Anda di halaman 1dari 15

1

STRATEGI PRODUK DAN STRATEGI MEREK

MAKALAH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

MUH.AGUNG

DIAN PUSPITASARI

A. NAZALIA RAMADHANI

FRYSON

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER

MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

MAKASSAR (PPS.MM – STIEM BONGAYA)

2022
2

KATA PENGANTAR

Suatu ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT karena atas


Hidayah- Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah ini dengan judul “Strategi Produk dan Strategi Merek”.

Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi


tuga tertulis mata kuliah Manajemen Pemasaran pada Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar
(PPS.MM – STIEM) BONGAYA.

Kami sadar sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses


pembelajaran, penulisan makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif
guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan
mendatang. Semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, Desember 2022

Kelompok 3
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................1

KATA PENGANTAR........................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................5

C. Tujuan..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Strategi Posisi Pasar...........................................................................6

1) Pengertian Produk..........................................................................6

2) Dimensi Produk...............................................................................6

3) Strategi perencanaan produk dan pengelompokannya...................8

B. Strategi Merek......................................................................................9

1) Pengertian Merek............................................................................9

2) Fungsi dan Tujuan Merek..............................................................10

3) Jenis-jenis Merek..........................................................................11

4) Strategi Brand Extension......…………………………………………12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................14

B. Saran..................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi Pemasaran sangat penting diterapkan pada semua bidang
yang berkaitan dengan bisnis. Hal ini dikarenakan ketatnya persaingan di
bidang bisnis menuntut semua pelaku bisnis berpikir secara kreatif dan
inovatif untuk menarik perhatian banyak konsumen. Pelaku bisnis pada saat
ini telah banyak menciptakan upaya-upaya pengembangan strategi
pemasaran dengan memanfaatkan peluang - peluang dengan cara mengikuti
permintaan pasar dan perkembangan jaman, hal ini bertujuan untuk menarik
perhatian konsumen agar dapat mencapai target penjualan yang diharapkan.

Pada zaman sekarang ini, persaingan yang sangat tajam pada dunia
bisnis baik dalam pasar domestik maupun internasional untuk memenangkan
persaingan perusahaan harus mampu memberikan kesan yang baik kepada
para konsumennya yang berkaitan dengan produk, misalnya: hubungan
antara harga dan produk, kualitas produk, manfaat produk, desain produk,
brand image dan jenis produk yang di tawarkan kepada konsumen.

Merek adalah ekuitas perusahaan yang menambahkan nilai pada


produk dan pelayanan yang ditawarkan. Merek merupakan aset yang
berharga bagi perusahaan untuk memikat hati konsumen untuk memakai
produk yang ditawarkan. Semua langkah yang dilakukan oleh  perusahaan
terhadap produk yang dihasilkan merupakan bagian dari cara untuk
membangun suatu merek, dimana merek bukan lagi sekedar nama atau
simbol bagi perusahaan tetapi juga sebagai payung yang mempresentasikan
produk atau jasa yang perusahaan hasilkan dan tawarkan kepada konsumen.
Merek adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah
logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang dan jasa
dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu (Rangkuti, 2002).

Di dalam dunia industri ataupun dunia pasar produk dan strategi


penentuan merek sangat berpengaruh dalam pemasaran perusahaan. Karena
5

untuk kesuksesan perusahaan, pasti sangat membutuhkan produk dan merek


menjadi nama sebuah produk yang akan menarik para konsumen. Oleh
karena itu makalah kali ini akan membahas mengenai strategi produk dan
strategi merek.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pegertian produk?
b. Apa dimensi produk?
c. Bagaimana strategi perencanaan produk dan pengelompokannya?
d. Apa pengertian merek?
e. Apa fungsi dan tujuan merek?
f. Apa jenis-jenis merek?
g. Bagaimana Strategi Brand Extension?

C. Tujuan
a. Mengetahui pegertian produk.
b. Mengetahui dimensi produk.
c. Mengetahu strategi perencanaan strategi produk dan pengelompokannya.
d. Mengetahu pengertian merek.
e. Mengetahu fungsi dan tujuan merek.
f. Mengetahu jenis-jenis merek.
g. Mengetahui Strategi Brand Extension

BAB II
6

PEMBAHASAN

A. Strategi Produk
1) Pengertian Produk
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk
merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk
menca pai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki
keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain,
bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat
menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif
dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan, sebagai usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta
daya beli pasar (Tjiptono, 2002).
2) Dimensi produk
Menurut Kotler dan Keller (2016:164), ada beberapa diferensiasi
produk yang harus diperhatikan oleh setiap produsen untuk mengejar
kepuasan pelanggan, antara lain :
1. Form (Bentuk) Form mengacu pada ukuran, bentuk, atau struktur fisik
suatu produk. Sebagai contoh, aspirin dapat dibedakan berdasarkan
ukuran dosis, bentuk, warna, pelapisan, atau waktu tindakan.
2. Features (Fitur) Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan
berbagai fitur yang dilengkapi dengan fungsi dasar mereka. Perusahaan
dapat mengidentifikasi dan memilih fitur baru dengan menlakukan survey
terhadap pembeli baru dan kemudian menghitung nilai pelanggan beserta
biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial. Pemasar harus
mempertimbangkan berapa banyak orang yang menginginkan setiap fitur,
7

berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperkenalkan itu, dan


apakah pesaing dapat dengan mudah menyalinnya.
3. Performance Quality (Kualitas Kinerja) Kualitas kinerja adalah tingkat di
mana karakteristik utama produk beroperasi. Perusahaan harus
merancang tingkat kinerja yang sesuai dengan target pasar dan
persaingan dan mengelola kinerja kualitas melalui waktu.
4. Conformance Quality (Kesesuaian Kualitas) Pembeli mengharapkan
kesesuaian kualitas yang tinggi, sejauh mana semua unit yang diproduksi
identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan. Produk dengan
keseuaian kualitas yang rendah akan mengecewakan beberapa pembeli.
5. Durability (Daya Tahan) Durability adalah ukuran umur operasi produk
yang diharapkan di bawah kondisi alami atau kerusakan, durability
merupakan atribut yang berharga untuk ketahanan produk. Harga ekstra
untuk daya tahan produk seharusnya tidak terlalu mahal, dan produk tidak
boleh tertinggal oleh perkembangan teknologi yang cepat.
6. Reliability (Keandalan) Pembeli biasanya akan membayar premi untuk
keandalan khusus pada suatu produk sebagai ukuran probabilitas bahwa
suatu produk tersebut tidak akan mengalami kegagalan fungsi atau gagal
dalam periode yang ditentukan.
7. Repairability (Kemudahan Perbaikan) Repairability mengukur
kemudahan dalam memperbaiki produk ketika produk gagal berfungsi.
Perbaikan yang ideal akan ada jika pengguna dapat memperbaiki produk
sendiri dengan sedikit biaya dan waktu.
8. Style (Gaya) Style menggambarkan tampilan dan nuansa produk
kepada pembeli dan menciptakan ciri khas yang sulit untuk ditiru,
walaupun style yang kuat tidak selalu berarti kinerja tinggi. Style
memainkan peran penting dalam pemasaran pada banyak merek, seperti
tablet Apple.
9. Customization (Kustomisasi) Produk custom dan pemasaran yang
disesuaikan memungkinkan perusahaan untuk menjadi sangat relevan
dan berbeda dibandingkan yang lain dengan mencari tahu persis apa yang
diinginkan seseorang dan mewujudkannya. Produk custom contohnya
seperti M&M dengan pesanan khusus dan mantel Burberry kain dan
aksesori pilihan pelanggan.
8

3) Proses Perencanaan Strategi Produk Dan Pengelompokannya

Proses perencanaan strategi produk meliputi beberapa langkah, yaitu:

1. Analisis Produk
Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain apakah
perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh
lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang dimiliki, seberapa
besar permintaan terhadap produk tertentu, dan seberapa besar
kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan tersebut.
2. Penentuan Tujuan Produk
Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, produk yang dihasilkan
perusahaan dimaksudkan pula untuk memenuhi atau mencapai tujuan
perusahaan. Dengan demikian, perlu dipertimbangkan apakah produk
yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan
perusahaan.
3. Penentuan Sasaran Pasar/Produk
Perusahaan dapat berusaha melayani pasar secara keseluruhan ataupun
melakukan segmentasi. Dengan demikian, alternatif yang dapat dipilih
adalah produk standar, customized product, maupun produk standar
dengan modifikasi.
4.      Penentuan Anggaran
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah penyusunan anggaran.
Anggaran ini bisa bermanfaat sebagai alat perencanaan, koordinasi,
sekaligus pengendalian.
5.      Penetapan Strategi Produk
Dalam tahap ini, alternatif-alternatif strategi produk dianalisis dan dinilai
keunggulan dan kelemahannya, kemudian dipilih yang paling baik dan
layak untuk kemudian diterapkan.
6.      Evaluasi Pelaksanaan Strategi
Aktivitas yang terakhir adalah evaluasi atau penilaian terhadap
pelaksanaan rencana yang telah disusun.
9

B. Strategi Merek
1) Pengertian merek
Merek adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk,
dimana merek suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk
tersebut. Merek tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu
merupakan identitas untuk membedakan dari produk-produk yang
dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan identitas khusus, produk tertentu
akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan pada gilirannya tentu akan
memudahkan pada saat pembelian ulang produk tersebut (Philip Kotler,
2009).
Merek memungkinkan konsumen untuk mengatur dengan lebih baik
pengalaman tempat belanja mereka, membantu mereka mencari dan
menemukan keterangan produk. Sedangkan fungsi merek adalah untuk
membedakan kepentingan perusahaan, penawaran dari semuanya.
Informasi tentang produk dan merek datang dari bermacam-macam
sumber, memasang iklan, pemberitaan, penjualan dan pengemasan.
Ada enam pengertian yang dapat disampaikan melalui suatu merek
(Kotler, 2009):
1. Atribut
Seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali desain, dan lain-lain.
Sebuah produk menyatakan sesuatu mahal produk yang dibuat
dengan baik, terancang baik, tahan lama, bergengsi tinggi, dan
sebagainya.
2. Manfaat
Meskipun suatu merek membawa sejumlah atribut konsumen
sebenarnya membeli manfaat dari produk tersebut. Dalam hal ini
atribut merek diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat
fungsional atau manfaat emosional. Sebagai gambaran, atribut
"mahal" cenderung diterjemahkan sebagai manfaat emosional,
sehingga orang yang menggunakan sebuah produk akan merasa
dirinya dianggap penting dan dihargai.
3. Nilai
Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Sebuah
produk menyatakan produk yang berkinerja tinggi, aman, bergengsi,
10

dan sebagainya. Dengan demikian produsen sebuah produk juga


mendapat nilai tinggi di mata masyarakat.
4. Budaya
Merek juga mencerminkan budaya tertentu. Sebuah produk
mencerminkan budaya yang terorganisir, konsisten, tingkat
keseriusannya tinggi, efisien, dan berkualitas tinggi.
5. Kepribadian
Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Sering kali produk
tertentu menggunakan kepribadian orang yang terkenal untuk
mendongkrak atau menopang merek produknya.
6. Pemakai
Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut. Pemakai sebuah produk pada
umumnya diasosikan dengan orang kaya, kalangan manajer puncak,
dan sebagainya.
2) Fungsi dan Tujuan Merek/Brand
Fungsi brand adalah untuk menanamkan image dan citranya di
masyarakat bahkan konsumennya, jika perusahaan tersebut memiliki
produk yang mereka jual, sehingga dengan adanya branding (merk
dagang atau corporate identity) diharapkan brand atau merk mereka akan
senantiasa diingat oleh masyarakat atau konsumennya dalam jangka
waktu yang lama.
Terdapat tiga tujuan dalam membangun brand, yaitu: membentuk
persepsi, membangun kepercayaan dan membangun citra (kepada
brand). Fungsi brand secara detail antara lain sebagai berikut:
1. Pembeda
Suatu produk akan memiliki perbedaan dengan pesaingnya bila memiliki
brand yang kuat, sehingga sebuah brand dapat dengan mudah dibedakan
dari brand yang lain.
2. Promosi dan Daya Tarik
Produk yang memiliki brand akan dengan mudah dipromosikan dan
menjadi daya tariknya. Promosi sebuah brand akan dengan mudah
mempromosikan produknya dengan menampilkan logo brand tersebut.
11

3. Pembangun Citra, Pemberi Keyakinan, Jaminan Kualitas, dan Prestise


Sebuah brand juga berfungsi membentuk citra dengan memberi alat
pengenalan pertama kepada masyarakat. Keyakinan, kualitas dan
prestise sebuah produk akan melekat dalam sebuah brand dari
pengalaman dan informasi dari produk tersebut.
4. Pengendali Pasar
Pasar akan mudah dikendalikan oleh brand yang kuat. Brand tersebut
akan menjadi peringatan bagi para kompetitornya untuk mengambil setiap
langkah yang diambilnya, di samping itu masyarakat akan dengan mudah
diberi informasi tambahan dengan adanya brand yang diingat olehnya.

3) Unsur dan Jenis Merek/Brand


a. Unsur-unsur Brand
Unsur terpenting dari suatu brand adalah nama dagang itu sendiri.
Namun demikian brand tidak cukup bila hanya didukung dengan lambang
atau simbol identitas visual yang secara konsisten dan sistematis
diterapkan pada berbagai media pendukung komunikasi pemasaran suatu
brand. Unsur-unsur brand adalah sebagai berikut:
1. Nama Merek
2. Logo: logo, logotype, monogram, bendera.
3. Penampilan visual: desain kemasan, desain produk, desain seragam,
desain bangunan, desain kendaraan. \
4. Juru bicara: pesohor, tokoh pendiri, tokoh perusahaan, tokoh ciptaan,
mascot.
5. Kata-kata: akronim, nama panggilan, slogan, tag line, jingle.
6. Suara: lagu, icon bunyi/nada, lagu tematik.

b. Brand memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:


1. Product Branding
Branding produk merupakan hal yang paling umum dalam branding.
Merek atau produk yang sukses adalah produk yang mampu
mendorong konsumen untuk memilih produk miliknya di atas produk-
produk pesaing lainnya.
2. Personal Branding
12

Personal branding merupakan alat pemasaran yang paling populer di


kalangan publik figure seperti politisi, musisi, selebriti, dan lainnya,
sehingga mereka memiliki pandangan tersendiri di mata masyarakat.
3. Corporate Branding
Corporate branding penting untuk mengembangkan reputasi sebuah
perusahaan di pasar, meliputi semua aspek perusahaan tersebut mulai
dari produk/jasa yang ditawarkan hingga kontribusi karyawan mereka
terhadap masyarakat.
4. Geographic Branding
Geographic branding atau regional bertujuan untuk memunculkan
gambaran dari produk atau jasa ketika nama lokasi tersebut
disebutkan oleh seseorang.
5. Cultural Branding
Cultural branding mengembangkan reputasi mengenai lingkungan dan
orang-orang dari lokasi tertentu atau kebangsaan.
4) Strategi Brand Extension
Sewaktu meluncurkan produk baru, setiap perusahaan memiliki tiga
pilihan. Pertama, mengembangkan merek baru, yang khusus dipilih untuk
produk baru bersangkutan. Kedua, menggunakan salah satu nama merek
yang sudah ada. Ketiga, menggunakan kombinasi antara merek baru dan
merek yang sudah ada. Brand extension terjadi manakalah perusahaan
menggunakan nama merek yang sudah ada (terutama yang sudah mapan)
untuk memperkenalkan produk baru. Dengan demikian pilihan kedua dan
ketiga mencerminkan brand extension. Menurut Keller (2013), brand
extension terdiri atas dua katagori:
1.    Line extension, yakni menggunakan parent brand untuk sebuah produk
baru yang menargetkan segmen pasar baru dalam kategori produk yang
saat ini dilayani parent brand bersangkutan. Lazimnya kategori ini
berupa penambahan varian rassa, unsur (ingredient), bentuk, ukuran,
atau aplikasi.
2.    Category extension, yaitu menggunakan parent brand untuk memasuki
kategori produk yang berbeda dengan yang saat ini dilayani.
13

Keputusan melakukan brand extension didasarkan pada


kemampuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif
melalui reveraging reputasi yang melekat pada nama merek kekategori
yang berbeda atau segmen pasar yang baru dalam kategori yang sama.
14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Para perusahaan harus memahami kaitan diantara semua produk dalam
organisasi mereka jika mereka ingin mengkoordinasikan pemasaran
keseluruhan produk tersebut. Sebuah lini produk mencakup sekelompok
produk yang berkaitan erat dan yang dipandang sebagai satu unit karena
pertimbangan pemasaran, teknis, atau penggunaan akhir.
Merek bukan sekedar sebuah nama, bukan juga sekedar sebuah logo
atau simbol. Merek merupakan cerminan nilai yang produsen atau
pemegang brand  berikan kepada pelanggan berupa kualitas fisik dan non-
fisik dari suatu entitas (perusahaan, produk, jasa, dan lain-lain) yang dapat
membedakan dirinya dengan yang lain yang memenuhi kebutuhan yang
sama. Meskinpun perusahaan menciptakan brand melalui program
pemasaran dan kegitan lainnya, pada akhirnya brand adalah sesuatu kesan,
memori, opini, persepsi, gambaran yang berada dibenak pelanggan. Merek
yang baik dapat menyampaikan jaminan kualitas. Merek memegang peranan
penting baik dari perspektif pelanggan maupun perusahaan.

B. Saran
Untuk mengatasi hambatan strategi pemasaran dan meningkatkan
penjualan, suatu usaha yang berhasil mencapai tujuan sangat dipengaruhi
oleh kemampuam perusahaan dalam memasarkan produk. Pemasaran
harus jeli melihat dan membaca setiap peluang yang ada dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya.
15

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller.2016. Manajemen Pemasaran edisi 12


Jilid 1 & 2.Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Pillip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta:


Erlangga.

Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brand. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. 

Anda mungkin juga menyukai