Anda di halaman 1dari 60

REHABILITATIF:

SPACE MAINTAINER
MENJAGA RUANG DALAM
LENGKUNG RAHANG
Kelompok
5
Skenario
Anak perempuan usia 8 tahun datang dengan keluhan gigi belakang bawah kiri dan atas
kanan sudah dicabut dan ompong, sehingga merasa tidak nyaman apabila sedang
mengunyah makanan. sebelumnya pada daerah tersebut terdapat gigi yang telah dilakukan
pencabutan sekitar beberapa minggu yang lalu dan belum muncul gigi penggantinya.

pernah dilakukan penambalan pada gigi RA & gigi belakang kiri RB sekitar 2 bulan yl,
PSA & menggunakan mahkota logam pada gigi belakang kanan dan kiri RA.
Kesan sakit

disangkal.

Kebiasaan buruk :
Menghisap jempol & Bernafas melalui
jari mulut
Kebiasaan minum susu botol Mengigit
(dot) kuku
Menggigit Bruxis
bibir m
Mendorong Pola menyikat gigi 2x sehari, pagi dan sore hari saat
lidah mandi
Pemeriksaan Klinis:

Ekstraoral:

Tipe wajah :
mesoprosop Profil
wajah : cembung Bibir
: kompeten
Relasi bibir : simetris
Pemeriksaan Klinis:

Intraoral:

Oral hygiene : sedang


Tahapan geligi : campuran
awal Urutan erupsi : normal
Oklusi dan relasi gigi :Oklusi cusp to
fossa Overjet 0,5mm
Overbite 0,5mm
Garis median
sesuai
Premature loss pada 55, 75,84 dan 85
Pertanyaan
1. Apa diagnosa kasus tersebut?
○ Premature loss gigi 55, 75, 84, dan 85
2. Tindakan apakah yang harus dilakukan dokter gigi jika mendapatkan kasus
seperti ini?
○ OHI dan DHE
○ Melakukan pemeriksaan penunjang dengan radiografi panoramik
○ Pembuatan dan pemasangan space maintainer
3. Bagaimana desain untuk kasus diatas?

01
Pengertian
Space Maintainer
Space Maintainer
- Space maintainer merupakan alat yang
digunakan
untuk mempertahankan jarak yang terbentuk
dari hilangnya gigi decidui.
- Menurut Boucher: merupakan alat cekat
(fixed)
atau lepasan (removeable appliance) yang
didisain untuk mempertahankan jarak
(space) yang terbentuk dari adanya
premature loss gigi sulung atau kumpulan
gigi.
Nikhil marwah. Textbook of pediatric dentistry. 3rd
02
Tujuan
Space Maintainer
Tujuan Space
Maintainer
1. Mempertahankan 3. Mempertahankan occlusal plane

primate space yang normal

2. Mempertahankan 4. Pada kasus maintenance


lengkung rahang ruangan anterior, harus dapat
memperbaiki estetik dan fonetik
03
Klasifikasi
Space Maintainer
Klasifikasi Space Maintainer Lepasan
Kelas 1 : Kehilangan Unilateral maksila posterior
Kelas 2 : Kehilangan Unilateral mandibula
posterior Kelas 3 : Kehilangan Bilateral maksila
posterior Kelas 4 : Kehilangan Bilateral
mandibula posterior
Kelas 5 : Kehilangan Bilateral maksila anterior
posterior Kelas 6 : Kehilangan Bilateral mandibula
anterior posterior Kelas 7 : Kehilangan gigi anterior
sulung satu atau lebih Kelas 8 : Kehilangan seluruh
gigi sulung
Berdasarkan Hitchcock

Lepasan
Vestibulum nec Vestibulum nec Vestibulum nec Vestibulum nec
congue tempus Dengan band
congue tempus congue tempus
Fungsional congue tempus
Pasif
Cekat
Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit
dolor amet, consectetur Tanpa band
dolor amet, consectetur Non Fungsional
dolor amet, consectetur Aktif
dolor amet, consectetur
Semi-cekat
nec adipiscing elit, sed
do ipsum eiusmod
nec adipiscing elit, sed
do ipsum eiusmod
nec adipiscing elit, sed
do ipsum eiusmod
nec adipiscing elit, sed
do ipsum eiusmod
tempor. Donec facilisis tempor. Donec facilisis tempor. Donec facilisis tempor. Donec facilisis
lacus eget sit nec lorem lacus eget sit nec lorem lacus eget sit nec lorem lacus eget sit nec lorem
mauris. mauris. mauris. mauris.

KOMBINASI
Berdasarkan Raymond C Thourow

Vestibulum nec Vestibulum nec Vestibulum nec Vestibulum nec


congue tempus Lingual
congue Arch
tempus congue tempus Gigi
congue tempus
Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit
Penjangkaran
Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit
Lepasan
dolor amet, consectetur Complete Arch
dolor amet, consectetur Ekstraoral
dolor amet, consectetur Individual
dolor amet, consectetur
nec adipiscing elit, sed nec adipiscing elit, sed nec adipiscing elit, sed nec adipiscing elit, sed
do ipsum eiusmod do ipsum eiusmod do ipsum eiusmod do ipsum eiusmod
tempor. Donec facilisis tempor. Donec facilisis tempor. Donec facilisis tempor. Donec facilisis
lacus eget sit nec lorem lacus eget sit nec lorem lacus eget sit nec lorem lacus eget sit nec lorem
mauris. mauris. mauris. mauris.
Berdasarkan Hinrichsen

Kelas I
Vestibulum nec
congue tempus Fungsional : Pontic Type, Lingual Arch
Lorem ipsum dolor sit
Cekat
dolor amet, consectetur Non-Fungsional : Bar Type, Loop Type GTSL
nec adipiscing elit, sed
do ipsum eiusmod
tempor. Donec facilisis Kelas II
lacus eget sit nec lorem
mauris.
Cantilever : Distal Shoes, Band, Loop
Distal Shoes, Crown&Loop, Band&Loop - Individual
Cekat - Lingual Arch

Fungsional - Non Fungsional

Aktif (Space Regainer)


04
Indikasi &
Kontra Indikasi
Space Maintainer
Indikasi Space Maintainer
● Jika ruang setelah premature loss gigi sulung menunjukkan
adanya penutupan
● Jika penggunaan space maintainer membuat perawatan ortodontik
di masa depan menjadi sederhana
● Ketika gigi pengganti belum siap untuk erupsi
● Ketika setidaknya terdapat 1 mm penutupan tulang di atas ruang
● Setelah analisis ruang terdapat kekurangan ruang untuk gigi
permanen karena ketidakseimbangan kekuatan dari gigi yang
berdekatan
Singh PH, Naorem H , Devi TC, Debbarmand N. Modern concepts of space maintainers
and space regainers: a review article, 2020
Kontra Indikasi Space Maintainer
● Ketika tidak ada penutupan tulang yang menghalangi gigi permanen
yang akan erupsi
● Ketika akar gigi pengganti sudah terbentuk ⅔
● Ketika gigi pengganti tidak ada dan ruang perlu ditutup
● Ketika ruang yang dibuat kurang dari diameter mesio – distal
mahkota pengganti gigi permanen
05
Keuntungan &
Kerugian
Space Maintainer
Fixed Space Maintainer

Keuntungan Kerugian
● Band dan mahkota membutuhkan preparasi
● Instrumen yang rumit dengan keterampilan
gigi minimal atau tidak sama sekali. ahli yang dibutuhkan
● Mungkin ada dekalsifikasi bahan gigi di
● Tidak mengganggu erupsi pasif gigi penyangga.
bawah band sehingga aplikasi fluoride dan
● Pertumbuhan rahang tidak terhambat. kebersihan mulut yang hati-hati
● Keberhasilan gigi permanen untuk erupsi diperlukan.
● Jika pontik digunakan dapat mengganggu
dengan bebas ke dalam rongga mulut.
erupsi vertikal gigi penyangga dan dapat
● Dapat digunakan pada pasien yang mencegah erupsi gigi permanen pengganti
tidak kooperatif. jika pasien tidak melapor.

● Fungsi pengunyahan diperbaiki jika


pontik dipasang.
Band and Loop Maintainer

Keuntungan Kerugian
● Tidak dapat menstabilkan lengkungan
● Konstruksi mudah dan lebih cepat ● Nonfungsional
● Sedikit janji temu oleh pasien ● Tergelincirnya loop oleh gaya pengunyahan
● Banyak modifikasi yang mungkin dilakukan. ● Tidak dapat digunakan untuk kehilangan
banyak gigi
Lingual Arch Maintainer

Keuntungan Kerugian
● Konstruksi sulit
● Banyak modifikasi yang memungkinkan
● Lebih banyak kemungkinan distorsi alat oleh
● Juga dapat digunakan untuk
tekanan lidah
mendapatkan kembali ruang
● Dapat menyebabkan gerakan yang tidak
● Penjaga ruang lengkung rahang diinginkan
Nance Palatal Arch Maintainer

Keuntungan Kerugian
● Dapat menyebabkan hiperplasia jaringan
● Iritasi pada jaringan palatal
● Menstabilkan lengkung rahang ● Menyebabkan efek tekanan
● Tidak dapat digunakan pada pasien yang alergi
terhadap akrilik.
Transpalatal Arch Maintainer

Keuntungan Kerugian

● Rotasi geraham
● Digunakan pada kehilangan multipel unilateral
● Kedua gigi geraham dapat mengalami
● Dapat digunakan untuk ekspansi.
kemiringan
Distal Shoe Space Maintainer

Keuntungan Kerugian
● Dapat menyebabkan penyimpangan benih gigi
● Satu-satunya space maintainer, yang dapat
permanen
digunakan jika terjadi kehilangan prematur gigi
sulung M2 sebelum erupsi gigi geraham ● Dapat menyebabkan tipping
permanen.
● Mengganggu epitelisasi soket

● Dapat menyebabkan infeksi

● Hanya dapat digunakan pada pasien tertentu

● Retensi tidak baik

● Konstruksi sulit.
Removable Space Maintainer

Keuntungan Kerugian
● Mudah dibersihkan dan memungkinkan
pemeliharaan kebersihan mulut yang tepat.
● Mungkin hilang atau rusak oleh pasien.
● Kembalikan dimensi vertikal.
● Tidak dapat digunakan pada pasien yang tidak
● Bantuan dalam pengunyahan.
kooperatif.
● Pemeriksaan pasca insersi mudah dilakukan.
● Pertumbuhan rahang lateral mungkin
● Merangsang erupsi gigi di bawahnya. terhambat.
● Konstruksi band dan keterampilan serta
● Dapat menyebabkan iritasi dan alergi pada
instrumentasi tidak rumit
jaringan di bawahnya.
● Perubahan dapat dilakukan tanpa mengganti
alat.
06
Prosedur Pembuatan
Space Maintainer
Prosedur Pembuatan Space Maintainer

1. Melakukan pencetakan dengan alginate dan membuat


model kerja. Gigitan oklusal dibuat dengan
menggunakan wax strip.

2. Membuat outline pada model cor merupakan prinsip utama


dalam pembuatan GTS akrilik. Gambarkan outline dengan
pensil dengan bagian bukal dan labial lebih pendek dan
bagian lingual lebih lebar.
Jika terdaapat gigi pada akhiran distal, akhiran distolingual
alat harus diperluas sampai bagian tengah dari gigi tersebut,
sehingga gigi molar sulung akan menyediakan stabilitas yang
lebih baik.
Prosedur Pembuatan Space Maintainer

3. Bagian anterior lingual alat dibuat dengan jarak 1-2mm


dari permukaan lingual gigi anterior untuk menghindari
pergerakan gigi yang tidak perlu.

4. Penempatan cangkolan dan crib: biasanya tidak diperlukan


penempatan cangkolan untuk stabilisasi alat pada kasus
edentulus dengan gigi pada akhiran distal. Pada kasus tidak
ada gigi pada akhiran distal, penempatan bow design atau
cangkolan sederhana (contoh: Adam’s clasps) dapat dibuat
pada gigi molar.

5. Packing
Prosedur Pembuatan Space Maintainer
07
Leeway Space &
Space Fisiologis
Lee Way Space dan Space Fisiologis

- Premolar permanen biasanya lebih kecil dibanding gigi


sulung yang tergantikan. Pada rahang mandibula
terdapat sekitar 2.5mm space kosong pada tiap sisinya,
sedangkan pada rahang maksila sekitar 1.5mm, space ini
dikenal sebagai lee way space.
Lee Way Space dan Space Fisiologis
Lee Way Space dan Space Fisiologis

- Pada saat lahir, RB relatif lebih kecil dari RA, ini juga
berhubungan dengan transisi molar. Pertumbuhan rahang
yang berbeda ini membuat mandibula sedikit kedepan
terhadap RA selama periode gigi campuran.
- Flush Terminal Plane: baik maksila maupun mandibula
berada pada level yang sama
- Hubungan mesial step: Bidang terminal mandibula lebih
mesial dari bidang terminal maksila
- Hubungan distal step: Bidang terminal mandibula lebih
distal dari bidang terminal maksila
- Primate Space: Jarak normal di seluruh
bag anterior gigi sulung, tp signifikan di
2 lokasi.
- Pada lengkung RA, primate space
terletak diantara gigi seri lateral dan
kaninus, sedangkan pd RB ruang berada
diantara gigi kaninus dan molar sulung
1
- Primate space sudah ada sejak gigi
muncul kedalam RM
- Developmental Space di antara gigi insisivus
sering ada sejak awal dan tumbuh saat
prosesus alveolaris meluas.
- Ruang pada gigi sulung sangat penting untuk
mengakomodasi gigi insisif permanen yang lebih
besar.
Menentukan besarnya gigi tetap yang akan tumbuh dengan
Moyer.
08
Tahap
Pembentukan Gigi
Secara Radiologi
09
Prinsip Pembentukan
Gambar pada
Radiografi Panoramik
● Tampilan skema hubungan antara
sumber sinar-x, pasien, kolimator
sekunder dan reseptor gambar
● Saat kepala tabung sinar-x
bergerak di sekitar satu sisi
pasien, rakitan reseptor
bergerak ke sisi yang berlawanan
● Reseptor gambar meluncu
melewati r
kolimator, berurutan secara
menghasilkan yang gamba
● latent
Reseptor r
gambar charge-coupled
device (CCD), di belakang
kolimator yang terus menerus
membacakan eksposur untuk
menghasilkan gambar
● Dalam pandangan konseptual ini, sumber sinar-x dan kolimator tidak bergerak
● Reseptor bergerak melalui sinar, dan piringan yang berputar juga membawa
objek A-F melalui sinar
● Objek A-C bergerak melalui sinar dengan kecepatan dan arah yang sama dengan
reseptor gambar dan digambarkan dengan baik
● Objek D-F bergerak melalui sinar dengan kecepatan yang sama dengan reseptor
tetapi dalam arah yang berlawanan, sehingga bayangannya kabur.
● Prinsip pembentukan citra sama dengan reseptor film atau penyimpanan fosfor.
Disk tetap diam sementara sumber sinar-x, reseptor, dan kolimator berputar di sekitar
pusat disk. Meskipun demikian, berkas sinar-x masih melewati objek ke reseptor gambar
dengan arah yang sama, dan diperoleh hasil pencitraan yang sama
● Ilustrasi menunjukkan
posisi sumber sinar-x dan
reseptor di awal siklus
paparan
● Pusat rotasi terletak di sisi
lengkungan, jauh dari
objek yang dicitrakan
● Struktur di sisi pasien yang
berlawanan (dekat tabung
sinar-x) terdistorsi dan
tampak tidak fokus karena
berkas sinar-x
melewatinya ke arah yang
berlawanan dengan
pergerakan reseptor
gambar
Konvensiona
● Mesinpanoramik kontemporer l
menggunakan pusat rotasi yang
terus bergerak →
mengoptimalkan bentuk focal
trough untuk menggambarkan
gigi dan tulang pendukung
dengan baik
● Awalnya sinar-x berputar di
ujung busur putus-putus di sisi
tabung pasien
● Saat sumber sinar-x bergerak di
belakang pasien, pusat rotasi
bergerak maju sepanjang busur
● sumber
di sekitar sinar-xpasie kemudian
untu
bergerak
menggambarka n k
n berlawanan sisi yang
10
Distorsi pada
Radiografi Panoramik
● Gambar panoramik tentu akan menghasilkan distorsi dalam ukuran dan bentuk dari objek.
Distorsi ini membuat gambar panoramik sangat tidak dapat diandalkan untuk pengukuran
linier atau sudut.
● Distorsi gambar dipengaruhi oleh beberapa faktor:
○ sudut sinar-x
○ Jarak objek ke sinar-x
○ Jalur pusat rotasi, dan posisi objek dalam focal trough.
● Perbesaran horizontal ditentukan oleh posisi objek di dalam focal trough. Besarnya distorsi
horizontal tergantung pada jarak objek dari focal trough dan dengan demikian sangat
dipengaruhi oleh posisi pasien
● Menunjukkan mandibula yang menopang cincin
kuningan yang disejajarkan di tengah focal trough
● Gambar A-B: Mandibula diposisikan di tengah focal
trough dengan menempatkan tepi insisal gigi
insisivus sentralis pada lekukan di ujung alat
batang gigitan
→ Hasil radiografi panoramik menunjukkan
distorsi minimal pada cincin logam
● Gambar C-D: Mandibula dan cincin diposisikan 5 mm
lebih jauh dari focal trough → Hasil radiografi
panoramik menunjukkan perbesaran horizontal dari
cincin dan gigi mandibula
● Gambar E-F: Mandibula dan cincin diposisikan 5
mm di depan takik pada blok gigitan → Hasil
radiografi panoramik menunjukkan pengurangan
horizontal dari cincin dan gigi mandibula
● Prinsip yang sama berlaku untuk bidang sagital pasien yang berputar di
focal trough.
● Struktur posterior kepala pasien yang berputar dapat terjadi pembesaran
dalam dimensi horizontal, karena struktur posterior pada satu sisi menjauh
dari reseptor gambar, sedangkan struktur posterior pada sisi yang
berlawanan lebih dekat ke reseptor gambar dan mengecil secara dimensi
horizontal.

● Rahang kanan mengecil, sedangkan


gambar rahang kiri membesar.
● Perhatikan juga tumpang tindih yang
parah dari gigi posterior kiri
● Perbesaran vertikal ditentukan oleh jarak antara sumber
sinar-x dan objek (mirip dengan radiografi konvensional)

● Orientasi pancaran sinar-x panoramik memiliki sedikit


kemiringan caudocranial. Sebagai hasil dari angulasi sinar
ini, struktur yang diposisikan lebih dekat ke sumber
diproyeksikan lebih tinggi pada gambar, relatif terhadap
struktur yang diposisikan lebih jauh dari sumber radiasi.

● Lokasi terletak pada bidang horizontal yang


sama tetapi berbeda dalam posisi
bukolingualnya.

● Ketika diposisikan ke lingual (oranye), kanal


diproyeksikan lebih superior daripada saat kanal
terletak di bukal (hijau)

● Maka, jarak antara apeks akar dan kanal


mandibula dapat disalahartikan pada radiografi
panoramic.
11
Cara Pengukuran Ruang
Tersedia pada Studi
Model & Panoramik
2 Metode Mengukur Ruang Tersedia
A. Metode
Segmental
Metode segmental digunakan jika terjadi kehilangan titik kontak gigi
yang berlebihan akibat karies gigi dan terdapat kehilangan dini gigi
yang signifikan.

Model atas dan bawah dibagi menjadi tiga segmen:

Segmen (a): Jarak dari titik kontak distal gigi sulung kedua ke gigi
kaninus sulung distal

Segmen (b): Lebar mesiodistal dari mahkota gigi kaninus desidui

Segmen (c): Jarak dari titik kontak distal gigi insisivus lateral ke
mesial gigi insisivus sentralis.

Pengukuran dilakukan pada kedua sisi.

Pengukuran setiap titik kontak dilakukan dengan jangka sorong


dari sisi kiri ke sisi kanan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
1A
B. Metode Pengukuran dengan Kawat
0,6mm
Metode menggunakan kawat lengkung digunakan
ketika terjadi kehilangan titik kontak gigi yang
berlebihan akibat karies gigi, gigi berotasi, dan
jumlah gigi yang tanggal sebelum waktunya.
Hitung ruang yang tersedia menggunakan kawat
lengkung berdiameter 0,6 mm. Telusuri permukaan
oklusal sepanjang tepi insisal dari titik kontak mesial
molar pertama permanen kanan ke mesial molar
pertama permanen kiri atau sebaliknya [Gambar 1B].
Setelah itu, kawat lengkung diluruskan, dan
panjangnya diukur dengan penggaris milimeter.
Khusus untuk mandibula, hubungan oklusi molar
pertama permanen (yaitu, oklusi ujung ke ujung atau
hubungan oklusi kelas I) perlu ditentukan untuk menilai
ruang yang tersedia.
setelah hubungan oklusi ujung-ke-ujung ditentukan, koreksi molar dapat
dilakukan. Dalam hal ini, ruang yang tersedia adalah selisih antara jarak
mesial permanen M1 ke M1 (metode segmental atau dengan kawat
lengkung) dan molar yang dikoreksi.
Ruang yang dibutuhkan adalah prediksi lebar kaninus dan premolar
mandibula pada kedua sisi. Itu diperoleh dengan menjumlahkan
pengukuran mesial-distal dari gigi seri rahang bawah.
Setelah itu, tabel prediksi Moyer digunakan untuk memprediksi lebar
mesial-distal kaninus dan premolar.
Setelah itu, jumlahkan hasilnya (prediksi lebar mesial-distal gigi
kaninus dan premolar) dengan jumlah jarak mesial-distal mahkota
gigi insisivus rahang bawah/maksila untuk mendapatkan ukuran ruang
yang dibutuhkan.
Metode Moyer memberikan prediksi yang lebih dekat dari dimensi
mesial-distal kaninus dan premolar dibandingkan metode lain.
Selanjutnya, hitung perbedaan, yang didefinisikan sebagai perbedaan
antara ruang yang tersedia dan ruang yang dibutuhkan.
Pengukuran Sisa Ruangan pada
Radiograf Panoramic
Perangkat lunak pengolah gambar ImageJ: digunakan untuk mengukur ruang yang
tersedia dan yang dibutuhkan pada radiografi panoramik.
Kalibrasi citra dilakukan agar hasil pengukuran dapat disajikan dalam satuan
milimeter. Ini dilakukan dengan memasukkan nilai standar yang diketahui pada menu
pengaturan skala.
Setelah itu, memasuki unit pengukuran. ImageJ kemudian menampilkan fungsi
kalibrasi.
1. Ruang yang tersedia ditemukan dengan mengukur jarak antara molar pertama
permanen mesial kanan dan molar pertama permanen mesial kiri [Gambar 2A].
2. Ruang yang dibutuhkan diperoleh dengan mengukur jarak mesial-distal terbesar
dari mahkota gigi insisivus mandibula/maksila [Gambar 2B].
Setelah itu, jumlahkan hasilnya dengan prediksi lebar mesial-distal kaninus dan
premolar mandibula yang diperoleh dari tabel prediksi Moyer.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai