Anda di halaman 1dari 1

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Di antara melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di

nikmat-nikmat nyata yang kita rasakan sampai saat ini dan bulan Sya’ban”.
tidak bisa kita bantah sama sekali adalah kenikmatan
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Selain persiapan
sehat dan umur panjang sehingga kita sampai berada di
fisik, penting juga untuk melakukan persiapan mental
bulan Sya'ban. Dan sebentar lagi, kita akan bertemu
menghadapi Ramadhan. Persiapan ini bisa dilakukan
dengan bulan yang mulia yakni Bulan Ramadhan. Semoga
dengan menanamkan kegembiraan dalam diri kita. Secara
doa kita yang sering kita panjatkan sedari bulan Rajab dan
psikologis, rasa gembira saat menyambut sesuatu akan
Sya’ban agar diberi umur panjang bertemu dengan bulan
menumbuhkan kecintaan dalam melakukan sesuatu.
Ramadhan diijabah oleh Allah swt.
Dan jika kecintaan sudah tumbuh saat melakukan sesuatu,
َ‫ب َو َش ْعبَانَ َوبَلِّ ْغنَا َر َمضَان‬ ِ َ‫اللَّهُ َّم ب‬
َ ‫ار ْك لَنَا فِ ْي َر َج‬ maka pasti akan maksimal hasil yang didapatkannya.
Rasulullah pun telah mengingatkan dalam haditsnya untuk
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan senantiasa bergembira menyambut kedatangan bulan
bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan. Kegembiraan ini juga bakal diganjar dengan
Ramadhan.” sebuah keistimewaan:
Sebuah doa ringkas penuh makna yang dicontohkan
Rasulullah ‫ ﷺ‬dan sering kita baca serta dengar ِ ‫َلى النِّ ْي َر‬
‫ان‬ َ ‫س َدهُ ع‬ ِ ‫َمنْ فَ ِر َح ِبد ُُخ‬
َ ‫ول َر َمضَانَ َح َّر َم هللاُ َج‬
dilantunkan di speaker masjid dan mushala oleh anak- Artinya: “Siapa bergembira dengan masuknya bulan
anak dan orang tua. Sebuah doa yang mengingatkan kita
Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk
untuk segera bersiap-siap untuk menyambut datangnya
neraka.”
bulan suci Ramadhan, bulan istimewa yang penuh rahmat,
ampunan, dan menjadi washilah kita bisa terhindar dari Subhanallah, begitu mulianya bulan Ramadhan, sampai
siksaan api neraka. rasa gembira menyambut kedatangannya pun, kita akan
mendapatkan balasan kebahagiaan tiada tara yakni
Lalu apa yang harus kita siapkan dalam menyambut terhindar dari siksa api neraka. Rasulullah pun telah
Ramadhan agar ibadah kita bisa maksimal? Setidaknya ada
mengingatkan kemuliaan-kemuliaan bulan Ramadhan
dua hal yang perlu kita siapkan dalam menyambut dan
dalam haditsnya yang diriwayatkan Imam Nasa’i:
memaksimalkan bulan Ramadhan yakni persiapan fisik
dan mental. Artinya: "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan,
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Allah swt bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu
berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah: 183: berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-
pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan
‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬
َ ِ‫الص 'يَا ُم َك َم''ا ُكت‬ َ ِ‫يَ''ا َأيُّهَ''ا الَّ ِذينَ آ َمنُ''وا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم‬ syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu
َ‫تَتَّقُ'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''ون‬ malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.”
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang- Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Selain persiapan
orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." mental dengan rasa gembira, kita juga perlu untuk
mempersiapkan diri dengan meningkatkan mental bekal
Ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa di dalam bulan pengetahuan agama sekaligus guna meningkatkan
Ramadhan kita diwajibkan untuk melaksanakan ibadah
keimanan kita. Hal ini bisa dilakukan dengan mengkaji dan
mulia yang juga diwajibkan kepada umat sebelum Nabi
menggelar majelis ta’lim yang berkaitan dengan tuntunan
Muhammad ‫ ﷺ‬yakni berpuasa. Kita diwajibkan untuk
tidak makan dan minum dan menghindari segala sesuatu ibadah bulan Ramadhan.
yang membatalkan puasa kita. Sehingga perlu persiapan Ikhtiar ini juga dalam rangka menyatukan pemahaman
fisik untuk tubuh kita agar dapat beradaptasi dengan baik dan jiwa kita beserta keluarga dengan bulan Ramadhan.
yakni melalui latihan puasa di bulan-bulan sebelumnya,
Selain tentunya meningkatkan kuantitas atau frekwensi
seperti bulan Rajab dan Sya’ban.
ibadah kita jelang dan selama bulan Ramadhan nanti.
Rasulullah ‫ ﷺ‬pun telah mencontohkannya dan kita
sebagai umatnya patut untuk mengikutinya sebagaimana Semoga dengan ikhtiar lahir batin kita menyambut bulan
disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ramadhan, kita dapat dengan maksimal
Bukhari dan Muslim: memanfaatkannya sehingga kita akan benar-benar
mencapai tujuan dari disyariatkannya ibadah puasa yakni
‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ُ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْن َها َقالَتْ َكانَ َر‬ ِ ‫شةَ َر‬ َ ‫عَنْ عَاِئ‬ menjadi insan yang bertakwa kepada Allah swt.
‫سو َل‬ ُ ‫صو ُم فَ َما َرَأيْتُ َر‬ ُ َ‫صو ُم َحتَّى نَقُو َل اَل يُ ْف ِط ُر َويُ ْف ِط ُر َحتَّى نَقُو َل اَل ي‬ ُ َ‫ي‬
‫َأ‬
ُ‫ضانَ َو َما َر ْيتُه‬ َ ‫ش ْه ٍر ِإاَّل َر َم‬ ْ ‫سلَّ َم ا‬
ِ ‫ستَ ْك َم َل‬
َ ‫صيَا َم‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬َ ِ ‫هَّللا‬
َ‫ش ْعبَان‬ ْ
َ ‫صيَا ًما ِمنهُ فِي‬ ِ ‫َأ ْكثَ َر‬ ِّ ‫ت َو‬
‫الذ ْك ِر‬ ِ ‫اركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ا ْلقُ ْر ٰا ِن ا ْل َع ِظ ْي ِم َونَفَ َعنِي َواِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ااْل ٰ يَا‬ َ َ‫ب‬
Artinya: “Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, “Rasulullah ‫ﷺ‬ ‫تَ ْغفِ ُر هللاَ ا ْل َع ِظ ْي َم‬J‫س‬ْ ‫ َوَأ‬.‫ ِم ْي ُع ا ْل َعلِ ْي ُم‬J‫الس‬
َّ ‫و‬J َ J‫هُ اِنَّهُ ُه‬Jَ‫ا ْل َح ِك ْي ِم َوتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوت‬
biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat َ‫ستَ ْغفِ ِريْنَ َويَا نَ َجاةَ التَّاِئبِيْن‬ ْ ‫ت فَيَا فَ ْوزَ ا ْل ُم‬ِ ‫سلِ َما‬ ْ ‫سلِ ِميْنَ َوا ْل ُم‬ ْ ‫ساِئ ِر ا ْل ُم‬
َ ِ‫لِ ْي َولَ ُك ْم َول‬
bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau
biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa
beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak
pernah melihat Rasulullah ‫ ﷺ‬berpuasa sebulan penuh,
kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah

Anda mungkin juga menyukai