Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aufa Liana Sarah

NIM : 19513244005

Prodi : Pend. Teknik Busana

1. Jelaskan tujuan Evaluasi Kurikulum menurut kalian (gunakan Bahasa


kalian sendiri sesuai apa yang kalian pahami) !
Jawab :
Tujuan Evaluasi Kurikulum
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik kearah yang telah
di tentukan
b. Menentukan evektivitas kurikulum/program pembelajaran
c. Menentukan keunggulan dan kelemahan kurikulum/program
pembelajaran
d. Menentukan masukan untuk memperbaiki program kurikulum yang di
kembangkan
e. Menetapkan keterkaitan antarkomponen kurikulum
f. Mampu memahami dan menejelaskan karakteristik
mkurikulum/program pembelajaran
2. Mengapa seseorang guru harus memahami dan menguasai Evaluasi
Kurikulum?
Guru harus memahami dan menguasai evaluasi kurikulum karena
kurikulum mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan
siswa. Dalam kegiatan pengembangan kurikulum membutuhkan
perencanaan dan sosialisasi, agar pihak-pihak terkait memilki persepsi
dan tindakan yang sama. Sedangkan dalam pendidikan itu sendiri identik
interaksi antara pendidikan (guru) dan peserta didik (siswa) untuk
mencapai tujuan-tujuan pedidikan. Sebagai pendidik professional, guru
bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara professional, tetapi
juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan professional. Oleh
karena itu, sebagai seorang guru/calon pendidik perlu melakukan evaluasi
terhadap belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kemampuan siswa tersebut dalam mengikuti proses kegiatan belajar
mengejar, tapi bukan hanya siswa saja yang harus dievaluasi melainkan
guru juga harus dievaluasi untuk mengetahui apakah sudah maksimal
dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik atau
sebaliknya. Evaluasi di perlukan untuk me-review apa yang terjadi
sebelumnya, kendala, problema yang di hadapi, seberapa jauh
pemahaman materi yangdi berikan. Dan juga menyimpulkan apakah
kegiatan yang tadi dilakukan sukses atau gagal, dan banyak lagi
sepertinya. Tanpa evaluasi kita tidak akan tau hasil dari pendidikan
tersebut. Dengan evaluasi dapat di ketahi dimana kekurangannya agar
dapat diperbaiki.
3. Sebutkan prinsip-prinsip kurikulum?
Prinsip prinsip kurikulum
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
Peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
b. Beragam dan terpadu
Memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi
daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan
agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi
dan gender.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni
Atas dasar kesadaran bahwa ipteks berkembang secara dinamis, dan
oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan
ipteks.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Sebutkan dan jelaskan model-model evaluasi kurikulum?
a. Measurement
Evaluasi merupakan pengukuran perilaku siswa untuk
mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok. Hasil
evaluasi digunakan untuk seleksi siswa, bimbingan Pendidikan dan
perbandingan efektifitas antara dua atau lebih program/metode
pendidikan. Jenis data yang dikumpulkan dalam evaluasi ialah data
skor hasil tes. Evaluasi tersebut ditempuh dengan cara:
1. Mengelompokkan siswa melalui pengembangan norma kelompok
dalam evaluasi hasil belajar
2. Membandingkan hasil belajar antar kelompok menggunakan
metode pengajaran yang berbeda melalui analisis kuantitatif
3. Teknik evaluasi yang digunakan ialah tes dalam bentuk obyektif,
yang terus dikembangkan untuk menghasilkan alat evaluasi yang
reliabel.
b. Congruence
Evaluasi merupakan pemeriksaan kesesuaian antara tujuan
Pendidikan dan hasil belajar yang dicapai, untuk melihat sejauh mana
perubahan hasil pendidikan telah terjadi. Hasil evaluasi diperlukan
dalam penyempurnaan program, bimbingan Pendidikan dan
pemberian informasi kepada pihak diluar Pendidikan. Obyek evaluasi
dititik beratkan pada hasil belajar dalam bentuk kognitif, psikomotorik
maupun nilai dan sikap. Jenis data yang dikumpulkan adalah data
obyektif skor hasil tes. Evaluasi tersebut ditempuh dengan cara:
1. Menggunakan prosedur pre-and post-assessment : penegasan
tujuan, pengembangan alat evaluasi, dan penggunaan hasil
evaluasi
2. Analisis evaluasi dilakukan secara bagian demi bagian
3. Teknik evaluasi mencakup tes dan Teknik-Teknik evaluasi lainnya
yang cocok untuk menilai berbagai jenis perilaku yang terkandung
dalam tujuan
4. Kurang menyetujui diadakannya evaluasi perbandingan antara
dua atau lebih program
c. Ilumination
Evaluasi merupakan studi mengenai: pelaksanaan program, pengaruh
factor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program serta
pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar. Evaluasi
didasarkan pada pertimbangan yang hasilnya diperlukan untuk
penyempurnaan program. Obyek evaluasi mencakup latar belakang
dan perkembangan program, proses pelaksanaan, hasil belajar dan
kesulitan-kesulitan yang dialami. Jenis data yang dikumpulkan adalah
data subyektif (judgment data). Evaluasi tersebut ditempuh dengan
cara:
1. Menggunakan prosedur progressive focusing : orientasi,
pengamatan yang lebih terarah, analisis sebab-akibat
2. Bersifat kualitatif-terbuka, dan fleksibel-eklektif
3. Teknik evaluasi mencakup observasi, wawancara, angket, analisis
dokumen dan bila diperlukan mencakup tes
d. Educatin al system evalution
Evaluasi adalah perbandingan antara performance setiap dimensi
program dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan
judgment. Hasil evaluasi diperlukan untuk penyempurnaan program
dan penyimpulan hasil program secara keseluruhan. Obyek evaluasi
mencakup input (bahan, rencana, peralatan), proses dan hasil yang
dicapai dalam arti yang lebih luas. Jenis data yang dikumpulkan adalah
data subyektif (judgment data). Evaluasi tersebut ditempuh dengan
cara:
1. Membandingkan performance setiap dimensi program dengan
kriteria internal
2. Membandingkan performance program dengan menggunakan
kriteria eksternal yaitu performance program yang lain
3. Teknik evaluasi mencakup tes, observasi, wawancara, angket, dan
analisis dokumen
5. Pilih salah satu model yang kalian anggap tepat, berikan penjelasannya ?
Congruence model, karena congruence model dapat dipandang sebagai
reaksi terhadap model yang pertama, sebagai proses pendidikan berisi
tiga komponen yang saling terkait yaitu: tujuan pendidikan, pengalaman
belajar dan penilaian hasil belajar. Ruang lingkup evaluasi menurut model
ini adalah memeriksa persesuaian congruence antara tujuan dan hasil
belajar, maka yang dijadikan objek penilaian adalah tingkah laku siswa.
Secara lebih khusus, yang dinilai adalah perubahan tingkah laku yang
diinginkan intended behavior yang diperlihatkan oleh siswa pada akhir
kegiatan pendidikan. Ruang lingkup perilaku meliputi; pengetahuan,
keterampilan, nilai sikap. Congruence model tidak membatasi alat
penilaian hanya pada tes tertulis atau paper and pencil test saja. Carroll
misalnya menyebutkan perlunya digunakan alat-alat penilaian lain seperti
tes perbuatan dan observasi. Karena penilaian dipergunakan sebagai alat
ukur pencapaian hasil belajar setelah menempuh proses pendidikan maka
diperlukan prosedur pre and post test. Model ini tidak menyarankan
dilaksanakannya penilaian perbandingan untuk melihat sejauh mana
kurikulum yang baru lebih efektif dari kurikulum yang ada. Pendekatan ini
membantu pengembang kurikulum dalam menentukan bagian-bagian
mana dari sistem yang masih lemah, tetapi kurang membantu di dalam
mencari jawaban tentang segi-segi apa yang masih lemah dan bagaimana
kemungkinan mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut

Anda mungkin juga menyukai