BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maluku merupakan sebuah provinsi yang meliputi bagian selatan Kepulauan Maluku, Indonesia. Luas wilayah provinsi Maluku mencapai 46.914,03 km² yang terbagi menjadi 11 kota dan kabupaten. Maluku merupakan provinsi kepulauan dimana rata-rata kabupaten = kotanya di batasi oleh laut. Kabupaten Maluku Tengah adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku. Diantara semua kota kabupaten yang ada, Kabupaten Maluku tengah menjadi Kabupaten terbesar di wilayah Provinsi Maluku. Kabupaten Maluku tengah sendiri meliputi sebagian wilayah pulau Ambon, Sebagian Wilayah Pulau Seram, Pulau Haruku, Nusalaut dan juga Saparua. Kabupaten Maluku Tengah ini memiliki 13 kecamatan. Maluku yang adalah provinsi Kepulauan memiliki beberapa dermaga penyebrangan untuk menghungkan pulau-pulau atau kabupaten kota di Provinsi Maluku. Di Maluku tengah sendiri memiliki tepatnya di Kecamatan Salahutu, terdapat beberapa dermaga yang menjadi pusat hilir mudik penumpang yang akan pergi dari dan ke Pulau Ambon. Dermaga atau pelabuhan yang di maksud antara lain : Dermaga Pelabuhan Feri Liang, Dermaga Pelabuhan Feri Waai, Pelabuhan Tulehu, dsb. Unit Penyelenggara Pelabuhan Penyeberangan Liang dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi Maluku dan Unit Penyelenggara Teknisnya dikelola oleh PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ambon dan PD. Panca Karya. Kapal yang digunakan pada pelabuhan ini adalah kapal ferry jenis Ro-Ro yang mengangkut penumpang, kendaraan dan barang dengan hanya menggunakan beberapa unit kapal penyeberangan yaitu KMP. Terubuk (PT. ASDP Cabang Ambon), KMP. Inelika (PT. ASDP Cabang Ambon), KMP. Roka Tenda(PT. ASDP Cabang Ambon), KMP. Sardinela(PD. Panca Karya), dan KMP. Tanjung kuako (PD. Panca Karya) Trayek lintasan di pelabuhan penyeberangan ini adalah lintasan hunimua-waipirit. Lintasan hunimua-waipirit ini merupakan lintasan perintis yang menghubungkan penyeberangan antara pulau ambon dan pulau seram. Lintasan hunimua-waipirit berjarak 11.5 mil laut dengan waktu tempuh 1,5-2 jam. Tarif sangat berpengaruh pada tingkat pelayanan angkutan terutama dalam pemenuhan pelayanan kepada masyarakat. Besarnya tarif harus dapat memenuhi kepentingan usaha dalam beroperasi dan mampu meningkatkan pelayanan. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal penetapan tarif yang sesuai dengan aturan yang telah berlaku selama ini untuk menyelaraskan antara kepentingan pihak pengguna jasa dengan pihak penyedia jasa sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. 1. Biaya pengeluaran pengusahan untuk sekali jalan feri ? 2. Apakah BBM naik ada imbas yang dirasakan perusahaan ? 3. Jika ada, apa yang perusahaan lakukan untuk mengatasi hal tsb ? 4. Satu feri kekuatan muatan brp ? 5. Tarif per golongan ? Tarif orang ?