OLEH :
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
KELURAHAN UMBAN SARI
1. Ketua : ANANG CAHYONO ARDI
2. Anggota : HARUN
3. Anggota : DIAH RAHMA FITRI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2017 adalah tahun lahirnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum. Undang-Undang tersebut merupakan Undang-Undang tentang pemilihan umum pertama
dalam sejarah Indonesia yang terkodifikasi dalam satu naskah, karena mengatur tiga 3 (tiga)
substansi undang-undang sebelumnya, yakni Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum, dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan jadwal Pemilu Serentak 2024 dilaksanakan pada
tanggal 14 Februari 2024. Pemilu Serentak 2024, maksudnya adalah Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota yang diselenggarakan secara bersamaan
dengan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, yaitu pada hari yang sama, waktu yang
sama, dan tempat pemungutan suara yang sama. Pemilu Serentak 2024 muncul sebagai salah
satu konsekuensi dari putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 14/PUU-XI/2013
yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu Presiden dan Wakil
Presiden dilaksanakan secara serentak pada mulai tahun 2019 hingga seterusnya, dengan tujuan
memperkuat sistem presidensial, efisiensi anggaran, dan efektifitas mobilitas pemilih.
Dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum dibantu oleh Badan
Penyelenggara Pemilu Ad Hoc, baik di dalam maupun di luar negeri. Badan Penyelenggara Pemilu
Ad Hoc tersebut pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
sehingga wajib dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan akuntabel sesuai dengan 3 (tiga) paket undang-undang di
bidang keuangan, yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
Oleh karena itu dalam membantu Komisi Pemilian Umum maka PPS Kelurahan Umban Sari
sebagai salah satu Badan Penyelenggara Pemilu Ad Hoc yang akan mengelola kegiatan dan
anggaran di tingkat PPS Kelurahan Umban Sari secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan akuntabel, maka PPS Kelurahan Umban
Sari melakukan kegiatan tahapan Pemilu 2024 dan dituangkan dalam laporan kegiatan ini.
1
B. Maksud Dan Tujuan
Maksud dibuatnya laporan kegiatan ini adalah untuk dijadikan sebagai salah satu bagian
dari laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran di tingkat PPS Kelurahan Umban Sari.
Sedangkan Tujuan dibuatnya laporan kegiatan ini adalah agar :
1. Melakukan kegiatan sesuai dengan tahapan pemilu yang telah ditetapkan.
2. Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga
terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahan tahapan dalam melakukan kegiatan yang
dapat berakibat temuan pengawas atau aparat pemeriksa.
3. Dapat dijadikan sebagai indikator kinerja kegiatan pemiliu di tingkat PPS.
2
BAB II
KEGIATAN
Kegiatan tahapan pemilu 2024 disesuaikan dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik
Indonesia No. 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun
2024. Kegiatan yang dilakukan pada bulan Maret adalah seperti yang diuraikan lebih lanjut di bawah
ini.
3
No Tanggal Kegiatan Dokumentasi
4
No Tanggal Kegiatan Dokumentasi
11. 11/03/2023 PPS Melakukan pengechekan kelengkapan
berkas coklit oleh pantarlih
5
No Tanggal Kegiatan Dokumentasi
17. 27/03/2023 Pemberian Honor Bulan Februari kepada
PANTARLIH
6
No Tanggal Kegiatan Dokumentasi
7
BAB III
PENUTUP
Laporan Kegiatan Tahapan Pemilu Tahun 2024 ini merupakan dokumen penunjang
pertangungjawaban penggunaan anggaran di tingkat PPS agar penggunaan anggaran di tingkat PPS
tersebut dapat dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, transparan, dan akuntabel.