Lapsus Perio Dini
Lapsus Perio Dini
TERHADAP KEHAMILAN
2015.07.2.0018
BAB I
PENDAHULUAN
disebabkan oleh bakteri, terutama bakteri gram negatif anaerob. Bakteri harus
2006).
tubuh manusia (Nuarita et all., 2012). Perubahan fisiologis pada semua sistem
tubuh termasuk pada sistem endokrin tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen
perubahan pada mulut dengan munculnya respon pada jaringan terhadap iritasi
kehamilan dan yang sering dialami oleh ibu hamil adalah periodontitis
(Andrisyah, 2011).
estrogen dan progesteron terjadi juga peningkatan bakteri plak terutama bakteri
1
plak subgingiva yang merupakan penyebab primer penyakit periodontal, karena
perubahan hormon pada ibu hamil dapat memicu gingivitis. Beberapa studi
gigi dan mulut pada ibu hamil sebesar 60%, dimana 10-27% mengalami
yang sering dialami ibu hamil, yaitu sekitar 5% - 10% mengalami pembesaran gingiva
(Soulissa, 2014). Pada penelitian yang dilakukan terhadap 850 ibu hamil sebelum
perempuan hamil yang menderita radang gusi berpotensi besar memiliki anak
yang lahir prematur dengan berat badan lahir rendah . Data tersebut diperkuat
Survei Kesehatan Nasional tahun 2002 yang menyebutkan bahwa 67% dari ibu
hamil yang menderita radang gusi melahirkan bayi secara prematur (Andrisyah,
2011).
2
BAB II
2.1 Kasus
Pasien perempuan usia 29 tahun datang ke rumah sakit gigi dan mulut
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah Surabaya dengan keluhan ingin
membersihkan karang giginya dan merawat gusinya yang sering berdarah. Pasien
teratur menggosok gigi dua kali sehari, pagi sesudah sarapan dan malam sebelum
tidur. Pada pemeriksaan objektif, keadaan umum pasien diperoleh pasien dalam
keadaan gravid 7 bulan, sedangkan pada keadaaan ekstra oral tidak ada kelainan.
3
2.3 Pemeriksaan Intra Oral
1. Hiperplasi pada gigi 11, 12, 13, 15, 16, 18, 21, 22, 23, 24,2 5, 28, 31,
32, 33, 34, 35, 38, 41, 42, 43, 44, 45, 48
3. Poket 11, 12, 13, 15, 16, 18, 21, 22, 23, 24,2 5, 28, 31, 32, 33, 34, 35,
4
4. Kalkulus pada gigi 13, 15, 16, 18, 23, 24,2 5, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 38,
5. Plak pada gigi 11, 12, 13, 15, 16, 18, 21, 22, 23, 24,2 5, 28, 31, 32, 33,
6. Perdarahan pada gigi 11, 12, 13, 15, 16, 18, 21, 22, 23, 24,2 5, 28, 32,
9. Malposisi pada gigi 11, 16, 21, 22, 23, 24, 25, 33, 35, 41, 45, 48
13. Gigi yang akan dicabut / hilang pada gigi 14, 16, 26, 27, 36, 37, 46, 47
14. Gigi yang karies pada gigi 11 dan 21 pada sisi mesial
15. CPITN
3 2 2
2 3 2
5
6
2.4 Diagnosis
Gingivitis Plaque Induced 11, 12, 13, 15, 16, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 31,
32, 33, 34, 35, 38, 41, 42, 43, 44, 45, 48
2.5 Etiologi
Bakteri plak
Kalkulus
yang benar, cara berkumur yang benar, dan untuk selalu menjaga
2. Scaling dilakukan pada seluruh gigi rahang atas dan rahang bawah
3. Root planing pada gigi 16, 18, 31, 32, 33, 41, 42
7. Pro prosto pada gigi 14, 17, 26, 27, 36, 37, 46, 47
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Periodontitis
terbentuknya celah antar gigi, rasa sakit lokal atau rasa sakit dalam tulang
(Newman, 2012).
periodontal dapat disebabkan oleh faktor primer dan faktor sekunder. Faktor
8
atau sistemik, merupakan predisposisi dari akumulasi plak atau perubahan
respons gingiva terhadap plak. Faktor lokal yaitu restorasi gigi yang tidak
tepat, kavitas karies, tumpukan sisa makanan, geligi tiruan sebagian lepasan yang
desainnya tidak baik, alat ortodonsi yang disebut sebagai faktor retensi plak.
2012).
disertai perubahan sikap, suasana atau tingkah laku yang tidak biasa. Beberapa
perubahan fisik dan fisiologi yang terjadi selama kehamilan mempengaruhi setiap
sistem utama tubuh dan menghasilkan perubahan fisik yang terlokalisasi pada
estrogen meningkat secara lambat sampai akhir kehamilan. Pada awal kehamilan,
9
estrogen dan progesteron diproduksi oleh korpus luteum. Kemudian terjadi
pergantian fungsi korpus luteum kepada plasenta, yang terjadi pada minggu
organ endokrin yang baru. Pada akhir trimester ketiga, progesteron dan estrogen
mencapai level puncaknya yaitu 100 ng/ml dan 6 ng/ml, yang merupakan 10 dan
30 kali lebih tinggi dari konsentrasinya pada saat menstruasi (Tandon et all.,
2003).
Estrogen yang disekresi oleh ovarium dan plasenta berperan penting dalam
uterus. Sedangkan progesteron yang disekresi oleh korpus luteum dan plasenta,
hormon seks yang dimulai pada saat fertilisasi, terus berlanjut sampai implantasi
embrio terjadi dan terus dipertahankan sampai masa kelahiran. Estrogen dan
progesteron memiliki aksi biologi penting yang dapat mempengaruhi sistem organ
tingginya kadar estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Selain itu terdapat
10
penurunan sel limfosit-T yang matang yang merupakan salah satu faktor yang
limfosit T dan mengaktifan sel makrofag dan sel NK, dimana sel-sel
darah, sehingga dengan dihambatnya produksi IL-6 mengakibatkan gingiva rentan terhadap
merupakan mediator yang poten dalam respon inflamasi. Prostaglandin sendiri berperan
merupakan kelompok bakteri yang sering ditemukan dengan jumlah yang tinggi
11
pada periodontitis. Fusobacterium nucleatum adalah bakteri yang dihubungkan
prematur lebih disebabkan oleh karena proses inflamasi yang melalui plasenta
dilatasi serviks dan kontraksi uterus. Proses perpindahan bakteri yang dapat
Bakterimia seringkali terjadi pada orang dengan kondisi periodontal yang tidak
sehat, yaitu adanya perdarahan pada gingiva baik secara spontan maupun pada
saat menyikat gigi. Perdarahan pada gingiva dapat memicu terjadinya bakterimia
dan selanjutnya peradangan akan melalui sistem peredaran darah masuk melalui
oleh bakteri akan menyebar ke dalam rongga rahim. Bakteri dan produknya akan
12
menyebabkan kontraksi otot rahim dan dilatasi serviks sehingga bakteri yang
masuk lebih banyak dan terus berlanjut proses kerusakannya. Peradangan pada
modulator imun seperti PGE2 dan TNFα yang dibutuhkan pada waktu kelahiran
karena sistem dalam tubuh mengira sudah waktu melahirkan oleh karena adanya
pelepasan PGE2 dan TNFα. Selain itu, bakteri Gram negatif juga dapat
kehamilan. Padahal dalam keadaan normal, hormon saat kehamilan dan aktivitas
kontraksi rahim, dan pengiriman nutrisi ke janin. Akibatnya, hal tersebut bisa
periodontal berperan sebagai faktor risiko kelahiran prematur dan berat badan
lahir rendah. Dalam hal ini perpindahan produk bakteri yaitu lipopolisakarida dan
2014).
13
KESIMPULAN
prematur dengan atau tanpa disertai BBLR dimulai dari adanya bakteremia yang
dalam pengaturan kontraksi rahim dan distribusi nutrisi untuk janin. Perawatan
periodontal pada ibu hamil juga dikatakan dapat menurunkan risiko kelahiran
14
REFERENSI
Gingivitis-Dan-Periodontitis-Terhadap-Kehamilan.pdf
http://repository.unand.ac.id/17562/1/GAMBARAN_PERIODONTITI
S_PADA_IBU_HAMIL.pdf
Lin D, Moss K, Beck JD, Hefti A, Offenbacher S, 2007. Persistently High Level
130. Available at
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/view/2132/1736
15
Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, 2012. Carranza’s Clinical
Soulissa AG, 2014. Hubungan Kehamilan dan Penyakit Periodontal. Jurnal PDGI
https://www.scribd.com/document/355599354/kehamilan-dan-
periodontal-pdf
2007;32(9):54-6
16