Anda di halaman 1dari 3

BAB III

URAIAN PROSES

Proses produksi yang dilakukan di MNK-2 terbagi menjadi dua, yaitu


produksi asam nitrat dan amonium nitrat.

3.1 Unit Produksi Asam Nitrat


MNK-2 memproduksi asam nitrat sebagai bahan baku pembuatan
amonium nitrat. Unit produksi ini diharapkan dapat memproduksi 280 juta ton per
hari (dengan basis 100% HNO3) dengan konsentrasi 57,5% ketika dioperasikan
pada kondisi yang sesuai desain dan kondisi utilitas. Kandungan NOx pada kondisi
operasi normal pada tail gas berkisar 50-100 ppm. Pada kondisi start up, pabrik
bekerja dengan 40% kapasitas pabrik dan selama keberjalanannya akan meningkat
hingga 100%. Proses produksi asam nitrat MNK-2 dilakukan dengan
menggunakan teknologi Chemico dari USA. Berikut penjelasan setiap langkah
produksi asam nitrat MNK-2.

3.1.1 Persiapan Bahan Baku


Udara, amonia, dan air merupakan bahan baku utama dalam pabrik asam
nitrat. Udara proses diperoleh dari udara sekitar pabrik dengan tekanan 1,033
kg/cm2 dan temperatur 33°C. Proses kompresi udara dilakukan dalam kompresor
udara yang memiliki empat tahapan. Udara masuk dari atmosfer melalui Air
Intake Filter untuk menyaring pengotor. Udara bersih dikompresi dalam
kompresor udara melalui tahap satu, dua, tiga, dan empat secara berurutan. Gas
yang terkompresi didinginkan oleh Primary Inter Cooler diantara tahap satu dan
dua, kemudian didinginkan kembali diantara tahap tiga dan empat oleh Secondary
Inter Cooler.
Media pendingin yang digunakan adalah air pendingin dengan laju alir
volumetrik 192 m3/h. Pendingan ditujukan untuk meningkatkan kerja kompresor
dan menghindari kenaikan temperatur yang berlebihan. Udara keluaran kompresor
udara memiliki tekanan 7,37 kg/cm2g (105 psig) dan temperatur 227ºC.
Aliran udara keluaran kompresor dibagi menjadi dua aliran, yaitu aliran
process air (udara proses) dan bleach air (udara pemucat) yang digunakan di
dalam Absorption Tower.
Sebelum dialirkan lebih jauh, udara keluaran kompresor disaring dalam
Compressed Air Filter untuk menghilangkan kotoran dari pipa dan pengotor
lainnya agar tidak terjadi kontaminasi pada katalis yang dapat mengakibatkan
turunnya efisiensi kerja katalis.
Amonia dari tangki penyimpan dipisahkan dari pengotornya terlebih
dahulu dengan menggunakan Filter yang berguna untuk memisahkan kotoran
berbentuk padatan. Pengotor tersebut dapat berasal dari peralatan logam yang
terkelupas selama pembentukan maupun transportasi amonia. Setelah dipisahkan
dari pengotornya, amonia cair diuapkan dalam Ammonia Vaporizer. Uap amonia
dialirkan melewati Ammonia Mist Eliminator yang berfungsi untuk menahan
amonia yang masih berbentuk cair. Amonia yang telah berubah fasa menjadi uap
dinaikkan suhunya dalam Ammonia Superheater sehingga dihasilkan uap amonia
bertemperatur 80ºC dengan tekanan 9,4 bar. Air yang digunakan dalam proses
merupakan air demin hasil pengolahan di unit utilitas MNK-2. Air digunakan
sebagai umpan dalam Absorption Tower dan Masar Tower. Air yang diumpankan
ke Masar Tower memiliki temperatur 46ºC dan tekanan 11,579 kg/cm2.

3.1.2 Oksidasi Amonia


Setelah melalui persiapan bahan baku, amonia dan udara dicampur di
dalam mixer. Mixer dijaga dalam temperatur ±206ºC untuk menjamin campuran
udara dan amonia kering. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam unit Ammonia
Converter. Pada unit ini terjadi reaksi pembentukan gas NOX dan uap air dengan
bantuan katalis campuran platina, rodium, dan paladium. Pada saat start up,
katalis dibakar terlebih dahulu dengan gas alam secara perlahan hingga setiap
bagian terlihat merah menyala secara merata. Temperatur Ammonia Converter
berada dalam kisaran 870°C hingga 928ºC. Pengendalian temperatur pada
Ammonia Converter dilakukan dengan mengendalikan umpan yang masuk.
Reaksi kimia utama yang terjadi pada oksidadasi amonia ialah

Anda mungkin juga menyukai