Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI (APD)

No Dokumen :
No Revisi :
SOP PUSKESMAS
Tgl Terbit : BANJARNEGARA 2
Halaman :

PEMERINTAH
KAB. dr.Ana Susanti, MM
BANJARNEGARA NIP. 19750715 200604 2 016

1. Pengertian Alat pelindung diri adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
2. Tujuan Melindungi kulit dan membrane mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh,
sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas
dan sebaliknya.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Banjarnegara 2 Nomor:
4. Refrensi PMK 27/2017 ttg Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Buku Pedoman Teknis PPI di FKTP

5. Prosedur Alat Pelindung Diri (APD) terdiri :


a. Sarung tangan
1. Dokter/Perawat/Bidan melakukan kebersihan tangan.
2. Dokter/Perawat/Bidan menggunakan sarung tangan bedah (steril)
sewaktu melakukan tindakan infasif atau pembedahan.
3. Dokter/Perawat/Bidan menggunakan sarung tangan sarung tangan bersih
pada saat melakukan pemeriksaan dengan kemungkinan terkontaminasi
darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi.
4. Langkah memasang sarung tangan steril :

5. Langkah melepas sarung tangan steril :


PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)

No Dokumen :
No Revisi :
SOP PUSKESMAS
Tgl Terbit : BANJARNEGARA 2
Halaman :

PEMERINTAH
KAB. dr.Ana Susanti, MM
BANJARNEGARA NIP. 19750715 200604 2 016

6. Dokter/Perawat/Bidan membuang limbah sarung tangan ke tempat


sampah berwarna kuning.
7. Dokter/Perawat/Bidan melakukan kebersihan tangan.

b. Masker Bedah
1. Petugas kesehatan melakukan kebersihan tangan.
2. Petugas kesehatan menggunakan masker bedah untuk risiko transmisi
melalui droplet.
3. Petugas kesehatan memegang bagian tali masker (kaitkan pada telinga
jika
menggunakan kaitan tali karet atau simpulkan tali di belakang kepala
jika menggunakan tali lepas).
4. Eratkan tali kedua pada bagian tengah kepala atau leher.
5. Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung dengan
kedua ujung jari tengah atau telunjuk.
6. Membetulkan agar masker melekat erat pada wajah dan di bawah dagu
dengan baik.
7. Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah melekat dengan
benar.

c. Masker /Respirator Partikulat


1. Petugas kesehatan melakukan kebersihan tangan.
2. Petugas kesehatan menggunakan masker respiratorik (N95) untuk risiko
transmisi melalui airbone.
3. Langkah-langkah menggunakan masker N95, sebagai berikut :
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)

No Dokumen :
No Revisi :
SOP PUSKESMAS
Tgl Terbit : BANJARNEGARA 2
Halaman :

PEMERINTAH
KAB. dr.Ana Susanti, MM
BANJARNEGARA NIP. 19750715 200604 2 016

4. Petugas kesehatan memeriksa segel negatif dengan cara hembuskan


PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)

No Dokumen :
No Revisi :
SOP PUSKESMAS
Tgl Terbit : BANJARNEGARA 2
Halaman :

PEMERINTAH
KAB. dr.Ana Susanti, MM
BANJARNEGARA NIP. 19750715 200604 2 016

napas kuat-kuat. Bila tidak ada kebocoran, tekanan negatif di dalam


respirator akan membuat respirator menempel ke wajah. Kebocoran
akan menyebabkan hilangnya tekanan negatif di dalam respirator akibat
udara masuk melalui celahcelah segelnya . Bila terjadi kebocoran atur
posisi dan/atau ketegangan tali. Uji kembali kerapatan respirator.
Ulangi Langkah tersebut sampai respirator tertutup rapat.
5. Petugas kesehatan dapat menggunakan masker N95 maksimal 1 (satu)
minggu dengan pemeliharaan yang benar.
6. Cara pemeliharaan dan penyimpanan yang benar (setelah dipakai
diletakan di tempat kering dan dimasukan dalam kantong berlubang
berbahan kertas).

d. Pelindung mata (goggle) dan perisai/pelindung wajah (face shield)


1. Pastikan petugas kesehatan melakukan kebersihan tangan.
2. Tempatkan kacamatan atau perlindung wajah, lalu seuaikan ukuran agar
nyaman.

e. Kap penutup kepala/topi.


1. Pastikan petugas kesehatan melakukan kebersihan tangan.
2. Petugas kesehatan menggunakan kap penutup kepala menutupi seluruh
area rambut dan telinga.
3. Apabila petugas kesehatan menggunakan hijab, hijab dimasukan dalam
baju kerja/tindakan, atau diikat kebagian belakang leher dan jika hijab
digunakan pada prosedur berikutnya maka hijab ditutup dengan kap/topi.

f. Gaun pelindung/apron
1. Petugas kesehatan menggunakan gaun untuk melindungi baju petugas
dari kemungkinan transmisi kontak saat adanya wabah, percikan darah
atau cairan tubuh, sekresi, eksresi atau melindungi pasien dari paparan
pakaian petugas pada tindakan steril.
2. Petugas kesehatan melakukan kebersihan tangan.
3. Petugas kesehatan menutupi sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan
hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang
punggung, ikat di bagian belakang leher dan pinggang.

g. Sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).


1. Petugas kesehatan menggunakan sepatu sesuai ukuran dan nyaman.

6. Unit Terkait Poli Tindakan


Laborat
Imunisasi
Poli Gigi
VK
KB
Ruang Isolasi
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)

No Dokumen :
No Revisi :
SOP PUSKESMAS
Tgl Terbit : BANJARNEGARA 2
Halaman :

PEMERINTAH
KAB. dr.Ana Susanti, MM
BANJARNEGARA NIP. 19750715 200604 2 016

Anda mungkin juga menyukai