2 Abstrak
2 Abstrak
Oleh
M. SENDI WIRATAMA
Tanah yang digunakan sebagai subgrade harus memiliki daya dukung yang
mampu menahan beban diatasnya. Kondisi tanah pada suatu daerah tidak akan
memiliki sifat tanah yang sama dengan daerah lainnya. Ada yang mempunyai
daya dukung baik dan adapula yang sangat buruk. Stabilisasi tanah merupakan
salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk memperbaiki daya dukung tanah.
Sampel tanah yang di uji pada penelitian ini yaitu tanah organik yang berasal dari
Rawa Seragi, Kabupaten Lampung Timur – Provinsi Lampung. Tanah ini
memiliki nilai CBR ≤ 6 % sehingga untuk dapat digunakan sebagai lapisan
subgrade maka tanah harus distabilisasi. Sedangkan bahan additive yang
digunakan sebagai bahan pencampurnya adalah Matos. Kadar larutan Matos yang
digunakan yaitu 5,217 gram plus semen sebanyak 0.12 kg, 0,30 kg, dan 0,48kg
untuk 6 kg sampel tanah dengan waktu pemeraman 7 hari dan rendaman 4 hari.
By
M. SENDI WIRATAMA
Soil used as a subgrade should have a bearing capacity that can support the load
above it. Soil conditions in a particular region will not possess the same ground
with the other areas. Something has good capacity and those that have very poor
bearing capacity. Soil stabilization is an alternative that can use to improve soil
bearing capacity.
Soil samples that tested in this research is the organic soil was taken from Rawa
Seragi, East Lampung Regency - Lampung Province. The originated soil has a
CBR value less than 6%, it shown that soil unrecommended for a subgrade, soil
must be stabilized. While materials are used as additive mixing is Matos. Matos
solution levels used were 5,217 g cement plus as much as 0.12 kg, 0,30 kg, and
0,48kg for 6 kg of soil samples with curing time 7 days and soaking for 4 days.
The results of laboratory studies indicate that the stabilization material using
Matos can improve the physical and mechanical properties of organic soil. CBR
test results of curing time 7 days and soaking for 4 days soil that has been
stabilized with a mixture of Matos can be used as a subgrade for road
construction due to CBR value more than 6% (Bina Marga Standard).