Makalah Matematika
Makalah Matematika
DISUSUN OLEH :
Nuraini Alifiah
Desi Samauna
Manda Nusi
Aditya S. Ladjo
Rasyid Ismail
Salman Mahmud
Multazam Sirton
Riski Ali
Zainudin Kune
Kelas[kelompok] :
XI ips1[3]
SMAN 1 KABILA
Pengertian persamaan Garis Singgung
Dalam geometri, garis singgung (disebut juga garis tangen) kurva bidang pada titik yang
diketahui adalah garis lurus yang "hanya menyentuh" kurva pada titik tersebut. Leibniz
mendefinisikan garis singgung sebagai garis yang melalui sepasang titik takhingga dekat
pada kurva.Lebih tepatnya, garis lurus disebut menyinggung kurva y = f (x) di titik x = c pada
kurva jika garis melalui titik (c, f (c)) pada kurva dan memiliki kemiringan f '(c) dengan f '
adalah turunan f. Definisi serupa digunakan pada kurva ruang dan kurva dalam ruang
Euklides dimensi-n.
Karena melalui titik di mana garis singgung dan kurva bertemu, disebut titik singgung, garis
singgung "memiliki arah yang sama" dengan kurva, dan dengan demikian merupakan
pendekatan garis lurus terbaik pada kurva di titik tersebut.
Serupa dengan garis singgung, bidang singgung permukaan di titik yang diketahui adalah
bidang yang "hanya menyentuh" permukaan di titik tersebut. Konsep persinggungan adalah
satu dari gagasan paling mendasar dalam geometri diferensial dan telah digeneralisasikan
secara ekstensif; lihat ruang singgung.
Kata "tangen" berasal dari bahasa Latin tangere, yang berarti 'menyentuh'.
Sejarah
Archimedes (c. 287 – c. 212 SM) menemukan garis singgung pada spiral Archimedes
dengan mempertimbangkan jalur perpindahan titik sepanjang kurva.
Pada tahun 1630-an, Fermat mengembangkan teknik adekualitas untuk menghitung garis
singgung dan masalah lainnya dalam analisis serta menghitung garis singgung parabola.
Teknik adekualitas serupa dengan mengambil perbedaan antara f(x+h)} dan f(x) serta
membaginya dengan pangkat dua dari h Secara terpisah, Descartes menggunakan metode
tegak lurus berdasarkan pada observasi bahwa radius lingkaran selalu tegak lurus dengan
lingkaran itu sendiri.
Metode ini mengantarkan pada pengembangan kalkulus diferensial pada abad ke-17. Banyak
orang berkontribusi di dalamnya. Roberval menemukan metode umum untuk menggambar
garis singgung, mempertimbangkan sebuah kurva didefinisikan sebagai titik bergerak yang
gerakannya merupakan resultan dari berbagai gerakan lebih sederhana.René-François de
Sluse dan Johannes Hudde menemukan algoritme aljabar untuk mencari garis
singgung.Perkembangan lebih lanjut meliputi John Wallis dan Isaac Barrow, membawa pada
teori Isaac Newton dan Gottfried Leibniz.
Sebuah definisi garis singgung pada tahun 1828 adalah "garis yang benar dengan menyentuh
kurva, tetapi ketika diperpanjang, tidak memotong kurva tersebut". Definisi tua ini mencegah
titik belok memiliki garis singgung. Definisi ini telah ditolak dan definisi modern sama
dengan definisi Leibniz yang mendefinisikan garis singgung sebagai garis yang melalui
sepasang titik takhingga dekat pada kurva.
Definisi 1:
”garis singgung merupakan sebuah garis yang tegak lurus terhadap jari-jari (pada titik
ekstrimnya)
Definisi ini tidak memadai bahkan pada lingkaran sendiri karena segment garis yang disebut
jari-jari memiliki dua titik ekstrim Masalah ini dapat diatasi tetapi definisi yang ada tetap
tidak memadai karena definisinya hanya berlaku pada lingkaran.
Definisi 2:
'garis singgung merupakan sebuah garis yang menyentuh kurva pada sebuah titik
saja”gambar berikut menunjukkan bahwa definisi ini kurang tepat.
Jika kurva y =f(x) disinggung oleh sebuah garis di titik (x1,y1) maka gradien garis singgung
tersebut bisa di nyatakan dengan
M = f(x1)
y - y1 = m(x - x1)
Keterangan:
x = variabel x.
y = variabel y.
x1 = titik x yang dilalui garis.
y1 = titik y yang dilalui garis.
m = gradien.
Untuk mencari nilai m (gradien), kita bisa menggunakan konsep turunan di mana m = y'.
Contohnya:
Terdapat persamaan y = 2x² - 3x di titik (2,1). Gradiennya dapat dihitung dengan cara
berikut:
m = y'
m = 2(2)x + 3
m = 4x + 3
m = 4(2) + 3
m=8+3
m = 11
Soal 1
Persamaan garis singgung yang melalui titik (5, 1) dan bergradien 2 adalah....
Jawab:
y - y1 = m(x - x1)
y - 1 = 2(x - 5)
y - 1 = 2x - 10
y = 2x - 10 + 1
y = 2x - 9
Soal 2
Persamaan garis singgung yang melalui titik (3, 2) dan bergradien -2 adalah....
Jawab:
y - y1 = m(x - x1)
y - 2 = -2(x - 3)
y - 2 = -2x + 5
y = -2x + 5 + 2
y = -2x + 7
Soal 3
Jika f(x) = 5x³ - 2x² + 4, persamaan garis singgung di titik (4,3) adalah....
Jawab:
m = y'
m = 5(3)x² - 2(2)x
m = 15x² - 4x
m = 15(4)² - 4(4)
m = 15(16) - 16
m = 240 - 16
m = 224
y - y1 = m(x - x1)
y - 3 = 224(x - 4)
y - 2 = 224x - 896
y = 224x - 896 + 2
y = 224x – 89
Persamaan Garis Normal
Garis normal adalah garis yang melalui titik singgung kurva dan tegak lurus garis singgung
Contoh Soal 1 :
Tentukan persamaan garis normal pada kurva y = x2 — x + 7 di titik yang berabsis 2
Jawab :
m = y’ = 2x — 1
= 2.2 — 1 = 3
m1.m2 = –1
3m2 = — 1
m2 = –⅓
maka persamaan garis normalnya adalah
3y — 27 = — x + 2
x + 3y = 29
Contoh Soal 2 :
Tentukan persamaan garis normal pada kurva y = x3 — 20 di titik yang berordinat 7
Jawab :
y=7
maka
x3 — 20 = 7
x3 = 27
x=3
m1.m2 = — 1
27m2 = — 1
m2 = — 1/27
x + 27y = 192
Contoh Soal 3 :
Jawab :
m2 = –¼
maka
m1.m2 = — 1
m1 (–¼) = — 1
m1 = 4
y’ = 4
4x3 = 4
x3 = 1
x=1
y = x4 + 8 = 14 + 8 = 9
y — y1 = m2(x — x1)
y — 9 = –¼ (x — 1)
4y — 36 = — x + 1
x + 4y = 37