Kata Pengantar
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktik ini dengan tepat waktu.
laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menantikan
Adapun tujuan penyusunan laporan ini, sebagai salah satu bentuk syarat
untuk menempuh ujian, juga diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam
berbagai pihak selama penyusunan laporan ini. Saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada orang tua saya yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta
selalu mendengarkan seluruh keluh kesah saya, kepada kepala instasi, pegawai,
dan kepala ruangan yang telah bersedia menerima kami serta memberikan banyak
sekali pengalaman dan hal baru yang belum tentu didapat diluar, kepada guru
pembimbing yang selalu sabar dalam membimbing kami sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik, tak lupa juga kepada kepala sekolah dan bapak
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu saya membutuhkan kritik dan saran yang membangun, semoga laporan ini
Gorontalo, April
2023
Penulis m
3
DAFTAR ISI
4
LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
diberikan atas dasar naluri sebagai ungkapan kasih sayang seorang ibu
terapan dari sintesis dari ilmu – ilmu dasar dan ilmu keperawatan
profesi. Dalam hal ini perawat dituntut melaksanakan peran dan fungsinya
evaluasi keperawatan.
merupakan kesempatan yang baik untuk para peserta didik agar dapat
batu empedu pada kandung empedu. Adapun batu empedu juga bisa
terjadi di dalam saluran empedu, sebagian besar batu empedu berasal dari
tahun dan sekitar 20% dialami oleh pasien yang berumur diatas 40
9
insidensi cholelitiasis terjadi pada wanita sebesar 76% dan pada laki-laki
36%dengan usia lebih dari 40 tahun. Sebagian besar pasien dengan batu
yang spesifik maka resiko untuk mengalami masalah dan penyulit akan
(Djumhana, 2010).
mereka(Haryono,2012).
mencuci surgical/steril)
tempat tidur, tempat tidur ke kursi roda, dan tempat tidur ke kereta )
badan )
ditempat kerja
perkembangan
parenteral )
terapeutik
BAB II
KAJIAN TEORI
diafragma. Hati dibagi menjadi lobus kiri dan kanan, yang berawal di
vena kava. Kuadran kanan atas abdomen didominasi oleh hati serta
berasal dari batu kandung empedu, tetapi ada juga yang terbentuk
menaikkan batu empedu. Infeksi dapat disebabkan kuman yang berasal dari
empedu. Penyebab paling utama adalah infeksi di usus. Infeksi ini menjalar
menimbulkan batu. Infeksi tersebut misalnya tifoid atau tifus. Kuman tifus
yang tidak dirasakan pasien, tanpa gejala sakit ataupun demam. Namun,
2.1.2 Etiology
kolesterol).
Klasifikasi
Menurut gambaran makroskopis dan komposisi kimianya, batu
2006)
1. Batu kolesterol
a. Supersaturasi kolesterol
swapengorganisasian.
2. Batu pigmen
Batu pigmen merupakan 10% dari total jenis baru empedu yang
terinfeksi.
seperti bubuk dan kaya akan sisa zat hitam yang tak
3. Batu campuran
20-50% kolesterol.
2.1.3 Patofisiologi
Penyebab yang jelas belum diketahui pada kasus ini tetapi ada
a. Faktor metabolik
b. Statis bilier
c. Peradangan
tergantung pada besarnya batu dan lokasi batu. Bila besarnya batu
duodenum.
Pathway
3. Mual, muntah
4. Demam
a. Non bedah
makanan berlemak.
eter.
4. Endoscopy ERCP.
22
b. Bedah
1. Radiologi
USG tidak membuat pasien terpajan radiasi inisasi. Prosedur ini akan
2. Kolesistografi
mengalami obstruksi.
3. Sonogram
bilier.
5. Pemeriksaan Laboratorium
2. Kenaikan fosfolipid.
6. Penurunan urobilirubin.
- 10.000/iu).
2.1.7 Komplikasi
a. Kolesistis
b. Kolangitis
empedu.
c. Hidrops
bersifat kuratif.
d. Empiema
a. Identitas Pasien
2015).
b. Keluhan Utama
mual muntah.
c. Riwayat Kesehatan
nyeri tersebut.
riwayat keluarga.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Penampilan umum
b) Kesadaran
keadaan klien
1. Kulit
bentuknya ada cairan atau tidak, kelembaban dan turgor kulit baik
atau tidak..
2. Kepala
3. Wajah
Pucat
4. Mata
5. Telinga
serumen atau tidak, ada tanda – tanda infeksi atau tidak, palpasi
6. Hidung
7. Mulut
8. Dada
kusmaul).
9. Abdomen
11. Ekstremitas
e. Pola Aktivitas
30
1) Nutrisi
2) Aktivitas
3) Aspek psikologis
suasana hati.
4) Aspek penunjang
meningkat )
dokter
2. Diagnosa Keperawatan
informasi.
3. Perencanaan Keperawatan
Intervensi
tepat.
dengan tenang.
area nyeri.
32
farmakologis.
Intervensi
evaluasi.
vitamin.
Intervensi
2. Perhatikan diet.
Intervensi
lipatan paha.
kontra indikasikan.
akurat
informasi
Intervensi
penyakitnya.
lakukan.
Intervensi
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari
BAB III
TINJAUAN LOKASI PRAKTIK KLINIK
RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo pada tanggal 20 Februari 2023
a.) Lokasi
Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo sejak tahun 2013. Dengan luas
wilayah dataran rendah 60% dan dataran tinggi 40%. Batas wilayah
a. Staf
b. Operasional
c. Visi Misi
a.) Lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. dr. Aloei Saboe,
dibangun pada 1926 dan dimanfaatkan sejak tahun 1929. Rumah sakit ini
a. Staf
Gambar 3.5 Daftar Tabel Kepegawaian RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe
b. Operasional
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe adalah
Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi
sebagai berikut :
Tugas Pokok
Fungsi
1. Pelayanan Medis.
4. Pelayanan rujukan.
Gambar 3.6. Visi dan Misi RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Keterampilan Dasar Yang Dilakukan
a) Puskesmas Dumbo Raya
a. Definisi
b. Tujuan
6. Sikat
7. Baskom
8. Handuk kering
Langkah-langkah :
a) Dekontaminasi
Melepas Handscoen).
permukaan.
permukaan.
tiga kali ( atau lebih bila perlu ) dengan air dan sabun
49
atau detergen.
cara :
sterilisasi dimulai.
a. Definisi
b. Tujuan
2. Handscoon sterile
3. Pinset anatomi
4. Pinset Chrirurgis
5. Bak instrument
6. Nirbeken
7. Povidone idone
8. Nacl 0.9%
9. Kassa sterile
10. Verban
11. Plester
Langkah – langkah :
2) Mencuci tangan
steril
terkontaminasi
18) Gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi
luka
a. Definisi
b. Tujuan
1. Stetoskop
2. Tensi aneroid
3. Jam gantung
4. Oxymeter
5. Termometer
54
Langkah - langkah :
1. Atur posisi yang dirasa enak oleh klien (semi fowler) dengan
hingga 3 hitungan)
hingga 3 hitungan
hingga 3 hitungan
kontraksi otot.
perhari
55
8. Rapikan klien
1. Mencuci tangan
tempat tidur
telunjuk, jari tengah dan manis sampai teraba denyut nadi arteri
radialis
7. Mencatat hasilnya
3. Cuci tangan
bawahnya
ujung
4. Jepit spo2 pada ibu jari, lalu tunggu sampai hasil terbaca
a. Definisi
nebulator
b. Tujuan
1. Nebulizer
2. Masker sungkup
4. Dispo 10cc
Langkah – langkah :
1. Menjaga privacy
2. Mencuci tangan
prosedur.
Perhatian :
meninggalkan klien).
obat.
jatuh).
60
a. Definisi
b. Tujuan
benar sembuh
1. Pinset sirurgis,
2. Handscoen
3. Nerbebeeken
4. Betadine
61
5. gunting
6. Plester / hipapic
7. Pinset anatomis
Langkah – langkah :
akan dilakukan
5) Menggunakan handscoen
a. Definisi
b. Tujuan
Melalui cara itu, Anda dapat mengetahui status berat badan Anda
2. Pita lingkar
63
3. Timbangan badan
Langkah – langkah :
a. Definisi
b. Tujuan
1. Mortir
2. Alat press
64
3. Kertas puyer
4. Timbangan
5. Kain pengalas
Langkah kerja :
1. Setarakan timbangan.
resep.
10. masukkan kedalam pot plastik dan diberi etiket ,putih untuk
a. Definisi
terhadap jenis obat dan dosis sesuai resep dokter sampai dengan
b. Tujuan
1. E-tiket
3. Plastik obat
Langkah – langkah :
jelas
keluarganya,
a. Definisi
b. Tujuan
1. Handscoon
2. Alkohol swab
3. Dispo 3cc
4. Dispo 5cc
5. Aquades
6. Plester
7. Bengkok
Langkah kerja :
dispo ke iv cath\
8) Fikasasi kembali
a. Definisi
b. Tujuan
4. Waslap 2 buah
69
8. Celemek plastic
11. Bedak
Langkah – langkah :
MEMBASUH MUKA
MEMBASUH LENGAN
pasien)
9. Basuh ketiak dan dada serta perut dengan waslap basah, disabun,
MEMBASUH PUNGGUNG
mengenakan pakaian
MEMBASUH KAKI
17. Basahi kaki mulai dari pergelangan sampai pangkal paha, disabun,
19. Basahi daerah lipat paha dan genital dengan air, disabun, dibilas,
kemudian dikeringkan
a. Definisi
sudah membaik
b. Tujuan
1. Perlak pengalas
2. Sarung tangan
5. Gunting plester
73
6. Bengkok
Langkah – langkah :
alcohol
nfus pelan-pelan
a. Definisi
parenteral
b. Tujuan
74
4. Jarum intravena
6. Desinfektan
7. Tourniquet/manset
8. Perlak pengalas
9. Bengkok
10. Plester
Langkah kerja :
a. Definisi
b. Tujuan
2. Memasukan obat
1. Dispo 50cc
2. Handscoon
4. Air hangat
Langkah – langkah :
77
2. Kenakan APD
bila memungkinkan
i. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Kamis, 23 Februari 2023
Lokasi : RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo
BIODATA PASIEN
Nama Pasien : Tn. I.I
79
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Durian
Nomor HP :-
Nama Ayah : Tn. T.N ( Alm )
Nama Ibu : Ny. N.M
1. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Nyeri pada luka bekas operasi pada
daerah abdomen
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluhkan nyeri pada daerah
luka operasi pada bagian perut, nyeri
dirasakan seperti ditusuk – tusuk, pasien
juga mengatakan pasien mengalami
kesulitan dalam beraktivitas
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan tidak pernah
mengalami sakit yang harus
membuatnya kerumah sakit
± 5-10 menit
Pemeriksaan Kesadaran
Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Compos Mentis
Glow Come Score : 15
E : 4 ( Membuka mata spontan )
V : 5 ( Orientasi baik )
M : 6 ( Mampu bergerak )
Pemeriksaan Fisik ( Head To Toe )
a. Keterbatasan gerak : Ya, berhubungan dengan nyeri pada luka
bekas operasi
b. Waktu tidur : 10 Jam
Malam : 7 Jam
Siang : 3 Jam
3. c. Kesulitan : Pasien mengatakan tidak mengalami
a. kesulitan pada saat tidur / beristirahat
Kepala : Bentuk kepala pasien nasosepal, simetris, bersih,
penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam,
tidak ada benjolan, edema, dan nyeri tekan
Wajah : Bentuk wajah pasien simetris, warna kulit merata,
tidak ada edema dan nyeri tekan
Mata : Bentuk mata pasien normal, konjungtiva ananemis,
sclera tidak ikterik, pupil isokor, penglihatan normal
(+), palpebra inferior dan superior tidak ada edema
dan nyeri tekan
Telinga : Bentuk telinga pasien simetris, pendengaran normal
(+), tidak ada tanda – tanda infeksi, pendarahan,
edema, serumen dan nyeri tekan
Hidung : Bentuk hidung pasien simetris, hidung bersih, indra
penciuman normal(+), tidak ada sumbatan,
81
Nilai
Nama Test Hasil Satuan Ket
Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11 g/dl 12-16
Hematokrit 36.8 % 36-47
Leukosit 7.1 Ribu/uL 4.0-10.0
Trombosit 496 Ribu/uL 150-450
KIMIA KLINIK
Glukosa darah sewaktu 95 mg/dl 70-140
Ureum 21 mg/dl 15-39
Kreatinin 0.77 mg/dl 0.6-1.3
SGO ( AST ) 10 u/l 15-37
SGPT ( ALT ) 17 u/l 30-65
Bilirubin total 0.72 mg/dl 0.3-1.2
Tabel 4.1 Hasil Laboratorium
2. Pemeriksaan USG
Kesan :
- Hepatomegaly
- Multiple Cholesistolithiasis
3. Terapi
N Nama Rute Efek
Dosis Fungsi
o Obat Pemberian Samping
1 Ringer 20tpm i.v / ivfd -Mencegah -Asidosis
laktat dehidrasi laktat
-Digunakan -
untuk pasien luka Hiperkalimi
bakar a
-Digunakan -Alergi
untuk prosedur -Reaksi
operasi local
83
Klasifikasi Data
-Pasien mengatakan nyeri pada luka -Mukosa pasien kering dan pecah –
bekas operasi pecah
P : Pasien
-Kemerahan pada luka post op
mengeluhkan nyeri pada luka
operasi -Terdapat luka post op pada abdomen
umbilical, lumbal kanan, dan
Q : Pasien mengatakan
hypogastrium
nyeri seperti ditusuk – tusuk
R : Pasien mengatakan -Hasil pemeriksaan laboratorium:
nyeri tidak menyebar
Hemoglobin : 11 g/dl
S : Pasien mengatakan
Trombosit : 496 ribu/uL
skala nyeri 4 ( 0-10 )
T : Pasien mengatakan SGO ( AST ) : 10 u/L
nyerinya hilang timbul SGPT ( ALT ) : 17 u/L
dengan durasi ± 5-10 menit
-Tanda – tanda vital
-Pasien mengatakan sulit untuk
beraktivitas / bergerak Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 96x/m
Pernapasan : 18x/m
Suhu : 35.8*c
Spo2 : 98 %
10 ) ↕
T : Pasien
Mengenai serabut saraf
mengatakan
nyerinya hilang ↕
DO :
-Pasien meringis
kesakitan
Nadi : 96x/m
Pernapasan : 18x/m
Suhu : 35.8*c
Spo2 : 98 %
Terjadinya peradangan /
Inflamasi
Resiko Infeksi
DS : Intoleransi aktivitas
Cholelitiasis b.d adanya nyeri
-Pasien mengatakan sulit
akibat luka sayatan
untuk bergerak dan ↕
pada bagian perut
beraktivitas
Batu terdorong menuju
DO : duktus sistikus
Tindakan operatif
cholelistectomy laparaskopi
Adanya nyeri
88
Intoleransi Aktivtas
Tabel 4.4 Analisa Data
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Pengecekan
Setelah dilakukan tindakan
skala nyeri
keperawatan selama 2x8
secara berkala
jam diharapkan pasien
2. Observasi ttv
dengan criteria hasil :
secara
1. Skala nyeri
1 komprehensif
Nyeri Akut
menurun 0 ( 0-10 )
3. Kolaborasi
2. Mengetahui factor
pemberian
penyebab
analgetik
3. Ekspresi wajah saat
nyeri
89
2
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x8 1. Monitor tanda
jam diharapkan pasien dan gejala infeksi
Resiko Infeksi
dengan criteria hasil :
2. Observasi ttv
1. Pasien mampu secara
mengidentifikasi komprehensif
factor resiko
3. Kolaborasi
2. Pasien mampu pemberian
menghindari resiko antibiotic
Implementasi
Diagnosa
Hari /
No Keperawata Implementasi Evaluasi
Tanggal
n
Kamis, 1. Mengobservasi 1.
1 Nyeri Akut
23 skala nyeri secara P :
90
Pasien
Februari berkala
mengeluhkan
2023
2. Mengobservasi ttv
nyeri pada
secara komprehensif
luka operasi
3. Kolaborasi Q :
pemberian analgesik Pasien
mengatakan
nyeri seperti
ditusuk –
tusuk
R :
Pasien
mengatakan
nyeri tidak
menyebar
S :
Pasien
mengatakan
skala nyeri 1
( 0-10 )
T : Pasien
mengatakan
nyerinya hilang
timbul dengan
durasi 1-2menit
TD : 120/70mmHg
N : 76x/m
P : 18x/m
91
S : 36.0*c
Spo2 : 99%
3.Memberikan terapi
RL _+ Ketorolac
20tpm
1. Terdapat luka
sayatan pada
abdomen bagian
umbilical, lumbal
kanan, dan
hypogastrium
1. Mengobservasi 2. Tidak ada tanda-
tanda dan gejala tanda inflamasi
Jumat infeksi 3. Tanda – tanda vital
Resiko 24 TD : 120/80 mmHg
2 2. Mengobservasi ttv
Infeksi februari N : 87x/m
secara komprehensif
2023 P : 18x/m
3. Kolaborasi
S : 35.4*c
pemberian antibiotik
Spo2 : 99%
4.Memberikan terapi
farmakologi berupa
injeksi cefotaxime 1g
dan oral ciprofloxacin
500mg
92
1. Pasien Nampak
Evaluasi
S:
O:
TD : 120/70mmHg
N : 76x/m
93
P : 18x/m
S : 36.0*c
Spo2 : 99%
A:
Masalah Teratasi
P:
Pertahankan Intervensi
94
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
terbentuk di kantong empedu. Organ kecil ini terletak di bawah organ hati.
dihasilkan tubuh saat memecah sel darah merah Hal-hal inilah yang
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
perut
3. Intervensi Keperawatan
dari pengkajian.
4. Implementasi Keperawatan
cholelitiasis.
5. Evaluasi Keperawatan
intoleransi aktivittas.
5.2. Saran
penyusunan laporan
97
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.1017/CB09781107415324.004
Mirizzi.
AdventBandung
https://www.academia.edu/41597680/Grandcase_Colelitiasis
https://www.google.com/search?
safe=strict&q=Ratmiati+(2019).
+Asuhan+Keperawatan+Pada+Klien+Ny.J+Yang+Mengalami
+Post+Op+Cholelitiasis+Dengan+Masalah+Keperawatan+Ny
eri+Di+Ruang+Perawatan+Garuda+Rumah+Sakit+Bhayangk
ara+Makassar&spell=1&sa=X&ved=2ahUKEwi7wcT37
OfpAhXu6nMBHWfrBNEQBSgAegQIDBAp&biw=1242&b
UI, 2015
and Modeling.
99