Anda di halaman 1dari 7

1.

Daftar Isi

2. Akuntansi & Pajak


3.Produk & Service
Tarif PPh Pasal 4 ayat (2)

March 29th, 2010 | Author: varinkaspi

Obyek Tarif Dasar Perhitungan Jumlah


Sifat

I PPh Pasal 4 ayat (2)

1.Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI 20% (untuk WPDN & BUT) Final

Bruto Bunga

Dasar Hukum : PP No. 131 Tahun 2000 20% atau Tarif P3B (untuk WPLN)

Pengecualian:

a.Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI sepanjang jumlah deposito dan tabungan serta SBI
tersebut tidak melebihi Rp 7.500.000,00 dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah.

b. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesia atau cabang
bank luar negeri di Indonesia.

c. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun
yang telah disahkan Menteri Keuangan, sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun.

d. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan rumah sederhana
dan sangat sederhada, kapling siap bangun untuk rumah sederhana dan sangat sederhana, atau rumah
susun sederhana sepanjang untuk dihuni sendiri.

2. Transaksi Saham Di Bursa Efek

Dasar Hukum : PP No. 41 Tahun 1994 jo.

PP No. 14 Tahun 1997

a. Bukan Saham Pendiri 0,1% X Nilai Transaksi Final

b. Saham Pendiri (0,1% X Nilai Transaksi) + (0,5% X nilai saham pasar saat Penawaran
Umum Perdana (IPO))

3. Bunga atau Diskonto Obligasi yang Diperdagangkan di Bursa Efek


Final

Dasar Hukum : PP No. 16 TAHUN 2009


a. Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)

WP DN & BUT 15 % Jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan obligasi

WP LN selain BUT 20 % atau Tarif berdasarkan P3B

b. Diskonto Obligasi dengan kupon

WP DN & BUT 15% Selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga
perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan

WP LN selain BUT 20 % atau Tarif berdasarkan P3B

c. Diskonto Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)

WP DN & BUT 20% Selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga
perolehan obligasi

WP LN selain BUT 20 % atau Tarif berdasarkan P3B

d. bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak
reksadana yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 0% Jumlah bruto bunga sesuai
dengan masa kepemilikan obligasi / Selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan
obligasi

untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 5%

untuk tahun 2014 dan seterusnya 15%

Pengecualian :

Wajib Pajak dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia

4. Hadiah Undian 25% Jumlah Bruto Hadiah Undian Final


Dasar Hukum : PP No. 132 Tahun 2000

KEP-395/PJ./2001

5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan 10% Jumlah Bruto Final

Dasar Hukum : PP No. 29 Tahun 1996 jo.

PP No. 5 Tahun 2002

6. Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

Dasar Hukum : PP No. 48 Tahun 1994 jo.

PP No. 27 Tahun 1996 jo.

PP No. 79 Tahun 1999 jo.

PP No. 71 Tahun 2008

a. Wajib Pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
5% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan Final

b. Wajib Pajak Orang Pribadi yang mengalihkan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang
jumlah bruto nilai pengalihannya kurang dari Rp. 60 jt namun penghasilan lainnya dalam 1 tahun
melebihi PTKP. 5% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan

c. pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan
oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
1% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan

7. Usaha Jasa Konstruksi

Dasar Hukum : PP No. 51 Tahun 2008 jo PP No.40 Tahun 2009

a. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi
usaha kecil 2% Penghasilan bruto Final

b. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki
kualifikasi usaha 4% Penghasilan bruto

c. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa selain Penyedia Jasa
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b 3% Penghasilan bruto

d. Jasa Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa yang memiliki kualifikasi usaha 4% Penghasilan bruto
e. Jasa Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha 6% Penghasilan bruto

8. Penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi penjualan saham atau pengalihan
penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahanya0.10% Jumlah Bruto Nilai Transaksi Penjualan/
Pengalihan Penyertaan Modal Final

Dasar Hukum : PP No. 4 Tahun 1995

Syarat :

merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang melakukan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan; dan

sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai