Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“HAKIKAT HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA”

Guru Pengajar: Muhammad Qodri, S.Pd

DISUSUN OLEH

 Bintang Ihza Destriandra (13)


 I Made Cahya Dwinata Bendesa Putra (17)
 Noval Dwi Fitrasetyo (21)
 Rifan Ahmad Jauhary (24)

SMAN 9 MATARAM
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat yang tak terhingga kepada kami, terutama berupa kesehatan, kesempatan
dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini,
Semoga kami menjadi hamba-Nya yang selalu bersyukur. Shalawat dan salam
semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, beserta para pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.

Adapun maksud dan tujuan yang ingin kami sampaikan dalam penyusunan
Makalah ini, yaitu bertujuan untuk memberikan penjelasan dan gambaran tentang
materi “Hakikat Hak dan Kewajiban Asasi Manusia”. Bagi Siswa SMAN 9
MATARAM mudah mudahan penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi
teman-teman yang hendak mempelajari nantinya dan semoga bisa menjadi
tambahan pengetahuan bagi teman-teman sekalian. Tidak lupa kami sampaikan
terima kasih kepada guru pengajar mata Pelajaran PPKN bapak Muhammad
Qodri, S.Pd yang telah memberikan arahan dan pembelajaran sehingga bisa
membantu kami menyelesaikan Makalah ini.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dan
kami telah berusaha untuk mencapai kesempurnaan tersebut. Untuk itu segala
saran dan kritik sangat kami harapkan dari pembaca demi kesempurnaan Makalah
ini.

Mataram, 9 Agustus 2023

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Pengertian Hakikat HAM .......................................................................... 3

2.2 Macam-macam HAM ................................................................................ 3

2.3 Jenis dan Ciri-ciri HAM.............................................................................. 5

2.4 Faktor Pelanggaran HAM........................................................................... 6

2.5 Solusi Pelanggaran HAM........................................................................... 9

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak adalah peluang yang diberikan kepada setiap individu untuk bisa


mendapatkan, melakukan, serta memiliki sesuatu yang diinginkan oleh individu
tersebut. Indonesia merupakan negara hukum yang mana di dalam negara hukum
selalu ada pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Semua
manusia akan mendapat perlakuan yang sama kedudukannya dalam hukum,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Dapat terlihat jelas bahwa di negara Republik
Indonesia dijamin adanya perlindungan hak asasi manusia berdasarkan ketentuan-
ketentuan hukum dan bukan kemauan seseorang atau golongan yang menjadi
dasar kekuasaan.

Selain hak, terdapat juga kewajiban yang secara umum artinya adalah
perbuatan yang harus dilakukan seseorang. Tindakan yang dilakukan, baik legal
maupun moral, merupakan bentuk tanggung jawab penuh atas masalah yang
timbul. Oleh karena itu, kewajiban selalu dibebankan pada kehidupan masyarakat,
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Sementara itu, dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), kewajiban adalah (sesuatu) yang diwajibkan atau
sesuatu yang harus dilaksanakan atau keharusan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang kita ketahui dari Hakikat HAM?


2. Apa saja macam-macam HAM?
3. Apa saja jenis-jenis dan ciri-ciri HAM?
4. Apa saja faktor pelanggaran HAM?
5. Apa saja solusi pelanggaran HAM?

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Materi Tentang Hakikat HAM


2. Umtuk Mengetahui Macam-macam HAM
3. Untuk Mengetahui Jenis-jenis dan Ciri-ciri dari HAM
4. Untuk Mengetahui Faktor dari Pelanggaran HAM
5. Untuk Mengetahui Solusi Pelanggaran HAM

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hakikat HAM

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat
kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut. Hak ini dimiliki oleh
manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat
atau pemberian negara. Dengan demikian hak asasi manusia itu tidak tergantung
dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau negara lain. Hak asasi
diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
hak yang tidak dapat diabaikan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang mempunyai
martabat yang tinggi.

Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk
siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia
selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaannya juga digunakan
sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu, selain ada hak asasi manusia, ada
juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi
terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak
Asasi Manusia, kita wajib untuk memperhatikan, menghormati, dan menghargai
hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain.

2.2 Macam-macam HAM

Beberapa hak-hak asasi sebagai berikut:

1. Personal Rights, yaitu hak yang mencakup kebebasan.


Hak Asasi Pribadi adalah hak yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak, kebebasan untuk aktif
setiap organisasi atau perkumpulan dan sebagainya.
Contoh:
a. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
b. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
c. Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan.

3
d. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing.

2. Economy Rights, yaitu hak yang terikat ekonomi.


Hak Asasi Ekonomi adalah hak untuk memiliki, membeli dan menjual,
serta memanfaatkan sesuatu.
Contoh:
a. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
b. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
c. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, utang-piutang, dan
lain-lain.
d. Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
e. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

3. Political Rights, yaitu hak ikut serta dalam pemerintahan.


Hak Asasi Politik adalah hak ikut serta dalam pemerintahan, yaitu hak
untuk dipilih, memilih dalam suatu pemilu dan hak untuk mendirikan parpol, dan
sebagainya.
Contoh:
a. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
b. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
c. Hak membuat dan mendirikan parpol/partai politik dan organisasi politik
lainnya.
d. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

4. Legal Equality of Rights, hak asasi untuk mendapatkan perlakuan.


Hak Asasi Hukum adalah hak untuk mendapatkan perlakukan yang sama
dalam hukum dan pemerintahan.
Contoh:
a. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
b. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil/PNS.
c. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

5. Judicature and Custody Rights, hak asasi mendapatkan keadilan.


Hak Asasi Peradilan adalah hak untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan (procedural rights).
Contoh:
a. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.

4
b. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan,
dan penyelidikan di mata hukum.

6. Social and Cultural Rights, hak asasi mendapatkan jaminan social.


Hak Asasi Sosial dan Budaya adalah hak yang menyangkut dalam masyarkat
yakni untuk memilih pendidikan, hak untuk mengembangkan kebudayaan dan
sebagainya.
Contoh:
a. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
b. Hak untuk mendapat pelajaran.
c. Hak untuk memilih, menentukan pendidikan.
d. Hak untuk mengembangkan bakat dan minat.
e. Hak untuk mengembangkan hobi.
f. Hak untuk berkreasi.

2.3 Jenis Pelanggaran dan Ciri-ciri HAM

Jenis pelanggaran HAM, dibagi menjadi dua bentuk, yakni pelanggaran


HAM ringan dan pelanggaran HAM berat, seperti:

1. Jenis Pelanggaran HAM Ringan

Jenis pelanggaran HAM Ringan adalah pelanggaran yang tidak mengancam


nyawa seseorang namun merugikan orang lain. Pelanggaran HAM ringan ini bisa
terjadi di lingkungan keluarga, pasangan, pertemanan atau dimana saja, baik
disadari maupun tidak disadari. Contohnya:

a. Orang tua yang memaksakan kehendaknya kepada anak.


b. Perlakuan tidak adil dalam persidangan.
c. Tidak mendapat layanan pendidikan dan kesehatan yang setara.
d. Tidak mendapatkan keadilan sosial di tengah masyarakat.
2. Jenis Pelanggaran HAM Berat

Pelanggaran HAM berat adalah perilaku yang bisa mengancam nyawa


seseorang. Terdapat 4 jenis pelanggaran HAM berat dan serius yang menjadi
perhatian internasional. Masing-masing memiliki indikasi dan cirinya masing-
masing. Keempat jenis pelanggaran HAM berat berdasarkan Statuta Roma dan
Undang-Undang RI No.26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
adalah:

a. Kejahatan Genosida (Genocide)


b. Kejahatan Terhadap Kemanusiaan (Crime Against Humanity)

5
c. Kejahatan Perang (War Crimes)
d. Kejahatan Agresi (Aggression)

Adapun ciri-ciri dari Hak Asasi Manusia sebagai berikut:

1. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua umat manusia
yang sudah ada sejak lahir.

2. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa.
memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.

3. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kepada pihak lain.

4. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak,
apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.

Hak asasi manusia bersumber pada pokok pikirannya di dalam kitab suci.
Dinyatakan bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan hak dan kewajiban yang
sama. Tuhan tidak membeda-bedakan manusia dalam segi fisik. Tuhan melihat
manusia dari tingkat keimanan dan ketaqwaannya.

2.4 Faktor Pelanggaran HAM

Secara singkat pelanggaran HAM adalah tindakan pelanggaran


kemanusiaan baik dilakukan oleh individu maupun oleh institusi negara atau
institusi lainnya terhadap hak asasi individu lain tanpa ada dasar atau alasan

yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakannya. Secara singkat pelanggaran
HAM adalah tindakan pelanggaran kemanusiaan baik dilakukan oleh individu
maupun oleh institusi negara atau institusi lainnya terhadap hak asasi individu lain
tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakannya.
Faktor pelanggaran HAM terbagi menjadi dua, yaitu secara internal dan eksternal.
Berikut adalah faktornya:

Secara Internal:

1. Tidak Punya Kesadaran HAM

6
Faktor penyebab pelanggaran HAM internal yang pertama ialah karena
seseorang tidak memiliki kesadaran, dan pengetahuan tentang HAM. Untuk itu,
penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami tentang HAM sejak dini.

2. Intoleransi Terhadap Perbedaan

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan budaya, suku, bahasa dan


keragaman keyakinan dalam beragama. Dengan kekayaan perbedaan inilah,
sepatutnya kita harus bertoleransi. Jika tidak memiliki sikap toleransi terhadap
perbedaan, ini bisa menimbulkan pelanggaran HAM. Sikap tidak toleransi akan
membuat seseorang tidak bisa menghormati, dan memiliki sikap diskriminasi
terhadap orang lain.

3. Keinginan Balas Dendam

Faktor penyebab pelanggaran HAM internal selanjutnya karena timbul


rasa ingin balas dendam. Sikap ini bisa memunculkan berbagai praktik tindak
kriminal. Dendam membuat seseorang rela melakukan tindakan di luar hukum,
seperti penganiayaan dan pembunuhan, yang merupakan salah satu contoh
pelanggaran HAM.

4. Tak Punya Rasa Empati

Empati adalah perasaan yang muncul dan membuat seseorang mau


membantu orang lain. Ketika tidak memiliki empati, maka dasar dari faktor
penyebab pelanggaran HAM bisa tercipta. Karena tidak memiliki empati,
seseorang lantas tega menyakiti orang lain dan melakukan perbuatan keji.

5. Kondisi Psikologis

Faktor penyebab pelanggaran HAM internal berikutnya karena kondisi psikologis


yang kurang sehat. Seseorang yang memiliki kondisi psikologis tidak stabil,
mungkin dapat menyebabkan dirinya melakukan pelanggaran HAM. Sehingga di
persidangan kerap kali kondisi psikologis seseorang dipertanyakan. Agar orang
tersebut cakap hukum saat dijatuhi hukuman.

6. Kondisi Keuangan

Faktor penyebab pelanggaran HAM internal yang terakhir adalah karena kondisi
keuangan atau ada masalah ekonomi. Saat seseorang merasa kekurangan secara
finansial, dan sudah kehilangan akal sehat, orang tersebut dapat melakukan
pelanggaran HAM dengan sengaja dan terpaksa. Seperti kasus pencurian uang
dengan membunuh korban.

Secara Eksternal:

7
1. Penyalahgunaan Kekuasaan

Faktor penyebab pelanggaran HAM eksternal yang pertama adalah karena


penyalahgunaan kekuasaan. Sudah menjadi rahasia umum, hal ini sering terjadi di
dunia pekerjaan maupun pemerintahan. Contoh yang terjadi adalah kasus korupsi,
membiarkan pekerja bekerja lembur tanpa mendapatkan upah, melakukan
kekerasan terhadap anak baru, dan sebagainya.

2. Struktur politik dan sosial

Faktor penyebab pelanggaran HAM eksternal berikutnya yaitu adanya


kesenjangan politik dan sosial di sebuah negara. Contoh kesenjangan politik dan
sosial di negara yakni tata kelola pemerintahan yang salah dan terkesan abai
dengan segala kelumit yang terjadi di masyarakat.

3. Sistem Hukum Lemah

Faktor penyebab pelanggaran HAM kian banyak terjadi karena lemahnya


sistem hukum. Jika pemerintah tidak menegakkan aturan dengan tegas, maka
pelaku pelanggaran HAM tak akan pernah jera. Bahkan mungkin tega melakukan
tindakan pidana lagi dan lagi, menimbulkan korban yang semakin banyak.

4. Kesenjangan Ekonomi

Faktor penyebab pelanggaran HAM eksternal berikutnya karena kondisi


kesenjangan ekonomi di lingkungan tinggalnya. Kondisi ini sangat berpengaruh
terhadap adanya pelanggaran HAM. Contohnya, saat seorang pelaku merasa
kondisi ekonominya direndahkan, ia akan melakukan tindak pidana seperti
pemerasan, pencurian, korupsi dan semacamnya, atau bahkan menghilangkan
nyawa korban yang menindasnya lebih dulu.

5. Penyalahgunaan Teknologi

Semakin berkembangnya dunia digital, tak sedikit orang yang


menyalahgunakan teknologi untuk melakukan pelanggaran HAM. Sejumlah kasus
seperti melakukan pembobolan data pribadi, penipuan di media sosial, menghina
orang lain di medsos, menyebarkan informasi pribadi milik orang lain, dan
semacamnya.

6. Tak Ada Sosialisasi tentang HAM

8
Faktor penyebab pelanggaran HAM eksternal yang terakhir ialah karena
tidak ada sosialisasi tentang HAM. Tidak semua orang memahami detil tentang
HAM, karena pendidikan di negara ini belum merata ke semua daerah.

Oleh sebab itu, kerap terjadi pelanggaran HAM yang disebabkan karena
kurangnya pemahaman akibat tidak adanya pengetahuan tentang HAM dari
pemerintah.

2.5 Solusi Pelanggaran HAM

Mencegah timbulnya pelanggaran HAM merupakan salah satu upaya menegakkan


hak dasar manusia. Upaya pencegahan terjadinya pelanggaran HAM dapat
dilakukan dengan enam tindakan. Di bawah ini ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM, yaitu:

1. Meningkatkan kerja sama antargolongan atau kelompok.

2. Memberikan jaminan HAM melalui peraturan dan perundang-undangan.

3. Meningkatkan profesionalisme pertahanan negara dan aparat keamanan.

4. Penegakan supremasi hukum yang harus dilakukan dengan melibatkan


partisipasi masyarakat.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga mencegah terjadinya


pelanggaran HAM.

6. Meningkatkan pemahaman mengenai prinsip HAM ke masyarakat.

7. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga pemerintah, seperti Komnas HAM,


KPAI, Komnas Perempuan, dan KPK.

8. Meningkatkan pengawasan dari lembaga politik dan masyarakat.

9. Menegakkan HAM dengan berbuat baik, seperti bertoleransi antar sesama dan
memupuk sikap tenggang rasa.

10. Meningkatkan persatuan dan kesatuan sehingga setiap orang memiliki rasa
yang erat satu sama lain.

11. Penegakan demokrasi dan supremasi hukum

12. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah berbagai bentuk


pelanggaran HAM.

9
13. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga politik terhadap
upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah.

14. Meningkatkan pemahaman mengenai prinsip HAM ke masyarakat. Salah


satunya melalui lembaga pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi
atau lembaga pendidikan non-formal lainnya.

15. Meningkatkan profesionalisme seluruh lembaga keamanan dan pertahanan


negara.

16. Meningkatkan kerja sama secara harmonis antarkelompok atau golongan


masyarakat,sehingga saling menghormati hak, keyakinan, dan pendapat masing-
masing.

Itulah upaya yang bisa dipahami dan diterapkan oleh seorang warga
negara untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM. Kita juga dapat
menerapkan prinsip HAM di lingkup terkecil seperti keluarga.

BAB III

PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa hakikat hak dan kewajiban asasi manusia perlu
dipelajari dan mendapat edukasi terkait hal tersebut di setiap jenjang pendidikan,
sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya pelanggaran HAM di masa depan.
Pendidikan terkait hakikat hak dan kewajiban asasi manusia juga penting guna
menumbuhkan rasa saing menghormati antar satu individu dengan individu yang
lain. karena pendidikan nilai moral, dan norma memiliki tujuan untuk
menghidupkan kembali moral dan norma atau khususnya di Indonesia yang
sejalan dengan nilai–nilai yang ada dalam pancasila, diantaranya adalah nilai
ketaqwaan, keimanan, kepedulian, kejujuran serta nilai etika atau sopan santun.
Salah satu mata pelajaran yang tepat untuk menerapkan nilai nilai pendidikan
moral dan norma yaitu pendidikan kewarganegaraan.

Hakikat pemahaman konsep HAM dalam dalam makalah ini merupakan


pencerminan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa terhadap Hak dan Kewajiban
Asasinya baik sebagai sebagai individu maupun kelompok yang dapat
direalisasikan melalui nilai-nilai karakter. Hal tersebut dapat terwujud apabila
dalam proses pembelajaran siswa dibekali pemahaman konsep HAM untuk
menjadi warga negara yang menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://kids.grid.id/read/473466891/10-upaya-pencegahan-pelanggaran-hak-asasi-
manusia-ham-apa-saja

http://repo.unand.ac.id/2416/2/BAB%2520I.pdf

https://tirto.id/apa-itu-ham-hak-kewajiban-asasi-manusia-pengertian-dan-ciri-ciri-gbVp

https://kumparan.com/kabar-harian/apa-saja-upaya-pencegahan-pelanggaran-ham-ini-
jawabannya-1x1abrRVX1m/full

https://www.merdeka.com/trending/faktor-penyebab-pelanggaran-ham-internal-dan-
eksternal-beserta-penjelasannya-kln.html

https://www.bola.com/ragam/read/4867590/macam-macam-hak-asasi-manusia-ham-
lengkap-beserta-penjelasan-dan-contohnya

https://adjar.grid.id/read/543441296/makna-hak-dan-kewajiban-asasi-manusia?
page=all

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hak/#1_Pengertian_Hak_Secara_Umum

https://prisma.kemenkumham.go.id/jenis-jenis-ham#:~:text=Hak%2Dhak%20tersebut
%20antara%20lain,hak%20anak%20dan%20hak%20wanita.

12

Anda mungkin juga menyukai