam
bahasa Inggris, program ini menggunakan array `$hari` untuk mengonversinya
menjadi nama hari dalam bahasa Indonesia dan mencetaknya. Selanjutnya,
program ini mendapatkan nama bulan dalam bahasa Inggris dan menggunakan
array `$bulan` untuk mengonversinya menjadi nama bulan dalam bahasa
Indonesia. Hasilnya dicetak dengan format yang sesuai. Tujuan dari program ini
adalah untuk menampilkan hari dan bulan saat ini dalam bahasa Indonesia, yang
diambil berdasarkan informasi yang diberikan oleh fungsi `date()`.
BAB 5
1. Pengiriman data menggunakan metode GET
1.1. Source code

<html>
<title>Form Data</title>
<body>
<fieldset>
<legend>Form Kirim data</legend>
<form method="get" action="terima.php">
<table>
<tr>
<td>Nama Lengkap</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="nmlkp" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>NIM</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="nim" />
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2"></td>
<td>
<input type="submit" value="Kirim" />
</td>
</tr>
</table>
</form>
</fieldset>
</body>
</html>

1.2. Output

1.3. Analisa
Program ini adalah sebuah halaman HTML yang memiliki sebuah form
untuk mengirimkan data. Form tersebut memiliki dua input field untuk Nama
Lengkap dan NIM (Nomor Induk Mahasiswa). Setelah pengguna mengisi kedua
input field ini, mereka dapat menekan tombol "Kirim" untuk mengirim data. Form
ini menggunakan metode GET untuk mengirim data ke berkas "terima.php".
Meskipun sederhana, form ini memungkinkan pengguna untuk mengirim data
tanpa memerlukan interaksi kompleks, namun perlu diperhatikan mengenai
penggunaan metode GET untuk pengiriman data sensitif karena data akan terlihat
pada URL..

2. penerimaan data menggunakan metode GET


2.1. Source code

<?php
$namalengkap = $_GET['nmlkp'];
$nim = $_GET['nim'];

echo "Terima Data<br>";


echo "<hr>";
echo "Nama Lengkap : $namalengkap <br>";
echo "Nim : $nim <br>";
?>

2.2. Output

2.3. Analisa
Program PHP di atas adalah sebuah skrip untuk menerima data yang
dikirim melalui metode GET dari form sebelumnya. Skrip ini mengambil nilai
dari parameter 'nmlkp' dan 'nim' yang dikirim melalui URL. Setelah itu, skrip ini
mencetak pesan "Terima Data" diikuti oleh sebuah garis horizontal sebagai
pemisah visual. Selanjutnya, skrip ini mencetak data yang diterima, yaitu Nama
Lengkap dan NIM, dengan format yang sesuai.
3. Kirim data menggunakan metode POST
3.1. Source code

<html>
<title>Form Data</title>
<body>
<fieldset>
<legend>Form Kirim data</legend>
<form method="post" action="terima2.php">
<table>
<tr>
<td>Nama Lengkap</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="nmlkp" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>NIM</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="nim" />
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2"></td>
<td>
<input type="submit" value="Kirim" />
</td>
</tr>
</table>
</form>
</fieldset>
</body>
</html>

3.2. Output

3.3. Analisa
Program ini adalah halaman HTML dengan sebuah form yang
memungkinkan pengguna untuk mengirimkan data. Form ini menggunakan
metode POST dan ditujukan untuk diproses oleh berkas "terima2.php". Dalam
form ini terdapat dua input field yang mengizinkan pengguna untuk memasukkan
informasi Nama Lengkap dan NIM (Nomor Induk Mahasiswa). Setelah pengguna
mengisi kedua input ini, mereka dapat menekan tombol "Kirim" untuk
mengirimkan data. Penggunaan metode POST lebih aman karena data tidak
terlihat di URL.
4. Terima data menggunakan metode POST
4.1. Source code

<?php
$namalengkap = $_POST['nmlkp'];
$nim = $_POST['nim'];

echo "Terima Data Post<br>";


echo "<hr>";
echo "Nama Lengkap : $namalengkap <br>";
echo "Nim : $nim <br>";
?>

4.2. Output

4.3. Analisa
Program PHP di atas adalah sebuah skrip untuk menerima data yang
dikirim melalui metode POST dari form sebelumnya. Skrip ini mengambil nilai
dari parameter 'nmlkp' dan 'nim' yang dikirim melalui form. Setelah itu, skrip ini
mencetak pesan "Terima Data Post" diikuti oleh sebuah garis horizontal sebagai
pemisah visual. Selanjutnya, skrip ini mencetak data yang diterima, yaitu Nama
Lengkap dan NIM, dengan format yang sesuai. Penggunaan metode POST dalam
pengiriman data lebih aman daripada metode GET karena data tidak tampil di
URL.
5. Kirim data nilai MK
5.1. Source code

<html>
<title>Form Data</title>
<body>
<fieldset>
<legend>Form Kirim data</legend>
<form method="post" action="terima3.php">
<table>
<tr>
<td>Nama Lengkap</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="nmlkp" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>NIM</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="nim" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>Jenis Kelamin</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="radio" name="jk"
value="Laki-laki" />Laki-laki
<input type="radio" name="jk"
value="Perempuan" />Perempuan
</td>
</tr>
<tr>
<td>Nama Mata Kuliah</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="nmmk" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>Kode Mata Kuliah</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="kdmk" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>Nilai Rata Tugas</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="rttugas" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>Nilai Rata Kuis</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="rtkuis" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>UTS</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="uts" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>UAS</td>
<td>:</td>
<td>
<input type="text" name="uas" />
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2"></td>
<td>
<input type="submit" value="Kirim" />
</td>
</tr>
</table>
</form>
</fieldset>
</body>
</html>

5.2. Output

5.3. Analisa
Program ini adalah halaman HTML dengan form yang memungkinkan
pengguna untuk mengirimkan berbagai data terkait mahasiswa dan mata kuliah.
Form ini menggunakan metode POST dan ditargetkan untuk diproses oleh berkas
"terima3.php". Terdapat berbagai jenis input yang dapat diisi oleh pengguna,
termasuk Nama Lengkap, NIM, Jenis Kelamin (melalui radio button), Nama Mata
Kuliah, Kode Mata Kuliah, Nilai Rata-rata Tugas, Nilai Rata-rata Kuis, UTS
(Ujian Tengah Semester), dan UAS (Ujian Akhir Semester). Setelah semua data
diisi, pengguna dapat menekan tombol "Kirim" untuk mengirimkan informasi
tersebut. Form ini secara keseluruhan memberikan pengguna akses untuk
mengirimkan informasi yang lebih rinci dan terstruktur, namun penting untuk
memastikan validasi dan sanitasi data di berkas "terima3.php" untuk mencegah
potensi risiko keamanan dan kesalahan pengolahan data.
6. Terima data nilai MK
6.1. Source code

<?php
$namalengkap = $_POST['nmlkp'];
$nim = $_POST['nim'];
$jk = $_POST['jk'];
function biodata($nmlkp, $nim, $jk){
echo "Nama Lengkap : $nmlkp<br>";
echo "Nim : $nim<br>";
echo "Jenis Kelamin : $jk<br>";

$namamkkirim = $_POST['nmmk'];
$kodemkkirim = $_POST['kdmk'];

echo "<hr>Data Mata Kuliah<br>";


matakuliah($namamkkirim, $kodemkkirim);
}

function matakuliah($nmmk, $kdmk){


echo "Nama Mata Kuliah : $nmmk<br>";
echo "Kode MK : $kdmk<br>";

echo "<hr>Rekap Nilai <br>";


$rttugas = $_POST['rttugas'];
$rtkuis = $_POST['rtkuis'];
$uts = $_POST['uts'];
$uas = $_POST['uas'];
echo "Nilai Akhir adalah";
echo rekapnilai($rttugas, $rtkuis, $uts, $uas);
}

function rekapnilai($tgstrm, $kuistrm, $utstrm, $uastrm){


$nilaiakhir =
(0.2*$tgstrm)+(0.2*$kuistrm)+(0.3*$utstrm)+(0.3*$uastrm);
return $nilaiakhir;
}
echo "Terima Data Penilaian<br>";
echo "<hr>";
echo "Data Mahasiswa <br>";
echo biodata($namalengkap, $nim, $jk);
?>
6.2. Output

6.3. Analisa
Program PHP di atas adalah sebuah skrip untuk memproses dan
menampilkan data yang dikirim melalui form sebelumnya. Skrip ini terdiri dari
beberapa fungsi yang digunakan untuk mengelompokkan dan memproses data
berdasarkan kategori, seperti biodata mahasiswa, data mata kuliah, dan rekap
nilai. Fungsi `biodata` menerima Nama Lengkap, NIM, dan Jenis Kelamin,
kemudian mencetak informasi tersebut. Fungsi ini juga memanggil fungsi
`matakuliah` untuk mengambil dan mencetak informasi mengenai Mata Kuliah.
Fungsi `matakuliah` menerima Nama Mata Kuliah dan Kode Mata Kuliah,
kemudian mencetak informasi tersebut. Fungsi ini juga memanggil fungsi
`rekapnilai` untuk menghitung dan mencetak Nilai Akhir. Fungsi `rekapnilai`
menerima nilai-nilai Tugas, Kuis, UTS, dan UAS, kemudian menghitung Nilai
Akhir dengan bobot tertentu. Nilai Akhir dihitung dengan formula tertentu dan
dikembalikan sebagai hasil fungsi. Seluruh informasi dicetak dalam bentuk pesan
dengan pemisah visual seperti garis horizontal. Skrip ini secara umum
memberikan pengguna pemahaman yang lebih komprehensif tentang data yang
telah dimasukkan dalam form, dan menghitung nilai akhir berdasarkan bobot yang
telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai