Makalah Tugas MK Kelompok 1, Kelas B
Makalah Tugas MK Kelompok 1, Kelas B
Nama Penyusun :
MAGISTER MANAJEMEN
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
Risiko dalam berinvestasi, suatu hal yang tidak dapat dihindari keberadaannya.
Menurut Reilly et al. (2000:III) risiko dapat diartikan “Risk is theuncertainty that an
investment will earn its expected rate of return” dari pengertian tersebut
dinyatakan bahwa risiko merupakan ketidaktentuan atas investasi yang
akan diperoleh terhadap return yang diharapkan. Sedangkan Sharpe (1999)menyatakan
“Risk is the think for measuring of actual return deviation to expected return”. Jones
(2000:10) mendefinisikan “Risk is defind as the change that actualreturn on an investment
will be different from the expected return”. Risiko
merupakan perubahan dimana return aktual dari investasi akan berbeda-beda terhadap
return yang diharapkan. Dari begitu banyak investasi yang ada di pasar bursa, sebut saja
BEI, seluruh informasi yang berhubungan dengan layak atau tidaknya suatu aset untuk
dijadikan lahan investasi diserap oleh seorang investor. Beberapa investasi dipilih dan
digabungkan menjadi satu atau diperoleh tingkat keuntungan yang diharapkan.
Tindakan investor seperti inilah yang melatarbelakangi para praktisi untuk menciptakan
sebuah model/teori, dan memberikan informasi mengenai hal-hal di atas. Teori/model
portofolio yang dapat menjawab hal tersebut dan didasarkan pada penelitian-penelitian
adalah model keseimbangan.
Model keseimbangan dapat digunakan untuk memahami bagaimana perilaku
investor secara keseluruhan, serta bagaimana mekanisme pembentukan harga
dan return pasar dalam bentuk yang lebih sederhana.
Model keseimbangan juga dapat membantu untuk memahami bagaimana menentuka
risiko yang relevan terhadap suatu aset, serta hubungan risiko dan return yang
diharapkan untuk suatu aset ketika pasar dalam kondisi seimbang. Model keseimbangan
yang umum digunakan adalah Capital Asset PricingModel (CAPM) dan Arbitrage
Pricing Theory (APT).
Apabila aliran kas yang ada kita peroleh diwaktu yang akan datang tidak ada risiko,
berarti kita dapat menentukan dengan tepat, keputusan yang akan diambil. Hal ini
karena anggaran yang kita susun baik mengenai aliran kas masuk (cash in flow) maupun
aliran kas keluar ( cash outflow) dianggap pasti terjadi dimasa yang akan datang.
Namun, jika terjadi penyimpangan, yang tidak menguntungkan, maka perusahaan akan
kesulitanmenyesuaikannya, karena risiko terjadinya penyimpangan tersebut belum
ditentukan oleh perusahaan, lain jika unsur risiko telah ditentukan didepan. Maka
apabila terjadi penyimpangan perusahaan akan lebih mudah menghitungnya.Demikian
pula biaya modal yang harus dikeluarkan dalam anggaran modal. Apabila kita
menganggap bahwa COC yang akan dikeluarkan tanpa risiko,maka kita akan lebih
mudah menghitungnya. Namun, dalam kenyataannya COCtersebut kemungkinan akan
naik atau turun. COC yang turun bagi perusahaanakan menguntungkan, karena
perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih kecil,tetapi jika COC tersebut naik, maka
akan mengurangi kebutuhan perusahaan. Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald Ebert,
risiko adalah uncertainty bout future event. Adapun Joel G.Siegel dan Jae K.Sim
mendefinisikan risiko pada 3 hal:
Menurut Paul L. Krugman dan Maurice Obstfeld, bahwa pada kenyataanya, seorang
investor yang netral terhadap risiko cenderung mengambil posisi agresif maksimum. Ia
akan membeli sebanyak mungkin asset yang menjanjikan hasil tinggi dan menjual
sebanyak mungkin asset yang hasilnya lebih rendah. Perilaku inilah yang menciptakan
kondisi paritas suku bunga.
CAPM adalah suatu metode atau cara yang dikembangkan agar setiap investor atau
pebisnis bisa membuat perkiraan kondisi keseimbangan dari risiko yang terdapat di
dalam setiap aset seimbang. CAPM mampu menjelaskan keterkaitan risiko dengan
return yang memang diperlukan oleh perusahaan.
Risk free rate adalah return ataupun hasil dengan tanpa adanya risiko. Dalam
pelaksanaanya, instrumen dari risk free rate memiliki bentuk surat berharga
pemerintah, seperti surat utang, obligasi, atau investasi model lainnya. Notasi risk free
rate yang ada di dalam CAPM adalah Rf.
2. Expected Return
Expected return adalah return yang diinginkan oleh para investor pada aset berharga
yang dimilikinya. Notasi expected yang ada di dalam CAPM adalah Re.
3. Return Market
Return market atau tingkat pengembalian pasar di dalam CAPM adalah tingkat
pengembalian dengan berdasarkan tingkat fluktuasi indeks harga saham yang ada.
Notasi dari return market pada CAPM adalah Rm.
4. Beta
Karena metode CAPM adalah suatu pendekatan yang bisa memperkirakan hasil,
maka di dalamnya dikenal istilah beta. Beta adalah suatu cara mengukur tingkat
keuntungan dari aset berharga atas return market. Jika nilai beta adalah 1, setiap 1%
perubahan return pasar maka nilai return sahamnya akan sama dengan return saham
yang ada.
Bila perhitungan beta ternyata menunjukkan saham dengan nilai beta lebih dari 1,
maka saham tersebut mempunyai risiko yang lebih besar daripada risiko rata-rata yang
ada di pasar. Sebaliknya, bila suatu saham mempunyai nilai beta lebih kecil dari 1, maka
saham tersebut mempunyai risiko yang berada di bawah rata-rata pasar.
1) Kemudahan penggunaan
CAPM adalah perhitungan sederhana yang dapat dengan mudah diuji tingkat
returnnya untuk mendapatkan berbagai kemungkinan hasil agar memberikan
kepercayaan diri di sekitar tingkat pengembalian yang diperlukan.
2) Portofolio Terdiversifikasi
Dalam ilmu investasi, tidak akan ditemui model yang sempurna atau tanpa
kelemahan, demikianhalnya dengan model CAPM. Seperti kebanyakan model
ilmiah lainnya, CAPM memiliki kekurangan. Kelemahan utama tercermin dalam
input dan asumsi model, diantaranya:
Tingkat yang diterima secara umum yang digunakan sebagai Rf adalah imbal
hasil atas surat berharga negara jangka pendek. Di Indonesia bisa digunakan
acuan BI Rate 7Days. Terdapat masalah dengan menggunakan input ini, dimana
hasil berubah setiap hari, sehingga menciptakan volatilitas.