MINIBOOK SOSIOlogi Materi Dasar
MINIBOOK SOSIOlogi Materi Dasar
Puji syukur Alhamdulillah kami haturkan kepada Allah swt. yang telah
melimpahkan nikmat iman, Islam dan ihsan sehingga kami dapat menyelesaikan
Minibook ini.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Bapak abu umar
bustomi, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Sosiologi yang telah
memberikan ilmunya kepada kami dan juga semua pihak yang telah membantu
dalam proses penulisan buku ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN................................................................................................................................. 1
A. Latar belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................................... 2
BAB I....................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.................................................................................................................................... 3
A. Definisi Sosiologi.................................................................................................................. 3
B. Ruang Lingkup Sosiologi.................................................................................................. 4
C. Objek Kajian Sosiologi....................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN.................................................................................................................................... 7
A. Sejarah Sosiologi.................................................................................................................. 7
B. Sejarah awal Perkembangan Sosiologi.......................................................................7
C. Sejarah Sosiologi abad 19................................................................................................. 7
D. Sosiologi di Indonesia....................................................................................................... 8
E. Sejarah Akhir Perkembangan Sosiologi..................................................................... 8
F. Cabang Ilmu Sosiologi Sebagai Sejarah Akhir.........................................................8
BAB III................................................................................................................................................. 10
A. Jenis Sosiologi..................................................................................................................... 10
B. Metode Sosiologi............................................................................................................... 10
BAB IV................................................................................................................................................. 13
A. Pendahuluan ...................................................................................................................... 13
B. Pengertian dan Jenis Kelompok Sosial.....................................................................14
C. Klasifikasi dan Fungsi Kelompok sosial...................................................................15
PENUTUP........................................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20
iii
PENDAHULUAN
A. Rumusan masalah
1. Apa itu sosiologi dan bagaimana ruang lingkupnya?
2. Apa saja objek kajian sosiologi?
3. Bagaimana Sejarah Sosiologi?
4. Apa saja jenis dan metode sosiologi?
5. Apa itu Interaksi Sosial?
6. Apa itu Stratifikasi Sosial?
7. Apa itu Mobilitas sosial
B. Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apa itu sosiologi dan ruang lingkupnya
2. Mengetahui apa saja objek kajian sosiologi
3. Mengetahui sejarah sosiologi
4. Mengetahui jenis jenis dan metode sosiologi
5. Mengetahui apa itu interaksi, stratifikasi dan mobilitas sosial
BAB I
PEMBAHASAN
A. Definisi Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan
diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie
Positive” karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi
tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan
tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai
hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi
hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial
manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai
sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun
dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain
atau umum.
Sosiologi pada zaman Comte dan Spencer dipengaruhi oleh aliran filsafat
dan psikologi. Hingga pada akhirnya Emil Durkheim mencoba melepaskan
dominasi kedua kekuatan tersebut. Filsafat dan psikologi. Durkheim juga
berperan penting pada usahanya merumuskan objek studi sosiologi. Fakta sosial
ditunjuk oleh Durkheim sebagai pokok yang harus dipelajari dalam sosiologi.
Fakta sosial dapat diperoleh dengan kegiatan penelitian, tidak hanya lewat proses
berpikir saja (spekulatif) sehingga sosiologi terlepas dari pengaruh filsafat yang
hanya berkutat pada dunia berpikir.
Sosiologi dianggap sebagai ilmu yang tidak mudah karena obyeknya yang
berupa masyarakat (dalam arti kata berupa hubungan-hubungan sosial atau
jaringan-jaringan sosial) dianggap bersifat abstrak, tidak mudah dilihat dan
dipahami. Di samping itu, ada anggapan pula bahwa tidak mudah untuk
merumuskan masalah sosiologis, karena dalam sosiologi sering kali tidak
dijumpai adanya kata-kata „ada‟ dan „pasti‟. Hal ini dikarenakan dalam
melakukan kajian sosiologi maka berbagai “aspek kemungkinan” harus
dipertimbangkan.
B. Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang lingkup sosiologi sangat luas, mencakup berbagai topik dan bidang
penyelidikan. Salah satu perhatian utama sosiologi adalah ketidaksetaraan sosial,
termasuk studi tentang kelas sosial, ras, gender, dan seksualitas. Ini termasuk
memeriksa cara-cara di mana hierarki sosial diciptakan, dipelihara, dan
ditantang, serta dampaknya terhadap peluang hidup individu dan kolektif.
Secara etimologis istilah individu berasal dari bahasa latin individuum yang
berarti terbagi, atau suatu kesatuan yang terkecil, terbatas. Kemudian istilah
individu diartikan sebagai orang, seseorang, atau manusia perseorangan. Individu
bersifat tunggal, walaupun begitu individu dibentuk dari tiga aspek berikut, 1)
organis jasmaniah, 2) psikis rohaniah, dan 3) sosial. Aspek sosial inilah yang
kemudian menjadi bahasan sosiologi. Individu sebagai makhluk sosial tidak dapat
dipisahkan dari lingkungan sosialnya.
2. Masyarakat
Metode fungsionalis.
Sebagai kesimpulan, makalah ini telah memberikan definisi yang komprehensif tentang
konsep yang sedang diselidiki, menggambar pada berbagai sumber teoritis dan empiris
dalam sosiologi. Dengan mengeksplorasi berbagai dimensi dan proses kompleks yang
mendasari konsep ini, kami telah menyoroti pentingnya mengadopsi pendekatan
multi-disiplin dan titik temu untuk memahami fenomena sosial
Analisis kami telah menunjukkan bahwa konsep yang diselidiki dibentuk oleh berbagai
faktor sosial, termasuk konteks ekonomi, politik, budaya, dan sejarah. Selain itu, kami
telah menunjukkan bahwa konsep ini tidak tetap atau statis, tetapi terus berkembang
dan dapat berubah seiring waktu.
Sementara analisis kami telah memberikan pemahaman rinci tentang konsep yang
sedang diselidiki, penting untuk mengenali keterbatasan definisi kami. Seperti halnya
penyelidikan sosiologis, analisis kami dibentuk oleh asumsi teoretis dan metodologis
kami, dan tunduk pada bias dan keterbatasan sumber data kami.
Meskipun demikian, definisi kami memberikan titik awal yang berharga untuk
penelitian dan analisis lebih lanjut di bidang ini. Dengan mengadopsi pendekatan kritis
dan refleksif untuk penyelidikan sosiologis, kita dapat terus memperdalam
pemahaman kita tentang proses sosial yang kompleks yang membentuk dunia di
sekitar kita.
Secara keseluruhan, makalah ini telah menyoroti pentingnya mengadopsi perspektif
sosiologis dalam memahami fenomena sosial, dan telah menyediakan kerangka kerja
untuk penyelidikan lebih lanjut ke dalam konsep yang sedang diselidiki. Dengan terus
terlibat dalam penyelidikan sosiologis yang ketat dan reflektif, kita dapat bekerja
menuju pemahaman yang lebih bernuansa dan komprehensif tentang dunia sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Sosiologi
Sosiologi adalah salah satu disiplin ilmu sosial yang mempelajari masyarakat,
hubungan antara individu dalam masyarakat, dan perubahan sosial yang terjadi
di dalamnya. Sebagai disiplin ilmu yang masih relatif baru, sosiologi memiliki
sejarah dan fase yang panjang dan menarik untuk dikaji.
Sejarah sosiologi dimulai pada abad ke-19 di Eropa, saat Revolusi Industri
memicu perubahan sosial yang besar. Banyak intelektual pada saat itu yang
tertarik untuk mempelajari masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi
di dalamnya. Sejarah sosiologi dapat dibagi menjadi beberapa fase, yakni fase
klasik, fase modern, dan fase kontemporer. Sejarah dan fase sosiologi dunia
berkaitan dengan pentingnya memahami sejarah dan perkembangan sosiologi
sebagai disiplin ilmu dalam konteks global.
Melalui pengamatan dan analisis yang sistematis, para sosiolog mulai
mengembangkan konsep, teori, dan metode untuk memahami fenomena sosial
secara objektif dan ilmiah. Beberapa tokoh sosiologi terkenal seperti Auguste
Comte, Emile Durkheim, Max Weber, dan Karl Marx memberikan kontribusi
besar dalam pengembangan disiplin ini.
Sejak saat itu, sosiologi terus berkembang dan meluas ke berbagai wilayah dan
masyarakat di seluruh dunia. Fase-fase perkembangan sosiologi pun mengalami
perubahan dan variasi yang dipengaruhi oleh konteks historis, budaya, politik,
dan sosial setempat.
9
susunan kehidupan yang diharapkan dan norma-norma yang harus ditaati oleh
seluruh anggota masyarakat. Sejak itu, berkembanglah kajian baru tentang
masyarakat yang disebut sosiologi.
D. Sosiologi di Indonesia
Perkembangan ini menjadi cikal bakal adanya sejarah Ilmu Sosiologi sebagai
Ilmu pengetahuan di Indonesia. Untuk pelaksanaan materi penyampaian Ilmu
Sosiologi, pertama kali dilakukan sistem perkuliahan Sosiologi, yang diberikan oleh
Soenario Kolopaking pada Tahun 1948.
10
negara, bukan hanya di ukur dalam pembangunan infrastruktur, atau pembangunan
SDA, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah pembangunan dalam SDM (Sumber
Daya Manusia).
Setelah sosiologi terlahir dan penting untuk diberikan konsep tersendiri, akhirnya
sampai saat ini banyak cabang dalam Ilmu Sosiologi. Diantaranya cabang tersebut
adalah sebagai berikut;
Sosiologi Politik, cabang ilmu sosiologi yang memberikan konsep
gambaran manusia dalam berpolitik.
Sosiologi Pendidikan, memperluas padangan bahwa sosiologi adalah ilmu
pengetahuan dengan cangkupan pendidikan.
Sosiologi Budaya, studi ini dilakukan untuk menciptakan kesejahtreaan
dalam masyarakat, terutama dalam membentuk pandangan mengenai
kebudayaan.
Sosiologi Agama, terlahir dengan dasar bahwa agama berperan penting
dalam setiap tingkah laku manusia.
Sosiologi Industri, pembahasan mengenai sosiologi industri adalah
mengenai perubahan prilaku masyarakat terhadap sektor industri.
Sosiologi Ekonomi, keterkaitan dakam bidang ilmu ekonomi sebagai
akibat hubungan yang terjadi dalam masyarakat.
Sosiologi Kesehatan, pandangan terhadap sosiologi sebagai bagian
penting keberlangsungan manusia tanpa adanya penyakit (kesehatan).
Sosiologi Militer, secara singkat cabang studi ini memberikan
pengulasan antara manusia dan dunia militer atau ketahanan dalam
beregara.
Sosiologi Perkotaan, cabang ilmu sosiologi yang memberikan penjelasan
mengenai studi dan kajian perubahan sosial masyarakat di perkotaan.
Sosiologi Pedesaan, studi sosiologi yang memberikan penjelasan
terhadap hubungan manusia dengan sektor masyarakat desa.
Sosiologi Hukum, cabang studi sosiologi yang memberikan bahasan
mengenai masyarakat dan hukum yang harus seimbang.
Sosiologi Pertanian, kajian mengenai struktural dan organisasi pertanian
dalam perkembangan masyarakat.
Sosiologi Sastra, pembahasan mengenai hasil karya masyarakat dalam
memenuhi kepuasaan atau hasrat manusia untuk berkreasi
Sosiologi Olahraga, penjabaran mengenai studi sosiologi dengan sitem
perlahragaan dalam masyarakat.Yang memberikan penjelasan mengenai
masyarakat di lingkungan kesehatannya.
Sebagai sejarah kelahiran Ilmu Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang bediri
11
sendiri tentunya memiiki kriteria-kriteria keilmuan, yang melakat pada
sosiologi. Kriteria terebut antara lain adalah empiris, teoretis, kumulatif, nonetis,
yang kesemua kriteria tersebut dilakukan untuk dapat menjelaskannya secara
analitis dalam kajian sosiologis. (Sosiologi, 2023)
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Jenis Sosiologi
1. Sosiologi umum
Sosiologi umum adalah bidang yang menyelidiki dan mempelajari perilaku
manusia dalam mengadakan hubungan di masyarakat secara umum.
2. Sosiologi khusus
Sementara sosiologi khusus menyelidiki dan mempelajari berbagai sektor dalam
kehidupan masyarakat.
B. Metode Sosiologi
Metode yang digunakan dalam penelitian sosiologi tidak berupa seperangkat
metode ilmiah tunggal. Terdapat beberapa metode ilmiah yang dapat digunakan
untuk penelitian sosiologi. Berikut metode-metode yang dapat digunakan dalam
penelitian sosiologi:
1. Metode Kualitatif
13
Metode Historis
Metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah,
dan menganalisis data sejarah yang berupa peristiwa-peristiwa yang
terjadi di masa lampau.
Metode Komparatif
Metode penelitian berupa riset yang dilakukan dengan cara
membandingkan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
Perbandingan fenomena dapat mengenai perbedaan kondisi sosial di
berbagai kelompok masyarakat yang berbeda, hingga perbedaan zaman.
Sebagai contoh, metode ini dapat digunakan untuk penelitian tentang
“Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Kedisiplinan Siswa:
Perbandingan Metode Pembelajaran Daring dan Luring ”.
2. Metode Kuantitatif
Metode Statistik
Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan pengolahan dan
analisis fenomena sosial melalui data statistik. Metode ini menjadi
petunjuk suatu hubungan atau pengaruh suatu kualitas.
14
Metode Sosiosoemetri
Metode penelitian ini menggunakan analisis pola hubungan, relasi, atau
jaringan sosial antar individu atau kelompok. Metode ini sering disebut dengan
analisis jejaring sosial (Social networking analysis). Penelitian dengan metode ini
dilakukan untuk mengidentifikiasi jejaring sosial antar manusia sebagai bagian
dari bentuk fenomena sosial.
3. Metode Induktif
Metode induktif merupakan metode untuk mempelajari sesuatu yang bersifat
khusus agar mendapat kesimpulan yang universal. Dalam penelitian sosial
penerapannya dimulai dengan pencarian data lapangan, selanjutnya diolah, dianalisis,
hingga disimpulakn menjadi teori-teori yang umum. Pada penelitian induktif, gejala-
gejala sosial yang khusus dan muncul di lapangan dirangkai sedemikian rupa hingga
mencapai kesimpulan umum dan menghasilkan teori.
4. Metode Deduktif
Metode deduktif ini cenderung berkebalikan dengan metode induktif. Metode
deduktif merupakan metode untuk mempelajari sesuatu yang bersifat umum agar
menghasilkan kesimpulan secara khusus. Dalam penelitian sosial penerapannya
dimulai dari teori yang dihimpun peneliti. Kemudian teori tersebut digunakan sebagai
panduan analisis data yang diperoleh di lapangan. Peneliti memiliki teori yang berasal
dari penelitian sebelumnya, kemudian diuji dengan kondisi keadaan nyata di
lapangan.
5. Metode Empiris
Metode empiris merupakan metode penelitian dengan fakta sebagai dasar
mengumpulkan data. Dalam penelitian sosial, dilakukan pencarian data objektif di
lapangan yang bersifat empiris, yang artinya berasal dari realitas di lapangan tanpa
intervensi kepentingan peneliti. Peneliti sebagai manusia, dalam sosiologi memiliki
kemampuan menginterpretasi realitas sesuai kepentingannya. Maka metode empiris
berupaya menjaga data agar steril dari kepentingan subjektif peneliti. (Yusuf, 2023)
15
BAB IV
MASYARAKAT
DAN BUDAYA
A. Abstrak
Manusia adalah makhluk sosial yang saling berhubungan dengan lingkungannya.
Baik lingkungan terdekat yaitu keluarga hingga lingkungan lain yang membentuk
Kelompok besar seperti suku-suku. Dalam tatanan sosial, seorang individu tidak
Dapat dipisahkan dari kelompok sosial. Hal ini dikarenakan kelompok sosial
Merupakan kumpulan dari beberapa orang yang saling berinteraksi dan saling
Membantu, serta memiliki kesadaran dalam mencapai tujuan bersama. Pada
Dasarnya, setiap orang adalah bagian dari kelompok sosial. Peranan kelompok
Sosial dalam kehidupan manusia sangat penting dan besar pengaruhnya. Sebagai
makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain. Kebutuhan
Akan interaksi ini merupakan kebutuhan dasar.
Kata kunci : Kelompok Sosial, Manusia, Lingkungan
B. PENDAHULUAN
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup Bersama.
Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu Dengan individu,
individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan Kelompok. Kelompok sosial
dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok Sosial sekunder. Sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak Langsung. Kelompok social
primer dengan hubungan langsung apabila tanpa Melalui perantara. Misalkan untuk
mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat Kita lihat yaitu pada keluarga.
Sedangkan kelompok sosial primer adalah kelompok Besar didasarkan pada
kepentingan yang berbeda. Proses yang membentuk Terjadinya kelompok sosial
meliputif aktor pendorong timbulnya kelompok sosial Dan dasar pembentukan
kelompok sosial.Setiap masyarakat manusia selama hidup Pasti mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang Tidak menarik dalam
arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang Pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang Lambat sekali, akan
tetapi ada juga berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan Hanya dapat ditemukan
oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan Kehidupan suatu masyarakat pada
suatu waktu dan membandingkannya dengan Susunan dan kehidupan masyarakat
tersebut pada waktu yang lampau. Perubahanperubahan masyarakat dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, polapola prilaku organisasi, sususnan
kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan Wewenang, kelompok sosial dan sebagainya.
C. PEMBAHASAN
16
Manusia merupakan makhluk yang tidak dapat melepaskan diri dari interaksi dengan
manusia lain. Akibat dari hubungan yang terjadi antar manusia, kemudian lahirlah
kelompok-kelompok sosial yang didasari oleh kesamaan kepentingan. Kelompok
adalah kumpulan dari beberapa individu yang saling berinteraksi satu sama lain. Pada
umumnya, interaksi yang dilakukannya tersebut hanya untuk melakukan pekerjaan
atau bisa saja untuk meningkatkan hubungan antar individu. Suatu saat, sebuah
kelompok akan dibedakan secara kolektif, yakni berdasarkan atas kesamaan dalam
aktifitas umum namun dengan arah interaksi yang terkecil. Sedangkan definisi dari
Kelompok sosial adalah himpunan dari kumpulan manusia yang hidup bersama,
karena memiliki ikatan hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut terkait
hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antar manusia, serta juga suatu
kesadaran untuk saling tolong-menolong. Menurut R.M. Macler & Charles H. alam buku
Society, An Introductory Analysis, Macmillan & Co.Ltd. (1961). Memberikan definisi
tentang kelompok sosial, yang menurutnya adalah kumpulan beberapa orang yang
memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan saling saling berinteraksi satu sama
lain. Sedangkan kelompok, diciptakan oleh anggota masyarakat sendiri. Kelompok juga
dapat memengaruhi perilaku dan karakter para anggotanya. Artinya, kelompok sosial
merupakan himpunan manusia yang saling hidup bersamaan dan menjalani
ketergantungan dengan sadar dan saling tolong menolong. Berdasarkan pengertian
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah himpunan atau
kesatuan beberapa manusia yang hidup bersama. Kebersamaan tersebut karena
adanya hubungan antara mereka. Selain itu, hal ini menyangkut hubungan timbal balik
yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling tolong-menolong.
17
Menurut Haryanto (2011), kelompok sosial dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa sudut pandang dari berbagai kriteria, diantaranya adalah: jumlah
anggota, derajat interaksi sosial, kepentingan dan wilayah, berlangsungnya suatu
kepentingan, derajat organisasi, kesadaran jenis, tujuan dan hubungan sosial yang
sama.
1. Primary group dan secondary group. Artinya, suatu kelompok dapat menjadi
primer jika saling kenal, memiliki pertalian darah, dan persahabatan. Namun, bisa
sekunder jika sifatnya didasari kerja sama atas hitungan untung rugi.
3. Formal group dan informal group. Artinya, suatu kelompok sosial dapat
menjadi formal karena sistem hubungan tersebut sengaja diciptakan. Namun, jika
hubungan itu sebatas pertemuan yang terjadi berulang-ulang secara personal,
maka kelompok tersebut dinamakan informal.
18
3. Ketiga, untuk membantu dalam mengembangkan diri agar mendapatkan
manfaat dari kelompok yang dikutinya.
4. Keempat adalah meningkatkan produktifitas serta meningkatkan kualitas diri
dari masing-masing individu ataupun kelompok.
5. Terakhir yaitu untuk memberikan ruang bagi semua individu yang memiliki
minat untuk bergabung didalamnya.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari hubungan dan pola-pola sosial dalam
masyarakat, serta memahami bagaimana individu berinteraksi dalam konteks sosial.
Ruang lingkup sosiologi mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk
struktur sosial, proses sosial, perubahan sosial, institusi sosial, dan konflik sosial.
Objek kajian sosiologi meliputi beragam fenomena sosial, seperti kelompok sosial,
kelas sosial, status dan peran sosial, kebudayaan, norma dan nilai, perubahan sosial,
pembangunan sosial, interaksi sosial, konflik sosial, identitas sosial, dan masalah sosial.
Sosiologi juga berusaha memahami pola-pola sosial yang mempengaruhi individu dan
masyarakat, termasuk ketimpangan sosial, mobilitas sosial, dan stratifikasi sosial.
Sosiologi sebagai disiplin ilmu telah memainkan peran penting dalam memahami
masyarakat dan interaksi sosial manusia. Melalui pemikiran dan penelitian para tokoh
sosiologi terkemuka, seperti Emile Durkheim, Max Weber, dan Karl Marx, kita dapat
mengidentifikasi pola-pola sosial, proses-proses sosial, dan konflik-konflik yang terjadi
dalam masyarakat.
sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku sosial manusia dan masyarakat.
Berbagai jenis dan metode dalam sosiologi memberikan pemahaman yang
komprehensif terhadap aspek-aspek sosial yang ada dalam masyarakat. Melalui
sosiologi, kita dapat memahami pola-pola sosial, perubahan sosial, dan dinamika
interaksi antarindividu serta masyarakat secara lebih baik.
20
CV PENULIS
Riwayat Pendidikan :
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Kornblum, William and Carolyn D. Smith. (2000). Sociology in A Changing World. Fifth
edition. Orlando: Harcourt College Publishers.
Poloma, Margaret M. (1984). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali.
Schneider, Eugene V. (1986). Sosiologi Industri. Jakarta: Aksara Persada.
Soekanto, Soerjono. (1982). Teori Sosiologi tentang Pribadi dan Masyarakat. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Soekanto, Soerjono. (1994). Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sunarto, Kamanto. (1985). Pengantar Sosiologi, Sebuah Bunga Rampai. Jakarta:
Yayasan Obor.
Zanden, James W. Vander. (1993). Sociology, The Core. Third edition. New York: Mc.
Graw-Hill Inc
23
j
24