Makalah MSDM
Makalah MSDM
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka adapun tujuan
yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Yun Iswanto, Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Terbuka, Jakarta, 2003, hal. 3.5
2
Ibid, hal. 3.6
3
perhatian di berikan kepada pemilihan jabatan yang akan di analisis. Langkan ke 4
melibatkan penggunaan teknis analisis jabatan yang dapat diterima (acceptable).
Teknik tersebut digunakan untuk mengumpulkan data mengenai karakteristik
jabatan, perilkau yang dpersyaratkan, dan karakteristik karyawan yang di
butuhkan untuk melaksanakan jabatan. Informasi yang telah terkumpul tersebut
digunakan pada langkah 5, yaitu untuk mengembangkan deskripsi jabatan dan
dilanjutkan langkah 6, yaitu menyiapkan spesifikasi jabatan.3
3
Ibid, hal. 3.7
4
3. Penggunaan Analisis Jabatan
Secara lebih detail beberapa ahli manajemen sumber daya manusia, seperti
ivancevich, dessler, noe, byars dan rue mengemukakan manfaat dari analisis
jabatan, sebagai berikut. 4
4
Ibid,hal. 3.9
5
10. Pelatihan dan pengembangan, informasi analisis jabatan digunakan untuk
mendisain dan mengimplementasikan program-program pelatihan dan
pengembangan.
11. Perencanaan dan pengembangan karir, perpindahan individu kedalam dan
keluar posisi, jabatan, dan pekerjaan merupakan prosedur yang umum
dalam organisasi.
12. Kompensasi dan kesejahteraan, kompensasi biasanya berkaitan erat
dengan persyaratan keahlian yang dituntut oleh suatu jabatan, kondisi
kerja, tingkat tanggung jawab, resiko keselamatan dan sebagainya.
13. Keselamatan, keselamatan jabatan tergantung pada tata letak, standar, dan
peralatan yang layak juga kondisi fisik lainnya.
14. Perencanaan strategi, organisasi harus beradaptasi dengan lingkungan.5
1. Wawancara
Wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data analisis jabatan,
yaitu wawancara individu dengan setiap karyawan, kelompok dengan
5
Ibid, hal. 3.10
6
Ibid, hal. 3.12
6
kelompok karyawan yang sama yang memiliki jabatan yang sama,
penyelia dengan satu atau lebih penyelia yang lain, yang memiliki
pengetahuan yang baik dan lengkap tentang jabatan yang sedang
dianalisis. Biasanya satu set pertanyaan yang berstruktur digunakan dalam
wawancara, sehingga jawaban dari individu atau kelompok dapat
dibandingkan. Wawancara kelompok digunakan apabila ada sejumlah
besar karyawan melakukan pekerjaan yang mirip atau identik.
Suatu permasalahan utama metode wawancara adalah adanya
kemungkinan dalam mengumpulkan informasi datanya tidak akurat.
2. Kuesioner
Penggunaan kuesioner merupakan metode yang paling murah untuk
mengumpulkan informasi, karena kuesioner sangat efektif untuk
mengumpulkan informasi dalam jumlah besar dan dalam waktu yang
relatif singkat. Oleh karena itu kuesioner digunakan jika masukan yang
diperlukan banyak dengan faktor waktu dan biaya yang terbatas.7
3. Observasi
Observasi merupakan salah satu metode analisis jabatan yang relatif
sederhana dan langsung bermanfaat, khususnya, jika jabatan-jabatan
terutama berisi aktifitas fisik yang dapat dilihat (contoh perakit dan tenaga
akunting). Di sisi lain, metode ini umumnya tidak tepat jika jabatan yang
dianalisis membutuhkan banyak aktivitas pengukuran mental, seperti
pengacara dan perancang. Juga tidak bermanfaat jika karyawan terlibat
dalam aktivitas penting yang terjadi hanya secara insidental, seperti
perawat yang menangani keadaan darurat. 8
4. Catatan atau buku harian pemegang jabatan
Catatan atau buku harian adalah sebuah catatan yang ditulis oleh
pemegang jabatan mengenai kewajiban jabatan, frekuensi jabatan dan
kapan kewajiban tersebut dipenuhi.9
7
Ibid, hal. 3.13
8
Ibid,
9
Ibid, hal. 3.14
7
5. Teknik Analisis Jabatan Secara Kuantitatif
Kuesioner analisis posisi (PAQ) adalah kuesioner analisis jabatan yang sangat
berstruktur. PAQ itu sendiri diisi oleh analisis jabatan, yaitu orang yang telah
dikenalkan oleh jabatan tertentu untuk dianalisis. Kekuatan senyata PAQ adalah
didalam mengklasifikasikan jabatan, dengan kata lain PAQ memberi skor
kuantitatif terhadap karakteristik tiap-tiap jabatan.10
a. Harus dibuat suatu perbedaan yang fundamental antara apa yang telah
selesai dilakukan oleh karyawan
b. Jabatan dilaksanakan dalam hubungannya dengan data orang dan benda
atau barang.
c. Dalam hubungannya dengan benda, karyawan menggambarkan sumber
daya fisik dalam hubungannya dengan data, karyawan menggambarkan
sumber daya mental dan dalam hubungannya dengan orang, karyawan
menggambarkan sumber daya interpesonal.
d. Semua jabatan membutuhkan karyawan dalam kaitannya dengan data.
e. Walaupun perilaku karyawan dan tugas mereka dapat dideskripsikan
dalam banyak cara namun hanya beberapa fungsi definitif yang terlibat.
10
Ibid,
11
Ibid, hal. 3.17
8
f. Tingkat kesulitan diperlukan dalam rangka menghadapi data, orang, dan
benda yang dihirarkis dan dapat dipersentasekan dengan skala.
Itulah tadi prosedur dalam analisis jabatan fungsional, perlu dicatat bahwa
tiap-tiap fungsi pekerja telah ditetapkan suatu lefel kepentingan.
Dalam analisis jabatan masalah tertentu dapat terjadi. Masalah tersebut dapat
berasal dari sifat dasar perilaku manusia dan yang lainnya berasal dari sifat dasar
proses analisis jabatan. Masalah yang paling sering di jumpai dalam kaitannya
dalam analisis jabatan adalah:12
12
Ibid, hal. 3.17
9
yang harus di gunakan dalam menulis deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan terdiri
dari beberapa bagian antara lain: 13
13
Ibid, hal. 3.26
14
Ibid, hal. 3.27
15
Ibid,
10
Beberapa deskripsi jabatan berisi bagain stndar kinerja bagian ini
meyatakan mengenai standar yang di harapkan untuk dicapi oleh karyawan
menurut masing-masing kewajiban dan tanggung jawab utama deskripsi
jabatan.
5) Kondisi kerja dan lingkungan fisik
Deskripsi jabatan dapat juga menggambnarkan kondisi kerja umum yang
terlibat dalam jabtan tersebut, sperti tingkat kebisingan , kondisi yang
membahayakan atau derajat suhu udara. 16
Spesifikasi jabatan.
16
Ibid, hal. 3.28
17
Sonny Sumarno, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia & Ketenagakerjaan, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2003
11
pelaksanaannya. Secara dasar tujuannya adalah untuk menentukan secara statistik
hubungan antara 1) sejumlah prediktor atau sifat manusia, seperti tinggi badan,
kecakapan, atau kecekatan jari dan 2) sejumlah indikator atau kriterium
keefektifan jabatan, seperti kinerja sebagaimana dinilai oleh supervisor. Ada lima
tahapan prosedur, yaitu 1) menganalisis jabatan dan memutuskan bagaimana
mengukur kinerja jabatan, 2) memilih sifat-sifat personalia yang diyakini dapat
untuk memprediksi keberhasilan kinerja, 3) mengetes calon mengenai sifat-sifat
tersebut 4) mengukur kinerja jabatan kandidat tersebut pada waktu berikutnya,
dan 5) menganalisis secara statistik hubungan antara sifat manusia dan kinerja
jabatan.18
7. Disain Jabatan
Menurut Byars dan Rue desain jabatan adalah proses penstrukturan pekerjaan
dan pendisainan aktivitas pekerjaan yang spesifik dari seorang individu atau
sekelompok individu untuk mencapai tujuan organisasi tertentu. Pendisainan
suatu jabata meliputi pembuatan keputusan, seperti untuk siapa, apa, dimana,
kapan, mengapa dan bagaimana jabatan akan dilaksanakan.19
Selanjutnya Byar dan Rue menyatakan bahwa proses desain jabatan secara umum
dibagi menjadi tiga fase:
18
Yun Iswanto, Op.cit, hal. 3.31
19
Ibid,
20
Ibid, hal. 3.32
12
Fase 1 dan 3 menentukan isi jabatan, sedangkan fas 2 mengindikasikan
mengenai, bagaimana jabatan tersebut dilaksanakan secara tepat dan akurat.
Secara keseluruhan tujuan desain jabatan adalah megembangkan pembagian
kerja yang sesuai dengan tuntutan organisasi dan teknologi, serta dapat yang
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan personel dan individu pemegang
jabatan.
1. Pendekatan Mekanistik
Disain jabatan telah menjadi isu sentral dalam model manajemen. Disain
jabatan Taylor merupakan contoh yang sangat bagus untuk pendekatan rasioanal.
Dalam disain menunjukkan bagaimana perspektif diasain jabatan tertentu
berfokus lebih berat pada produktivitas dari pada kepuasan.
21
Ibid, hal. 3.33
13
2. Pendekatan Motivasional
BAB III
22
Ibid, hal. 3.34
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis jabatan adalah prosedur menentukan tugas dan kewajiban suatu posisi
serta karakteristik orang yang dapat memegang posisi tersebut. Analisis ini akan
menghasilkan informasi mengenai tuntutan dari sutu jabatan tertentu informasi
tersebut selanjutnya digunkan untuk mengembangkan deskripsi jabatan (job
description), yaitu suatu daftar mengenai apa yang harus dilakukan oleh suatu
jabatan dan spesifikasi jabatan (job spesification), yaitu orang sperti apa yang
dapat memegang jabatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
15
Sonny Sumarsono, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia &
Ketenagakerjaan, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2003
16