Anda di halaman 1dari 28

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI


STROKE HEMORGIK

Etmi Nince
22029

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALA KESELAMATAN PALU


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI
STROKE HEMORAGIK

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Etmi Nince

22029

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALA KESELAMATAN PALU


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
TAHUN 2022

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Etmi Nince

Nim : 22029

Program Studi : Keperawatan

Institusi : STIKes Bala Keselamatan Palu

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini

adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan

pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil

tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya tersebut.

Palu, 10 Novemberl 2022

Pembuat Pernyataan

Etmi Nince

Mengetahui:

Pembimbing

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah oleh : Etmi Nince NIM 22029

Dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Yang Mengalami Stroke

Hemoragik”

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Palu, 10 November 2022

Pembimbing

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah oleh Etmi Nince dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada

PasienYang Mengalami Stroke Hemoragik” telah dipertahankan didepan dewan

penguji pada tanggal 29 April 2022.

Dewan Penguji

Penguji Ketua Penguji Anggota

Mengesahkan,

Ketua STIKes Bala Keselamatan

Estelle Lilian Mua, SKM, M.Kep


NIDN 0922046902

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas

pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini

dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Yang Mengalami Stroke

Hemoragik ”. Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bala Keselamatan Palu.

Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mendapat banyak

bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Estelle Lilian Mua, SKM, M.Kes selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Bala Keselamatan Palu yang telah memberikan motivasi dan

dukungan kepada penulis selama mengikuti pendidikan.

2. Seluruh dosen dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bala Keselamatan

Palu yang telah banyak membantu penulis selama mengikuti pendidikan.

3. Pihak yang telah memberikan izin dan membantu penulis hingga dapat

menyelesaikan penelitian ini.

4. Kedua orang tua, kakak dan adik yang telah mendoakan serta memberi

dukungan baik material maupun non material dan menjadi sumber

motivasi bagi penulis selama kuliah.

5. Sahabat penulis dan teman-teman angkatan XXIV khususnya kelas A yang

tidak dapat penulis tuliskan namanya satu persatu yang telah banyak

memberi dukungan selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

vi
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan dan

keterbatasan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun demi

kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Palu, 10 November 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN...................................................................... i


HALAMAN SAMPUL DALAM..................................................................... ii
HALAMAN KEASLIAN TULISAN............................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v
KATA PENGANTAR...................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Studi Kasus............................................................................... 2
1.4 Manfaat Studi Kasus............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asuhan Keperawatan Pada Penderita Stroke Hemoragik..................... 4
2.1.1 Pengkajian ................................................................................... 4
2.1.2 Diagnosa Keperawatan................................................................ 9
2.1.3 Intervensi Keperawatan............................................................... 10
2.1.4 Implementasi................................................................................ 12
2.1.5 Evaluasi....................................................................................... 12
2.2 Nyeri pada Stroke Hemoragik............................................................. 12
2. 2.1 Pengertian.................................................................................. 12
2. 2.2 Tanda dan Gejala....................................................................... 13
2. 2.3 Pengukuran Skala Nyeri............................................................ 14
2. 2.4 Penatalaksanaan........................................................................ 16
BAB III METODE STUDI KASUS
3. 1.............................................................................................................. Desain
Studi Kasus........................................................................................... 18
3. 2.............................................................................................................. Subjek
Studi Kasus........................................................................................... 18
3. 3.............................................................................................................. Fokus
Studi Kasus........................................................................................... 18
3. 4.............................................................................................................. Definisi
Operasional Fokus Studi....................................................................... 18
3. 5.............................................................................................................. Instrumen
Studi Kasus........................................................................................... 19
3. 6.............................................................................................................. Metode
Pengumpulan Data................................................................................ 19
3. 7.............................................................................................................. Lokasi
dan Waktu Studi Kasus......................................................................... 20
3. 8.............................................................................................................. Analisa
Data dan Penyajian Data....................................................................... 20

viii
3. 9.............................................................................................................. Etika
Studi Kasus........................................................................................... 21
Daftar Pustaka................................................................................................... 40

ABSTRAK

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Yang Mengalami Stroke Hemoragik


Etmi Nince(2022)
Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bala Keselamatan Palu
Kata Kunci : Stroke Hemoragik
Strok Hemoragik adalah kerusakan pembuluh darah di otak sehingga
menyebabkan pendarahan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh arteri, vena,
dan kapiler. Menurut WHO (World Health Organisation) tahun 2015, kematian
akibat stroke sebesar 51% diseluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
Penyakit Stroke diindonesia meningkat seiring bertambahnya umur. Kasus stroke
tertinggi yang terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 keatas (43,1%). Stroke
di sulawesi tengah adalah 7,1 per 1000 penduduk. Menurut kabupaten kota
pervelensi stroke berkisar antara 2,5%-21,4% dan kota palu mempunyai
pervelensi tang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya berdasarkan diagnosis
dan gejal.penderita stroke memiliki perilaku yang meningkatkan factorresiko
stroke. Gaya hidup yang tidak sehat seperti mengomsumsi makanan tinggi
lemak dan tinggikolesterol, kurang aktivitas fisik dan kurang berolahraga. Tujuan
umum penulisan ini adalahmenggambarkan asuhan keperawatan pada pasien
dengan stroke hemoragik di ruang Komodo RSU ANUTAPURA. Metode yang
digunakan dalam studi kasus ini wawancara langsung dan pemeriksaan fisik.Hasil
dari studi kasus ini diharapkan masyarakat dapat memahami penyebab, gejala,
pencegahan dan penanganan pada penyakit stroke. Kesimpulan data. Asuhan
keperawatan meliputi pengkajian,diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Diagnosa yang muncul pada kasus denganstroke hemoragik di ruang ICU/HCU
antara lain ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, gangguan pola tidur, deficit
perawatan diri mandi. Kesimpulan masalah keperawatan di atas belum teratasi

dan perlu perawatan lanjut baik dilakukan perawat ataupun keluargaa .

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemeriksaan GCS.............................................................................9


Tabel 2.2 Intervensi keperawatan.....................................................................11
Tabel 4.1 Analisa data...................................................................................... 27
Tabel 4.2 Diagnosa keperawatan nyeri............................................................. 28
Tabel 4.3 Intervensi keperawatan nyeri............................................................ 28
Tabel 4.4 Implementasi dan evaluasi nyeri...................................................... 30

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Pengkajan


Lampiran 6 Informed consent

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya


mendadak,progresi cepat, berupadefisit neurologis fokal dan atau global yang
berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkankematian, dan semata-
mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.
Bilaperedaran darah ke otak ini berlangsung sementara beberapa detik hingga
berapa jam (kebanyakan 10-20 menit), tapi dari 24 jam disebut sebagai seragan
iskemia otak sepintar (Mansjoer dkk, 2000) Stokehemoragik merupakan stroke
yang disebabkan oleh perdarahan intra serebral atau perdarahansubrakhniod
karena pecahnya pembuluh darah otak yang area tertentu sehingga darah
memenuhi jaringan otak. Perdarahan yang terjadi dapat menimbulkan gejala neuro
logik dengan cepat karenatekanan pada saraf didalam tengkorak yang ditandai
dengan penurunan kesadaran,nadicepat,pernapasan cepat,pupil mengecil,kaku
kuduk, dan hemiplegia Menurut WHO (World HealthOrganization) tahun 2015,
kematian akibat stroke sebesar 51% diseluruh dunia disebabkan oleh tekanandarah
tinggi. Selain itu diperkirakan sebesar 16% kematian stroke disebabkan tingginya
kadar glukosadalam tubuh.Tingginya kadar gula darah dalam tubuh secara
patologis berperan dalam peningkatankosentrasi glikoprotein, yang merupakan
pencetus beberapa penyakit vaskuler. Kadar glukosa dalamdarah yang tinggi pada
saat stroke akan memperbesar kemungkinan meluasnya area inferk
karenaterbentuknya asam laktat akibat metabolisme glukosa secara anaerobic
yang merusak jaringan otak (Rico dkk,2013) Berdasarkan hasil Rikesdas tahun
2013, prevelensi penyakit stroke di Indonesiameningkat sering bertambahnya
umur. Kasus stroke tertinggi yang terdiagnosis tenaga kesehatanadalah usia 75
tahun keatas (43,1%) dan terendah pada kelompok usia 15-24 tahun (0,2%).
Prevelensistroke berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki-laki (7,1%)
dibandingkan dengan perempuan (6,8%).Berdasarkan tempat tinggal,
prevelensistroke diperkotaan lebih tinggi (8,2%) dibandingkan daerahpendesaan
(5,7%). Berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan atau gejala yang menyerupai
stroke,prevelensi stroke di palu adalah 7,1 per 1000 penduduk. Menurut
kabupaten kota prevelensi strokeberkisar antara 2,5%-21,4% dankota palu
mempunyai prevenlensi lebih tinggi dibandingkan wilayahlainnya berdasarkan
diagnosis dan gejala.Penderita stroke memiliki perilaku yang meningkatkan faktor
resiko stroke. Gaya hidup yangtidak sehat seperti mengomsumsi makanan tinggi

1
2

lemak dan tinggi kolesterol, kurang aktivitas fisik dankurang berolahraga,


meningkatkan resiko terkena penyakit stoke(Friedman,2013). Solusi yang harus
diterapkan adalah pengendalian kadar kolesterol dalam darah, kendalikan gula
darah, berhenti merokok,lakukan olahraga secara rutin, kurangi stres dan istirahat
yang cukup, memperbanyak konsumsimakanan sehat. Penyakit stroke dianggap
sebagai penyakit monopoli orang tua dulu, stroke hanyaterjadi pada usia mulai 60
tahun namun sekarang mulai usia 40 tahun seseorang memiliki risiko
stroke,meningkatnya penderita stroke usia mudalebih disebabkan pola hidup,
terutama dari pola makan tinggikolesterol. Berdasarkan pengamatan justru stroke
diusia produktif sering terjadi akibat kesibukan kerjayang mengakibatkan
seseorang jarang berolahraga,kurang tidur,dan stres berat yang juga jadi
faktorpenyebab (Dauman,2013) Berdasarkan data dan fakta maka penulis sebagai
perawat berpendapatbahwa stroke masih memerlukan berbagai penanganan
komperhensif dan memerlukan keikutsertaanklien serta keluarga. Untuk itu
penulis ingin mengetahui dan memahami lebih lanjut tentangpenanganan terhadap
pasien dengan Stroke Hemoragik yang tersusun dalam Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Stroke Hemoragik 
3

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami stroke

hemoragik ?

1.3 Tujuan Studi Kasus

Menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami stroke

hemoragik.

1.4 Manfaat Studi Kasus

1.4.1.Masyarakat

Menambah pengetahuan pada masyarakat dalam perawaatan pasien

dengan masalah stroke Hemoragik.

1.4.2.Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi bidang keperawatan pada pasien

yang mengalami Stroke Hemoragik

1.4.3.Penulis

Memperoleh pengalaman dalam melakukan implementasi keperawatan,

khususnya pada pasien yang mengalami Stroke Hemoragik.


4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik


2.1.1 Pengertian

Stroke adalah sindrom klinis yang awalnya timbulnya mendadak,

progresif, cepat, berupa deficitneurologis fokal atau global yang

berlangsung 24 jam atau lebih langsung menimbulkan kematian

dansemata-mata disebabkan oleh gangguan perdarahan otak non

traumatik (Mansjoer,2010).Stroke/penyakit serebrovaskuler menunjukkan

adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsionalmaupun struktural

yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral

atau dariseluruh system pembuluh darah otak. Stroke atau cedera

serebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otakyang disebabkan oleh

terhentinya suplai darah kebagian otak (Smeltzar & Bare, 2001).

Stroke Hemoragik adalah disfungsi neurologi fokal yang akut dan

disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yangterjadi secara

spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena

pecahnya pembuluharteri, vena dan kapiler (Widjaja, 2008)Nyeri akut

merupakan masalah yang paling sering dialami para penderita gastritis,

nyeri seperti ditusuk-tusuk. Pada aktivitas sehari-hari, nyeri akan

menyebabkan produktivitas dan kualitas hidup pasien menurun (Sri

Wijayanti et al., 2021).


5

Stroke hemoragik yaitu suatu kerusakan pembuluh darah otak

sehingga menyebabkanperdarahan pada area tersebut. Hal ini

menyebabkan gangguan fungsi saraf (Haryono,2014). 

2.1.2 Pengkajian

1. dentitas klien Meliputi: nama, umur (kebanyakan terjadi

pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat,

pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS,

nomor register, diagnose medis.

2. Keluhan utama Biasanya didapatkan kelemahan anggota

gerak badan sebagian , bicara pelo, dan tidak dapat

berkomunikasi.

3. Riwayat penyakit sekarang Serangan stroke seringkali

berlangsung sangat mendadak. Biasanya terjadi nyeri

kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar,

disamping gejala kelumpuhan separuh badan atau

gangguan fungsi otak yang lain.

4. Riwayat penyakit dahuluAdanya riwayat hipertensi,

diabetes militus, penyakit jantung, anemia, riwayat trauma

kepala, kontrasepsi oral yang lama, obat-obat adiktif dan

kegemukan.
6

5. Riwayat penyakit keluarga Biasanya ada riwayat keluarga

yang menderita hipertensi ataupun diabetes militus.

Table 2.1 pemeriksaan GCS

Nilai Keterangan
Respon Mata
Spontan 4 Mata Terbuka Secara Spontan
Rangsangan Suara 3 Mata terbuka dengan perintah verbal
Rangsangan nyeri 2 Mata terbuka dengan rangsangan nyeri
Tidak ada 1 Tidak ada membuka mata
Respon motoric
Mematuhi perintah 6 Bereakssi terhadap perintah verbal
(Sumber: Penuntun Pembelajaran Keterampilan Pemeriksaan Kesadaran Berdasarkan
GCS, 2015)

6. Aktivitas/ Istirahat
1) Merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena
kelemahan, kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplegia),
2) Merasa mudah lelah, susah untuk beristirahat (nyeri/
kejang otot).
3) Gangguan tonus otot, paralitik (hemiplegia), dan terjadi
kelemahan umum
4) Gangguan penglihatan 5) Gangguan tingkat kesadaran.
7. Sirkulasi
1) Adanya penyakit jantung, polisitemia, riwayat hipotensi
postural.
2) Hipotensi arterial sehubungan dengan adanya
embolisme/ malformasi vaskuler,
3) Frekuensi nadi bervariasi, dan disritmia.
8. Integritas Ego
7

1) Perasaan tidak berdaya, perasaan putus asa


2) Emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih,
dan gembira,
3) Kesulitan untuk mengekspresikan diri.
9. Eliminasi
1) Perubahan pola berkemih
2) Distensi abdomen dan kandung kemih, bising usus
negatif.
10. Makanan/ Cairan
1) Nafsu makan hilang, mual muntah selama fase akut,
2) Kehilangan sensasi pada lidah, dan tenggorokan,
3) Disfagia, adanya riwayat diabetes, peningkatan lemak
dalam darah.
4) Kesulitan menelan, obesitas.
11. Neurosensori
1) Sinkope/pusing, sakit kepala,
2) Kelemahan/ kesemutan,
3) Hilangnya rangsang sensorik kontralateral pada
ekstremitas, penglihatan menurun,
4) Gangguan rasa pengecapan dan penciuman
5) Status mental/ tingkat kesadaran biasanya terjadi koma
pada tahap awal hemoragis
6) Gangguan tingkah laku (letargi, apatis, menyerang),
7) Gangguan fungsi kognitif (seperti penurunana memori,
pemecahan masalah).
8) Ekstremitas: kelemahan/paralisis kontrralateral,
genggaman tidak sama, refleks tendon melemah secara
kontralateral.
9) Pada wajah terjadi paralisis, afasia, kehilangan
kemampuan untuk mengenali masuknya rangsang visual,
8

pendengaran, taktil (agnosia), seperti gangguan kesadaran


terhadap citra tubuh, kewaspadaan, kelainan pada bagian
tubuh yang terkena, gangguan persepsi.
10) Kehilangan kemampuan menggunakan kemampuan
motorik (apraksia). Ukuran/ reaksi pupil tidak sama.
11) Kekakuan.
12) Kejang.
12. Kenyamanan / Nyeri
1) Sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda
2) Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan
pada otot
13. Pernapasan
1) Merokok
2) Ketidakmampuan menelan/ batuk/ hambatan jalan
nafas,
3) Timbulnya pernafasan sulit, suara nafas terdengar
ronchi.
14. Keamanan
1) Masalah dengan penglihatan,
2) Perubahan sensori persepsi terhadap orientasi tempat
tubuh,
3) Tidak mampu mengenal objek,
4) Gangguan berespons terhadap panas dan dingin,
kesulitan dalam menelan,
5) Gangguan dalam memutuskan.
15. Interaksi Sosial
1) Masalah bicara,
2) Ketidakmampuan untuk berkomunikasi
9

2.1.3 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang mucul pada pasien dengan penyakit stroke yaitu:

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d penurunan

aliran darah ke otak

2. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuscular

3. Defisit perawatan diri: makan, mandi,berpakaian, toileting

berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler

4. Nyeri b.d gangguan suplay O2, peningkatan TIK

5. Gangguan komunikasi verbal b.d kerusakan serebral

2.1.4 Intervensi Keperawatan

Tabel 2.2

Intervensi Keperawan

No Diagnosa NOC NIC Rasional


keperawatan
1 Ketidakefektifan Goal : Pasien 1)Lakukan 1)untuk
perfusi jaringan akan pengkajian menskrining
serebral b.d mempertahanka neurologis penurunan
penurunan aliran n aliran daraha setiap 1-2 tingkatan
darah ke otak ke otak yang jam pada kesadaran
efektif selama awalnya dan status
dalam perawatan 2)Ukur ttv neurologis
Objektif : Dalam pasien 2)untuk
jangka waktu setiap 1-2 mendeteksi
3x24 jam pasien jam pada secara dini
akan awalnya. tanda-tanda
1).Tekanan 3) Atur posisi penurunan
systole dan pasien 15- tekanan
diastole dalam 30°c. perfusi
rentang yang 4)Pertahankan serebral
diharapkan lingkungan 3)untuk
(120/80 dan pasien menurunkan
mmHg) tetap tenang tekananarteri
2).Tidak ada 5)pertahankan dengan
tandatanda tirah baring meningkatka
10

peningkatan 6)Anjurkan n drainase


tekanan pasien dan
intrakranial untuk meningkatka
(tidak lebih mengurangi n sirkulasi
dari 15 kecemasan 4)untuk
mmHg) 7)Ajarkan mengurangi
3).Pasien tidak terapi peningkatan
pusing relaksasi TIK
4).Tidak dan napas 5)istirahat total
mengalami dalam dan
nyeri kepala 8)Kolaborasi ketenangan
pemberian mungkin
analgetik diperlukan
9)Beri 6)untuk
kesempatan mengurangi
pasien tingkatan
untuk stres yang
beristirahat membuat
tekanan
darah
meningkat.
7)untuk
mengurangi
ketergantung
an terhadap
analgetik
8)untuk
mengurangi
rasa nyeri
9)untuk
mengurangi
keletihan
2.1.4 Implementasi

Implementasi adalah dimana pengaplikasian rencana asuhan

keperawatan dalam bentuk tindakan untuk pasien mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Perawat melaksanakan tindakan

keperawatan sesuai intervensi yang telah disusun dan mengakhiri

tahap implementasi dengan mencatat keperawatan dan respons

pasien terhadap tindakan tersebut (Priestnall et al., 2020).

2.1.5 Evaluasi

1. Perfusi jaringan cerebral yang efektif dengan kriteria hasil: TTV


dalam batas normal TD: 120/80 mmHg, nadi: 60-100 kali/menit,
suhu: 36,5 – 37,5 , RR: 12-20 kali/menit, mampu pertahankan
tingkat kesadaran, fungsi sensorik dan motorik membaik.

2. Mobilitas fisik dengan kriteria hasil: TTV dalam batas normal


TD: 120/80 mmHg, nadi: 60-100 kali/menit, suhu: 36,5 – 37,5 ,
RR: 12-20 kali/menit, pasien mengatakan kepuasan dan dapat
melakukan latihan ROM.

3. Perawatan diri mandi dengan kriteria hasil : TTV dalam batas


normal TD: 120/80 mmHg,nadi: 60-100 kali/menit,suhu: 36,5 –
37,5 , RR: 12-20 kali/menit, pasien tampak bersih dan rapih, kulit
tampak bersih dan rambut tampak rapih.

11
BAB III

METODE STUDI KASUS

3.1 Desain Studi Kasus

Desain studi kasus yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode studi

kasus yang bertujuan untuk memaparkan masalah stroke Hemoragik yang

terjadi atau keadaan secara objektif dengan pendekatan proses keperawatan

terdiri atas pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

(Mediarti et al., 2021).

3.2 Subyek Studi Kasus

Dalam membuat studi kasus ini subjek yang digunakan merupakan orang

yang dapat dijadikan sebagai responden.

1) Kriteria inklusi:

a) Klien penderita stroke Hemoragik

b) Klien menandatangani informed consent

2) Kriteria eksklusi

a) Klien tidak mau menandatangani informent consent

3.3 Fokus Studi Kasus

Fokus pada studi kasus ini adalah pemenuhan kebutuhan trhadap pasien

stroke Hemoragik

Definisi Operasional Fokus Studi

1) Stroke adalah kerusakan otak akibat gangguan suplai darah ke otak dimana

suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang

cepat berupa defisit neurologik fokal dan global, yang dapat memberat dan

12
13

berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan

kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vascular.

2) Stroke Hemoragik adalah serangan terjadi pada otak yang mengalami

kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga darah

menggenangi atau menutupi ruang – ruang jaringan sel otak.

3) Asuhan Keperawatan adalah proses kegiatan pada praktik keperawatan

yang diberikan secara langsung pada klien sebagai tatanan pelayanan

kesehatan.

3.4 Instrumen Studi Kasus

Instrumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data pada klien

penderita Stroke Hemoragik, yaitu format pengkajian, kuesioner, alat tulis

dan alat kesehatan (tensimeter, stetoskop dan termometer).

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan menanyakan keluhan-

keluhan yang dirasakan.

3.6.2 Observasi langsung

Melakukan pengamatan langsung pada keadaan klinis dengan klien dan

mencatat hasil tindakan dan mengobservasi keadaan umum dan

pengkajian klien sebelum dan sesudah dilakukan tindakan keperawatan.

3.6.3 Pemeriksaan fisik


14

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan memeriksa keadaan umum klien,

mengukur tanda-tanda vital klien dan melakukan pengkajian head to

toe, dan mengukur skala nyeri klien dengan Numerik Rating Scale.

3.6.4 Dokumentasi

Mencatat sertiap tanggapan atau respons yang pasien lakukan saat

melaksanakan pengkajian dan pelaksanaan asuhan keperawatan.

Dokumentasi ini sebagai pertanggungjawaban perawat terhadap klien

dalam melakukan tindakan.

3.6 Lokasi dan Waktu Studi Kasus

3.7.1 Lokasi Studi Kasus

Pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien stroke hemoragik di

mota palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

3.7.2 Waktu Studi Kasus

Studi kasus dilakukan tanggal 10 November 2022 Di kota palu,

Provisi Sulawesi Tengah.

3.7 Analisis Data dan Penyajian Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan teori yang ada dan

kemudian dimasukkan ke dalam pembahasan. Teknik analisis yang

digunakan yaitu membuat narasi yang didapatkan dari wawancara yang

telah mengacu pada pengkajian stroke Hemoragik sehingga mempermudah

dalam menyusun serta melaksanakan asuhan keperawatan, respons atau

hasil yang didapatkan juga sesuai tujuan yang telah direncanakan (Selviana

Eka Puspa, 2017).

1) Pengumpulan data
15

Data yang dikumpulkan berdasarkan wawancara, observasi maupun

dokumen dan hasil ditulis dalam bentuk catatan yang akan disalin

dalam bentik transkip

2) Penyajian data

Menyajikan data menggunakan penyajian secara narasi dari subjek

studi kasus yang sebagai pendukungnya. Kerahasiaan dari klien

dijamin dengan tidak menyebarkan identitas klien

3) Reduksi data

Data yang didapatkan dan ditulis dalam bentuk laporan yang

disususn berdasarkan data reduksi, dirangkum dan dipilih hal-hal

yang menjadi pokok dan difokuskan pada hal yang penting

4) Kesimpulan

Dari data yang ada, dibahas dan dibandingkan dengan hasil

penelitian-penelitian yang terdahulu secata teoriritis. Penarikan

kesimpulan dilakukan dengan secara metode induksi, yang

dikumpulkan dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi

dan evaluasi.

3.8 Etika Studi Kasus

Dalam melaksanakan studi kasus ada beberapa etika yang harus diikuti,

yaitu:

3.9.1 Informed consent

Klien mendapatkan informasi lengkap tentang tujuan penelitian

yang akan dilaksanakan. Bentuk persetujuan yang dilakukan


16

terhadap klien adalah dengan memberikan persetujuan, dan klien

memiliki hak bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden

(Prama, 2019).

3.9.2 Tanpa nama/Anonimity

Etika yang dimaksud adalah dengan tidak mencantumkan nama

responden pada lembar pengkajian (hanya menggunakan inisial)

(Nursalam, 2011).

3.9.3 Kerahasiaan/Confidentiality

Memberikan jaminan kerahasiaan dan hanya data-data tertentu

yang akan dilaporkan sebagai hasil dari studi kasus. Semua

informasi yang telah didapatkan dijamin kerahasiaannya

(Nursalam, 2011).
DAFTAR PUSTAKA

Andra&Yessie. 2013. Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa Teori


dan Contoh Askep). Yogyakarta : Nuha Medika.
Bulechek, dkk. 2017. Nursing Intervention Classification (NIC). Jakarta :
Elesevier
KEMENKES RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015.
Mansjoer, A, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Purwani, R. D. 2017. Stroke Home Care. Yogyakarta : Healthy.
Smeltzer & Bare. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta : EGC.
Randy, M, C & Margareth. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Dan
Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.
NANDA International. 2017. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi Edisi
10. Jakarta : EGC.
Moorhead, dkk. 2017. Nursing Outcome Classification. Jakarta : Elsevier.
Taylor, C. 2013. Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan PKeperawatan.
Jakarta : EGC.

17

Anda mungkin juga menyukai