Anda di halaman 1dari 3

Judul : Pengaruh Ketebalan Resin Komposit Terhadap Kekerasan Permukaan Bahan

Restorasi

Dari penelitian ini, didapatkan nilai rerata kekerasan permukaan resin komposit

konvensional dan resin komposit bulkfill. Nilai rerata resin komposit konvensional kelompok

ketebalan 2 mm adalah 62,2 VHN, kelompok ketebalan 3 mm adalah 59,4 VHN, dan ketebalan 4

mm adalah 74,8. Nilai rerata resin komposit bulkfill kelompok ketebalan 2 mm adalah 71,7

VHN, kelompok ketebalan 3 mm adalah 51,0 VHN, kelompok ketebalan 4 mm adalah 61,6

VHN. Nilai kekerasan permukaan terkecil terdapat pada kelompok resin komposit bulkfill

dengan ketebalan 3 mm yaitu 51,0 VHN dan nilai kekerasan permukaan terbesar pada kelompok

resin komposit konvensional dengan ketebalan 4 mm yaitu 74,8 VHN.

Tabel 1. Nilai kekerasan permukaan resin komposit konvensional pada setiap kelompok

ketebalan 2 mm, kelompok 3 mm dan ketebalan 4 mm (VHN)

Kekerasan Permukaan (VHN)


Sampel
Ketebalan 2 mm Ketebalan 3 mm Ketebalan 4 mm

1 72.0 50.2 79.0

2 61.0 53.4 86.4

3 58.0 46.8 57.7

4 57.9 87.1 76.0

Rata-rata 62.2 59.4 74.8


Tabel 2. Nilai kekerasan permukaan resin komposit bulkfill pada setiap kelompok ketebalan 2

mm, kelompok 3 mm dan ketebalan 4 mm (VHN)

Kekerasan Permukaan (VHN)


Sampel
Ketebalan 2 mm Ketebalan 3 mm Ketebalan 4 mm

1 68.5 53.1 72.0

2 88.1 52.9 68.8

3 64.6 49.4 56.3

4 65.7 48.6 49.3

Rata-rata 71.7 51.0 61.6

2 mm 3 mm 4 mm

80.0 74.8
71.7
70.0
62.2 61.6
59.4
60.0
51.0
50.0

40.0

30.0

20.0

10.0

0.0
Resin komposit konvensional Resin komposit bulkfill

Rerata Nilai Kekerasan Permukaan (VHN )

Dari hasil data tersebut, dapat dianalisa bahwa ketebalan dari sampel tidak mempengaruhi

tingkat kekerasan permukannya. Hal ini dapat dilihat dari sampel resin komposit konvensional

yang menunjukkan urutan hasil kekerasan permukaan pada sampel dengan ketebalan 3 mm, 2
mm, dan tertinggi pada ketebalan 4 mm. Sedangkan sampel resin komposit bulkfill didapati

urutan kekerasan permukaan dari yang terendah adalah kekerasan permukaan pada sampel

dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan tertinggi pada 2 mm.

Hal yang dapat dimungkinkan mempengaruhi hasil tersebut adalah variabel tidak terkendali

yakni berupa jarak penyinaran serta teknik pengaplikasian, dimana pada penelitian ini sampel

dibuat dengan jarak penyinaran dan teknik pengaplikasian yang berbeda beda. Pada teknik bulk

dilakukan penyinaran selama 20 detik, sedangkan untuk teknik incremental dilakukan

penyinaran selama 20 detik tiap lapisan.

Anda mungkin juga menyukai