Bab III Struktur Atom Dan Tabel Periodik Unsur
Bab III Struktur Atom Dan Tabel Periodik Unsur
C. Ketersediaan Materi
1. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi: YA/TIDAK.
2. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
(Jika memilih YA maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas sesuai
kebutuhan peserta didik).
2. Media Pembelajaran
a. Slide PowerPoint tentang materi struktur atom dan tabel periodik unsur.
b. Gambar yang menunjukkan struktur atom dan tabel periodik unsur.
c. Video pembelajaran yang berhubungan dengan struktur atom dan tabel periodik unsur.
d. Buku teks pendukung materi, jurnal, majalah, surat kabar, dan internet yang berkaitan
dengan struktur atom dan tabel periodik unsur.
F. Model Pembelajaran
Guru memilih model pembelajaran yang diinginkaan sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan
belajar yang ada, seperti model daring, luring, atau paduan antara tatap muka dan PJJ (blended
learning). Pada modul ini menggunakan model luring.
G. Pengaturan Pembelajaran
1. Pengaturan Peserta Didik
a. Individu
b. Berpasangan
c. Berkelompok
d. Klasikal
(Guru dapat mengatur sesuai dengan jumlah peserta didik di setiap kelasnya serta formasi
yang diinginkan)
2. Metode
a. Diskusi
b. Demonstrasi
c. Simulasi
d. Resiprokal
(Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa metode yang
diinginkan)
H. Asesmen Pembelajaran
1. Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
a. Asesmen individu
b. Asesmen berpasangan
2. Jenis Asesmen
a. Pengetahuan (lisan dan tertulis)
b. Keterampilan (praktik dan kinerja)
c. Sikap (mandiri, gotong royong, dan bernalar kritis)
d. Portofolio
(Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa asesmen yang
sesuai)
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, kalian diharapkan mampu:
1. mendeskripsikan pengertian atom;
2. mendeskrisikan struktur atom;
3. menganalisis struktur atom dari unsur-unsur;
4. menganalisis konfigurasi elektron menurut teori atom Bohr;
5. menganalisis kecenderungan jari-jari atom dalam sifat keperiodikan unsur;
6. menerapkan konsep struktur atom dalam nanoteknologi atau nanomaterial;
7. mendeskripsikan pengertian dan pentingnya nanoteknologi;
8. menjelaskan manfaat nanoteknologi dalam kehidupan.
J. Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran tentang struktur atom dan tabel periodik unsur,
manfaat apa yang didapat? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini memberikan nilai-nilai yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
K. Pertanyaan Pemantik
Apa yang kalian ketahui tentang atom? Apa saja partikel dasar penyusun atom? Tahukah kalian,
bagaimana partikel-partikel dasar itu tersusun dalam atom?
2. Kegiatan Pengajaran
Untuk menguasai materi pada Bab III ini, memerlukan 18 kali pertemuan, yaitu pertemuan
minggu ke-19 sampai dengan ke-36.
Pertemuan 19
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang penerapan hukum dasar
kimia dalam kehidupan sehari-hari.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan partikel penyusun atom.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu partikel penyusun
atom.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi partikel penyusun atom, baik
kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal,
yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis;
kompetensi pengetahuan, menganalisis materi partikel penyusun atom
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu
mendiskusikan tentang partikel penyusun atom dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan
bernalar kritis.
Refleksi
Pelajari materi tentang partikel penyusun atom. Unsur-unsur yang dinilai adalah
pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan tugas
(asesmen produk).
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 20
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang partikel dasar penyusun
atom.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan nomor atom, nomor massa, dan isotop.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu nomor atom, nomor
massa, dan isotop.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi nomor atom, nomor massa,
dan isotop, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam
bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar
kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi nomor atom, nomor massa,
dan isotop menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi
keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang nomor atom, nomor massa, dan isotop
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
mandiri, integritas, dan bernalar kritis.
b. Nomor Massa
Proton dan neutron merupakan partikel penyusun inti atom yang dinamakan nukleon.
Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai nomor massa dan untuk
lebih mudah dalam mempelajarinya nomor massa biasanya diberi lambang A sehingga
dapat ditulis sebagai berikut.
Jadi, nomor massa suatu atom menunjukkan jumlah proton dan neutron atom suatu
unsur sehingga nomor massa akan mempunyai nilai lebih besar daripada nomor atom.
Dalam penulisan atom, massa atom ditulis di sebelah kiri atas dan nomor atom ditulis di
sebelah kiri bawah dari lambang atom tersebut. Secara umum notasi penulisan lambang
atom adalah sebagai berikut.
c. Isotop
Isotop adalah atom-atom unsur dengan nomor massa berbeda, tetapi nomor atomnya
sama. Misalnya, dalam unsur karbon terdapat atom-atom karbon dengan berbagai
massa, yaitu karbon-11, karbon-12, karbon-13, dan karbon-14. Keempat macam atom
karbon tersebut dikatakan sebagai isotop-isotop atom karbon yang dituliskan dengan
notasi sebagai berikut.
Selain isotop dikenal pula isobar dan isoton. Isobar adalah atom-atom unsur dengan
nomor atom berbeda, tetapi nomor massanya sama. Adapun isoton adalah atom-atom
unsur dengan nomor atom berbeda, tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
Refleksi
Pelajari materi tentang nomor atom, nomor massa, dan isotop. Unsur-unsur yang
dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang nomor atom, nomor massa, dan isotop,
peserta didik diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami. Peserta didik juga
diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari
pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 21
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang nomor atom, nomor
massa, dan isotop.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan perkembangan model atom.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu model atom Dalton,
Thomson, dan Rutherford.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi model atom Dalton, Thomson,
dan Rutherford, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi
dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan
bernalar kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi model atom Dalton,
Thomson, dan Rutherford menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait;
kompetensi keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang model atom Dalton,
Thomson, dan Rutherford dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai
karakter antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan bernalar kritis.
Refleksi
Pelajari materi tentang model atom Dalton, Thomson, dan Rutherford. Unsur-unsur
yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tabel 3.7 Refleksi Diri
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Model atom Dalton
2. Model atom Thomson
3. Model atom Rutherford
Setelah peserta didik mempelajari tentang model atom Dalton, Thomson, dan
Rutherford, peserta didik diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami.
Peserta didik juga diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka
kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 22
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang model atom Dalton,
Thomson, dan Rutherford.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan model atom Niels Bohr.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu model atom Niels
Bohr.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi model atom Niels Bohr, baik
kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal,
yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis;
kompetensi pengetahuan, menganalisis materi model atom Niels Bohr
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu
mendiskusikan tentang model atom Niels Bohr dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan
bernalar kritis.
Refleksi
Pelajari materi tentang model atom Niels Bohr. Unsur-unsur yang dinilai adalah
pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan tugas
(asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang model atom Niels Bohr, peserta didik diminta
untuk menuliskan materi yang belum dipahami. Peserta didik juga diminta menuliskan
profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari pembelajaran ini.
Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada
guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 23
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang model atom Niels Bohr.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan teori atom mekanika kuantum.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu teori atom
mekanika kuantum
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi teori atom mekanika kuantum,
baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk
jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis;
kompetensi pengetahuan, menganalisis materi teori atom mekanika kuantum
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu
mendiskusikan tentang teori atom mekanika kuantum dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan
bernalar kritis.
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur sebagai berikut.
Sebelum mempelajari materi tentang teori atom mekanika kuantum, peserta didik
diminta untuk mengerjakan tugas dan membaca materi dalam buku teks pada halaman
106. Guru juga dapat mengarahkan peserta didik untuk membaca Fakta Sains atau fitur
Smart Learning yang ada di buku teks sesuai dengan materi yang sedang diajarkan.
Pembelajaran tentang teori atom mekanika kuantum dapat dipelajari melalui materi
berikut.
Refleksi
Pelajari materi tentang teori atom mekanika kuantum dan kemampuan mengerjakan
tugas (asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang teori atom mekanika kuantum, peserta didik
diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami. Peserta didik juga diminta
menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari
pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 24
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang teori atom mekanika
kuantum.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan elektron dalam atom.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu elektron dalam
atom.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi elektron dalam atom, baik
kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal,
yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis;
kompetensi pengetahuan, menganalisis materi elektron dalam atom
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu
mendiskusikan tentang elektron dalam atom dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan
bernalar kritis.
Jumlah elektron yang dapat ditemukan pada setiap kulit elektron tidaklah sama. Tingkat
energi paling rendah berada pada kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin
keluar semakin tinggi tingkat energinya.
b. Konfigurasi Elektron
Pengisian atau penyebaran elektron pada kulit atom dinamakan konfigurasi elektron.
Pengisian elektron pada kulit atom mempunyai aturan-aturan tertentu. Aturan
pengisian elektron pada kulit atom, yaitu sebagai berikut.
1. Pada keadaan normal, pengisian elektron dimulai dari kulit bagian dalam (kulit K).
Untuk atom unsur dengan nomor atom 1 sampai dengan 18, kulit bagian luar diisi
setelah kulit bagian dalam terisi penuh.
2. Jumlah maksimal elektron pada suatu kulit atau kulit ke-n memenuhi rumus, yaitu
2n2, dengan n ialah nomor kulit.
3. Jumlah maksimal pada kulit terluar adalah 8. Hal ini disebabkan pada tabel periodik
hanya ada 8 golongan.
4. Pada atom unsur dengan nomor atom lebih dari 18 maka kulit bagian luar, yaitu kulit
keempat (kulit N) dan seterusnya mulai terisi oleh elektron meskipun kulit ketiga (M)
belum terisi penuh.
c. Elektron Valensi
Elektron valensi ialah elektron yang terletak pada kulit terluar. Jadi, elektron valensi
menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar pada suatu atom. Jumlah maksimal
elektron valensi adalah delapan (8). Elektron kulit terluar atom (elektron valensi)
memegang peranan penting pada pembentukan ikatan kimia atau reaksi-reaksi kimia
serta menentukan sifat-sifat kimia unsur. Unsur-unsur yang memiliki struktur elektron
valensi yang sama akan memiliki sifat-sifat kimia yang sama.
Contoh:
Refleksi
Pelajari materi tentang elektron dalam atom. Unsur-unsur yang dinilai adalah
pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan tugas
(asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang elektron dalam atom, peserta didik diminta
untuk menuliskan materi yang belum dipahami. Peserta didik juga diminta menuliskan
profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari pembelajaran ini.
Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada
guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 25
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang kulit atom, konfigurasi
elektron, dan elektron valensi.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan perkembangan tabel periodi unsur.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu penggolongan
unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam serta triad Döbereiner.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi penggolongan unsur
berdasarkan sifat logam dan nonlogam serta triad Döbereiner, baik kompetensi
sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu
pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis; kompetensi
pengetahuan, menganalisis materi penggolongan unsur berdasarkan sifat logam
dan nonlogam serta triad Döbereiner menggunakan tes tertulis dan kompetensi
terkait; kompetensi keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang penggolongan
unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam serta triad Döbereiner dengan
menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri,
integritas, dan bernalar kritis.
Triad Döbereiner
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Döbereiner mempelajari sifat-sifat beberapa unsur
yang sudah diketahui pada saat itu. Döbereiner melihat adanya kemiripan sifat di antara
beberapa unsur, lalu mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripan
sifatnya. Masing-masing kelompok terdiri dari tiga unsur yang disebut triad.
Refleksi
Pelajari materi tentang penggolongan unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam
serta triad Döbereiner. Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi
(asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang penggolongan unsur berdasarkan sifat logam
dan nonlogam serta triad Döbereiner, peserta didik diminta untuk menuliskan materi
yang belum dipahami. Peserta didik juga diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa
yang dapat mereka kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 26
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang penggolongan unsur
berdasarkan sifat logam dan nonlogam serta triad Döbereiner.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan oktaf Newlands, tabel periodik Mendeleev, dan tabel
periodik modern.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu oktaf Newlands,
tabel periodik Mendeleev, dan tabel periodik modern.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi oktaf Newlands, tabel periodik
Mendeleev, dan tabel periodik modern, baik kompetensi sikap (profil pelajar
Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai
gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis
materi oktaf Newlands, tabel periodik Mendeleev, dan tabel periodik modern
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu
mendiskusikan tentang oktaf Newlands, tabel periodik Mendeleev, dan tabel
periodik modern dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter
antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan bernalar kritis.
Oktaf Newlands
Pada tahun 1864, seorang ahli kimia Inggris bernama John Alexander Reina Newlands
menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor massa relatif. Menurut Newlands,
apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massa relatif maka unsur
pertama mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua mempunyai
sifat yang mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Hal itu sesuai dengan
pengulangan not oktaf dalam lagu. Penemuan Newland mengenai sifat-sifat unsur yang
ditemukan secara berkala atau periodik setelah delapan unsur berikutnya disebut
sebagai hukum oktaf Newlands.
Kelemahan hukum Oktaf adalah pengulangan setiap delapan unsur itu hanya cocok
untuk unsur-unsur yang nomor massa relatifnya kecil dan pengelompokan terlalu
dipaksakan. Sebagai contoh pada unsur H, F, dan Cl mempunyai sifat yang mirip, begitu
pula dengan O, S, dan Fe berada dalam lajur vertikal sehingga dapat dikatakan
mempunyai sifat yang mirip, padahal O dan Fe mempunyai sifat yang berbeda. Akan
tetapi, Oktaf Newlands memelopori penempatan unsur-unsur yang mirip sifatnya pada
satu kolom vertikal.
Refleksi
Pelajari materi tentang oktaf Newlands, tabel periodik Mendeleev, dan tabel periodik
modern. Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses)
dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang oktaf Newlands, tabel periodik Mendeleev,
dan tabel periodik modern, peserta didik diminta untuk menuliskan materi yang belum
dipahami. Peserta didik juga diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat
mereka kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh
dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
Tabel 3.23 Lembar Refleksi Diri (Sikap)
Lembar Refleksi Diri (Sikap)
Pertemuan 27
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang penggolongan unsur
berdasarkan oktaf Newlands, tabel periodik Mendeleev, dan tabel periodik modern.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan golongan dalam tabel periodik modern.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu golongan dalam
tabel periodik modern (golongan alkali dan golongan alkali tanah).
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi golongan dalam tabel periodik
modern (golongan alkali dan golongan alkali tanah), baik kompetensi sikap (profil
pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-
nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis; kompetensi pengetahuan,
menganalisis materi golongan dalam tabel periodik modern (golongan alkali dan
golongan alkali tanah)menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi
keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang golongan dalam tabel periodik modern
(golongan alkali dan golongan alkali tanah)dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan
bernalar kritis.
Pada tabel periodik modern, unsur-unsur yang terletak pada satu lajur tegak,
mempunyai sifat-sifat yang mirip. Kelompok unsur pada tiap lajur tegak merupakan
unsur-unsur segolongan. Pada tahun 1985, berdasarkan aturan International Union of
Pure and Applied Chemistry (IUPAC), tabel periodik modern ditetapkan terdiri atas 18
golongan unsur yang diberi angka 1 sampai dengan 18 (lihat tabel periodik modern).
Amerika Serikat menggolongkan tabel periodik modern unsur-unsur menjadi golongan A
(golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Berikut beberapa golongan yang
termasuk ke dalam golongan utama dalam tabel periodik.
Golongan IA atau Golongan Alkali
Golongan alkali terdiri atas unsur litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb),
sesium (Cs), dan fransium (Fr). Sifat dari unsur golongan alkali antara lain bersifat logam,
mengilap seperti perak, dan lunak dapat diiris dengan pisau, kecuali Fr yang bersifat
radioaktif. Unsur hidrogen merupakan unsur bukan logam. Unsur hidrogen ditempatkan
ke dalam golongan IA karena hanya mempunyai satu elektron, akan tetapi sifatnya
berbeda dengan unsur Li sampai Fr. Oleh karena itu, unsur hidrogen tidak termasuk
golongan alkali.
Refleksi
Pelajari materi tentang golongan dalam tabel periodik modern (golongan alkali dan
alkali tanah). Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen
proses) dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang golongan dalam tabel periodik modern
(golongan alkali dan golongan alkali tanah), peserta didik diminta untuk menuliskan
materi yang belum dipahami. Peserta didik juga diminta menuliskan profil pelajar
Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian,
laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Tabel 3.26 Lembar Refleksi Diri (Sikap)
Lembar Refleksi Diri (Sikap)
Pertemuan 28
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang golongan alkali dan
golongan alkali tanah.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan golongan halogen, golongan gas mulia, dan golongan
transisi.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu golongan halogen,
golongan gas mulia, dan golongan transisi.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi golongan halogen, golongan
gas mulia, dan golongan transisi, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong
royong, mandiri, dan bernalar kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi
golongan halogen, golongan gas mulia, dan golongan transisi menggunakan tes
tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu mendiskusikan
tentang golongan halogen, golongan gas mulia, dan golongan transisi dengan
menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri,
integritas, dan bernalar kritis.
Refleksi
Pelajari materi tentang golongan halogen, golongan gas mulia, dan golongan transisi.
Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan
kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tabel 3.28 Refleksi Diri
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Golongan halogen
2. Golongan gas mulia
3. Golongan transisi
Setelah peserta didik mempelajari tentang golongan halogen, golongan gas mulia, dan
golongan transisi, peserta didik diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami.
Peserta didik juga diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka
kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Tabel 3.29 Lembar Refleksi Diri (Sikap)
Lembar Refleksi Diri (Sikap)
Pertemuan 29
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang golongan dalam tabel
periodik modern.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan periode dalam tabel periodik modern.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu periode dalam tabel
periodik modern.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi periode dalam tabel periodik
modern, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam
bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar
kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi periode dalam tabel periodik
modern menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi
keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang periode dalam tabel periodik modern
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
mandiri, integritas, dan bernalar kritis.
Setelah peserta didik mempelajari tentang periode dalam tabel periodik modern,
peserta didik diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami. Peserta didik juga
diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari
pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 30
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang periode dalam tabel
periodik modern.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan penentuan golongan dan periode.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu penentuan
golongan dan periode.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi penentuan golongan dan
periode, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam
bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar
kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi penentuan golongan dan
periode menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi
keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang penentuan golongan dan periode
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
mandiri, integritas, dan bernalar kritis.
Refleksi
Pelajari materi tentang penentuan golongan dan periode. Unsur-unsur yang dinilai
adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan
tugas (asesmen produk).
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 31
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang penentuan golongan dan
periode.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan sifat keperiodikan unsur-unsur (jari-jari atom).
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu sifat keperiodikan
unsur-unsur (jari-jari atom).
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi sifat keperiodikan unsur-unsur
(jari-jari atom), baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi
dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan
bernalar kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi sifat keperiodikan
unsur-unsur (jari-jari atom) menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait;
kompetensi keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang sifat keperiodikan unsur-
unsur (jari-jari atom) dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter
antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan bernalar kritis.
Sifat-sifat unsur yang berkaitan dengan kereaktifan suatu unsur di antaranya adalah jari-
jari atom.
Jari-Jari Atom
Atom terdiri atas inti atom dan elektron. Gaya tarik muatan positif inti atom terhadap
elektron menarik elektron ke arah inti atom, sedangkan gaya dorong antara muatan
negatif elektron mendorong elektron menjauh dari atom. Gabungan gaya tarik inti atom
terhadap elektron dengan gaya tolak antarelektron menentukan ukuran dan jari-jari
sebuah atom. Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan elektron di kulit terluar
dari suatu atom bebas.
Contoh:
Refleksi
Pelajari materi tentang sifat keperiodikan unsur-unsur (jari-jari atom). Unsur-unsur
yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tabel 3.37 Refleksi Diri
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Pengertian jari-jari atom
2. Perbandingan jari-jari atom dalam suatu
golongan
3. Perbandingan jari-jari atom dalam suatu
periode
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu periode energi
pengionan cenderung semakin besar, sedangkan untuk unsur golongan utama, dari atas
ke bawah dalam satu golongan energi pengionan cenderung semakin kecil.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut.
1. dalam satu golongan dari atas ke bawah, nomor atom bertambah, jari-jari atom
bertambah karena jumlah kulit bertambah. Akibatnya, semakin kecil daya tarik inti
terhadap elektron terluar sehingga semakin mudah atom unsur itu melepaskan
elektron dan semakin kecil energi pengionannya.
2. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil. Dengan demikian,
semakin kuat daya tarik inti terhadap elektron terluar dan semakin sukar elektron
tersebut dilepas sehingga energi pengionannya bertambah.
Refleksi
Pelajari materi tentang sifat keperiodikan unsur-unsur (energi pengionan). Unsur-unsur
yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam
Tabel 3.41bentuk
Lembarpengayaan.
Refleksi Diri (Sikap)
Lembar Refleksi Diri (Sikap)
Pertemuan 33
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang sifat keperiodikan unsur-
unsur (energi pengionan).
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan sifat keperiodikan unsur-unsur (afinitas elektron dan
keelektronegatifan).
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu sifat keperiodikan
unsur-unsur (afinitas elektron dan keelektronegatifan).
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi sifat keperiodikan unsur-unsur
(afinitas elektron dan keelektronegatifan), baik kompetensi sikap (profil pelajar
Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai
gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis
materi sifat keperiodikan unsur-unsur (afinitas elektron dan keelektronegatifan)
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu
mendiskusikan tentang sifat keperiodikan unsur-unsur (afinitas elektron dan
keelektronegatifan) dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter
antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan bernalar kritis.
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah perubahan energi yang terjadi apabila suatu atom atau ion
memperoleh elektron membentuk ion negatif dalam keadaan gas. Besarnya afinitas
elektron adalah ukuran bagaimana kuatnya inti atom menarik elektron. Untuk unsur
golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu periode afinitas elektron cenderung
semakin besar. Untuk unsur golongan utama, dari atas ke bawah dalam satu golongan,
afinitas elektron cenderung semakin kecil. Afinitas elektron gas mulia, Be, Mg, dan N
belum ditentukan secara percobaan, tetapi diyakini mendekati 0 (nol) atau negatif.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan ialah kemampuan atom unsur untuk menarik elektron dalam
molekul suatu senyawa. Keelektronegatifan diukur dengan menggunakan skala Pauling
yang harganya berkisar antara 0,7 sampai dengan 4,0. Atom unsur yang mempunyai
keelektronegatifan tinggi mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menarik
elektron dari pada atom unsur yang mempunyai keelektronegatifan rendah.
Keelektronegatifan suatu atom unsur dapat diukur dengan membandingkan
keelektronegatifan suatu atom unsur dengan keelektronegatifan unsur lain.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar sehingga harga
keelektronegatifan semakin berkurang. Sementara itu, dalam satu periode dari kiri ke
kanan jari-jari atom semakin kecil sehingga harga keelektronegatifan atom unsur
semakin besar.
Refleksi
Pelajari materi tentang sifat keperiodikan unsur-unsur (afinitas elektron dan
keelektronegatifan). Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi
(asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam
Tabel 3.44bentuk
Lembarpengayaan.
Refleksi Diri (Sikap)
Lembar Refleksi Diri (Sikap)
Refleksi
Pelajari materi tentang pengertian nanoteknologi. Unsur-unsur yang dinilai adalah
pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan tugas
(asesmen produk).
Tabel 3.46 Refleksi Diri
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Pengertian nanoteknologi menurut para
ahli
2. Metode sintesis atau pembentukan
nanomaterial
3. Aspek yang memengaruhi perubahan
nanomaterial
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 35
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang pengertian nanoteknologi.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan peran penting nanoteknologi.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu peran penting
nanoteknologi.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi peran penting nanoteknologi,
baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk
jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis;
kompetensi pengetahuan, menganalisis materi peran penting nanoteknologi
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu
mendiskusikan tentang peran penting nanoteknologi dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan
bernalar kritis.
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur sebagai berikut.
Sebelum mempelajari materi tentang peran penting nanoteknologi, peserta didik
diminta untuk membaca materi dalam buku teks pada halaman 128–129. Guru juga
dapat mengarahkan peserta didik untuk membaca Fakta Sains atau fitur Smart Learning
yang ada di buku teks sesuai dengan materi yang sedang diajarkan.
Pembelajaran tentang peran penting nanoteknologi dapat dipelajari melalui materi
berikut.
Refleksi
Pelajari materi tentang peran penting nanoteknologi. Unsur-unsur yang dinilai adalah
pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan tugas
(asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang peran penting nanoteknologi, peserta didik
diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami. Peserta didik juga diminta
menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari
pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 36
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang peran penting
nanoteknologi.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat nanoteknologi dalam kehidupan.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu manfaat
nanoteknologi dalam kehidupan.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi manfaat nanoteknologi dalam
kehidupan, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam
bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong, mandiri, dan bernalar
kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi manfaat nanoteknologi dalam
kehidupan menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi
keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang manfaat nanoteknologi dalam
kehidupan dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global, mandiri, integritas, dan bernalar kritis.
Manfaat nanoteknologi dalam kehidupan sangat luas karena material yang dibuat dalam
ukuran nano menghasilkan sifat yang sangat luar biasa. Beberapa manfaat
nanoteknologi ini dapat terlihat dengan adanya penemuan baru dalam berbagai bidang.
Selain itu, manfaat nanoteknologi juga dapat terlihat dengan adanya produk dan
aplikasi-aplikasi baru dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh manfaat
nanoteknologi bagi kehidupan manusia yang sudah terbukti.
a. Big Data
Nanoteknologi telah membantu menciptakan pengembangan piranti (device) ukuran
nanometer atau big data (memori ultra padat yang akan memungkinkan untuk
menyimpan data yang sangat besar).
b. Penyimpanan Energi yang Lebih Efisien
Nanoteknologi telah membantu menciptakan baterai yang dapat menyimpan lebih
banyak energi untuk mobil listrik dan pembuatan sel surya yang banyak menyerap sinar
matahari sehingga lebih efisien.
c. Antene dari Karbon Nanotube
Nanoteknologi juga bermanfaat dalam pembuatan antene yang dibentuk dari serat
karbon nanotube atau tabung ukuran nano (carbon nanotube). Antene ini memiliki
kekuatan yang setara dengan tembaga, namun jauh lebih ringan dan memiliki
fleksibilitas yang lebih baik.
d. Peralatan Medis
Nanoteknologi telah membantu dalam pengembangan peralatan medis yang baru
berupa alat pendeteksi sel-sel kanker berdasarkan pada interaksi antarsel kanker
dengan partikel berukuran nanometer. Selain itu, ada generator listrik ukuran nano
(nanogenerator) yang memanfaatkan aliran darah manusia untuk menggerakkan turbin
sehingga dihasilkan energi listrik yang berfungsi untuk meningkatkan peralatan yang
dipasang pada tubuh manusia, misalnya alat pacu jantung.
e. Obat-obatan
Nanoteknologi telah membantu dalam pengembangan obat-obatan dengan ukuran bulir
(grain) beberapa nanometer sehingga dapat bereaksi dan melarut lebih cepat di dalam
tubuh. Selain itu, nanoteknologi juga berkontribusi dalam pengembangan obat pintar
(smart) yang bisa mencari sel-sel tumor dalam tubuh dan langsung mematikan sel
tersebut tanpa mengganggu sel-sel normal.
f. Transplantasi Organ Tubuh
Nanoteknologi juga berkontribusi dalam meningkatkan keberhasilan transplantasi organ
tubuh. Para ilmuwan berhasil mengembangkan cara yang aman untuk menjaga organ
tubuh agar tetap berfungsi dengan baik setelah dibekukan dengan bantuan
nanoteknologi.
g. Pembuatan Graphene dan Kayu Transparan
Nanoteknologi telah membantu dalam pembuatan material berupa graphene yang
memiliki kekuatan ratusan kali jika dibandingkan baja, namun memiliki berat yang
ringan. Selain itu, nanoteknologi juga berkontribusi dalam pembuatan kayu transparan.
Kayu transparan merupakan hasil rekayasa nanoteknologi yang memiliki kekuatan
setara dengan kayu, namun memiliki berat yang ringan. Kayu transparan bisa
menggantikan fungsi kaca, tetapi tidak mudah pecah.
h. Alat Penghancur Polutan
Nanoteknologi telah membantu dalam pembuatan partikel skala nanometer yang
berfungsi untuk menghancurkan polutan organik di dalam air dan udara.
i. Kemampuan Mengembalikan pada Kondisi Awal
Di masa depan, lapisan nanoteknologi pada suatu material akan memiliki kemampuan
menyembuhkan diri. Artinya, ketika rusak atau robek maka nanoteknologi mampu
mengembalikan pada kondisi awal. Misalnya, menyebarkan nanopartikel ke seluruh
material termasuk mengisi pada retakan yang terbentuk.
Refleksi
Pelajari materi tentang manfaat nanoteknologi dalam kehidupan. Unsur-unsur yang
dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tabel 3.52 Refleksi Diri
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Manfaat nanoteknologi dalam kehidupan
2. Produk dan aplikasi-aplikasi dari
nanoteknologi
3. Penerapan produk nanoteknologi dalam
kehidupan
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
M. Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran di
setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
Asesmen pengetahuan dalam pembelajaran Kimia SMA/MA kelas XI dibagi menjadi dua,
yaitu penilaian tugas serta penilaian uji kompetensi dan penilaian semester.
a. Penilaian Tugas
Pada buku peserta didik terdapat tugas pendukung untuk meningkatkan pengetahuan
peserta didik berikut format penilaian tugas yang dapat digunakan.
Tabel 3.55 Penilaian Tugas
Tugas Diselesaikan Tidak Diselesaikan Nilai
Tugas yang ada di Bab III
Soal Tantangan yang ada di Bab III
A
B
C
D
...
3. Asesmen Keterampilan
a. Penilaian Berkelompok
Penilaian berkelompok berupa penilaian diskusi kelompok.
Rubrik Penilaian
Tabel 3.57 Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok
No. Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1. Keaktifan diskusi
a. Aktif memberi masukan pemikiran
b. Mendengarkan pendapat orang lain
2. Kreatifitas diskusi
a. Kreatif dan inovasi dalam diskusi
b. Ide/gagasan adalah original
3. Kualitas hasil diskusi
a. Hasil runtut dan logis
b. Pengumpulan hasil diskusi
b. Penilaian Presentasi
Rubrik Penilaian
Tabel 3.59 Rubrik Penilaian Presentasi
No. Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1. Kelengkapan materi
2. Penulisan materi
3. Kemampuan presentasi
4. Keaktifan selama
kegiatan presentasi
5. Sikap menghargai dan menghormati
pendapat orang lain
2. Pengayaan
Pengayaan bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan kemampuan peserta didik
dalam menyelesaikan soal yang berkaitan struktur atom dan tabel periodik unsur. Selain
itu, dengan diberi pengayaan, akan dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memahami struktur
atom dan tabel periodik unsur. Kegiatan pengayaan yang
diberikan pada peserta didik dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut.
a. Pengayaan dilakukan setelah adanya evaluasi bab,
dapat dilakukan di dalam atau di luar jam pelajaran.
b. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang
memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
c. Dengan tanya jawab, guru dan peserta didik
membahas pengayaan yang diberikan.
d. Materi pengayaan dapat berupa Fakta Sains dalam
bentuk artikel.
O. Proyek
Proyek
Kerjakan proyek berikut secara berkelompok!
Bersama teman kelompok kalian, buatlah majalah Kimia dengan memilih salah satu tema berikut.
1. Struktur Atom
2. Tabel Periodik Unsur
3. Nanoteknologi
Kalian dapat melakukan pembuatan majalah Kimia dengan
mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Menentukan tema dan judul yang akan kalian pilih.
2. Menentukan format layout, misalnya seperti berikut.
a. Menentukan jumlah halaman yang akan dibuat. Jumlah halaman minimal 10 (tidak termasuk
sampul).
b. Menentukan ukuran font untuk isi sebuah majalah. Umumnya, ukuran 9–10 font, untuk jenis
hurufnya dapat disesuaikan menurut keinginan.
c. Hindari Copy-Paste gambar secara langsung, gunakan fungsi Import/Export atau File Place.
d. Melakukan pengaturan margin, biasanya menggunakan margin standar, yaitu 1,5 cm.
e. Gunakan resolusi 300 dpi pada setingan gambar berwarna maupun greyscale (hitam putih), hal ini
dilakukan untuk menghindari gambar pecah atau pudar saat proses cetak berlangsung.
3. Menentukan isi artikel dan jumlah kolom.
4. Menambahkan foto atau gambar agar isi majalah lebih menarik.
5. Membuat desain halaman depan (cover) yang sesuai dengan tema yang dipilih. Kalian dapat
mendesain cover tersebut dengan menggunakan aplikasi melalui komputer atau handphone,
misalnya aplikasi Canva atau aplikasi lainnya.
6. Mencetak majalah dengan print warna agar majalah terlihat menarik.
Setelah proses pembuatan majalah Kimia selesai, posting-lah majalah tersebut di media sosial
seperti
WhatsApp, Line, Twitter, Instagram, Facebook, atau media sosial yang lain agar teman-teman kalian
dapat
membacanya, kemudian kumpulkan kepada guru pembimbing kalian untuk mendapatkan penilaian.
Selanjutnya, guru pembimbing kalian akan menyimpan majalah Kimia yang kalian buat ke perpustakaan
sekolah sebagai bahan bacaan!
2. Pelaksanaan
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. Laporan Proyek
a. Performa
b. Presentasi/Penguasaan