Anda di halaman 1dari 9
LA MENJADI IDEOLOGI MENGAPA PANCASI NEGARA? Gambar IV.0 ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap ‘warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara, Pada Bab IV ini Anda akan diajak menelusuri berbagai konsep tentang ideologi negara. Hal ini sangat penting karena ideologi merupakan seperangkat sistem yang diyakini setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara. Anda tentu mengetahui bahwa setiap sistem keyakinan itu terbentuk melalui suatu proses yang panjang karena ideologi melibatkan berbagai sumber seperti tokoh , dan Pemikiran para tokoh Ideologi yang bersumber dati kebudayaan, budaya yang meliputi: sistem eligi dan upac Organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuar mata pencaharian hidup, ara keagamaan, sistem dan , bahasa, kesenian, sistem sistem teknologi dan Peralatan, sebagaimana 39 Koentjéranirigrat dalam,buku Keblidayean Mentalitas dan alunglegunan (2004: 2), memengaruni dan berpsran dalam membentuk roripal suatu bangsa. Perlu diketahul bahwa ketka suatu ideotogi pert lee lgar Komponen-komponen budaya yang berasal dar sifatdasar bangsa se ndl|, maka pelaku-pelaku ideologi, yakni warga negara, lebih mudah ie laksanakanny@. Para pelakuideologimerasasudah akrab, tidakasing lagi Gengan nilainilai yang terdapat dalam ideologi yang diperkenalkan dan digjukan kepada mereka. periu diketahui juga bahwa agama dapat menjadi sumber bagi suatu Ideologi Dj saat ideologi bersumber dari agama, maka akan diteruukan suatu bentuk negara teokrasi, yakni sistem pemerintahan negara yang berlandaskan pada hilgi-nilai agama tertentu. Apabila suatu negara bercorak teokrasi, maka pada tmumnya segala bentuk peraturan hukum yang berlaku di negara tersebut erasal dari doktrin agama tertentu. Demikian pula halnya, dengan pemimpin negara teokrasi pada umumnya adalah pemimpin agama. Dalam rumusan bahasa yang sederhana, dapat diberikan rumusan tentang negara teokrasi sebagaiberikut NT = HA + PA (Negara Teokrasi = Hukum Agama + Perimpin Agama) diungkapkan A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai ldeologi Negara 1, Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara Masih’ ingatkah Anda, apa yang dimaksud dengan ideologi? Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar pengertian ideologi. Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan logos yang berarti imu. Ideologi secara etimologis, artinya ilmu tentang ide- ide (the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian dasar (Kaelan, 2013: 60-61). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kumpulan konsep bersistem yang dijadikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. \deologi juga diartikan sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 517). Dalam pengertian tersebut, Anda dapat ideologi didefinisikan sebagai asas pendapat yang memberikan 40 ting dalam sebuah ideologi, yaitu sistem, i My 7 . menangkap beberapa komponen P' vosial, dan poll. sep ten cs aan an a tokoh atau pemikir Indonesia ngenal beberap: Selanjutnya, Anda perlu me pont yang mendefinisikan ideologi sebaga! berik Fe " i ada a. Sastrapratedja (2001: 43): Ideolat ai al , pemikiran yang berorientasi pada tin il i i at b gate an a a} “Ideologi adalah hasil refleksi_ manusia berk kemampuannya menjaga jarak dengan dunia ere ea ey c. Mubyarto (1991: 239): "Ideologi adalah sejumlah do! He Panag "dan simbol-simbol_ sekelompok masyarakat atau sua Ee menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) u tujuan masyarakat atau bangsaitu". Selanjutnya, untuk melengkapi definisi tersebut perlu, Anda ketahui juga beberapa teori ideologi yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pemikir ideologi sebagai berikut. i seperangkat gagasan! diorganisir menjadi suatu a. Martin Seliger: Ideologi sebagai sistem kepercayaan Ideologi adalah sekumpulan kepercayaan dan penolakan yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang bemilai yang dirancang untuk melayani dasar- dasar permanen yang bersifat relatif bagi sekelompok orang. Ideologi dipergunakan untuk membenarkan kepercayaan yang didasarkan atas norma-norma moral dan sejumlah kecil pembuktian faktual dan koherensi legitimasi yang rasional dari penerapan.preskripsi teknik. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjamin atau memastikan_tindakan yang disetujui bersama untuk pemeliharaan, pembentukan kembali, destruksi atau rekonstruksi dari suatu tatanan. yang telah tersedia, Martin Seliger, lebih lanjut: menjelaskankan bahwa ideologi sebagai sistem kepercayaan didasarkan pada dua hal, yaitu ideologi fundamental dan ideologi operatif (Thompson, 1984: 79). Ideologi fundamental meletakkan preskripsi moral ps ; ! yang didukung oleh beberapa unsur, yang meliputi: Preskripsi teknis, pelaksanaan, dan penolakan. Ideologi Preskripsi teknis pada posisi sentral dengan unsur-unsur ada posisi sentral deskripsi, analisis, Operatif meletakkan Pendukung, meliputi: 41 deskripsi, analisis, preskripsi moral, pelaksanaan, dan penolakan. Adapun perbedaan di antara kedua ideologi ini digambarkan sebagai berikut (Thompson, 1984: 80). Kedua bentuk ideologi tersebut mengandung konsekuensi yang berbeda dalam penerapannya. Gambar IV.2: Ideologi Operatif 42 ‘: we i ek Nasional dee Aine ll a erupakan sesuatU a ean otattas ideologi m ut meliba ae, as politis. Wacana oor mengatakan bahwa Sn tod! wot oes. Lb ns jigius, sebab ideologi itu eee ie veahkan dari kesadaran mits dan | +e eden obuktken ideologi harus findakan yang didukung nitai-nila avgetaken’ bahia poracaartaa. repent sosial. Gouldner ee nga Tevalust ee i i itu tidak hanya dihubung| an : “adel Cae al pea 2 an revolusi industri yang Pp komunikasi, tetapi juga dihubungkan deng oer e286) gilirannya melahirkan kapitalisme (Thompson, 7 b. Paul Hirst: Ideologi sebagai Relasi Sosial Hirst meletakkan ideologi di dalam kalkulasi dan konteks aa fa menegaskan bahwa ideologi merupakan suatu sistem gagasan pol es dapat digunakan dalam perhitungan politis. Lebih lanjut, Hirst menegas bahwa penggunaan istilah ideologi mengacu kepada kompleks nir-kesatuan (non-unitary) praktik sosial dan sistem perwakilan yang mengandung konsekuensi dan arti politis (Thompson, 1984:94-95). Untuk lebin memperdalam pemahaman, berikut ini beberay a. Seperangkat prinsip dasar sosial politik sosial politik yang diinkorporasikan dal; Suatu pandangan hidup yang merups mengutamakan nilai tertentu yang m budaya. c. a ee om Paradigma tentang Perubahan_ sosial yang tidak acl pembanse ecoat tetapi berfungsi sebagai ideologi, misalnya Gd. Berbagai aliran Pemikiran yang Menonjolkan nilai pedoman gerakan Suatu kelompok (Sastrapratedja ipa corak ideologi. yang menjadi pegangan kehidupan lam dokumen resmi negara. akan cara menafsirkan realitas serta emengaruhi kehidupan Sosial, politik, b. tertentu yang menjadi 2001: 45-46), Anda dipersilakan untuk i Berbagalfarakonstinin, TEMCUSUN corakceorak ideo) ieee oan ‘ere Oiskusikan dengan teman k famece eee elompok Anda dan > ahamah ‘tentang teorl dan corek eroleh gambaran dan pem: 1 Ideolog! sebagal h_ mempe sete! fu mengenall beberapa fungs! SBorogl, maka Anda Pe berikut: a, Struktur kognitif; keseluruhan pengetahuan yang depat_enial Strossan untuk memahami dan menatsirkan dunia, serta kejadian- fejadian di ingkungansekitarnya. dengan membuka wawasan yang memberikan makna b. Orientasi dasar sertamenunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah danbertindak, Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk zalankan kegiatan dan mencapaitujuan. ‘seseorang alau masyarakat untuk memahami, molakan tingkah lakunya sesual dengan orientasi (Soerjanto, 1991:'48). meni , Pendidikan bagi menghayati serta met dan norma-norma yang terkandung di dalamnya QursouRciny” fa dua kelas yang terus bertarung: buruh dan ntara buruh terus menuntut (Sumber: Gambar IV.3; Sejak lahirnya kapitalisme, ads kapitalis, Kapitalis ingin memberikan upah yang rendah, seme! Uupah yang lebih baik, Bagaimana pandangan ini menurut Pancasila? hitp://kartunmartono.files.wordpress.com/2008/06/73391_ 268645613232157_210779659018773_537894_2141703914_o.jp9) Untuk mengetahui posisi ideologi Pancasila di antara ideologi besar dunia, maka Anda perlu mengenal beberapa jenis ideologi dunia sebagai berikut. Marxisme-Leninisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam Perspektif evolusi sejarah yang didasarkan pada dua prinsip; pertama, Penentu akhir dari perubahan sosial adalah perubahan dari cara produksi; 44 kedua, proses perubahan sosial bersifat dialektis. Jogi dalam perspektit @. Liberalisme; suatu paham yang meletakkan ideo! eae anil kebebasan individual, artinya lebih mengutamakan hat dalam. perspektit 5. Sosialisme; suatu paham yang meletakkan et ead aaa kepentingan masyarakat, artinya negara wajib ee masyarakat atau yang dikenal dengan kosep welfare state. kepada’ setiap c. Kapitalisme; suatu paham yang memberi kebebasan ee individu untuk menguasai sistem pereknomian dengan modal yang ia miliki (Sastrapratedja, 2001: 50 - 69). 2. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara Setelah Anda menelusuri berbagai pengertian, unsur, dan jenis-jenis ideotogi, maka terlihat bahwa Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi berbagai bentuk tantangan. Salah satu tantangan yang paling dominan dewasa ini adalah globalisasi. Globalisasi merupakan. era saling keterhubungan: antara masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain sehingga Masyarakat dunia menjadi lebih terbuka. Dengan demikian, kebudayaan global terbentuk dari pertemuan beragam kepentingan yang mendekatkan masyarakat dunia. Sastrapratedja _menengarai beberapa_ karakteristik kebudayaan global sebagaiberikut: a. Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal balik. b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat. dalam berbagai kelompok dengan pluralisme etnis dan religius. c. Masyarakat yan, @ 9 _memiliki ideologi dan sistem nilai yang berbeda poise dan bersaing sehingga tidak ada satu pun ideologi yang lominan. d. Kebudayaan global Merupakan sesuatu yang khas secara utuh, tetapi tetap bersifat plural dan heterogen. Maal an asasi manusia (HAM), kebebasan, demokrasi menjadi nilai- nilal yang dihayati bersama, tetapi dengan interpretasi ‘ant 1 (Sastrapratedja, 2001: 26-27). : a Membangun Argumen tentang Dinamika‘dan Tantangan A. pancasila se! rgumen tentang Dinamika Pancasita sebagei Ideologi Negara bagai IdeologiNegara 1 Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsaIndonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa Soekamo termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama untuk dasar negara. Balam hal ini, Soekarno memahami kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara. Namun dalam perjatanan pemerintahannya, ideologi Pancaslla mengalami pasang surut karena dicampur dengan ideologi komunismedalam konsep Nasakom. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. 11/1978 tentang pemasayarakatan P-4. Pada masa Soeharto ini pula, ideologi Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi masyarakat (Ormas). Pada masa era reformasi, Pancasila sebagai ideologi negara mengalami pasang surut dengan ditandai beberapa hal, seperti: enggannya -para penyelenggara negara mewacanakan tentang Pancasila, bahkan berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun pada akhimya timbul kesadaran penyelenggara negara tentang pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. 2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologl Negara Pada bagian ini, akan ditemukan berbagai tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-halberikut: 4 Pertarunganideologis antara negara-negara super powerantaraAmerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara Super power. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi. 46 ; «all duk ©. Meningkatnya k ‘a sebagai akibat pertambahan pendu ve, Ket os tera eksploitasi terhadap sumber dan kemajuan teknologi seh gi sehingg: it daya alam secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusaken ee seperti banjir, kebakaranhutan. ‘Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut: asa_melahirkan kebijakan politik yang a. Pergantian rezim yang berku 1 } kelompok. atau partai sehingga ideologi berorientasi pada kepentingan Pancasila sering terabaikan. b. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya ang berkuasa sehingga kepercayaan masyarakat terhadap rezim kepercayaan terhadap ideologi menurun drastis. Ketidakpercayaan terhadap partai politik. (parpol) juga berdampak terhadap ideologi negara sebagaimana terlihat dalam gambar berikut. Gambar IV.7: Gambar ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai politi i etic cayaal ks al 5 P ik. 47

Anda mungkin juga menyukai