Bab 3
Bab 3
URAIAN PROSES
Jumlah amonia yang terkonversi menjadi gas NO melalui reaksi (1) ialah
90% hingga 95%. Reaksi oksidasi amonia disertai pula dengan reaksi samping
(1.a) yang mengonsumsi 5% hingga 10% gas amonia.
NH3 + 0,75 O2 0,5 N2 + 1,5 H2OΔH25 ºC = - 75,717 kcal..............................(1.a)
3.1.4 Absorpsi
Pada proses absorpsi, terjadi kontak antara air dan NO 2 yang menghasilkan
HNO3 menurut reaksi (3) di dalam Absorption Tower dan Masar Tower.
Absorption Tower memiliki 32 tray, sedangkan Masar Tower memiliki 4 tray
dengan dilengkapi unggun setinggi 1524 mm dan demister di bagian atas, tempat
keluar gas sisa. Tray adalah tempat terjadinya kontak antara air dan gas NO2 pada
Absorption Tower dan Masar Tower.
Reaksi pembentukan asam nitrat merupakan reaksi eksoterm dengan
efisiensi yang tinggi apabila berlangsung pada temperatur rendah. Temperatur
rendah juga dapat menurunkan kadar NOx pada tail gas. Menjaga temperatur
Absorption Tower tetap rendah dapat dilakukan dengan cara mensirkulasi chilled
water melalui koil pada bagian atas Absorption Tower. Bagian bawah Absorption
Tower juga dialiri air pendingin melalui koil. Absorption Tower beroperasi pada
tekanan 6 bar (6,12 kg/cm2g) dengan temperatur 56ºC.
Pada bagian bawah kolom absorpsi, gas proses yang masih mengandung
NOX dikontakkan kembali dengan udara pemucat (bleach air) sehingga
menghasilkan gas NO2. Sebelum memasuki Absorption Tower, udara pemucat
keluaran kompresor udara (2-C-001) dinginkan dalam Bleach Air Cooler. Udara
pemucat masuk melalui bagian bawah Absorption Tower menuju ke atas melewati
aliran asam nitrat dan air yang mengalir ke bawah. Udara tersebut melucuti gas
NO2 yang terlarut dalam produk asam nitrat dan sebagai pasokan berlebih untuk
mengubah NO yang tersisa menjadi NO2 melalui reaksi (2).
Gas keluaran heat train bergabung dengan bleach air dan mengalir menuju
bagian atas Absorption Tower kemudian bergabung dengan asam lemah yang
turun dan tambahan asam yang terbentuk melalui reaksi samping yang ketiga.
Produk asam dikumpulkan di dasar Absorption Tower dan dialirkan ke tangki
penyimpanan asam nitrat setelah melalui Product Acid Filter.
3.2.1.2 Netralisasi
Pada tahap netralisasi, gas amonia dikontakkan dengan asam nitrat cair
57,5% dalam unit Neutralizer. Pada kondisi normal, Neutralizer terisi sebagian
dengan larutan hingga ketinggian mendekati bagian tengah badan utama sehingga
terjadi reaksi pembentukan amonium nitrat sebagai berikut.
NH3 (g) + HNO3 (l) NH4NO3 (aq) ΔH = - 6290 kJ/kg NH3 ................................(7)
3.2.1.5 Scrubbing
Proses ini merupakan proses recovery debu amonium nitrat yang
terkandung dalam udara proses. Hasil scrubbing merupakan udara bersih dan
larutan amonium nitrat. Udara bersih dilepaskan ke atmosfer sedangkan larutan
amonium nitrat ditampung dalam Scrubber Tank bersama dengan konsentrat
amonium nitrat 30% dari unit PCT, larutan amonium nitrat dari Prilling Scrubber,
dan purge dari Vacuum System PCT. Derajat keasaman dalam Scrubber Tank
dijaga dengan injeksi asam nitrat. Scrubber Tank menghasilkan larutan amonium
nitrat 50%. Larutan tersebut dialirkan ke Evaporator Flash Drum dan ada
sebagian kecil yang didaur ulang menuju Scrubber.
3.2.2.2 Pengeringan
Prill yang masih basah dipindahkan ke unit pengeringan untuk
dikeringkan. Proses pengeringan ini dapat mengeluarkan air dari prill sehingga
diperoleh pori yang dibutuhkan untuk pengisian bahan bakar dalam pebentukan
ANFO. Pengeringan terdiri atas dua tahap, yaitu pre-dryer dan dryer. Pengeringan
dilakukan dengan menghembuskan udara ke unit pengeringan Rotary Drum Pre-
dryer dryer.
Pada bagian pre-dryer, prill dikeringkan pada temperatur rendah dengan
aliran udara co-current untuk mengurangi resiko pecahnya prill ketika
pembentukkan rongga pada prill terjadi. Pada bagian dryer, prill dikeringkan
dengan aliran udara counter current dengan temperatur yang lebih tinggi untuk
memperoleh tingkat kelembapan produk serendah mungkin. Prill yang terbentuk
dikumpulkan oleh Prilling Tower Conveyor.
3.2.2.3 Screening
Screening dilakukan menggunakan Screen. Proses ini dilakukan untuk
memisahkan produk yang ukurannya tidak sesuai spesifikasi yang ditetapkan
(offspec). Produk offspec tersebut dikembalikan ke Remelt Tank. Produk yang
telah sesuai spesifikasi dipindahkan ke Fluidized Bed Cooler.
3.2.2.4 Pendinginan
Produk yang telah sesuai spesifikasi dari unit screening memiliki
temperatur 80°C. Pendinginan prill dilakukan dalam Fluidized Bed Cooler. Unit
ini terdiri atas dua bagian dengan piringan yang berlubang-lubang. Udara
pendingin dihembuskan dari bawah oleh 1st dan 2nd Table Blower. Udara tersebut
menjaga temperatur alat dan mendinginkan produk secara bersamaan. Temperatur
prill keluaran Fluidized Bed Cooler sekitar 30°C. Udara yang meninggalkan alat
dilepaskan oleh 1st dan 2nd Table Exhauster dan dikeluarkan menuju Pre- dryer
dryer.
3.2.2.5 Pelapisan
Prill amonium nitrat bersifat higroskopis atau mampu menyerap air dengan
baik. Air yang diserap prill dapat menyebabkan prill menempel satu sama lain
dan membentuk gumpalan. Oleh karena itu, diperlukan coating agent sebagai
pelapis bagian luar prill. Coating agent, seperti minyak pada umumnya, tidak
dapat bercampur dengan air secara alami. Pelapisan prill dengan coating agent
dapat menghindarkan pengikatan molekul air oleh prill amonium nitrat.
Prill yang telah didinginkan dalam fluidized bed cooler dilapisi oleh
coating agent. Coating agent awalnya berbentuk lilin yang kemudian dilelehkan
dalam Coating Agent Melter. Coating agent Prill dilapisi oleh coating agent
dengan spray di dalam Coating Drum yang berputar.. Media pemanas yang
digunakan ialah process condensate dari Low Pressure Condensate Tank.
Temperatur coating agent dalam coating agent tank dikendalikan melalui
temperature controller yang menggerakkan valve yang mengendalikan jumlah
kondensat yang mengalir dalam koil berdasarkan sinyal yang diterima dari
Temperature Transmitter.
Ketinggian dalam Coating Agent Tank diukur. Bila ketinggian coating
agent dalam tangki terus menerus menurun, switch akan menghentikan kerja
Coating Agent Pumps. Pompa tersebut bekerja untuk memompa coating agent ke
coating drum. Jumlah coating agent yang disemprotkan dalam drum dikendalikan
berdasarkan rasio dengan set point berupa berat produk akhir menuju
penyimpanan. Rasio dikendalikan secara manual oleh Ratio Controller.