33 - Bella Puspita - Latihan16
33 - Bella Puspita - Latihan16
(RPP)
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Sekolah : SMPN 1 Pancung Soal
Kelas/Semester : VIII/2
Materi pokok : Teks Ulasan
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
C. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
Siswa melalui kegiatan pembelajaran teks ulasan diharapkan dapat :
1.1.1 Menyebutkan bagian-bagian struktur teks ulasan pada teks yang telah
ditentukan.
1.1.2 Mengetahui unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks yang telah
ditentukan dari segi kalimat majemuk setara.
1.1.3 Mengetahui unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks yang telah
ditentukan dari segi kalimat majemuk bertingkat.
Keterampilan
2.2.1 Menentukan kalimat utama dalam teks ulasan.
2.2.2 Menentukan gagasan utama dalam teks ulasan.
2.2.3 Meringkas teks ulasan.
D. Materi Pembelajaran
E. Metode/Model Pembelajaran
- Pendekatan Saintifik
G. Kegiatan Pembelajaran
Penutup :
a. Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang
baru berlangsung.
b. Guru memberi penguatan terhadap materi yang baru 15 menit
diajarkan
c. Guru memberikan informasi tentang materi yang akan
dipeajari pada pertemuan selanjutnya.
H. Penilaian
Instrument
1. Bacalah teks ulasan yang berjudul “Negeri 5 Menara” yang terdapat
dalam lembar kerja!
2. Identifikasikanlah struktur teks ulasan berjudul “Negeri 5 Menara” ke
dalam lembar kerja yang disediakan!
3. Identifikasikanlah unsur kebahasaan teks ulasan berjudul “Negeri 5
Menara” ke dalam lembar kerja di bawah ini
Catatan:
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik (jika selalu berperilaku dalam kegiatan)
3 = baik (jika sering berperilaku dalam kegiatan)
2 = cukup (jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan)
1 = kurang (jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan)
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dengan menggunakan rumus: x 100
3. Unsur Kebahasaan
Secara umum, pengertian kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua pola
kalimat atau lebih. Kalimat majemuk disebut juga kalimat luas atau kompleks. Kalimat
majemuk dapat juga diartikan sebagai kalimat yang terdiri dari dua klausa. Kalimat
majemuk gampang dikenali dari ciri-ciri khususnya, yaitu; mengandung penggabungan
atau perluasan, perluasan itu membentuk pola kalimat yang baru, terdapat perubahan
intonasi, dan terdapat lebih dari satu subjek dan predikat. Kalimat majemuk terbagi
menjadi beberapa jenis yaitu kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan
kalimat majemuk campuran. Berikut ini jenis-jenis kalimat majemuk dan contohnya:
a. Kalimat majemuk setara (koordinatif)
Kalimat majemuk setara adalah suatu kalimat luas yang antara pola kalimatnya
mempunyai kedudukan yang sama (setara). Kalimat ini dibentuk dengan
menggabungkan kalimat tunggal. Kalimat majemuk ini biasanya ditandai dengan kata
penghubung dan, lagi, atau, tetapi, melainkan, sedangkan, bahkan, dan malahan.
Contoh kalimat majemuk setara:
- Kakek pergi ke Medan dan nenek di rumah. Struktur kalimat ini adalah: Kakek; nenek =
Subyek (S); pergi; di rumah = Predikat (P); ke Medan = Keterangan (K).
- Hendra membaca komik, sedangkan Dani menonton TV. Struktur kalimat ini adalah:
Hendra; Dani = Subyek (S); membaca, menonton = Predikat (P); komik, TV = Obyek (O).
b. Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang salah satu unsurnya
diperluas sehingga membentuk pola baru. Di dalam kalimat majemuk bertingkat
dikenal klausa bawahan (anak kalimat) dan klausa atasan (induk kalimat). Letak
klausa atasan tidak selalu harus di depan, tetapi juga dapat di belakang.
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
- Kebakaran terjadi ketika penduduk tertidur pulas.
- Ketika penduduk tertidur pulas, kebakaran terjadi.
2. Definisi Ringkasan
Meringkas adalah cara yang efektif untuk menyajikan teks yang panjang dalam sajian
yang singkat. Kegiatan itu bisa berarti memotong atau memangkas sebuah teks. Sebuah
ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas
dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta
ilustrasi.