ASTM C.150-1985. Standard Spesification for Portland Cement. Annual Books
of ASTM Standard. Philadelphia,USA. ASTM C 33-92. Standard Specification for Concrete Aggregate. ASTM Book of Standards. Part 04.02. ASTM. West Conshohocken. PA. 7 pp. ASTM C 618-03. Standart Specification for Coal Fly Ash and Raw or Calcined Natural Pozolan for Use in Concrete. Damayanti, I., dan Rochman, A.. (2006). “Tinjauan Penambahan Microsilica dan Fly Ash Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi”, Jurnal Eco Rekayasa UMS, Vol. 2, No. 1, pp. 24-30. Herianto, J.G., Anastasia, E., Antoni, dan Hardjito, D. (2017). Pengaruh Penambahan Larutan Asam Terhadap Setting Time dan Kuat Tekan Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash Typr C. Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil. 6(1) : 1-10. Huang, C., Ma, J., Zhang, W., Huang, G., dan Yong, Q. (2018). Preparation of Lignosulfonates from Biorefinery Lignins by Sulfomethylation and Their Application as a Water Reducer for Concrete. Journal Polymers. 10 (841) : 1-12. Idris, M., Hasriana. (2017). Analisis Kualitas Mortar yang ditambahkan Abu Terbang (Fly Ash) Sebagai Pengganti Sebagian Semen. Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2017, Makassar, Indonesia. pp. 129-132. Jumadurdiyev A, Ozkul MH, Saglam AR, Parlak N. 2004. The Utilization of Beet Molasses as a Retarding and Water-reducing Admixture for Concrete. Cement and Concrete Res 35:874- 882. Marthinus, A.P., Sumajouw, M.D.J., dan Windah, R.S. (2015). Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tarik Belah Beton. Jurnal Sipil Statik. 3 (11) : 729-736. Mulyono, T., (2006), Teknologi Beton, Penerbit Andi, Yogyakarta. Murdock L J. dan Brook K M. (1979). Bahan dan Praktek Beton. Jakarta : Erlangga. Nugraha Paul dan Antoni, 2007. Teknologi Beton. Yogyakarta. Andi Offset. Nursilawati, L.I., Hariyadi, Rawiana, S. (2018). Pemanfaatan Limbah Batu Bara (Fly Ash) Sebagai Pengganti Sebagian Semen pada Pembuatan Paving Block. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram. Mataram. Setiawati, M. (2018). Fly Ash Sebagai Pengganti Semen Pada Beton. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jakarta. 1-8. Rahmat, Hendriyani, I., dan Anwar, M.S. (2016). Analisa Kuat Tekan Beton dengan Bahan Tambah Reduce Water dan Accelerated Admixture. Jurnal Info Teknik. 17 (2) : 205-218. Semen Padang. (2012). Profil : Proses Pembuatan Semen. (Online), (http://www.semenpadang.co.id/?mod=profil&kat=&id=4), diakses : 13 Maret 2021. Sjostrom, E., 1993, Kimia Kayu, Dasar-Dasar dan Penggunaannya. Ed ke-2. Sastrohamidjojo H, penerjemah; Yogyakarta: UGM pr. Terjemahan dari: Wood Chemistry, Fundamentals, and Applications. SK SNI S-04-1989-F. Tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A. SNI ASTM C403/C403M:2012. Metode uji waktu pengikatan campuran beton dengan ketahanan penetrasi (ASTM C403 / C403M - 08, IDT). SNI 03-2834-2002. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. SNI 03-4142-1996. Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat yang Lolos Saringan No.200 (0,075 mm). SNI 03-4804-1998. Metode Pengujian Bobot Isi dan Rongga Udara Dalam Agregat. SNI 03-6826-2002. Metode Pengujian Konsistensi Normal Semen Portland dengan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil. SNI 03-6827-2002. Metode Pengujian Waktu Ikatan Awal Semen Portland dengan Menggunakan Alat Vicat Untuk Pekerjaan Sipil. SNI 15-2530-1991. Metode Pengujian Kehalusan Semen Portland. SNI 1969:2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. SNI 1970:2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. SNI 1971:2011. Cara Uji Kadar Air Total Agregat dengan Pengeringan. SNI 2417:2008. Cara Uji Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles. SNI 2460:2014. Spesifikasi Abu Terbang Batubara dan Pozolan Alam Mentah atau yang Telah Dikalsinasi untuk Digunakan Dalam Beton. SNI 2531:2015. Metode uji densitas semen hidraulis (ASTM C 188-95 (2003), MOD). SNI 2847:2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. Sutarto, T.E., dan Tamrin, T. (2021). Sucrose and Lignosulfonate Acid: Which One is More Effective as a Concrete Setting Retarder?. Key Engineering Materials. 884 : 413-422. Syahmani. 2000. Isolasi, Sulfonasi, dan Asetilasi Lignin dari Tandan Kosong Sawit dan Studi Pengaruhnya Terhadap Proses Pelarutan Urea. [Tesis]. Bandung : Institut Teknologi Bandung. Tjokrodimuljo, K. (1996). Teknologi Beton. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Utami, S.A., Wibowo, dan Safitri, E. (2017). Kajian Pengaruh Variasi Komposisi High Volume Fly Ash Terhadap Parameter Beton Memadat Mandiri dan Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL. 5 (4) : 1442-1448. Wangsadinata, W., dan Panitia Pembaharuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. (1971). Peraturan Beton Indonesia 1971. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Bandung. Wardhana, A.W., Kusmiran, A., dan Tirta, A. (2018). Pengaruh Komposisi Cairan Additif Terhadap Kuat Tekan Dan Daya Infiltrasi dalam Pengembangan Pervious Paving Block Ramah Lingkungan. Jurnal Metalurgi dan Material Indonesia. 1 (2) : 12-18. Yumairah, Y. (2009). Natrium Lignosulfonate Sebagai Agen Pendispersi pada Mortar. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor. Yusra, A., Aulia, T.B., dan Jufriadi. (2015). Pengaruh Bahan Tambah Fly Ash Batu Bara Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi. Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar. 1 (1) : 9-18.