Anda di halaman 1dari 20

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

NOMOR : 272/KP.01/K1/07/2023
TENTANG

PETUNJUK TEKNIS UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN CALON ANGGOTA


BAWASLU/PANWASLIH KABUPATEN/KOTA MASA JABATAN 2023-2028
KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan Pengawasan


Pemilihan Umum di tingkat Kabupaten/Kota, maka perlu dibentuk
Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota yang dihasilkan melalui suatu
rangkaian tahapan seleksi;
b. bahwa tahapan pembentukan Calon Anggota Bawaslu/Panwaslih
Kabupaten/Kota akan memasuki tahapan Uji Kepatutan
dan Kelayakan; dan
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan b perlu menetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pemilihan
Umum tentang Petunjuk Teknis Teknis Uji Kelayakan Dan Kepatutan
Calon Anggota Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota Masa Jabatan
2023-2028.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum


sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 224);
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 224); dan
3. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 19 Tahun 2017
tentang Pembentukan, Pemberhentian, dan Penggantian Antarwaktu
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa,
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri dan Pengawas Tempat
Pemungutan Suara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun
2022 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pembentukan,
Pemberhentian, dan Penggantian Antarwaktu Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan,
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa, Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Luar Negeri, dan Pengawas Tempat Pemungutan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
2

Suara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1070).

M E M U T U S K A N:

Menetapkan : PETUNJUK TEKNIS UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN CALON


ANGGOTA BAWASLU/PANWASLIH KABUPATEN/KOTA MASA
JABATAN 2023-2028.

PERTAMA : Menetapkan Petunjuk Teknis Uji Kelayakan Dan Kepatutan Calon Anggota
Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota Masa Jabatan 2023-2028.

KEDUA : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Uji Kelayakan Dan Kepatutan Calon Anggota
Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota Masa Jabatan 2023-2028 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Juli 2023

KETUA,

Rahmat Bagja

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


PETUNJUK TEKNIS
UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN CALON ANGGOTA BAWASLU/PANWASLIH
KABUPATEN/KOTA MASA JABATAN 2023-2028

A. PENJELASAN UMUM
1. Pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan dari calon anggota
Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam bentuk Semi
Structured Group Discussion (SSGD) dan penilaian terhadap inovasi dan
program kerja dari masing-masing calon.
2. Penilaian terhadap kompetensi calon dengan menggunakan metode Semi
Structured Group Discussion (SSGD) dilakukan oleh Bawaslu Provinsi.
3. Penilaian terhadap inovasi dan program kerja yang disusun masing-masing
calon dilakukan oleh Bawaslu.
4. Hal yang dinilai pada tahap penilaian melalui metode SSGD yakni meliputi:
a. Wawasan: Pemahaman mengenai ketentuan perundangan dan hal-hal
terkait.
b. Pelibatan Diri: Kesungguhan dalam kerja dan berpartisipasi; indikator dari
komitmen dan disiplin
c. Wibawa: Kualitas yang membuat orang lain cenderung menaruh respek
padanya. Bukan kepemimpinan walaupun bisa jadi indikator
d. Kerjasama: kemampuan untuk menjembatani perbedaan menjadi sinergi
e. Objektivitas: kesediaan mengakui kebenaran (data) maupun argumen pihak
lain. Kecenderungan untuk berorientasi pada evidence / data / Indikator
dari netralitas
f. Kecermatan: kecenderungan untuk melakukan check-re-check, tidak
tergesa-gesa, bersikap hati-hati.
5. Hal yang dinilai pada tahap penilaian inovasi dan program kerja meliputi:
a. Inovasi yakni terkait ide dan gagasan yang bertujuan untuk meningkatkan
kinerja kelembagaan. Kriteria yang dinilai meliputi: kebaruan, terencana,
kekhasan, tujuan yang jelas, memiliki keunggulan
b. Program Kerja yakni terkait dengan susunan rencana kegiatan kerja yang
sudah dirancang untuk dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Kriteria
yang dinilai meliputi: logis, realistis, sistematis, obyektif, fleksibel, solutif
dan efisien.
6. Hasil penilaian terhadap kompetensi calon dengan menggunakan metode Semi
Structured Group Discussion (SSGD) ialah dalam bentuk angka.
7. Hasil penilaian inovasi dan program kerja calon ialah dalam bentuk angka.
8. Bobot nilai untuk penilaian kompetensi calon dengan menggunakan metode
Semi Structured Group Discussion (SSGD) ialah 50 % (persen). Sementara bobot
nilai untuk penilaian inovasi dan program kerja calon ialah 50% (persen). Tabel
penilaian ialah seperti dibawah ini:

1
Nilai
Nomor Nama Jenis INOVASI DAN Total
NO SSGD
Pendaftaran Calon Kelamin PROGRAM KERJA
(50%)
(50%)
1 2 3 4 5 6 7
Nilai 70x50% Nilai 80x50% =
1 003 ABD P 75
=35 40
Nilai 80x50% Nilai 50x50%
2 001 XXX L 65
= 40 = 25
dst

B. PELAKSANAAN PENILAIAN KOMPETENSI DENGAN METODE SEMI


STRUCTURED GROUP DISCUSSION
1. Semi Structured Group Discussion (SSGD) merupakan metode diskusi kelompok
yang dilakukan untuk menyepakati sikap kelompok (setuju atau menentang)
sejumlah isu tertentu. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dinilai dalam
proses pelaksanaan SSGD yaitu:
a. Proses persaingan untuk menjadi pimpinan kelompok. Melalui proses SSGD
maka pengamat dapat menilai sejauh mana peserta punya kemampuan
mempengaruhi orang lain, punya minat untuk mempengaruhi orang lain,
atau punya kecenderungan untuk mendominasi kelompok.
b. Respon atas situasi konflik. Pengamat dapat menilai bagaimana reaksi
peserta dalam menghadapi situasi konflik atau perbedaan pendapat antar
peserta lainnya. Akan terungkap siapa-siapa peserta yang cenderung
menghindari perbedaan pendapat, kritis mengevaluasi pernyataan orang
lain mudah menjadi emosional jika pendapatnya ditentang.
c. Kompetensi yang ditetapkan untuk dinilai. Pengamat dapat menilai
kemampuan peserta berdasarkan kompetensi yang ditetapkan melalui
diskusi atas topik-topik tertentu.
d. Relevansi topik. Agar dapat menghasilkan informasi bagi pengamat, ada
yang perlu diperhatikan yakni sebagai berikut:
– Topik yang didiskusikan haruslah topik yang mengundang perbedaan
pendapat.
– Sebelum diskusi, peserta harus lebih dahulu menyatakan pendapatnya
terhadap kasus / isu yang akan didiskusikan.
– Topik berisi kasus/isu yang tidak memancing perbedaan pendapat harus
dieleminasi.
e. Pelaksanaan SSGD wajib dilengkapi dengan rekaman audio visual.
f. Dalam pelaksanaan diskusi dapat ditentukan moderator dari peserta
diskusi dalam satu kelompok secara bergiliran berdasarkan topik.
g. Penentuan moderator dilakukan berdasarkan kesepakatan kelompok.
h. Moderator berwenang menentukan jawaban kelompok bila dalam waktu
yang disediakan tidak tercapai kesepakatan.
i. Peserta yang sedang menjadi moderator bertugas mengusahakan
kesepakatan jawaban para peserta diskusi
j. Jika dalam batas waktu yang ditentukan tetap tidak tercapai kesepakatan,
peserta yang jadi moderator memiliki hak veto untuk memutuskan jawaban
kelompok
k. Peran-peran dalam SSGD :

2
- Pengamat diskusi, yaitu para anggota Bawaslu Provinsi yang bertugas
menilai kompetensi kandidat melalui pengamatan terhadap interaksi
selama diskusi.
- Pemandu agenda, yaitu jajaran sekretariat Bawaslu Provinsi yang
diusulkan pengamat diskusi kepada kepala sekretariat Bawaslu Provinsi.
- Peserta diskusi, yaitu para kandidat peserta seleksi. Pengamat dan
pemandu agenda tidak ikut dalam kegiatan diskusi.
- Moderator adalah salah satu peserta diskusi yang disepakati oleh
kelompoknya.
l. Ketentuan waktu, pembagian kelompok dan topik diskusi meliputi:
- Diskusi dilakukan dalam waktu 60 menit.
- 1 (satu) sessi diikuti oleh 1 kabupaten/kota dengan jumlah peserta 2x
kebutuhan yang ditetapkan timsel.
- Setiap kelompok diskusi membahas minimal 1 (satu) isu.
- Penentuan topik diskusi dilakukan dengan cara cabut undian.
- Topik diskusi:
1. Politik Uang
2. Politik Identitas (Politisasi Sara)
3. Netralitas ASN
4. Netralitas Penyelenggara
5. Pelanggaran dalam Kampanye
6. Berita Hoaks
- 1 (satu) kelompok dalam durasi waktu yang ditentukan dapat membahas
1 (satu) kasus.
m. Dalam hal adanya tanggapan masyarakat terhadap peserta tertentu maka
klarifikasi dapat dilakukan oleh Anggota Bawaslu Provinsi yang hadir
melaksanakan penilaian diskusi. Waktu pelaksanaan klarifikasi dapat
dilakukan setelah pelaksanaan diskusi dengan memperhatikan waktu yang
telah diatur sebelumnya. Hasil klarifikasi atas tanggapan masyarakat
terkait peserta dicatat dan dimasukkan dalam laporan pelaksanaan SSGD.
n. Mekanisme Penilaian :
- Masing-masing pengamat diskusi memberikan penilaian berdasarkan
format penilaian yang disediakan.
- Laporan penilaian peserta diskusi disusun berdasarkan abjad.
- Laporan terbagi 2, yaitu laporan harian dan 2) laporan akhir pelaksanaan
SSGD.

2. Kompetensi yang dilaksanakan penilaiannya oleh para pengamat diskusi yakni


meliputi wawasan, pelibatan, wibawa, objektif, kerjasama, dan kecermatan.
Skor total pada bagian ini yakni paling banyak 75 poin.
Sementara untuk kompetensi membaca dan numerasi dianggap otomatis telah
dimiliki oleh para peserta. Untuk bagian ini diberikan sejumlah 25 poin sebagai
nilai yang mutlak melekat pada setiap peserta dan tidak dapat dikurangi atau
ditambah nilainya.
Nilai akhir SSGD adalah akumulasi nilai kompetensi membaca dan numerasi
yakni 25 poin (tidak kurang dan tidak lebih) ditambah dengan kompetensi
wawasan, pelibatan, wibawa, objektif, kerjasama, dan kecermatan (maksimal
75 poin). Sehingga total nilai jika dijumlahkan yaitu maksimal 100 poin.

3
Kompetensi Elemen Kompetensi
Membaca dan numerasi kemampuan berpikir logis dan sistematis; keterampilan bernalar dan
menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari; dan
keterampilan mengolah informasi

Kompetensi Indikator Positif Indikator Negatif


Mampu mengajukan referensi Tidak mampu mengajukan
aturan / data referensi aturan / data
Tidak mampu mengutip
Mampu mengutip aturan/berita/
aturan/berita/ penelitian dengan
Wawasan penelitian dengan benar
benar

Mengetahui alasan dibalik Tidak mengetahui alasan dibalik


ketentuan ketentuan

Mampu mendengar dengan Tidak mampu mendengar dengan


perhatian, memandang pihak yang perhatian, memandang pihak yang
bicara bicara

Pelibatan Mampu mengajukan pertanyaan Tidak mampu mengajukan


yang relevan untuk lebih pertanyaan yang relevan untuk
memahami lebih memahami
Tidak cepat memotong Tidak cepat memotong
pembicaraan pembicaraan

Diperhatikan saat bicara Tidak diperhatikan saat bicara

Lebih sering bicara pada kelompok Lebih sering bicara pada individu
Wibawa
Saran / pendapat jarang dibantah Saran / pendapat sering dibantah

Dapat memberikan solusi Tidak dapat memberikan solusi

Mampu bersikap adil pada seluruh Tidak mampu bersikap adil pada
peserta seluruh peserta

Objektif Mampu mengakui kesalahan Tidak mau mengakui kesalahan


/kelemahan /kelemahan

Berorientasi pada data Tidak berorientasi pada data

Mampu membangun suasana Tidak mampu membangun suasan

Mampu meredakan ketegangan Tidak mampu meredakan


antara anggota ketegangan antara anggota

Kerjasama Tidak mampu menyatukan


Mampu menyatukan pandangan
pandangan

Dapat mengendalikan emosi Tidak dapat mengendalikan emosi

Mampu bertindak hati-hati Tidak mampu bertindak hati-hati


Kecermatan
Mampu melakukan check-recheck Mampu melakukan check-recheck

4
Tidak mampu menanyakan
Menanyakan kejelasan maksud
kejelasan maksud

3. Langkah Pelaksanaan Diskusi Kelompok Semi-Terstruktur (SSGD)


a. Persiapan:
- Peserta menyiapkan alat tulis menulis masing-masing.
- Pengumuman nama-nama anggota kelompok dan jadwal diskusi
kelompok.
- Daftar hadir peserta diskusi.
- Menyiapkan Lembar Penilaian Diskusi untuk setiap kelompok diskusi
(Lampiran 1).
- Lembar Pengantar Diskusi sebanyak jumlah peserta (dibagikan dan
diisi peserta setelah memasuki ruangan diskusi)
- Alat perekam diskusi (video recorder).
- Mempersiapkan nomor undi sebanyak jumlah peserta diskusi.
b. Pelaksanaan:
- Pemandu Agenda (PA) mempersilakan peserta memasuki ruangan.
- PA menjelaskan tata cara diskusi kelompok. Perekaman mulai
dilakukan.
- PA membagikan Lembar Pengantar Diskusi untuk diisi oleh peserta
selama +/- 10 Menit.
- Setelah 10 menit, PA meminta peserta untuk menghentikan pengisian.
- PA menanyakan pendapat (jawaban) peserta terhadap kasus-kasus
yang diajukan dalam lembar pengantar diskusi mulai dari no.1 dan
seterusnya.
- PA memilih kasus-kasus dengan jumlah pendukung dan penentang
cukup seimbang atau kasus yang memiliki jawaban paling beragam.
Jumlah kasus yang dipilih adalah sejumlah peserta diskusi. Setiap
kasus akan dimoderatori oleh peserta yang berbeda.
- PA mengundi urutan moderator diskusi.
- PA meminta moderator pertama mendiskusikan satu kasus terpilih
dengan urutan moderator sesuai hasil undian. Diskusi berlangsung
selama paling lama 10 menit untuk kasus terpilih dimaksud. Jika
dalam waktu yang ditetapkan peserta tidak mencapai kesepakatan,
moderator berhak menetapkan jawaban kelompok.
- Pengamat mengamati peserta berdasarkan indikator yang telah
disiapkan dan Gunakan Lembar Observasi sebagai pencatatan berapa
kali indikator perilaku positif dan negatif muncul (Lampiran 2 Bagian I).
- PA menghentikan diskusi jika waktu telah habis. Kemudian meminta
peserta nomor berikutnya (sesuai hasil pengundian) untuk
memoderatori kasus terpilih selanjutnya. Demikian seterusnya hingga
semua peserta diskusi mendapat kesempatan menjadi moderator.
- Setelah setiap peserta mendapat kesempatan menjdi moderator dan
semua kasus terpilih sudah didiskusikan atau jika waktu telah
berakhir, maka diskusi kelompok tersebut dapat dihentikan.
- PA meminta agar Lembar Pengantar Diskusi dikumpulkan.
Mengucapkan terima kasih dan mempersilahkan peserta untuk
meninggalkan ruangan. Perekaman dihentikan.
c. Sebelum dilanjutkan dengan kelompok berikutnya:
- Jika ada laporan dari masyarakat yang perlu diverikasi, peserta yang
namanya ada dalam aduan itu dapat diminta untuk tetap tinggal di
ruangan untuk kemudian para pengamat yang dalam hal ini adalah

5
anggota Bawaslu Provinsi melakukan verifikasi terhadap yang
bersangkutan.
- Para pengamat dapat melakukan evaluasi secara singkat diskusi yang
baru berlangsung. Apakah ada keraguan untuk menilai suatu perilaku
tertentu? Adakah proses yang bisa diperbaiki pada kelompok
berikutnya?.
d. Para pengamat dipastikan telah menetapkan nilainya terhadap setiap
peserta diskusi yang diamati, sebelum dilanjutkan dengan kelompok yang
akan dinilai berikutnya.

4. Teknis Penilaian Kompetensi


a. Skor untuk tiap kompetensi diberikan dengan memperhatikan kemunculan
indikatornya. Setiap pengamat diskusi memberi nilai 1-5 untuk masing-
masing peserta, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Nilai 5 diberikan jika ada kemunculan indikator positif tanpa pernah
ada kemunculan indikator negatif.
- Nilai 4 diberikan jika ada indikator negatif tetapi indikator positif lebih
dominan.
- Nilai 3 jika indikator positif seimbang dengan indikator negatif atau jika
baik indikator positif maupun negatif tidak pernah muncul.
- Nilai 2 diberikan jika ada indikator positif tetapi indikator negatif lebih
dominan.
- Nilai 1 diberikan jika yang muncul hanya indikator negatif.
b. Setiap pengamat melaksanakan penilaian secara masing-masing pada
lembar penilaian yang ada untuk diakumulasi dan kemudian dihitung nilai
rata-rata.
c. Rumus perhitungan skor per kompetensi yaitu: jumlah total skor penilaian
dari pengamat diskusi yang menilai dibagi jumlah pengamat diskusi yang
melaksanakan penilaian.
d. Skor Kompetensi = jumlah total skor per kompetensi.
5. Pelaporan Hasil SSGD
a. Nilai akhir SSGD dirundingkan berdasarkan pengamatan selama SSGD.
b. Cantumkan catatan termasuk tanggapan dan masukan masyarakat jika
memang terdapat hal tersebut.
c. Rekaman audio visual pelaksanaan SSGD dilampirkan dalam laporan
pelaksanaan.

C. PELAKSANAAN PENILAIAN TERHADAP INOVASI DAN PROGRAM KERJA


1. Bawaslu melakukan penilaian terhadap inovasi dan program kerja dari masing-
masing peserta. Setiap peserta wajib menyiapkan:
a. Uraian inovasi dan program kerja yang diketik, disimpan dalam flash disk
dengan format file pdf serta dicetak.
b. Video presentasi yang berisi paparan inovasi dan program kerja yang akan
dilakukan jika terpilih dengan durasi video maksimal 15 menit. Video
presentasi direkam secara mandiri oleh peserta dan disimpan dalam flash
disk.
c. Dokumen (pdf dan print out) serta video presentasi yang berisi paparan
inovasi dan program kerja yang disimpan dalam flash disk tersebut wajib
diserahkan kepada Bawaslu melalui sekretariat Bawaslu Provinsi pada saat

6
pelaksanaan diskusi SSGD paling lambat 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan
SSGD.
d. Untuk memudahkan identifikasi di Bawaslu RI, maka penamaan file baik
dokumen pdf maupun video uraian inovasi dan program kerja yang diketik
dan disimpan di flash disk wajib mengikuti format berikut ini:
Namalengkappeserta_Kabupaten/Kota_Provinsi.
Contoh: Andi_KotaSamarinda_KalimantanTimur
2. Pada saat menyerahkan flash disk, maka peserta wajib memastikan agar file
dokumen maupun video presentasi yang disimpan yang bersangkutan di flash
disk yang diserahkan tersebut dapat dibuka maupun dijalankan dengan baik.
3. Bawaslu Provinsi mengadministrasikan file dokumen inovasi dan program
kerja (pdf dan print out) maupun video presentasi dari para peserta secara
kelompok berdasarkan kabupaten/kota.
4. File dokumen inovasi dan program kerja (pdf dan print out) maupun video
presentasi yang sudah terkelompokkan berdasarkan kabupaten/kota tersebut
dimasukkan pada sampul tertutup dan diserahkan kepada Bawaslu untuk
dilakukan penilaian.

7
Lampiran 1

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI


Hari/Tanggal
Nomor Kelompok Diskusi
Nama Pengamat Diskusi
Tanda Tangan Pengamat Diskusi

A. Kompetensi membaca dan numerasi (otomatis diberikan kepada peserta saat


mengikuti tes sebab dianggap telah dimiliki oleh peserta).
Kompetensi Elemen Kompetensi Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta
A B C D E F
Membaca dan • Kemampuan berpikir 25 25 25 25 25 25
numerasi logis dan sistematis;
• Keterampilan bernalar
dan menggunakan
konsep serta
pengetahuan yang telah
dipelajari; dan
• Keterampilan mengolah
informasi

B. Kompetensi wawasan, pelibatan, wibawa, objektif, kerjasama, dan kecermatan.


Indikator Indikator Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta
Kompetensi Positif Negatif A B C D E F
Mampu Tidak mampu
mengajukan mengajukan
referensi referensi
aturan/berita/ aturan/berita/
penelitian penelitian
Wawasan dengan benar dengan benar 5 2 4 3

Tidak
Mengetahui
mengetahui
alasan dibalik
alasan dibalik
ketentuan
ketentuan
5 3 3 2
SUB TOTAL 1 10 5 7 5
Mampu Tidak mampu
mendengar mendengar
dengan dengan
perhatian, perhatian,
memandang memandang
pihak yang pihak yang
bicara serta bicara serta
tidak cepat cepat
memotong memotong
Pelibatan
pembicaraan pembicaraan 5 4 3 3

Tidak mampu
Mampu
mengajukan
mengajukan
pertanyaan
pertanyaan yang
yang relevan
relevan untuk
untuk lebih
lebih memahami
memahami
5 3 3 4
SUB TOTAL 2 10 7 6 7
Lebih sering Lebih sering
Wibawa bicara pada bicara pada
kelompok individu
5 2 4 5

8
Tidak
Diperhatikan diperhatikan
saat bicara dan saat bicara
saran / dan saran /
pendapat jarang pendapat
dibantah sering
dibantah 5 3 5 4
Dapat Tidak dapat
memberikan memberikan
solusi solusi
5 2 3 4
SUB TOTAL 3 15 7 12 13

Mampu Tidak mampu


bersikap adil bersikap adil
pada seluruh pada seluruh
peserta peserta
5 4 4 3

Mampu Tidak mau


Objektif mengakui mengakui
kesalahan kesalahan
/kelemahan /kelemahan
5 5 4 4
Tidak
Berorientasi
berorientasi
pada data
pada data
5 4 4 3
SUB TOTAL 4 15 13 12 10
Mampu Tidak mampu
membangun membangun
suasana dan suasana dan
mampu tidak mampu
meredakan meredakan
ketegangan ketegangan
antara anggota antara anggota 5 4 5 3
Kerjasama
Mampu Tidak mampu
menyatukan menyatukan
pandangan pandangan
5 3 3 4
Dapat Tidak dapat
mengendalikan mengendalika
emosi n emosi
5 4 5 4
SUB TOTAL 5 15 11 13 11
Mampu Tidak mampu
melakukan melakukan
check-recheck check-recheck
5 4 3 4
Kecermatan
Tidak dapat
Menanyakan
menanyakan
kejelasan
kejelasan
maksud
maksud 5 3 3 3
SUB TOTAL 6 10 7 6 7
TOTAL 75 50 56 53

Tabel Rekapitulasi Nilai


Total Skor
Kompetensi Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta
A B C D E F G
Membaca dan numerasi 25 25 25 25 25 25 25
Wawasan 10 5 7 5 Dstnya
Pelibatan 10 7 6 7 Dstnya
Kewibawaan 15 7 12 13
Objektif 15 13 12 10
Kerjasama 15 11 13 11
Cermat 10 7 6 7
Total 100 75 81 78 dstnya

9
Keterangan:
1. Lembar penilaian diskusi dicetak sesuai jumlah pengamat yang melaksanakan
penilaian.
2. Penilaian dilaksanakan oleh masing-masing pengamat untuk ditotal dan
dihitung nilai rata-rata.
3. Pada kompetensi membaca dan numerasi pengamat diskusi menginputkan
nilai sebesar 25 poin kepada masing-masing peserta. Nilai 25 poin merupakan
nilai mutlak yang diberikan secara otomatis kepada peserta saat mengikuti tes
sebab kompetensi ini dianggap telah dimiliki oleh peserta.
4. Pada kompetensi wawasan, pelibatan, wibawa, objektif, kerjasama, dan
kecermatan, maka skor penilaian untuk tiap kompetensi diberikan dengan
memperhatikan kemunculan indikatornya. Setiap pengamat diskusi memberi
nilai 1-5 untuk masing-masing peserta, dengan ketentuan sebagai berikut:
• Nilai 5 diberikan jika ada kemunculan indikator positif tanpa pernah ada
kemunculan indikator negatif
• Nilai 4 diberikan jika ada indikator negatif tetapi indikator positif lebih
dominan
• Nilai 3 jika indikator positif seimbang dengan indikator negatif atau jika
baik indikator positif maupun negatif tidak pernah muncul
• Nilai 2 diberikan jika ada indikator positif tetapi indikator negatif lebih
dominan
• Nilai 1 diberikan jika yang muncul hanya indikator negatif.
Total skor untuk total nilai kompetensi yakni 75 poin.
5. Total penilaian meliputi total nilai masing-masing kompetensi (75 poin)
ditambah dengan kompetensi minimum peserta (25 poin).
6. Kompetensi minimum peserta yang dihargai sejumlah 25 poin, secara otomatis
diberikan kepada peserta pada saat peserta mengikuti diskusi SSGD sebagai
kompetensi dasar yang dianggap memang telah ada pada peserta yakni
meliputi kompetensi literasi (membaca dan numerasi). Baik pada literasi
membaca maupun numerasi mencakup kemampuan berpikir logis dan
sistematis; keterampilan bernalar dan menggunakan konsep serta
pengetahuan yang telah dipelajari; dan keterampilan mengolah informasi.
7. Perincian penilaian seperti dibawah ini:
a. Skor total per kompetensi:
• Wawasan = 10 poin
• Pelibatan = 10 poin
• Wibawa = 15 poin
• Objektif = 15 poin
• Kerjasama = 15 poin
• Kecermatan = 10 poin
Total = 75 poin
b. Skor kompetensi minimum peserta = 25 poin
c. Total nilai = 100 poin

10
Lampiran 2

LEMBAR REKAPITULASI HASIL PENILAIAN DISKUSI


Kelompok diskusi No :.........

Total Skor
Kompetensi Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta
A B C D E F G
Membaca dan numerasi 25 25 25 25 25 25 25
Wawasan
Pelibatan
Kewibawaan
Objektif
Kerjasama
Cermat
Total

………../…/…/2023

PENGAMAT
NAMA TANDA TANGAN

Ket:
- Lembar rekapitulasi ini merupakan akumulasi nilai dari seluruh pengamat dan
dihitung nilai rata-rata.
- *25 poin pada kompetensi membaca dan numerasi merupakan nilai otomatis
melekat pada tiap peserta.

11
LAMPIRAN………………….

BERITA ACARA PELAKSANAAN SSGD


Nomor:…………………

Pada hari…………, tanggal………..…, pukul ………, bertempat di ……...…………………, berdasarkan


Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, telah dilaksanakan SSGD
terhadap calon anggota Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota .............. oleh Bawaslu Provinsi …….
Calon anggota Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota ................................... yang mengikuti SSGD
adalah sebagai berikut:

Jenis Kelamin
NO No Peserta Nama Peserta Keterangan
Lk Pr

Selama proses pelaksanaan SSGD terdapat kejadian khusus sebagai berikut:


…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Demikian pelaksanaan SSGD bakal calon anggota Bawaslu Kabupaten/Kota ...................................


tersebut dilaksanakan.
Tanggal/Bulan/Tahun

BAWASLU PROVINSI ...................................

1. …………………………………… (……………………………………)

2. …………………………………… (……………………………………)

3. …………………………………… (……………………………………)

4. …………………………………… (……………………………………)

5. …………………………………… (……………………………………)

12
LAMPIRAN …….

DAFTAR HADIR PESERTA TES SSGD

Jenis Kelamin
NO No Peserta Nama Peserta Tanda Tangan
Lk Pr

Tanggal……/Bulan…./........

ANGGOTA BAWASLU PROVINSI ...................................

1. …………………………………… (……………………………………)

2. …………………………………… (……………………………………)

3. …………………………………… (……………………………………)

4. …………………………………… (……………………………………)

5. …………………………………… (……………………………………)

Catatan:
*) Jumlah kolom disesuaikan kebutuhan

13
LAMPIRAN ……..

BERITA ACARA
PENETAPAN HASIL TES SSGD
Nomor: ……………………

Pada hari…….., tanggal……, bertempat di …………………..*), berdasarkan Undang – Undang Nomor 7


Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Bawaslu Provinsi ................................... melakukan
Penetapan Hasil Tes SSGD Calon Anggota Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota .................................

Penetapan Hasil SSGD tersebut sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini:

JENIS
NOMOR
NO NAMA CALON KELAMIN KETERANGAN
PESERTA
(L/P)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Demikian Berita Acara Penetapan Hasil SSGD ini dibuat sebagaimana mestinya.

Tanggal…./Bulan…./Tahun........

ANGGOTA BAWASLU PROVINSI ............................

1. …………………………………… (……………………………………)

2. …………………………………… (……………………………………)

3. …………………………………… (……………………………………)

4. …………………………………… (……………………………………)

5. …………………………………… (……………………………………)

Catatan:

Tata cara penilaian sebagaimana dalam pedoman


**)jumlah kolom disesuaikan dengan kebutuhan

14
LAMPIRAN …….

BERITA ACARA PELAKSANAAN PENILAIAN INOVASI DAN PROGRAM KERJA


Nomor: …………………

Pada hari…….., tanggal…….…, bertempat di…………………………., berdasarkan Undang – Undang


Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Bawaslu telah melakukan penilaian atas rekaman
penilaian inovasi dan program kerja terhadap calon anggota Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota
................................... yaitu sebagai berikut:

Jenis Kelamin
NO No Peserta Nama Peserta Keterangan
Lk Pr

Selama proses penilaian ditemukan kejadian khusus sebagai berikut;


…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………

Demikian Berita Acara pelaksanaan Tes Wawancara tersebut disusun dan ditetapkan.

Tanggal……./Bulan…../Tahun........

TIM PENILAI

15
LAMPIRAN ………..

PEDOMAN PENILAIAN INOVASI DAN PROGRAM KERJA


No Nomor Nama Inovasi Program Kerja Total Nilai
Peserta Peserta

Bobot 50 % Bobot 50 %
Nilai Total nilai Nilai Total nilai
( Nilai x Bobot) ( Nilai x Bobot)

Tanggal/Bulan/Tahun

BAWASLU…….

1. …………………………………… (……………………………………)

2. …………………………………… (……………………………………)

3. …………………………………… (……………………………………)

4. …………………………………… (……………………………………)

5. …………………………………… (……………………………………)

16
LAMPIRAN ……………….

BERITA ACARA RAPAT PLENO PENETAPAN NAMA ANGGOTA BAWASLU/PANWASLIH


KABUPATEN/KOTA TERPILIH
Nomor: …………………

Pada hari …….., tanggal………………, bertempat di………………..…., Anggota


Bawaslu……………………. telah melakukan Rapat Pleno untuk memberikan penilaian dan rangking
kepada 2 (dua) kali Calon Anggota Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota ….................* yang
dibutuhkan berdasarkan Undang-Undang.

Berdasarkan penilaian terhadap Hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan, bersama ini ditetapkan nama-
nama Calon Anggota Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota…..*) yang lulus Uji Kelayakan dan
Kepatutan sebagai berikut :

NO. NAMA KETERANGAN

Demikian Berita Acara Rapat Pleno ini dibuat dengan semestinya.

Tanggal/Bulan/Tahun

BAWASLU…….

1. …………………………………… (……………………………………)

2. …………………………………… (……………………………………)

3. …………………………………… (……………………………………)

4. …………………………………… (……………………………………)

5. …………………………………… (……………………………………)

17
LAMPIRAN ……….

BAWASLU………..
Alamat Sekretariat : …………………………..

PENGUMUMAN HASIL UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN CALON ANGGOTA BAWASLU/PANWASLIH


KABUPATEN/KOTA……………
Nomor …...

Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum, setelah melakukan penilaian terhadap Hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan, bersama ini kami
umumkan nama-nama Calon Anggota Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota……………*) yang lulus Uji
Kelayakan dan Kepatutan sebagai berikut:

NO. NAMA KETERANGAN

Tanggal…../Bulan ... /2023

KETUA BAWASLU

( …………………………….. )

18

Anda mungkin juga menyukai