Week 6
LO 3: Able to do the valuation of securities and risk and required rate of return
OUTLINE MATERI :
Definisi
Konsep dari Finance pada umumnya adalah “high risk high return, low risk low
return”
Contoh: investasi pada saham akan memberikan tingkat return yang tinggi
apabila dibandingkan dengan deposito namun risikonya pun lebih tinggi.
Return
Risk Preferences
Risk Assessment
Scenario Analysis, adalah sebuah pendekatan untuk menilai risiko dengan
menggunakan beberapa hasil alternatif yang mungkin (skenario) untuk
mendapatkan return yang bervariasi. Salah satu metode yang umum digunakan,
seperti mempertimbangkan return suatu asset pada saat keadaan pesimis
(terburuk), kemungkinan besar (diharapkan), dan optimis (terbaik).
Range, adalah ukuran risiko aset, yang ditemukan dengan mengurangi return
pada saat keadaan pesimis dengan return pada saat keadaan optimis.
Contoh:
Perusahaan XYZ ingin memilih salah satu dari dua investasi berikut, A dan B.
Masing-masing memerlukan investasi awal sebesar $ 10.000 dan masing-masing
akan memberikan tingkat return tahunan sebesar 15%. Manajemen telah
memperkirakan tingkat return berkaitan dengan dua investasi tersebut. Asset A
tampaknya kurang berisiko daripada aset B. Pengambil keputusan yang bersifat
risk-averse lebih memilih aset A daripada aset B, karena A menawarkan tingkat
return yang besarnya sama namun dengan risiko yang lebih rendah.
Risk Measurement
untuk menghitung risiko dari single asset yang digunakan adalah standard
deviation, namun untuk menghitung standard deviation maka yang harus
dihitung terlebih dahulu adalah returnnya. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Contoh :
Expected value return dari asset A dan B:
Coefficient variation
Contoh:
Dari dua asset di atas, kalau dilihat dari segi risikonya saja maka yang akan dipilih
adalah asset C karena standard deviationnya lebih rendah dari asset D, namun
setelah mempertimbangkan return dari Asset D sebesar 20% yang jauh lebih
besar dari asset C maka, sebaiknya lebih baik memilih asset D dengan
pertimbangan coefficient variationnya lebih kecil.
Risk of a Portfolio
Portfolio adalah berinvestasi pada kumpulan asset yang produktif. Contoh : reksa
dana. Tujuan dari portfolio sendiri adalah untuk mendiversifikasi risiko (atau
menyebar risiko)
Portfolio ditujukan untuk meminimalkan resiko, karena berinvestasi pada single
asset akan lebih berisiko daripada berinvestasi pada suatu portfolio.
Portfolio Return
Dalam memilih portfolio yang bagus yang perlu diperhatikan adalah beberapa
hal berikut ini:
Correlation atau pergerakan antara asset satu dengan asset yang lainnya dalam
suatu portfolio
Sebaiknya yang dipilih dalam portfolio adalah asset yang mempunyai correlation
yang negative, mengapa?
CAPM adalah teori dasar yang menghubungkan risiko dan return semua jenis
aset. The CAPM mengkuantifikasi hubungan antara risiko dan return. Dengan
kata lain, mengukur berapa banyak tambahan return yang diharapkan investor
untuk setiap tambahan risiko.
Risiko total adalah kombinasi dari nondiversifiable risk dan diversifiable risk.
Diversifiable risk adalah bagian dari risiko aset yang disebabkan oleh pengaruh
dari dalam perusahaan, dari berbagai penyebab, yang dapat diminimalkan
melalui diversifikasi. Disebut systematic-risk. Nondiversifiable risk adalah risiko
aset yang disebabkan faktor pasar yang mempengaruhi perusahaan, tidak dapat
dihilangkan melalui diversifikasi. Juga disebut systematic-risk.
Contoh, market risk (risiko market) seperti inflasi, political risk, exchange rate
risk. Ini adalah contoh contoh risiko di luar kendali.
Karena setiap investor dapat membuat portofolio aset yang akan meminimalkan
risiko melalui diversifikasi maka satu-satunya risiko yang perlu dipertimbangakn
adalah nondiversifiable risk.
Contohnya kalau saham A mempunyai beta sebesar +0.5 maka pergerakan nya
positif mengikuti index, namun hanya sebesar setengah kali lipat dari pergerakan
index.
CAPM (capital asset pricing model)
Dari rumus di atas mengindikasikan berapa expected return dari suatu investasi
dengan mempertimbangkan risiko pasarnya (beta)
.
Dari penjelasan di atas dilihat bahwa untuk berinvestasi di asset Z, yang punya
risiko beta sebesar 1.5 maka asset Z setidaknya harus memberikan return
sebesar 13% di mana harus melebih return yang ditawarkan oleh asset bebas
risiko dan market.