Modul 2 Tutor Kelompok 3
Modul 2 Tutor Kelompok 3
Perawatan
Orthodonti
Kelompok 3
Fasilitator: drg. Evelyn Eunike, Sp. Ort
Skenario
Keluhan utama:
Anamnesis:
Pasien laki-laki berumur 12 tahun 4 bulan dengan keluhan gigi depan atas
semakin hari semakin ke depan, sehingga sulit menutup mulut dan ingin
dirapikan. Pasien merasa kesulitan menelan, sehingga harus menjulurkan
lidahnya setiap kali hendak menelan. Mulut sering terasa kering dan mudah
berdarah.
Skenario
Objektif
Intra oral
Korkhahaus PHI >42%. Lidah menutup sebagian oklusal gigi rahang bawah.
Blanch test ++. T3-T3 spacing 42,41,31,32.Relasi C kelas II, Rasio 12 Bolton
kurangdari 91,3%, Howes 33%.
Hasil Analisis :
Mengukur
- Jarak antara nation dan
gnation
- lebar byzygomatic sebagai
jarak antara titik zygoma
Klasifikasi menurut
Martin dan Saller
(1957)
Tongue fence
Definisi dan Cara Analisis Bolton dan Howes
Analisis Howes
- Pasien duduk tegak dengan bagian Berdiri disebelah kanan pasien, setelah
oklusal rahang sejajar lantai, posisi posisi sendok cetak sudah baik →
yang nyaman dan kepala operator berpindah posisi ke samping
bersandar pada head rest. kanan belakang pasien tanpa
- Tinggi mulut pasien sejajar dengan melepaskan tangan dari sendok cetak.
tinggi siku operator
Pencetakan Rahang Bawah
Posisi Pasien : Posisi Operator :
- Pasien duduk tegak dengan posisi Operator berdiri di depan kanan pasien.
yang nyaman dan kepala
bersandar pada head rest.
- Sudut mulut sebelah kiri didorong
oleh sendok cetak, telunjuk
operator menarik sudut mulut
pasien sebelah kanan.
- Pasien diinstruksikan untuk
mengangkat lidah pada saat
sendok cetak dimasukkan kedalam
mulut.
SYARAT SENDOK CETAK DAN ADUKAN
BAHAN CETAK YANG BAIK
Syarat sendok cetak yang baik
➢ Sendok cetak harus mencakup seluruh gigi dan cukup tinggi
➢ Sendok cetak harus memiliki lubang lubang
➢ Batas sendok cetak berjarak minimal 4mm dan maksimal 6mm
dari gigi atau jaringan penyangga.
- Semua gigi harus tercetak dengan jelas (batas gusi dengan gigi, bagian
gerong)
- Linggir
- Perlekatan otot (membulat). Perlekatan otot yang harus tercetak :
frenulum labial, frenulum lingual dan frenulum bukalis.
- Tidak boleh bolong (berporus) besar, sobek, dan lipatan bahan cetak
- Bagian sendok cetak tidak boleh kelihatan (kandas)
- Semua bagian yang dicetak harus didukung oleh sendok cetak
- Bila ada sebagian bahan cetak yang dimasukkan lebih dulu harus
bersatu dengan alginat yang ada pada sendok cetak
- Bagian anatomi gigi dan rahang harus tercetak dengan baik.
SYARAT HASIL CETAKAN YANG BAIK
(bagian yang harus tercetak)
Syarat hasil cetakan yang baik
- Bahan cetak tidak boleh terlepas dari sendok cetak
5. Ketika gigitan lilin sudah didapatkan, lilin menjadi dingin dan keras, dapat
keluarkan dari mulut.
10. Definisi dan Teknik Ekstraksi Gigi
Ekstraksi Gigi
Prosedur mengangkat seluruh struktur gigi secara utuh atau akar gigi dan
meninggalkan soket alveolar untuk menjaga jaringan sekitar agar luka
sembuh dengan lancar dan meminimalkan terjadinya komplikasi
➔ Nekrosis Pulpa
adanya nekrosis pulpa atau pulpitis ireversibel yang tidak dapat dilakukan
endodontik -> saluran akar yang berliku-liku, terkalsifikasi, dan tidak dapat
dirawat dengan teknik endodontik standar
➔ Penyakit periodontal
penyakit periodontal yang parah dan luas, kehilangan tulang yang berlebihan
dan mobilitas gigi yang ireversibel -> hypermobile
Indikasi Ekstraksi Gigi
➔ Alasan Ortodontik
➔ Gigi Malposisi
membuat trauma jaringan lunak dan tidak dapat direposisi dengan perawatan
ortodontik. Contoh umum dari hal ini adalah molar ketiga rahang atas, yang
erupsi buccoversi yang parah dan menyebabkan ulserasi dan trauma jaringan
lunak pada pipi, gigi malposisi yang mengalami hipererupsi karena hilangnya
gigi pada lengkung yang berlawanan
Indikasi Ekstraksi Gigi
➔ Gigi Retak / Patah
➔ Gigi Impaksi
Gigi impkasi sebagian tidak dapat erupsi menjadi oklusi fungsional karena
ruang yang tidak memadai
➔ Gigi Supernumerary
Pasien yang akan menerima terapi radiasi untuk kanker mulut, kepala, atau
leher harus mempertimbangkan pencabutan gigi yang berada dalam sinar
terapi radiasi
● Edukasi pasien
● Informed consent
Persiapan operator
● Posisi pasien (Semi Supine 110-120o
● HAND-HYGINE dan APD
(Scrubbing-Gowning-Gloving-Draping) terhadap lantai, dataran oklusal mandibula
● Knowledge sejajar lantai atau selevel siku operator,
● Skill oklusal maksila 45o terhadap lantai
● Posisi operator
● Menggunakan slaber
● Kumur dengan cairan antiseptik (30-60
detik)
Persiapan preoperative bedah dentoalveolar
Scrubbing
Hand Hygiene Sesuai Standar WHO (5 Gowning
Moment)
1. Sebelum kontak dengan pasien ● Menggunakan APD :
2. Sebelum tindakan asepsis ○ Shoes Cover
3. Sesudah terkena cairan tubuh pasien ○ Gown
4. Sesudah kontak dengan pasien ○ Masker
5. Sesudah kontak dengan lingkungan
pasien ○ Head Cap
○ Face Shield / Googles
Melakukan 6 Langkah Hand Hygiene
sesuai WHO
Gloving
Intraoral → arahnya dari inside to outside daerah kerja dengan berlawanan arah jarum jam
dan tidak diulang
Draping
5. Scrubbing-Gowning-Gloving
Prosedur ekstraksi gigi secara sistematis
6. Draping
9. Mengelevasi / melonggarkan
gigi dan prosesus alveolaris
dengan elevator periosteal lurus,
dimana bevel mengarah ke arah
tulang membentuk sudut 45o
dengan gerakan mengungkit
Prosedur ekstraksi gigi secara sistematis
10. Apabila sudah terdapat
kelonggaran, lakukan prosedur
ekstraksi menggunakan tang
dimana ujung tang ditempatkan
sedalam mungkin pada
permukaan servikal -> luksasi ke
arah bukal dan lingual serta
gerakan rotasi jika akar tunggal.
Prosedur ekstraksi gigi secara sistematis
11. Identifikasi gigi sesuai anatomi gigi, periksa gigi apakah lengkap atau
terdapat patahan
14. Palpasi -> Haluskan tulang yang tajam dengan bone file (berpengaruh
pada penyembuhan)
19. Follow Up
17
Tindakan anestesi
Prinsip Umum
● Semakin lambat injeksi, semakin sedikit rasa sakit yang dihasilkan
● Penyuntikan di daerah dengan pembuluh darah yang lebih besar harus didahului
dengan aspirasi untuk membantu mengurangi kemungkinan penyuntikan intra-arteri
- N.nasopalatinus
- N.palatinus mayus
- N.infraorbita
- N. Mandibularis - N. mentalis
- N.alveolaris inferior - N.bukalis longus
- N.lingualis
- N.insisivus
(1) (2)
(3) Posterior Superior Alveolar block (4) Inferior Alveolar Nerve block
Anestesi Infiltrasi Maksila
- N.alveolaris superior anterior
- N.alveolaris superior media
- N.palatinus.
➔ Pasien juga harus diberitahu untuk tidak mengisap melalui sedotan saat minum
➔ Tidak melakukan olahraga berat selama 12 hingga 24 jam pertama setelah ekstraksi
Pit and fissure sealant didefinisikan sebagai 'semen atau resin yang
dimasukkan ke dalam pit dan fisura oklusal dari gigi yang rentan karies
membentuk lapisan pelindung mekanis dan fisik terhadap aksi bakteri
penghasil asam dan substratnya'
Bentuk-bentuk fissure
Merupakan bentuk yang paling banyak
V type dijumpai dengan lebar pada daerah
puncak dan mengecil ke arah dasar
2. Tidak ada kebocoran margin gigi, dengan mengurangi risiko karies berulang.
5. Karies di pit dan fissure yang berdekatan dicegah tanpa pengurangan berlebih.
2. Pits atau celah pada sealant 1. Pemeriksaan retensi setelah dilakukan aplikasi
sealant, perlu dilakukan.
3. Overhangs
2. Sealant plastik lebih baik pada gigi yang baru saja
4. Oklusi erupsi daripada pada gigi dengan permukaan yang
lebih mature dan pada M1 > baik M2.
3. Retensi sealant pada RB lebih baik daripada gigi
rahang atas karena gigi bawah lebih mudah diakses,
dan gravitasi aliran sealant ke celah lebih mudah.
4. Gigi yang telah di sealant dan kemudian kehilangan
sealant memiliki lesi lebih sedikit daripada gigi
kontrol.
Follow-up, Review
1. Semua permukaan yang sudah di sealant harus secara teratur
dimonitor baik secara klinis dan radiografi.
2. Radiografi bitewing harus diambil pada frekuensi yang konsisten
dengan status risiko pasien, terutama jika ada keraguan mengenai status
karies permukaan sebelum penempatan sealant.
3. Interval yang tepat antara tinjauan radiografi tidak hanya bergantung
pada faktor risiko, yang dapat berubah seiring waktu, tetapi juga pada
pemantauan daerah yang rentan.
4. Sealant yang rusak dan / atau restorasi resin atau ionomer kaca
preventif harus diganti dan aplikasi sealant kembali untuk menjaga
intergritas marginal, asalkan permukaan bebas karies.
Terima Kasih