A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik
Indonesia
b. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
c. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
d. Peraturan Bawaslu Nomor 21 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum
e. Peraturan Bawaslu Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Pencalonan
Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
f. Peraturan Bawaslu Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Pemutakhiran Data Dan Penyusunan Daftar Pemilih Dalam Pemilihan Umum
g. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2023 tentang
Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
2. Gambaran Umum
Amanat amandemen Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945
mengisyaratkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang – Undang. Pemilihan Umum merupakan sarana menyalurkan
aspirasi untuk memilih Pemimpin Bangsa di tingkat Daerah dan Pusat serta
memilih calon rakyat yang duduk di Legislatif. Pemilihan Umum secara langsung
oleh rakyat merupakan proses politik bagi bangsa Indonesia menuju kehidupan
politik yang lebih demokratis dan bertanggungjawab, sedangkan Pengawasan
Pemilihan Umum merupakan tanggungjawab konstitusi yang diemban oleh Badan
Pengawas Pemilu yang dibentuk secara berjenjang sampai dengan tingkat Desa.
Pengawas Pemilu Kelurahan/ Desa (PKD) melakukan Pengawasan atas seluruh
tahapan pelaksanaan Pemilihan Umum dengan berpegang pada peraturan
perundang-undangan demi terciptanya demokrasi yang jujur, adil dan
bermartabat yang ada di level bawah/ desa. Dengan berlakunya Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum memberikan kewenangan yang
sangat besar kepada Pengawas Pemilu, maka dibutuhkan profesionalisme dan
kompetensinya sehingga dapat menjalankan tugas dan kewenangannya secara
maksimal. Berdasar pada penjelasan tersebut di atas, maka perlu dilakukan
peningkatan sumber daya manusia sehingga dalam mengawal jalannya pesta
demokrasi Pemilu 2024 dapat maksimal, Panwascam Suruh mengadakan Rapat
Koordinasi Pengawasan Pemilu Tahun 2024 bagi PKD.
F. Sumber Pembiayaan
Biaya Pelaksanaan Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran Dana Hibah Badan
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Semarang bersumber dari Dana Hibah
APBN Tahun Anggaran 2023 yang secara rinci dituangkan pada Rencana Anggaran
Biaya Panwascam Suruh senilai Rp. 870.000,- (delapan ratus tujuh puluh ribu
rupiah).
Nurmalita Yuniarti, SE