Anda di halaman 1dari 10

Penghasilan yang dapat

dikenakan pajak bersifat


final
Pertimbangan antara lain:
final  Dorongan investasi & tabungan masyarakat;
 kesederhanaan dalam pemungutan pajak;
 beban administrasi bagi WP maupun DJP;
 pemerataan dalam pengenaan pajaknya; dan
 perkembangan ekonomi dan moneter,

Ps. 4(2) Ciri-Ciri PPh Final :


Ps 15 • Penghasilan tidak digabungkan dengan yang
Ps 19(1)
Ps. 21(1) dikenakan tarif umum
Ps. 22 • Pajak yang dibayar/dipotong/dipungut tidak dapat
dikreditkan
• Biaya terkait 3M tidak dapat dikurangkan dalam
menghitung penghasilan netto
Lihat form • Tarif tetap/sepadan kecuali pesangon progresif
spt • Dapat self assessment/withholding
No Perihal Tarif Keterangan Dasar Hukum

1. Bunga deposito/ 10% Deposito dalam USD hasil DHE Pasal 4 ayat (2)
Tabungan Dan Diskonto 7,5% 1 bln / 3 bln / 6 bln / > 6 bln PP 123 / 2015
Sertifikat Bank Indonesia 2,5% 212/
(SBI) 0% PMK.010/2018
7,5% Deposito dalam Rupiah hasil DHE 1 bln / 3 bln /
2,5% 6 bln atau lebih
0%
Jumlah bruto bagi Wajib Pajak Dalam Negeri
20% Jumlah bruto bagi WP Luar negeri atau tarif
berdasarkan perjanjian penghindaran pajak
berganda yang berlaku (P3B)
2. Hadiah Undian 25% Jumlah bruto nilai hadiah yang dibayarkan atau Pasal 4 ayat (2)
nilai pasar hadiah berupa natura atau PP 132 / 2000
kenikmatan.
3. Bunga Obligasi 15% jumlah bruto bunga bagi WP DN Pasal 4 ayat (2)
20% Bagi WP Luar Negeri /tarif P3B, PP 55/2019
4. Diskonto Obligasi 15% dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di Pasal 4 ayat (2)
atas harga perolehan Obligasi PP 55/2019
20% bagi Wajib Pajak luar negeri atau P3B
5. bunga dan/atau diskonto 5% tahun 2014 s.d. 2020 Pasal 4 ayat (2)
Obligasi WP reksadana 10% tahun 2021 dan seterusnya PP 55/2019
yang terdaftar pada OJK
6. Diskonto Surat 20% dari Diskonto SPN Pasal 4 ayat (2)
Perbendaharaan Negara Wajib Pajak dalam negeri dan BUT PP 27 /2008
WP Luar negeri / tarif P3B
7. Penjualan Saham Pendiri 0,1% Jumlah bruto nilai transaksi Psal 4 ayat (2)
dan bukan Pendiri di 0,5% Tambahan PPh bagi pemilik saham pendiri, dari PP 14/1997
Bursa Efek nilai saham pada saat penawaran umum perdana
No Perihal Tarif Keterangan Dasar Hukum
8. Penghasilan Perusahaan Modal 0,1% Jumlah bruto nilai transaksi Pasal 4 ayat
Ventura dari Transaksi Penjualan (2)
Saham/Pengalihan Penyertaan PP 4 / 1995
Modal Perusahaan Pasangan
Usaha
9. Penghasilan dari Pengalihan Hak 2,5% bruto nilai penjualan/pengalihan tanah Pasal 4 ayat (2)
Atas Tanah dan/Atau Bangunan dan/atau bangunan . PP 34/2016,
1% Rumah susun dan rumah susun sederhana 243/
Kepada Pemerintah untuk kepentingan PMK.33/2008;
0% umum
10. Penghasilan yang diterima atau 10% Jumlah bruto nilai persewaan Pasal 4 ayat (2)
diperoleh dari Persewaan Tanah tanah dan/atau bangunan baik yang PP 34 / 2017
dan /atau Bangunan diterima /diperoleh WP Orang Pribadi 120/KMK.03/
maupun WP Badan 2002
11. Bunga Simpanan Anggota 0% s/d Rp.240.000,00 per bulan Pasal 4 ayat (2)
Koperasi 10 % Lebih dari Rp.240.000,00 per bulan PP 15 /2009
12. Deviden yang diterima Orang Bukan Dari Bruto Pasal 4 ayat (2)
Pribadi Objek UU nomor 11
10% PP 19 / 2009
13. Usaha Jasa Kontruksi 2% Pelaksanan kontruksi kualifikasi kecil Pasal 4 ayat (2)
bersertifikat kualifikasi kecil dan 4% Pelaksanan kontruksi non kualifikasi PP 40 / 2009
nilai pengadaan < 1 M 3% Pelaksanan kontruksi selain diatas .
4% Perencanaan / pengawasan yg memiliki
kualifikasi
6% Perencanaan/pengawasan non kualifikasi

14. Atas Peredaran Usaha Tertentu 0,5% Peredaran Bruto Pasal 4 ayat (2)
PP 23 / 2018
No Perihal Tarif Keterangan Dasar Hukum
15. Penghasilan Wajib Pajak yang 1,2% Peredaran bruto Pasal 15
bergerak dibidang usaha pelayaran (Norma Khusus) 416/KMK.04/ 1996
dalam negeri.

16. Penghasilan Wajib Pajak yang 1,8% Peredaran bruto Pasal 15


bergerak di bidang usaha (Norma Khusus) 475/KMK.04/ 1996
penerbangan dalam negeri *tidak final
17. Penghasilan Wajib Pajak yang 2,64% Peredaran bruto Pasal 15
bergerak di bidang usaha pelayaran (Norma Khusus) 417/KMK.04/ 1996
atau penerbangan luar negeri
18. Penghasilan WP luar negeri yang 0,44% Nilai ekspor bruto Pasal 15
mempunyai kantor perwakilan (Norma Khusus) 634/KMK.04/
dagang di Indonesia 1994
19. Revaluasi Aktiva Tetap 10% Selisih lebih penilaian kembali Pasal 19
aktiva tetap 79/PMK.03/2008
20. Honorarium /imbalan atas beban 0% Gol I, II, Tamtama dan Bintara Pasal 21 ayat (1)
APBN/APBD yang diterima Pejabat 5% Gol III dan Perwira Pertama PP 80 / 2010
Negara,PNS,angg. TNI , POLRI dan 15% Pejabat Negara, Gol IV, Pemen &
pensiunan. Pati
21. Uang pesangon, yang dibayarkan 0% Ph bruto s.d Rp. 50 juta Pasal 21
sekaligus 5% Rp.50 juta s.d. Rp.100 juta PP No. 68/ 2009;
15% Rp.100 juta s.d Rp.500 juta
25% diatas Rp.500 juta
22. Uang manfaat pensiun; 0% s.d Rp. 50 juta Pasal 21
Tunjangan hari tua atau Jaminan 5% Penghasilan bruto diatas PP No. 68/ 2009;
Hari Tua yang dibayarkan sekaligus Rp.50 juta
23. Penyalur/ Dealer/Agen 0,3% Penjualan SPBU Swasta Pasal 22
Produk Pertamina Dan Premix 0,25% Penjualan SPBU Pertamina PMK-34/
0,3% Penjualan minyak Tanah PMK.010/2017
0,3% Penjualan Gas LPG
Bunga deposito dan Tabungan
serta Diskonto SBI
Dikecualikan dari pemotongan PPh
• Jumlah Deposito dan Tabungan serta SBI < Rp.
7.500.000
• Diterima atau diperoleh Bank di Indonesia
• Diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang
disahkan oleh Menteri Keuangan
• Bunga Tabungan untuk kepemilikan rumah
sedarhana dan sangat sederhana.
Hadiah Undian

Hadiah atau penghargaan perlombaan, penghargaan dan hadiah


sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan lainnya
• Orang Pribadi dikenakan PPh Pasal 21
• BUT dikenakan PPh Pasal 26 atau tarif P3B
• Badan dikenakan PPh Pasal 23
Bunga atau Diskonto Obligasi yang
diperdagangkan di bursa Efek
Dikecualikan dari pemotongan
• Diterima atau diperoleh Bank di Indonesia
• Diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang disahkan
oleh Menteri Keuangan
Pemotong PPh
• Emiten (Penerbit Obligasi)
• Perusahaan efek, dealer atau bank selaku pedagang
perantara
Perusahaan Modal Ventura

Syarat dikenakan PPh Final


• Perusahaan Pasangan usaha merupakan pengusaha kecil,
menengah atau yang melakukan kegiatan dalam sektor-
sektor usaha yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
yaitu perusahaan yang penjualan bersihnya setahun tidak
melebihi Rp. 50.000.000.000,00
• Perusahaan Pasangan usaha sahamnya tidak
diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
Diskonto Surat Perbendaharaan
Negara
Dikecualikan dari pemotongan
• Diterima atau diperoleh Bank di Indonesia
• Diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang disahkan
oleh Menteri Keuangan
• Reksadana yang terdaftar di Bapepam LK selama 5 tahun
Pemotong PPh
• Emiten (Penerbit SPN)
• Perusahaan efek atau bank selaku pedagang perantara

Anda mungkin juga menyukai