LN1-Overview of Audit Working Paper R1
LN1-Overview of Audit Working Paper R1
ACCT6179
Method and Practice of Auditing and
Computerized Audit
Week 1
Overview of Audit Working Paper
1. Mahasiswa dapat mendefinisikan konsep dan pemahaman tentang kertas kerja audit
OUTLINE MATERI(Sub-Topic):
Auditor harus memiliki komitmen kuat terhadap standar profesional yang tinggi dalam
pengumpulan dan dokumentasi bukti untuk mendukung pekerjaan audit. Pengawas audit
harus memastikan bahwa dokumentasi berkualitas tinggi selalu dipertahankan.
Dokumentasi auditor, baik dalam bentuk audit file, disebut sebagai "Kertas Kerja".
Kertas kerja audit harus lengkap, tidak cukup hanya referensi ke sumber bukti eksternal. Oleh
karena itu auditor harus menyimpan bukti audit yang relevan dalam dokumentasi kertas kerja.
Kertas kerja dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Permanent file
2. Current file
• Planning File
• Working Papers File
• Evaluation and Reporting File
3. Briefing file
Permanent file biasanya berisi informasi yang dapat bermanfaat bagi auditor untuk beberapa
hal penugasan di entitas audit, sedangkan current file biasanya berisi pendukung dokumentasi
untuk audit tertentu.
Setiap current file harus disimpan untuk waktu yang ditentukan setelah berakhirnya proses
audit, harus diarsipkan sesuai dengan standar audit, sementara permanent file tetap disimpan
dan diperbarui setiap tahun ketika audit dilakukan. Selain itu, auditor harus menyimpan
briefing file untuk bagian dalam laporan tahunan.
Selain itu, auditor harus menyimpan file pengarahan untuk bagian dalam laporan tahunan
yang tercakup oleh audit. Briefing file berisi ekstrak dari file pendukung lain yang lengkap,
dan ringkas, untuk semua konten yang termasuk dalam laporan tahunan.
Tujuan briefing file ini adalah untuk melakukan cross reference pada pernyataan yang
terkandung dalam laporan tahunan entitas yang diaudit, sebagai bukti spesifik yang
1. Memberikan bukti untuk mendukung semua hal yang termasuk dalam laporan audit;
2. Menunjukkan kepatuhan terhadap standar dan prosedur audit;
3. Bantuan pengawasan pekerjaan;
4. Memfasilitasi tinjauan pekerjaan yang dilakukan; dan
5. Membantu merencanakan penugasan audit berikutnya (dengan informasi latar
belakang, kunci masalah yang diidentifikasi dalam audit sebelumnya, dan hal-hal
untuk ditindaklanjuti).
Kertas kerja yang baik berkontribusi pada efisiensi dan efektivitas operasional auditor dan
kantor akuntan publik. Sebaliknya, kertas kerja yang buruk dapat:
1. Mengurangi kemungkinan memasukkan semua temuan terkait dalam laporan audit;
2. Menyebabkan temuan yang tidak akurat / tidak lengkap dan kesimpulan yang salah
dalam laporan audit;
3. Menghambat peninjauan pekerjaan audit dan pengawasan audit;
4. Menurunnya kinerja audit secara keseluruhan; dan
5. Membahayakan reputasi auditor maupun kantor akuntan publiknya.
Setiap auditor memiliki tanggung jawab profesional untuk memelihara kertas kerja audit
yang berkualitas tinggi, karena kertas kerja audit adalah bukti utama dari kualitas pekerjaan
auditor.
Permanent File. Permanent audit file harus mencakup informasi yang sifatnya berkelanjutan
mengenai pentingnya kegiatan audit di bidang audit tertentu, termasuk didalamnya adalah:
1. Salinan undang-undang, peraturan, pedoman, dan peraturan pemerintah terkait
pengoperasian usaha klien.
2. Peran entitas, Visi dan Misi Pernyataan, rencana perusahaan terbaru.
3. Salinan estimasi (test of details of accounting estimate), yang terus diperbarui.
4. Salinan kontrak / sewa jangka panjang.
5. Perjanjian pinjaman, seperti: jadwal amortisasi hutang dan aset khusus.
6. Notulen rapat klien (minutes of meeting).
7. Laporan kepada amnajemen dan tanggapan manajemen
8. Bagan organisasi, buku telepon dan tata letak bangunan dan / atau lokasi operasi.
9. Bagan akun.
10. Ringkasan prinsip akuntansi yang digunakan oleh organisasi.
11. Kondisi remunerasi khusus untuk pejabat senior.
Kertas kerja audit harus rapi dan mudah dibaca. Auditor harus:
1. Menulis dengan jelas atau mengetik catatan (akhirnya file kemungkinan besar akan
disimpan secara elektronik);
2. Gunakan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca yang benar;
3. Mengeja nama-nama individu atau organisasi dengan benar;
4. Jika perlu, identifikasi jabatan orang yang dirujuk;
5. Hindari istilah yang dapat merendahkan untuk mengkarakterisasi personel atau
prosedur.
Specific:
1 Cash
2 Accounts Receivable and Sales
Kertas Kerja Audit adalah dokumen yang berisi seluruh informasi yang diperoleh, analisis
yang dibuat, dan kesimpulan yang didapat selama melaksanakan audit. Kertas kerja
pemeriksaan terdiri dari semua dokumen yang dibuat sendiri dan juga yang diperoleh dari
hasil kerja auditor sebagai dasar informasi yang dipakai untuk membuat laporan auditor
independen.
Kegunaan kertas kerja pemeriksaan adalah sebagai berikut:
• Bahan bukti dalam memebrikan pendapat dan saran perbaikan (audit report).
• Membantu dalam merencanakan, menjalankan, dan mereview proses audit.
• Memungkinkan atasan untuk langsung menilai bahwa pekerjaan yang didelegasikan
telah dilaksanakan dengan baik.
• Membantu auditor untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan sesuai dengan
rencana, dan mencangkup semua aspek finansial serta operasional yang dapat
dijadikan pedoman untuk memebrikan pendapat dan saran perbaikan.
• Sebagai dasar bahwa prosedur audit telah diikuti, pengujian telah dilakukan, sebab-
sebab masalah diketahui, dan akibat dari masalah diungkapkan untuk mendukung
pendapat (opini) dan saran (perbaikan yang diberikan).
• Memungkinkan staf auditor lain untuk dapat menyesuaikan dengan tugas yang
diberikan dari periode ke periode sesuai dengan rencana penggatian staf audit.