Anda di halaman 1dari 66

#8 PPh Pasal 4 Ayat (2)

GARFILD F.O POSUMAH


[ SE., CRA., BKP.]

KONTAK PRIBADI
• Email : garfildposumah@gmail.com
• HP/WA : +62812 1055 5550
• IG : @kkpgarfildposumah | @ikpicabangmalang
www.kkp-garfildposumah.com

• Situs : www.kkp-garfildposumah.com

PENDIDIKAN FORMAL & NON-FORMAL


• Tamat S1 Ekonomi – Akuntansi dari Universitas Klabat, Manado.
• Memiliki Ijin Praktek Konsultan Pajak dari DJP (2013).
• Memiliki Sertifikasi Resiko dari LSP – PM (2019).
• Sedang berkuliah di Univ Wijaya Putra – Fak. Hukum, Semester 7.

PENGALAMAN KERJA & KEGIATAN SEHARI-HARI


• Bekerja sebagai Konsultan Pajak di beberapa perusahaan.
• Sebagai Pengajar / Instruktur Brevet Pajak di beberapa Perguruan Tinggi Swasta
dan Negeri di Jawa Timur.
• Menjadi Anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Cab. Malang.

2
Objek PPh Pasal 4(2)

Penghasilan di bawah ini dapat dikenai pajak bersifat final:

a. penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat
www.kkp-garfildposumah.com

utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi orang pribadi;

b. penghasilan berupa hadiah undian;

c. penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang
diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan
modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura;

d. penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan; dan

e. penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

3
Objek PPh Pasal 4(2)

Penghasilan di bawah ini dapat dikenai pajak bersifat final:

a. penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat
www.kkp-garfildposumah.com

utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi orang pribadi;

b. penghasilan berupa hadiah undian;

c. penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang
diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan
modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura;

d. penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan; dan

e. penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

4
Objek Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)
Penghasilan dari Penghasilan dari Penghasilan dari Penghasilan dari
Persewaan Tanah & Hadiah Undian Jasa Pengalihan Hak
atau Bangunan (PP No. 132 Thn Konstruksi atas Tanah &/ Bangunan
(PP No. 29 Thn 1996
2000) (PP No. 40 Thn (PP No. 48 Thn 1994 jo.
Jo. PP No.5 Tahun 2002)
2009) PP No. 34 Thn 2016 )

YANG DIBAYARKAN OLEH PENGGUNA JASA (PEMOTONG)

DIPOTONG DGN DIPOTONG DIPOTONG DGN TARIF


PELAKSANAAN : 1. DIPOTONG DGN TARIF
TARIF DGN TARIF 2,5% DARI JUMLAH BRUTO*
- 2% DARI JUMLAH BRUTO* UTK YG
10% DARI 25% DARI KECUALI < Rp 60 jt
MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA KECIL
JUMLAH BRUTO* JUMLAH BRUTO* - 4% DARI JUMLAH BRUTO* UTK TIDAK
MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA 2. DIPOTONG DGN TARIF
- 3% DARI JUMLAH BRUTO YG MEMILIKI 1% JUMLAH BRUTO*
KUALIFIKASI MENENGAH DAN BESAR KHUSUS UNTUK RUMAH
SEDERHANA &
PERENCANAAN & PENGAWASAN : RUMAH SUSUN SEDERHANA
- 4% DARI JUMLAH BRUTO* UTK YG 3. DIPOTONG 0% PENGALIHAN
MEMILIKI KLASIFIKASI USAHA
*jumlah bruto tidak KPD PEMERINTAH
- 6% DARI JUMLAH BRUTO* UTK
termasuk PPN YG TDK MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA
Objek Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)
Penghasilan Penghasilan
Penghasilan dari Penghasilan Penghasilan dari
Transaksi derivatif dari Bunga & dari Bunga
Bunga Simpanan Penjualan saham
berupa Kontrak Diskonto deposito &
berjangka yg Koperasi yg dibayar (PP No. 41 Thn
Obligasi Tabungan serta
Diperdagangkan di kpd anggotanya Diskonto SBI 1994 jo.
Bursa (PP No. 16 Thn (PP No. 15 Thn (PP No. 123 Thn PP No. 14 Thn
(PP No. 17 Thn 2009)
DICABUT 2009 stdd PP 2009) 2015) 1997)
100/2013)

YANG DITERIMA OLEH PENERIMA PENGHASILAN

DIPUNGUT DGN BUNGA DEPO DHE US$:


TARIF DIPOTONG DIPOTONG DIPOTONG DGN
10% - 1 BLN
2,5% DARI 15% s.d 20% 10% DARI JUMLAH TARIF 0,1% DARI
7,5% - 3 BLN
MARGIN AWAL BRUTO* UNTUK JUMLAH
(lihat PP 2,5% - 6 BLN
BUNGA > Rp 240.000/ 0% - > 6BLN BRUTO* NILAI
No.100/2013) TRANSAKSI
(DICABUT DENGAN BULAN BUNGA DEPO DHE RP:
PP No. 31/2011) (lihat PP No.15/2009) 7,5% - 1 BLN
2,5% - 3 BLN
0% - > 6 BLN
BUNGA TAB & DISKTO SBI:
20%
*jumlah bruto tidak
termasuk PPN 6
Objek Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)
Dividen yang diterima atau Diskonto Surat
diperoleh WP OP DN Perbendaharaan Negara

(PP No. 19 Thn 2009) (PP No. 27 Thn 2008)


(PMK No. 111/PMK.03/2010) (PMK No. 63/PMK.03/2008)
(SE-30/PJ/2012) (PER No 18/PJ/2008)

YANG DITERIMA OLEH PENERIMA PENGHASILAN

DIPOTONG DENGAN TARIF 20% DENGAN


TARIF KETENTUAN:
10% DARI BRUTO 1. BAGI WP DN & BUT
PEMBAYARAN 2. WP LN, Tarif
(FINAL) Sesuai P3B

7
Diskonto Surat Perbendaharaan Negara

Diskonto SPN dihitung sebagai berikut :


www.kkp-garfildposumah.com

[1] Selisih lebih antara nilai nominal pada saat jatuh


tempo dengan harga perolehan di pasar [perdana atau
sekunder],

[2] Selisih lebih antara harga jual di pasar sekunder


dengan harga perolehan di pasar perdana atau pasar
sekunder.

Gampangnya, selisih lebih antara harga perolehan


dengan harga jual.

8
Penghasilan dari Persewaan Tanah Dan/Atau Bangunan
(PP No.34 Tahun 2017)

DASAR HUKUM
www.kkp-garfildposumah.com

PERATURAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN


PEMERINTAH MENTERI KEUANGAN DIRJEN PAJAK

No. : 394/
KMK.04/1994 KEP-50/PJ/1996
PP No. 34 Tahun 2017 jo.
No. : 120/ KEP-227/PJ/2002
KMK.03/2002

9
Objek PPh dari Persewaan Tanah dan/ Bangunan

PENGHASILAN YG
DITERIMA/DIPEROLEH

ORANG PRIBADI BADAN

DARI PERSEWAAN
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
BERUPA

* TANAH * KONDOMINIUM
* RUMAH * GEDUNG PERKANTORAN/
* RUMAH SUSUN PERTEMUAN/PERTOKOAN
* RUMAH TOKO TERMASUK BAGIANNYA
* APARTEMEN * RUMAH KANTOR
* TOKO * GUDANG DAN BANGUNAN INDUSTRI
10
TIDAK TERMASUK OBJEK
PERSEWAAN TANAH DAN ATAU BANGUNAN
YG
MERUPAKAN

OBJEK PAJAK HOTEL DAN RESTORAN


(PAJAK DAERAH)
YAITU PELAYANAN YG DISEDIAKAN DGN PEMBAYARAN DI HOTEL ATAU
RESTORAN, TERMASUK :

1. FASILITAS PENGINAPAN ATAU FASILITAS TINGGAL JANGKA PENDEK;


2. PELAYANAN PENUNJANG SBG KELENGKAPAN FASILITAS PENGINAPAN ATAU
TINGGAL JANGKA PENDEK YG SIFATNYA MEMBERIKAN KEMUDAHAN DAN
KENYAMANAN
3. JASA PERSEWAAN RUANG UNTUK KEGIATAN ACARA ATAU PERTEMUAN
HOTEL

11
Besarnya Tarif Persewaan Tanah Dan/Atau Bangunan

YANG MENYEWAKAN

BADAN DENGAN
ORANG
BADAN KEPEMILIKAN
PRIBADI
ORANG PRIBADI

10% 10% 10%

DARI JUMLAH BRUTO NILAI PERSEWAAN

SEMUA JUMLAH YG DIBAYARKAN/TERUTANG OLEH PENYEWA DGN NAMA DAN


DALAM BENTUK APAPUN YG BERKAITAN DGN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YG
DISEWA TERMASUK :
BIAYA PERAWATAN; BIAYA PEMELIHARAAN; BIAYA KEAMANAN; BIAYA FASILITAS
LAINNYA DAN SERVICE CHARGE BAIK YG PERJANJIANNYA DIBUAT SECARA
TERPISAH/DISATUKAN

13
Kewajiban Penyewa sebagai Pemotong Pajak

PENYEWA SEBAGAI PEMOTONG PAJAK WAJIB :

MEMOTONG PPh PADA SAAT PEMBAYARAN ATAU TERUTANGNYA SEWA,


DAN MEMBERIKAN BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL

MENYETORKAN PPh YG TELAH DIPOTONG DGN MENGGUNAKAN KODE BILLING


PADA BANK PERSEPSI/KANTOR POS, SELAMBAT-LAMBATNYA TGL 10 BULAN
BERIKUTNYA SETELAH BULAN MEMBAYAR/TERUTANGNYA SEWA.

MELAPORKAN PEMOTONGAN/PENYETORAN KPD KEPALA KPP


SETEMPAT, SELAMBAT-LAMBATNYA TGL 20 BULAN BERIKUTNYA
SETELAH BULAN PEMBAYARAN/ TERUTANGNYA SEWA
DENGAN
LAPORAN PEMOTONGAN/PENYETORAN PPh ATAS PERSEWAAN
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DENGAN DILAMPIRI :
- BUKTI PEMBAYARAN (NTPN);
- LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN
14
Penghasilan dari Pengalihan Hak Atas
Tanah dan/atau Bangunan

DASAR HUKUM

KEPUTUSAN SURAT EDARAN


PERATURAN
MENTERI DIRJEN
PEMERINTAH KEUANGAN PAJAK

NO : 635/
KMK.04/1994 - SE-04/
jo PJ.33/1996
PP NO 48 TGL 26
Thn 1994 NO: 392/
AGUSTUS
s.t.d.d KMK.04/1996
1996
PP NO 34 - SE-02/PJ.33/
Thn 2016 dan 1997 TGL 30
JULI 1997
NO: 566/ - SE-55/PJ.42/1999
KMK.04/1999

15
WPOP Yang Mengalihkan Hak Atas
Tanah dan/atau Bangunan

PENGALIHAN KEPADA PIHAK


SELAIN PEMERINTAH
www.kkp-garfildposumah.com

JUMLAH BRUTO NILAI PENGALIHAN


Rp 60 jt KEATAS

DISETOR SENDIRI DENGAN SSP FINAL


KE BANK PERSEPSI ATAU KANTOR POS

SEBELUM AKTA PENGALIHAN


DITANDATANGANI OLEH PPAT

PPh 2,5% DARI JUMLAH BRUTO


NILAI PENGALIHAN
(BERSIFAT FINAL)
18
WP Yang Usaha Pokoknya Melakukan Pengalihan Hak
Atas Tanah Dan/Atau Bangunan Berupa RS Dan RSS

PENGALIHAN KEPADA PIHAK


SELAIN PEMERINTAH
www.kkp-garfildposumah.com

DISETOR SENDIRI DENGAN SSP FINAL


KE BANK PERSEPSI ATAU KANTOR POS

SEBELUM AKTA PENGALIHAN


DITANDATANGANI OLEH PPAT

PPh 1% DARI JUMLAH BRUTO


NILAI PENGALIHAN
(BERSIFAT FINAL)

19
Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan
Kepada PEMERINTAH / BUMN Yang Mendapat Penugasan Khusus

PENGALIHAN KEPADA PEMERINTAH


www.kkp-garfildposumah.com

DISETOR SENDIRI DENGAN SSP FINAL


KE BANK PERSEPSI ATAU KANTOR POS

SEBELUM AKTA PENGALIHAN


DITANDATANGANI OLEH PPAT

PPh 0% DARI JUMLAH BRUTO


NILAI PENGALIHAN

20
Jumlah Bruto Pengalihan
NILAI TERTINGGI
ANTARA
NILAI BERDASARKAN
www.kkp-garfildposumah.com

AKTA NJOP
TANAH DAN/ATAU
PENGALIHAN HAK
BANGUNAN

CATATAN:
JUMLAH BRUTO TDK TERMASUK PPN DAN BIAYA NOTARIS ATAU PEJABAT
YG BERWENANG MENERBITKAN AKTA

21
Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan
Melalui LELANG Milik Orang Pribadi

ATAS BEBERAPA BIDANG TANAH YG JUMLAH KESELURUHANNYA


MENCAPAI Rp 60 jt ATAU LEBIH

WALAUPUN TERDAPAT BIDANG TANAH DAN/ATAU


BANGUNAN YANG NILAINYA < Rp 60 jt

WAJIB MELUNASI PPh


2,5% DARI NILAI MENURUT RISALAH LELANG

DIPOTONG DAN DISETOR


OLEH KEPALA KANTOR LELANG NEGARA

SEBELUM RISALAH LELANG


DITANDATANGANI

25
Tatacara Pengisian SSP Sehubungan Dengan
Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan
Milik Orang Pribadi

DALAM SSE HARUS DICANTUMKAN :


www.kkp-garfildposumah.com

- NAMA, ALAMAT, DAN NPWP PIHAK YANG


MENGALIHKAN.
- LOKASI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
YANG DIALIHKAN
- NAMA PEMBELI

BILA PIHAK YANG MENGALIHKAN TIDAK


MEMILIKI NPWP, MAKA NPWP DIISI DENGAN
0.000.000.0.XXX
(XXX ADALAH KODE KPP TEMPAT WP
YG MENGALIHKAN BERTEMPAT TINGGAL)

26
Pajak Penghasilan Atas Usaha Jasa
Konstruksi
DASAR HUKUM
www.kkp-garfildposumah.com

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 51 TAHUN 2008


DAN PERUBAHANNYA YAITU PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 40 TAHUN 2009

BERLAKU PER 1 AGUSTUS 2008

PMK No. 187/PMK.03/2008


sebagaimana telah diubah dengan Nomor 153/PMK.03/2009

28
Definisi

Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan


konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa
www.kkp-garfildposumah.com

konsultansi pengawasan konstruksi.

Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan


perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup
pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan
masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan
atau bentuk fisik lain.

29
Definisi Lanjutan

Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau


badan yang dinyatakan ahli yg profesional di bidang perencanaan jasa
konstruksi yg mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen
www.kkp-garfildposumah.com

perencanaan bangunan fisik lain.

Pelaksanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau


badan yang dinyatakan ahli yg profesional di bidang pelaksanaan jasa
konstruksi yg mampu menyelenggarakan kegiatannya utk mewujudkan
suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lain,
termasuk di dalamnya pekerjaan konstruksi terintegrasi yaitu
penggabungan fungsi layanan dlm model penggabungan perencanaan,
pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement and
construction) serta model penggabungan perencanaan dan pembangunan
(design and build).

30
Definisi Lanjutan

Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau


badan yang dinyatakan ahli yg profesional di bidang pengawasan jasa
konstruksi, yg mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal
www.kkp-garfildposumah.com

pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.

Pengguna Jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha
tetap yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

Penyedia jasa adalah orang perseorangan atau badan termasuk bentuk


usaha tetap, yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa kontruksi
baik sebagai perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas
konstruksi maupun sub-subnya

31
Definisi Lanjutan

Nilai Kontrak Jasa Konstruksi adalah nilai yang tercantum dalam suatu
kontrak jasa konstruksi secara keseluruhan
www.kkp-garfildposumah.com

32
Subjek Pajak Usaha Jasa Konstruksi

SUBJEK PAJAK
www.kkp-garfildposumah.com

WP Orang Pribadi WP Badan BUT

YANG BERGERAK DI BIDANG

- JASA PERENCANAAN KONSTRUKSI


- JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI
- JASA PENGAWASAN KONSTRUKSI

33
Tarif dan Dasar Pengenaan PPh
Usaha Jasa Konstruksi

IMBALAN JASA KONSTRUKSI

FINAL
www.kkp-garfildposumah.com

JASA JASA
PERENCANAAN
PELAKSANAAN & PENGAWASAN

YG MEMILIKI YG TIDAK MEMILIKI YG MEMILIKI YG MEMILIKI YG TIDAK MEMILIKI


KUALIFIKASI KUALIFIKASI KUALIFIKASI USAHA KUALIFIKASI KUALIFIKASI
USAHA KECIL USAHA MENENGAH ATAU USAHA USAHA
KUALIFIKASI BESAR

2% 4% 3% 4% 6%

DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG


MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN 35
Pelunasan PPh Usaha Jasa Konstruksi

PENGGUNA JASA

• BADAN PEMERINTAH,
www.kkp-garfildposumah.com

• SUBJEK PAJAK BADAN DALAM


NEGERI,
• PENYELENGGARA KEGIATAN
• BUT • ORANG PRIBADI
• KERJASAMA OPERASI • BUKAN SUBJEK PAJAK
• PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR
NEGERI LAINNYA
• ORANG PRIBADI YANG DITETAPKAN
OLEH DIRJEN PAJAK

PELUNASAN PPh MELALUI

PEMOTONGAN OLEH PENYETORAN SENDIRI OLEH


PENGGUNA JASA PEMBERI JASA
37
Kewajiban Pengguna Jasa

Memotong PPh Pasal 4(2) pada saat dilakukan


pembayaran uang muka dan termijn dengan memberikan
www.kkp-garfildposumah.com

bukti pemotongan/pemungutan PPh Jasa Konstruksi


(Final).

Menyetor PPh yang dipotong dengan SSE atas nama


pemotong paling lambat tgl 10 buan berikutnya.

Melaporkan pemotongan dan penyetoran PPh tersebut


ke KPP di mana pemotong terdaftar dengan SPT Masa PPh
Pasal 4 ayat (2) paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.

38
Kekurangan PPh Usaha Jasa Konstruksi Yang
Tidak Dilunasi

SELISIH PPh YG TIDAK DIBAYAR


PENGGUNA JASA
www.kkp-garfildposumah.com

TIDAK TERUTANG PPh FINAL

SYARAT
DIKENAKAN
PPh FINAL
DICATAT SEBAGAI PIUTANG YANG
APABILA
NYATA-NYATA TIDAK DAPAT DITAGIH
PIUTANG TSB
(PASAL 6 AYAT (1) HURUF H UU PPh DAPAT DITAGIH
KEMBALI

40
Hadiah dan Penghargaan

DASAR HUKUM:
1. UU PPh Pasal 4 Ayat (2)
www.kkp-garfildposumah.com

2. PP No. 132 Tahun 2000


3. PER DIRJEN No. 11/PJ/2015
4. Keputusan Dirjen Pajak Nomor Kep-395/PJ/2001
5. Surat Edaran Dirjen Pajak SE-19/PJ.43/2001

48
Definisi

• Hadiah
termasuk hadiah dari undian, pekerjaan, dan
www.kkp-garfildposumah.com

kegiatan seperti hadiah undian tabungan, hadiah


dari pertandingan olahraga dan lain sebagainya.

• Penghargaan
adalah imbalan yang diberikan sehubungan dengan
kegiatan tertentu, misalnya imbalan yang diterima
sehubungan dengan penemuan benda-benda
purbakala.

50
Perbedaan Hadiah dan Penghargaan

No. Jenis Hadiah Definisi


www.kkp-garfildposumah.com

1. Hadiah undian hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun


yang diberikan melalui undian
2. Hadiah atau hadiah atau penghargaan yang diberikan
penghargaan melalui suatu perlombaan atau adu ketangkasan
perlombaan

3. Hadiah sehubungan hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun


dengan pekerjaan, yang diberikan sehubungan dengan pekerjaan,
jasa, dan kegiatan jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh penerima
hadiah
4. Penghargaan imbalan yang diberikan sehubungan dengan
prestasi dalam kegiatan tertentu

52
Tarif Hadiah dan Penghargaan

No. Jenis Hadiah Tarif Sifat


1. Hadiah Undian 25% Final
www.kkp-garfildposumah.com

2. Hadiah atau penghargaan OPDN Psl. 17 Tidak Final


perlombaan, (PPh 21)
penghargaan, dan
WPLN non BUT 20% Tidak Final
hadiah sehubungan
(PPh 26)
dengan pekerjaan,
jasa, dan kegiatan
WP Badan DN/BUT Tidak Final
15% (PPh 23)

53
Tidak Termasuk Hadiah dan Penghargaan

Hadiah langsung dalam penjualan barang atau jasa


sepanjang diberikan kepada semua pembeli atau konsumen
akhir.
www.kkp-garfildposumah.com

Syarat :
tanpa diundi dan hadiah tersebut diterima langsung oleh
konsumen akhir pada saat pembelian barang atau jasa.

54
Contoh Soal

PT Surya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa


konstruksi (memiliki SIUJK) dan telah dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP). Pada bulan Januari 2015 memberikan
jasa perbaikan kepada PT Matahari dengan nilai kontrak
Rp100.000.000,-.

Atas transaksi ini PT Surya memungut PPN 10% dan PT Matahari


memotong PPh Pasal 4 ayat (2) atas pelaksana konstruksi dengan
kualifikasi usaha kecil sebesar 2%.
Jurnal yang dibuat PT Surya adalah:

Uraian Debit Kredit

Kas 108.000.000
PPh Pasal 4 ayat (2) 2.000.000
PPN Keluaran 10.000.000
Pendapatan 100.000.000

Jurnal yang dibuat oleh PT Matahari adalah:

Uraian Debit Kredit

Beban Jasa Konstruksi 100.000.000


PPN Masukan 10.000.000
Utang PPh Pasal 4 ayat (2) 2.000.000
Kas 108.000.000
PT ABC (PKP) menyewakan gedungnya ke PT XYZ,
Senilai 500 juta, PPN Keluaran 50 juta bagaimana
perlakuan akuntansi nya untuk PT ABC?

Perhitungan PT. ABC

Nilai sewa...................................................... 500.000.000


PPN-K............................................................ 50.000.000+
Jumlah........................................................... 550.000.000
Dipotong PPh Pasal 4 ayat 2 oleh PT. XYZ. 50.000.000-
Kas diterima PT. ABC..................................... 500.000.000

Pencatatan PT. ABC:

Kas 500.000.000
PPh Pasal 4 ayat 2 50.000.000
Pendapatan Sewa 500.000.000
PPN-K 50.000.000
Perhitungan oleh PT. XYZ
Nilai sewa...................................................... 500.000.000
PPN-K............................................................. 50.000.000+
Jumlah............................................ .............. 550.000.000
Dipotong PPh Pasal 4 ayat 2 oleh PT. XYZ...... 50.000.000-
Kas dibayarkan ke PT. ABC............................. 500.000.000

Pencatatan oleh PT. XYZ

Beban Sewa........................500.000.000
PPN-M...................................50.000.000
..............Kas................................. ........... 500.000.000
..............Hutang PPh Pasal 4 ayat 2..............50.000.000

Mencatat penyetoran PPh pasal 4 ayat 2 ke kas negara

Hutang PPh Pasal 4 ayat 2.....................50.000.000


..............Kas................................. .........................50.000.000
PT INDO memiliki Peredaran bruto usaha Tahun Pajak 2013 < Rp
4.800.000.000, penghasilan bruto Januari 2016 Rp 3.000.000

PPh 1% final = 1% X Rp 3.000.000 = Rp 30.000

JURNAL AKUNTANSI:

Biaya PPh 4(2) 30.000


Kas/ Bank 30.000
PT Kapal Kencana, produsen kopi di Kalimantan memulai pemasarannya
awal 2015.
Pada awal Agustus 2017 mengumpulkan kupon yang dikirim para
pelanggan untuk dilakukan undian.
Perusahaan mengumumkan 10 orang pemenang dengan hadiah masing-
masing Rp 8.000.000.

JURNAL AKUNTANSI – pada saat pembayaran/ memotong PPh:


Beban Hadiah 8.000.000
Hutang PPh 4(2) Final 2.000.000
Kas 6.000.000

JURNAL AKUNTANSI – pada saat membayarkan PPh:


Hutang PPh 4(2) 2.000.000
Kas 2.000.000
PPh atas Bunga Simpanan yang dibayarkan oleh Koperasi
Kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi

Rp
1. Bunga dibayarkan pada bulan
Februari
untuk masa Januari 240.000,00

PPh terutang 0 % X Rp 240.000,00 0,00

2 Bunga dibayarkan pada bulan


. Februari
untuk masa Januari 245.000,00

PPh terutang 10 % X Rp 245.000,00 24.500,00


Rp

dibayarkan pada bulan April : 500.000,00

Bulan Januari 250.000,00

Bulan Februari 150.000,00

Bulan Maret 100.000,00

yang dikenakan PPh 10% adalah bunga bulan Januari


sebesar 10 % X Rp 250.000,00 25.000,00
PT Bhakti Nusa, pabrikan garment,
Februari 2013 melakukan penjualan saham perusahaan
dengan nilai nominal seluruhnya Rp 20.000.000.000,00
(diantaranya nominal Rp 4.000.000.000,00 merupakan saham pendiri)
pada pasar perdana.

Saham tersebut dijual melalui broker PT Makin Indonesia dengan harga pasar
seluruhnya sebesar Rp 18.000.000.000,00.

PPh Ps.4 ayat (2) :


 0,1 % X 18.000.000.000,00 = 18.000.000,00
 0,5 % X 4.000.000.000,00 = 20.000.000,00
Jumlah = 38.000.000,00
Fee untuk broker Rp 80.000.000,00

Rp
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = 80.000.000,00

PPN 10% 8.000.000,00


Jumlah 88.000.000,00
PPh Ps.23 2% 1.600.000,00
86.400.000,00
PT Bhakti Nusa
Beban 80.000.000,00
PPN Masukan 8.000.000,00
88.000.000,00
Kas/bank 86.400.000,00

Utang PPh Ps.23 1.600.000,00


88.000.000,00
PT Makin Indonesia

Kas/bank 86.400.000,00
Uang muka
1.600.000,00
PPh Ps.23
88.000.000,00
Pendapatan 80.000.000,00
PPN Keluaran 8.000.000,00

88.000.000,00
PT Griya Blimbing (NPWP 01.234.567.8-652.000) berlokasi di Jl. Jawa Timur
No.1 Malang, perusahaan real-estate baru. Dalam bulan April 2013
mulai melakukan penjualan produknya :

1 Rumah dengan harga jual Rp 300.000.000,00 (tidak termasuk PPN)


kepada CV Widyaraya
2 Rumah RS type 36m2 dengan harga jual Rp 88.000.000,00
kepada Antoni di Malang. Bagi Antoni rumah yang dibeli dan ditempati
sendiri ini merupakan kepemilikannya yang pertama.
3 Robert membeli rumah yang sama dengan RS yang dibeli Antoni.
Bagi Robert, rumah yang baru dibeli ini merupakan rumah ketiga yang
dimiliki.
4 Dalam bulan itu pula, tanah di sebelah kantornya, milik Suwarno
(karyawan swasta yang penghasilannya dalam setahun
sekitar Rp 24.000.000,00) dibeli dengan harga Rp 59.000.000,00.
5 Tanah yang dikuasai PT Griya Blimbing dialihkan kepada Pemerintah
(Guna Pembangunan untuk kepentingan umum dengan persyaratan
khusus, untuk waduk/bendungan),
Nilai Pengalihan (berdasarkan keputusan Pemerintah Rp 400.000.000,00.

Dari transaksi tersebut, diminta untuk menjelaskan kewajiban perpajakan


PT Griya Blimbing (termasuk pihak-pihak terkait).
Penjualan rumah dengan harga jual Rp 300.000.000,00
(tidak termasuk PPN) kepada CV Widyaraya

Dasar Pengenaan Pajak Rp 300.000.000,-


PPN 10% Rp 30.000.000,-
Yang harus dibayar CV Widyaraya Rp 330.000.000,-

PPh Ps. 4(2) sebesar 2,5% Rp 7.500.000,-


PT Griya Blimbing

Kas/Bank 322.500.000,-
Beban PPh Ps.4 ayat (2) 7.500.000,-
Jumlah 330.000.000,00

Pendapatan 300.000.000,00

PPN Keluaran 30.000.000,00

Jumlah 330.000.000,00
CV Widyaraya

Rumah 300.000.000,00
PPN Masukan 30.000.000,00
Jumlah 330.000.000,00

Kas/Bank 330.000.000,00
Jumlah 330.000.000,00
Penjualan Rumah RS type 36m2 dengan harga jual Rp 88.000.000,00
kepada Antoni di Malang. Bagi Antoni rumah yang dibeli dan ditempati
sendiri ini merupakan kepemilikannya yang pertama.
PMK No. 113/PMK.03/2014
PT Griya Blimbing

Kas/Bank 87.120.000,00
Beban PPh Ps.4 ayat (2) 880.000,00
Jumlah 88.000.000,00

Pendapatan 88.000.000,00

dibebaskan PPN Keluaran 0,00

Jumlah 88.000.000,00
Antoni

Rumah 88.000.000,00
Jumlah 88.000.000,00

Kas/Bank 88.000.000,00
Jumlah 88.000.000,00
Robert membeli rumah yang sama dengan RS yang dibeli Antoni.
Bagi Robert, rumah yang baru dibeli ini
merupakan rumah ketiga yang dimiliki
PT Griya Blimbing

Kas/Bank 95.920.000,00
Beban PPh Ps.4 ayat (2) 880.000,00
Jumlah 96.800.000,00

Pendapatan 88.000.000,00

PPN Keluaran 8.800.000,00

Jumlah 96.800.000,00
Robert

Rumah 88.000.000,00
PPN Masukan 8.800.000,00
Jumlah 96.800.000,00

Kas/Bank 96.800.000,00
Jumlah 96.800.000,00
B.

Tanah yang dikuasai PT Griya Blimbing dialihkan kepada Pemerintah


(Guna Pembangunan untuk kepentingan umum dengan persyaratan khusus,
waduk/bendungan)
● Nilai Pengalihan
(berdasarkan keputusan Pemerintah) 400.000.000,00
● PPN 0,00
● Harus dibayar pemerintah 400.000.000,00
● PPh Ps.4 ayat (2)
dipungut Bendahara Pemerintah 0,00
● Jumlah diterimakan PT Griya
Blimbing 400.000.000,00
Penghasilan Bunga
M Noor mempunyai tabungan di Bank Mandiri senilai Rp 2Milyar
dengan bunga setiap bulannya Rp. 10.000.000,-. M Noor akan
mengakui bunga tersebut dengan jurnal:

Kas/ Bank 8.000.000


Piutang PPh 4(2) 2.000.000 (Tarif 20%)
Penghasilan Bunga 10.000.000

PT Baruin Idola membeli obligasi yang diterbitkan oleh Bank Mandiri


senilai Rp 90.000.000,- dengan nominal Rp100.000.000,-. Atas
transaksi tersebut PT Baruin Idola mendapatkan selisih lebih (diskonto)
sebesar Rp 10.000.000,-

Jurnal:
Obligasi 100.000.000
Piutang PPh 2.000.000 (20% x 10juta)
Kas/Bank 92.000.000
Diskonto Obligasi 10.000.000
Pada saat pembayaran bunga Rp 500.000 oleh Koperasi :
PPh Ps.4 ayat (2)
10% X Rp 500.000 = Rp 50.000 (dipotong oleh Koperasi)

Beban bunga simpanan anggota 500.000


Kas 450.000
Utang PPh Ps.4 ayat (2) 50.000

Pada saat pembayaran PPh Ps.4 ayat (2) oleh Koperasi :

Utang PPh Ps.4 ayat (2) 50.000


Kas 50.000

Penerimaan bunga oleh anggota :

Kas 450.000
Beban PPh Ps.4 ayat (2) 50.000
Pendapatan bunga 500.000
Atas bunga dari tabungan dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia,
serta bunga dari deposito

Sertifikat Deposito nilai nominalnya Rp 60.000.000


Bunga 12% per tahun jatuh tempo 1 bulan.

Bunga diterima dibayar di muka 586.000


Kas 59.531.200
60.117.200

Pencatatan oleh bank :

Kas 59.531.200
Bunga dibayar di muka 586.000
Sertifikat Deposito 60.000.000
Utang PPh 117.200

Anda mungkin juga menyukai