Anda di halaman 1dari 2

Kasih, Karunia Roh Manusia( tafsiran 1 kor 14)

Pendahuluan

Surat 1 korintus ditulis oleh Paulus dari Efesus atau suatu tempat lain dekat dengan Efesus(1
kor 16,8) pada perjalananya yang ke tiga. Paulus mendirikan gereja di Korintus pada perjalanan
penginjilan yang kedua. Berdasarkan 1 kor 5,9, Paulus sudah pernah mengirimkan Surat ke
Korintus dan Jemaat Korintus juga membalas surat yang kirim Paulus dan meminta nasihat Paulus.

Kota korintus merupakan suatu kota yang maju. Dimana kota ini merupakan suatu kota yang
menjadi jalur perdangan karena jota ini adalah kota pelabuhan. Dalam kota ini juga terjadi
pencampuran antar budaya kota Kota ini juga pusat pendidikan. Kota korintus ini juga pernah di
hancurkan oleh orang-orang Romawi pada tahun 146 SM. Setelah kota ini dibangun maka kota
menjadi pusat privinsi Romawi

Keadan keagamaan kota Korintus pada mualanya sangat baik. Selama paulus tinggal disana
ia mengatakan bahwa kota Korintus merupakan kota yang dipenuhi kasih Karunia. Sebagai tempat
pertemuan, kota ini sebagia sarang berbagai agama, baik yang asli Yunani, maupun yang asing.
Jemaat-jemaat di kota ini mudah terpengaruh oleh orang lain sehingga memudahkan timbul aliran-
aliran baru seperti ada golongan Kristus, golongan Kefas, ada golongan Apolos, dan ada juga
golongan Paulus.

Eksegese

1 Korintus 14 secara umum menceritaklan tentang Karunia Roh. Didalam surat ini Paulus
berpesan kepda Jemaat Korintus anatar lain: pertama, Paulus berpesan untuk mengejar kasih dan
mengusahakan dirinya untuk memperoleh karunia-karunia roh terutama karunia bernubuat(14,1).
Harapan Paulus kepada Jemaat Koriuntus supaya mereka bisa berkata-kata dengan bahasa roh dan
harus berbuat. Karunia yang dulu dimilki oelh jemaat Korintus hilang dari diri mereka Karena
keangkuhan mereka dan mudah dipengaruhi oleh orang asing. Selain itu, tujuan Paulus
menyarankan itu supaya mereka mengetahui pernyataan Allah, nubuat, atau pengetahuan dan
pengajaran yang dari Allah.

Tujuan Paulus dalam perikop ini supaya jemaat Korintus bisa berkumpul dan bersatu,
supaya tidak ada lagi pembedaan kelompok Paulus Apolos dan yang lain. Karunia sudah diterima
dan dirasakan oleh Jemaat itu. Karunia itu dibedakan menjadi dua yaitu karunia bahasa roh dan
karunia nubuat. Karunia bahasa roh untuk orang yang tidak beriman. Orang yang mengunakan
bahasa harus dipenuhi roh supaya roh dan akal budinya sejalan. Karunia roh sebaiknya jangan
membangun dirinya sendiri tetapi karunia itu untuk bernubuat.
Karunia nubuat adalah perbuatan yang ditunjukkan kepada setiap orang sehingga orang
yang tidak beriman dapat memilki keyakinan. Paulus membuat sebuah nasihat kepada mereka
supaya mereka tidak seperti anak-anak berpikir melainkan jadilah anak-anak dalam kejahatan tetapi
orang dewas dalam pemikiran. Maksudnya adalah janganlah mementingkan dirinya sendiri,
janganlah menyombongkan diri dengan bahasa roh tanpa mau membangun orang lain. Jemaat
Korintus harusnya mengerti apa yang harus dilakukan. Proses kedewasaa berpikir harusnya
membawa mereka tidak menyombongkan diri. Itulah sebabnya Paulus mengatkan orang bernubuat
lebih berharga daripada orang berkata-kata dengan roh.

Setelah jemaat bisa berkumpul di tempat Ibadah, Paulus membuat beberapa peraturan
terutama bahasa roh itu, apakah bahasa roh itu bisa di pakai dalam ibadah. Paulus mengatakan, jika
ada dua atau tiga orang berbahasa roh, harus ada orang yang menafsirkannya. Dimana dalam ibadah
, bahasa roh tanpa penafsiran tidak akan membawa kebaiakan bago orang lain dan tidak
membangun. Itu bukan berarti tidak bia menggunakan bahsa roh, tetapi sebainnya itu dipakjai untuk
berhungan dengan Tuhan. Nabi-nabi sudah cukup dua atu tiga orang berkata-kta. Tujuannya
supaya merka tetap tentram damai dan sejahtera.

Pada perikop ini berbagai macam peraturan yang dibuat Paulus. Kebersamaan, ketentraman,
damaisejahtera itulha yang di inginkan segala sesuatu yamng berlangsung harus dengan tentram
dan teratur. Injil yang diberitakan memalui bahasa roh harus di wujud nyatakan dengan nubuatan
melalui perbuatan mereka seperti melakukan kasih dan menuruti perintah-perintah seta kebuasaan
yang telah di ajarkan Paulus kepada mereka ketika Paulus datang pada perjalanan yang kedua.

Kesimpulan

Kasih karunia bisa hilang dari sesorang jika tidak pola perilakunya menyimpang. Setiap
orang diberikan kasih karunia oleh Tuhan, hanya saja tugas kita sebagai ciptaannya adalah
bagaimana setiap ciptaannya bisa menggunakan kasih karunia itu untuk hal yang positif, untuk hal
yang membangun bukan untuk kepentingan diri sendiri. Maka melalui teks ini manusia di harapkan
mewujud nyatakan Kasih yang telah di berikan Tuhan kepada setiap orang.

Anda mungkin juga menyukai