New Fix Laprak Entomologi Morf Jangk
New Fix Laprak Entomologi Morf Jangk
New Fix Laprak Entomologi Morf Jangk
MORFOLOGI JANGKRIK
Dosen Pembimbing :
Irwan Sulistio, SKM, M.Si
Disusun Oleh :
Syawalina Putri Fajar
P27833121067
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah–
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Entomologi Morfologi
Jangkrik. Laporan kegiatan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan laporan kegiatan
ini. Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan kegiatan ini, supaya laporan
kegiatan ini menjadi yang lebih baik lagi. Demikian yang dapat penulis sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan pembuatan laporan kegiatan
ini, apabila terdapat kesalahan pada laporan kegiatan ini penulis mohon maaf.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan Umum ............................................................................ 1
1.3 Tujuan Khusus ........................................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2
2.1 Morfologi Serangga ................................................................... 2
2.2 Habitat Jangkrik ......................................................................... 2
2.3 Siklus Hidup............................................................................... 3
BAB 3 METODELOGI .................................................................................... 4
3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................... 4
3.3 Prosedur Kerja............................................................................ 4
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 5
4.1 Hasil ........................................................................................... 5
4.2 Pembahasan ................................................................................ 7
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 9
5.2 Saran........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10
LAMPIRAN ..................................................................................................... 11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
belukar. Jangkrik hidup bergerombol dan bersembunyi dalam lipatanlipatan daun kering
atau bongkahan tanah.
Jangkrik berperan sebagai hewan omnivora atau (pemakan tumbuhan) dan
perombak material organik dari tumbuhan, dan jamur. di dalam suatu ekosistem. Pakan
jangkrik yang baik untuk peliharaan ialah hijauan, kacang-kacangan, buah-buahan, dan
umbi-umbian yang masih muda serta sayur-sayuran. Oleh karena itu untuk kebutuhan
minum tidak perlu diberikan secara khusus dalam wadah atau mangkuk (Kumala, 1999).
Jangkrik juga perlu diberi makanan kaya sumber protein, misalnya pelet, konsentrat,
atau bokasi untuk mempercepat perkembangan nimfanya (Paimin et al., 1999).
3
BAB 3
METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Rabu
Jam : 13.50 – Selesai
Lokasi : Lab. Entomolog
4
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil dari pengamatan di dapatkan sebagai berikut yakni bagian
caput, thorax dan abdomen. Berikut hasil identifikasi
Caput
Antena
Labrum
Mata
Majemuk
Mata Ocelli /
Mata Tunggal
Mandibula
Labium
Maxilla
5
Thorax (dada)
Prothorax
Mesothorax
Sayap
Sternum
6
Ovipostor
Claw / cakar
Tarsus
Tibia
Femur
Trokanter
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan atau identifikasi pada morfologi jangkrik secara
lengkap bahwa jangkrik berwarna hitam kecoklatan,mempunyai rangka luar.
Morfologi tubuh jangkrik pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, toraks,
dan abdomen (Corey et al., 2000). Jangkrik bersayap dua pasang, sepasang sayap
depan dan sepasang sayap belakang. Pada kepala jangkrik terdapat sepasang antena,
mata majemuk, mata oseli, labrum, labium, mandibular, dan alat tambahan lain yang
berfungsi sebagai lidah yaitu palpus maksilaris dan palpus labialis.
Antena digunakan sebagai sensor rasa dan bau, mata majemuk digunakan sebagai
sensor cahaya untuk melihat bentuk dan warna, sedangkan mata tunggal digunakan
untuk membedakan intensitas cahaya. Toraks (dada) merupakan tempat melekatnya
enam tungkai dan empat sayap.
Abdomen (perut) pada bagian posterior terdiri dari ruas-ruas (Corey et al., 2000).
Abdomen memuat alat pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Pada bagian abdomen
terdiri atas 9 ruas. Bagian dorsal yang mengeras disebut terga sedangkan bagian
ventral yang mengeras disebut sterna dan membram yang menghubungkan terga dan
sterna disebut membrane pleura.
7
Bentuk jangkrik betina dan jantan agak berbeda, pada betina mempunyai
ovipositor panjang bentuk seperti rambut kaku yang muncul dari ruas abdomen
terakhir. Venasi sayap depan jangkrik betina berbentuk garis-garis lurus, sedang pada
jantan venasi berbentuk tidak beraturan ada yang melingkar dan ada yang lurus. Pada
jangkrik jantan juga terdapat stridulasi yang berfungsi untuk menghasilkan suara atau
mengerik. Suara mengerik dihasilkan dari bagian kasar sayap depan yang bergesekan
dan bagian kasar pada sayap belakang. Pada sayap terdapat struktur harp yaitu struktur
sayap yang berfungsi memperbesar suara yang dihasilkan oleh bagian kasar dibalik
sayap depan dan bagian kasar pada sayap belakang. Suara yang dihasilkan jangkrik
memiliki nada yang berfungsi untuk menarik perhatian jangkrik betina atau perilaku
agonistik. Suara tersebut dapat dihasilkan pada saat sayap jangkrik jantan terangkat.
Alat reproduksi pada jangkrik jantan adalah aedeagus dan pada jangkrik betina
adalah ovipositor. Aedagus pada jangkrik jantan tidak terlihat karena berada di dalam
tubuh, sedangkan ovipositor pada jangkrik betina terlihat jelas seperti bentuk jarum
jam yang ujungnya seperti tombak dan berfungsi untuk meletakkan telurnya.
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pengamatan identifikasi morfologi jangkrik, dapat
diketahui bahwa tubuh jangkrik pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala,
toraks, dan abdomen (Corey et al., 2000). Pada kepala jangkrik terdapat sepasang
antena, mata majemuk, mata oseli, labrum, labium, mandibular, dan alat tambahan lain
yang berfungsi sebagai lidah yaitu palpus maksilaris dan palpus labialis, dan juga
terdapat antena.
5.2 Saran
Penulis berharap agar hasil dari pengamatan identifikasi morfologi jangkrik dapat
di terima dan di pahami oleh pembaca sehingga dapat bermanfaat pada pengamatan
selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho A.A, Namira Hanin S.S, dkk. 2020. STUDI POLA INTERAKSI PERILAKU
JANGKRIK (Gryllus bimaculatus ) JANTAN DAN BETINA. Florea : Jurnal
Biologi dan Pembelajarannya. 7(1): 41-47.
10
LAMPIRAN
11