Anda di halaman 1dari 3

5 Sikap ini diperlukan untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri

Kepemimpinan diri atau self-leadership membutuhkan kesadaran diri dan pengendalian diri..

Setiap manusia merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri. Apakah statement tersebut


merupakan sebuah dasar yang mendukung kita untuk bisa menjadi seorang pemimpin?
Ternyata, self-leadership merupakan suatu skill yang mendukung seluruh kepribadian
seseorang untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Skill ini mengarahkan kita untuk
meraih banyak potensi yang ada di dalam diri kita. 

Dalam buku Bryant dan Kazan 2012 Self Leadership-How to Become a More Effective and
Efficient Leader from the Inside Out, self-leadership didefinisikan sebagai sebuah praktik
untuk memengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan yang bertujuan untuk meraih tujuan
kita. Skill ini merupakan jawaban dari bagaimana caranya untuk diri sendiri mengembangkan
diri dan bertahan dalam dunia yang bersifat dinamis.
Sebelum terjun ke dalam posisi kepemimpinan bersama orang lain, sangat diperlukan untuk
dapat memimpin diri sendiri saat ini terlebih dahulu. Nah, sikap apa saja yang diperlukan
untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri?

1. Antusiasme dalam belajar.


Orang-orang yang memiliki kemauan untuk belajar biasanya orang yang sudah bisa
memimpin dirinya sendiri. Mereka akan bergerak dalam berbagai bidang, mengikuti tren,
gemar membaca, suka belajar dan berbagi informasi baru dengan lingkungannya. Mereka
akan dikelilingi oleh orang yang juga sama-sama memiliki semangat untuk belajar.

2. Tujuan hidup dan karier.


Menetapkan tujuan hidup dan karier sangat penting bagi kehidupan. Orang-orang yang
mengasah skill self-leadership akan mengambil langkah lebih jauh untuk tujuan hidupnya
dan mengevaluasi progres dari pengejaran tujuannya.

3. Berani untuk melepaskan.


Seorang pemimpin diri harus dapat belajar mengatur waktu dan energinya karena ada
beberapa hal yang pantas dilepaskan untuk mengurangi waktu dan energi. Hal-hal tersebut
dapat dipilih berdasarkan aktivitas yang kurang efektif dan efisien yang memiliki dampak
dalam skill self-leadership. Kadang, kita harus mengetahui kapan kita harus berkata iya atau
kapan kita harus berkata tidak terhadap hal-hal yang menurut kita baik dan tidak merugikan
kita.

4. Rencana dan jadwal.


Self leader dapat membuat rencana dan jadwal mereka dengan baik dan menjalankannya
sesuai dengan apa yang sudah tertera di dalam rencana tersebut. Rencana tersebut dapat
dibuat dengan pertanyaan seperti: "Hal-hal apa yang hari ini harus diselesaikan?" Atau
"Pekerjaan apa saja yang bisa saya lakukan minggu ini?" Dengan mengatur jadwal yang
teratur, sikap self leader dalam diri kita sudah terbangun tanpa disadari.

5. Fokus dan disiplin.


Sebuah fakta bahwa otak manusia hanya dapat benar-benar fokus pada satu hal untuk
melakukan pekerjaan dengan baik. Seseorang yang sudah mampu menguasai dirinya
biasanya dapat mengembangkan keterampilannya dan memilih apa yang ingin mereka
fokuskan dan mengabaikan hal lainnya untuk jangka waktu tertentu. Mereka
melakukan  things-to-do nya dengan baik dan akan menciptakan hasil yang lebih baik.

Self-leadership sangat perlu dikembangkan dalam pribadi seseorang karena hal ini


merupakan tentang bagaimana kita mendengarkan diri kita sendiri dan rela berkorban untuk
melakukan hal-hal yang menguntungkan diri kita, baik dalam saat ini maupun untuk ke
depannya. Self-leadership mengarahkan kita untuk menaruh diri kita sendiri dahulu
kemudian menjadi pemimpin untuk yang lain. Kita tidak dapat menjadi pemimpin untuk yang
lain jika belum bisa membuat keputusan untuk diri sendiri terlebih dahulu. Semakin baik kita,
semakin kita dapat membantu dan memengaruhi orang-orang di sekitar kita.

Marianna Strongin, seorang psikolog di New York berkata, "Kata 'diri' adalah bagian
terpenting dari kepemimpinan diri. Tanpa adanya koneksi ke diri sendiri, kita hanya akan
menjadi robot yang berlari tanpa arah."
Maka dari itu, perlu adanya banyak pertanyaan kecil yang dapat ditanyakan kepada diri
sendiri, seperti: "Apa yang ingin dilakukan hari ini?", "Apa tujuan hari ini yang harus dicapai?",
"Apa tujuan jangka panjang dalam kehidupan kita?" Kemudian dari pertanyaan tersebut akan
memunculkan jawaban yang mengarahkan kita untuk mengenal diri kita sendiri. Ketika
sudah berhasil mengenal diri sendiri, kita dapat memimpin orang lain jauh lebih baik.

Kepemimpinan diri membutuhkan kesadaran diri dan pengendalian diri. Sebagai contoh,
membuat keputusan untuk diri sendiri berdasarkan pendapat sendiri dan tidak dipengaruhi
oleh nilai atau pendapat orang lain adalah contoh penguasaan diri dari self-leadership. Self-
leadership mengakui bahwa setiap orang adalah pemimpin dan saling memberikan
pengaruh kepada orang lain. Setelah menguasai  skill ini, semakin mudah untuk
mengendalikan diri, meraih tujuan pribadi serta organisasi, dan dapat mengembangkan diri
dalam memimpin orang lain.

Anda mungkin juga menyukai