1. Jelaskan tujuan Evaluasi Kurikulum menurut kalian (gunakan Bahasa
kalian sendiri sesuai apa yang kalian pahami) ! Jawab : Tujuan Evaluasi Kurikulum a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik kearah yang telah di tentukan b. Menentukan evektivitas kurikulum/program pembelajaran c. Menentukan keunggulan dan kelemahan kurikulum/program pembelajaran d. Menentukan masukan untuk memperbaiki program kurikulum yang di kembangkan e. Menetapkan keterkaitan antarkomponen kurikulum f. Mampu memahami dan menejelaskan karakteristik mkurikulum/program pembelajaran 2. Mengapa seseorang guru harus memahami dan menguasai Evaluasi Kurikulum? Guru harus memahami dan menguasai evaluasi kurikulum karena kurikulum mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan siswa. Dalam kegiatan pengembangan kurikulum membutuhkan perencanaan dan sosialisasi, agar pihak-pihak terkait memilki persepsi dan tindakan yang sama. Sedangkan dalam pendidikan itu sendiri identik interaksi antara pendidikan (guru) dan peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pedidikan. Sebagai pendidik professional, guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara professional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan professional. Oleh karena itu, sebagai seorang guru/calon pendidik perlu melakukan evaluasi terhadap belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa tersebut dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengejar, tapi bukan hanya siswa saja yang harus dievaluasi melainkan guru juga harus dievaluasi untuk mengetahui apakah sudah maksimal dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik atau sebaliknya. Evaluasi di perlukan untuk me-review apa yang terjadi sebelumnya, kendala, problema yang di hadapi, seberapa jauh pemahaman materi yangdi berikan. Dan juga menyimpulkan apakah kegiatan yang tadi dilakukan sukses atau gagal, dan banyak lagi sepertinya. Tanpa evaluasi kita tidak akan tau hasil dari pendidikan tersebut. Dengan evaluasi dapat di ketahi dimana kekurangannya agar dapat diperbaiki. 3. Sebutkan prinsip-prinsip kurikulum? Prinsip prinsip kurikulum a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. b. Beragam dan terpadu Memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Atas dasar kesadaran bahwa ipteks berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ipteks. d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. e. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. f. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Sebutkan dan jelaskan model-model evaluasi kurikulum? a. Measurement Evaluasi merupakan pengukuran perilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok. Hasil evaluasi digunakan untuk seleksi siswa, bimbingan Pendidikan dan perbandingan efektifitas antara dua atau lebih program/metode pendidikan. Jenis data yang dikumpulkan dalam evaluasi ialah data skor hasil tes. Evaluasi tersebut ditempuh dengan cara: 1. Mengelompokkan siswa melalui pengembangan norma kelompok dalam evaluasi hasil belajar 2. Membandingkan hasil belajar antar kelompok menggunakan metode pengajaran yang berbeda melalui analisis kuantitatif 3. Teknik evaluasi yang digunakan ialah tes dalam bentuk obyektif, yang terus dikembangkan untuk menghasilkan alat evaluasi yang reliabel. b. Congruence Evaluasi merupakan pemeriksaan kesesuaian antara tujuan Pendidikan dan hasil belajar yang dicapai, untuk melihat sejauh mana perubahan hasil pendidikan telah terjadi. Hasil evaluasi diperlukan dalam penyempurnaan program, bimbingan Pendidikan dan pemberian informasi kepada pihak diluar Pendidikan. Obyek evaluasi dititik beratkan pada hasil belajar dalam bentuk kognitif, psikomotorik maupun nilai dan sikap. Jenis data yang dikumpulkan adalah data obyektif skor hasil tes. Evaluasi tersebut ditempuh dengan cara: 1. Menggunakan prosedur pre-and post-assessment : penegasan tujuan, pengembangan alat evaluasi, dan penggunaan hasil evaluasi 2. Analisis evaluasi dilakukan secara bagian demi bagian 3. Teknik evaluasi mencakup tes dan Teknik-Teknik evaluasi lainnya yang cocok untuk menilai berbagai jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan 4. Kurang menyetujui diadakannya evaluasi perbandingan antara dua atau lebih program c. Ilumination Evaluasi merupakan studi mengenai: pelaksanaan program, pengaruh factor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program serta pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar. Evaluasi didasarkan pada pertimbangan yang hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan program. Obyek evaluasi mencakup latar belakang dan perkembangan program, proses pelaksanaan, hasil belajar dan kesulitan-kesulitan yang dialami. Jenis data yang dikumpulkan adalah data subyektif (judgment data). Evaluasi tersebut ditempuh dengan cara: 1. Menggunakan prosedur progressive focusing : orientasi, pengamatan yang lebih terarah, analisis sebab-akibat 2. Bersifat kualitatif-terbuka, dan fleksibel-eklektif 3. Teknik evaluasi mencakup observasi, wawancara, angket, analisis dokumen dan bila diperlukan mencakup tes d. Educatin al system evalution Evaluasi adalah perbandingan antara performance setiap dimensi program dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgment. Hasil evaluasi diperlukan untuk penyempurnaan program dan penyimpulan hasil program secara keseluruhan. Obyek evaluasi mencakup input (bahan, rencana, peralatan), proses dan hasil yang dicapai dalam arti yang lebih luas. Jenis data yang dikumpulkan adalah data subyektif (judgment data). Evaluasi tersebut ditempuh dengan cara: 1. Membandingkan performance setiap dimensi program dengan kriteria internal 2. Membandingkan performance program dengan menggunakan kriteria eksternal yaitu performance program yang lain 3. Teknik evaluasi mencakup tes, observasi, wawancara, angket, dan analisis dokumen 5. Pilih salah satu model yang kalian anggap tepat, berikan penjelasannya ? Congruence model, karena congruence model dapat dipandang sebagai reaksi terhadap model yang pertama, sebagai proses pendidikan berisi tiga komponen yang saling terkait yaitu: tujuan pendidikan, pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar. Ruang lingkup evaluasi menurut model ini adalah memeriksa persesuaian congruence antara tujuan dan hasil belajar, maka yang dijadikan objek penilaian adalah tingkah laku siswa. Secara lebih khusus, yang dinilai adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan intended behavior yang diperlihatkan oleh siswa pada akhir kegiatan pendidikan. Ruang lingkup perilaku meliputi; pengetahuan, keterampilan, nilai sikap. Congruence model tidak membatasi alat penilaian hanya pada tes tertulis atau paper and pencil test saja. Carroll misalnya menyebutkan perlunya digunakan alat-alat penilaian lain seperti tes perbuatan dan observasi. Karena penilaian dipergunakan sebagai alat ukur pencapaian hasil belajar setelah menempuh proses pendidikan maka diperlukan prosedur pre and post test. Model ini tidak menyarankan dilaksanakannya penilaian perbandingan untuk melihat sejauh mana kurikulum yang baru lebih efektif dari kurikulum yang ada. Pendekatan ini membantu pengembang kurikulum dalam menentukan bagian-bagian mana dari sistem yang masih lemah, tetapi kurang membantu di dalam mencari jawaban tentang segi-segi apa yang masih lemah dan bagaimana kemungkinan mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut