Anda di halaman 1dari 7

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Nama klien : Tn. Rudyono Hartojo Tgl Pengkajian : 14 Agustus 2017


No. Reg :307784 Diagnosa Medis : BPH

No Tgl Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Intervensi


Keperawatan
PREOPERATIF

1. Ansietas 1. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 jam Intervensi NIC : Anxiety
kecemasan yang dirasakan klien berkurang reduction
KH: Sesuai indicator NOC 1. Menjelaskan prosedur
NOC: Anxiety level mencakup apa yang akan
No Indikator 1 2 3 4 5 dirasakan selama tindakan
1 Perasaan gelisah 2. Dorong pasien
2 Rasa cemas yang mengungkapkan perasaan
disampaikan secara lisan yang dialami
Indikator: 3. Bantu pasien menggunakan
1. 1 = selalu gelisah teknik relaksasi
2 = sering gelisah 4. Kaji tanda kecemasan verbal
3 = gelisah dan non verbal pasien
4 = kadang-kadang gelisah
5 = tidak gelisah
2. 1 = selalu disampaikan
2 = sering disampaikan
3 = kadang-kadang disampaikan
4 = jarang disampaikan
5 = tidak pernah disampaikan
INTRAOPERASI
1 Resiko Perdarahan 1. Tujuan: Setelah diilakukan tindakan keperawatan 1 jam NIC: Bleeding Precaution
resiko perdarahan dapat di minimalkan 1. Monitor dengan ketat
KH: Sesuai indicator NOC perdarahan pada pasien
NOC: Blood Loss Severity 2. Monitor tanda-tanda vital
no Indicator 1 2 3 4 5 terutama tekanan darah
1 Kehilangan darah 3. Gunakan pemotong elektrik
yang terlihat NIC: Bleeding reduction
2 Perdarahan pasca 1. Monitor status cairan
pembedahan termasuk intake dan output

3 Penurunan Tekan
Darah:
Systole
Diastole
Keterangan:
1. 1 = > 500 cc
2 = 400 – 500 cc
3 = 300 – 400 cc
4 = 200 – 300 cc
5 = < 200 cc
2. 1 = > 500 cc
2 = 400 – 500 cc
3 = 300 – 400 cc
4 = 200 – 300 cc
5 = < 200 cc
3. 1 = systole > 140, diastole > 100 mmHg
2 = systole 131 -140, diastole 91 – 100 mmHg
3 = systole 121 – 130, diastole 81 – 90 mmHg
4 = systole 110 -120, diatole 70 – 80 mmHg
5 = systole < 110, diastole < 70 mmHg
POST OPRASI
1 Nyeri Akut 1. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keprawatan 1-2 NIC: Terapi analgesik
jam maka nyeri yang dirsakan klien berkurag 1. Kaji nyeri secara komprehensif

KH: (lokasi, karakteristik, onset,

NOC: Pain Level durasi, frekuensi, kualitas atau


keparahan)
No indikator 1 2 3 4 5
2. Observasi ekspresi nonverbal
1 Melaporkan nyeri dari nyeri

Ekspresi wajah 3. Ajarkan ternik nonfarmakologi


2
nyeri untuk mengontrol rasa nyeri
Tekanan darah (terapi relaksasi napas dalam)

3 Systole : 4. Observasi tanda – tanda vital

Diastole : ( TD, Nadi, RR)

Keterangan:
Intervensi NIC : Analgesic
2. 1 = skala 1- 9
Administration
2 = skala 7 – 8
1. Periksa keterangan medis
3 = skala 4 – 6
untuk obat, dosis, dan
4 = skala 2 – 3
frekuensi analgesic yang
5 = skala 0 - 1
diresepkan.
3. 1 =
2. Tentukan pilihan analgesic
yang sesuai (Narkotika dan
2=
non Narkotika) sesuai dengan
tingkat nyeri dan keparahan
3=
nyeri.
3. Evaluasi keefektifan analgesic
4=
yang sudah diberikan
4. Evaluasi tanda dan gejala atau
5=
efek yang tidak di inginkan
(depresi pernapasan, mual,
4. 1 = systole > 140, diastole > 100 mmHg
muntah, mulut kering, dan
2 = systole 131 -140, diastole 91 – 100 mmHg
sembelit).
3 = systole 121 – 130, diastole 81 – 90 mmHg 5. Dokumentasikan efek
4 = systole 110 -120, diatole 70 – 80 mmHg analgesic yang tidak di
5 = systole < 110, diastole < 70 mmHg inginkan

2. Tujuan: Setelah diilakukan tindakan keperawatan 1 jam


resiko perdarahan dapat di minimalkan
KH: Sesuai indicator NOC
NOC: Surgical Recovery : Immediate Post Operative
NIC: Bleeding Precaution
2 Risiko Perdarahan no Indicator 1 2 3 4 5
1. Monitor dengan ketat
1 Urine output
perdarahan pada pasien
3 Penurunan Tekan
2. Monitor tanda-tanda vital
Darah:
terutama tekanan darah
Systole
NIC: Bleeding reduction
Diastole
1. Monitor status cairan
Keterangan:
termasuk intake dan output
1. 1 = > 500 cc
2 = 400 – 500 cc
3 = 300 – 400 cc
4 = 200 – 300 cc
5 = < 200 cc
2. 1 = systole > 140, diastole > 100 mmHg
2 = systole 131 -140, diastole 91 – 100 mmHg
3 = systole 121 – 130, diastole 81 – 90 mmHg
4 = systole 110 -120, diatole 70 – 80 mmHg
5 = systole < 110, diastole < 70 mmHg

Anda mungkin juga menyukai