Tesis Siap 2023
Tesis Siap 2023
Oleh:
Rafika Nur Fushoha, S. Sos
NIM: 1237.30.1.21
Pembimbing:
Dr. Nurul Mubin, MSI.
TESIS
Diajukan kepada Magister Pendidikan Islam
Program Pascasarjana Universitas Sains Al-Quran (UNSIQ)
Jawa Tengah Di Wonosobo
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan
WONOSOB0O
2023
BAB I
PENDAHULUAN
rahmat bagi seluruh alam. Agar rahmat Allah SWT ini sampai kepada
tidak hanya membutuhkan teori atau materi ajar yang hanya dikaji dan
pendidikan adalah mendidik peserta didik dengan akhlak yang mulia yang
1
Saifuddin Amin, Etika Peserta Didik, Cet. II (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), hal.
1.
jauh dari kejahatan dan kehinaan. Seorang anak memerlukan pendalaman
makhluknya hanya untuk beribadah kepadanya dan tidak selain dia. Dan
perintah yang harus ditaati oleh hambanya serta wajib dilaksanakan adalah
shalat. Menurut bahasa arab, shalat berarti do’a. Secara istilah ibadah
2
Q.S. Ad-Dzariat:51: 56
Indonesia. Pengaruh shalat khususnya shalat dhuha yang dikerjakan secara
disini ialah kecerdasan yang berpusatkan pada rasa cinta yang mendalam
dhuha, yaitu sejak matahari setinggi satu tombak sampai waktu istiwa’,
yaitu waktu matahari tepat berada diatas kepala.4 Shalat dhuha hanya
waktu dhuhur. Tetapi, akan lebih baik apabila mengerjakan shalat dhuha
saat matahari sudah mulai naik sepenggal, yaitu kira-kira sekitar pukul
keseharian program rutin sekolah yang diikuti oleh siswa dan guru dapat
mental dan kemampuan kearah yang lebih baik, sesuai syari’at Islam.
shalat dhuha, dan pembiasaan ini mampu mengubah perilaku mereka jauh
lebih baik. Seperti lebih sopan kepada guru dan orangtua, saling
Hal ini perlu diungkap agar dapat diketahui secara rinci mengenai sejauh
B. Rumusan Masalah
Banjarnegara?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
D. Kajian Pustaka
data dengan cara uji kredibilatas untuk menguji kevalidan data yang
kegiatan, sikap sabar dalam keta’atan beribadah, dan sikap jujur dalam
perbuatan.6
rutin yang terdiri dari salim (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun),
dzuhur berjama’ah, baca surat Yasin dan tahlil, dan kegiatan Jum’at
pendidikan tersebut.10
E. Kerangka Teori
ucapan dan pekerjaan yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan
dipagi hari kira-kira saat matahari terlihat lebih tingggi dari pada
tombak dan pelaksanaannya terdiri dari dua raka’at lalu salam. Akan
tetapi shalat dhuha ini bisa dilakukan sampai delapan raka’at dan
10
Masruchan Mahpur, “Pembiasaan Perilaku Islami di Sekolah (Studi Multi Kasus di
SMAN 1 Trenggalek dan SMA Hasan Munahir Trenggalek” (Tulungagung: IAIN Tulungagung,
2015), hal 14-15.
11
Febria Saputra dan Hilmiati, ” PENANAMAN NILAI-NILAI RELIGIUS MELALUI
PEMBIASAAN SHALAT DUHA DAN SHALAT DHUHUR BERJAMAAH DI MI
RAUDLATUSSHIBYAN NW BELENCONG ”, ẽl-Midad : Jurnal PGMI, Vol. 12 No.1 (Juni
2020), hal 75-76
Beberapa nilai edukasi bagi yang mengerjakan shalat dhuha, sebagai
berikut:
diridiri orang beriman, yaitu tetap berada di jalan Allah SWT. dan
e. Zuhud dunia
12
A’yunin, “The Power Of Dhuha: Kunci Memaksimalkan Shalat Dhuha dengan Doadoa
Mustajab”, (Jakarta: Kalil Gramedia Pustaka Utama, 2014), hal 50.
Teori Kecerdasan Spiritual Ary Ginanjar Agustian
13
Aliah B. Puswakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam (Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2006),hal 245-255.
14
Muhammad yaumi, Nurdin Ibrahim, Kecerdasan Jamak (Multiple Intlligences) (Jakarta:
Kencana, 2013), hal 23.
konteks luas serta berprinsip hanya karena Allah SWT sehingga dapat
datang.
dengan baik.15
membedakan antara yang benar dan yang salah, antara yang baik dan
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
16
Indragiri A, Kecerdasan Optimal: Cara Ampuh memaksimalkan Kecerdasan Anak,
(Jogjakarta: Starbooks, 2010) , hal 90.
17
Umar sidiq dan Moh. miftachul choiri, metode penelitian kualitatif di bidang
pendidikan. (cet. 1; ponorogo , cv. Nata karya, 2019), hal 1
penelaahnya terhadap satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan bahasa, pada
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif Edisi Revisi,( cet. 29; Bandung : PT
18
bekerja.
dan tidak hanya itu pembiasaan tersebut tenyata dilaukan oleh peserta
didik di rumah selagi mereka libur sekolah. Oleh karena itu, penulis
3. Sumber Data
a. Data primer yaitu data yang diambil dari sumber data primer atau
diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data
Semampir Banjarnegara.
4. Subjek Penelitian
Dalam hal ini peneliti memilih guru kelas dari kelas 1 hingga
a. Wawancara
yaitu kepala sekolah, wali kelas, wali murid dan seluruh peserta
Semampir
Mumahammadiyah Semampir.
spiritual dan juga hal lain yang relevan dengan judul penelitian.
b. Observasi
sekolah berlangsung.
24
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014) , hal. 158.
4) Pengamaatan terhadap ruang guru atau tempat seperti
Semampir Banjarnegara.
c. Dokumentasi
tersebut. 25
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data
peserta didik, prestasi peserta didik dan dll. Selain itu Metode
2) Silabus
25
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2018) , 221-222
6. Instrumen Penelitian
a. Peneliti
penelitiannya.
b. Lembar Observasi
26
Purwanto, Teknik Penyusunan Instrumen Uji Validitas Dan Reliabilitas Penelitian
Ekonomi Syariah,(Magelang: STAIA PRESS, 2018), hal.24.
27
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan , (Bandung : Alfabeta,2012), hal.102
Lembar observasi merupakan pedoman penelitian dalam
Semampir.
c. Pedoman Wawancara
penelitian. Baik guru, wali kelas, wali murid dan seluruh siswa di
d. Dokumentasi
sebagai berikut:
a. Meningkatkan ketekunan
Teknik ini dirancang untuk mengamati secara lebih cermat dan
b. Kecukupan Referensi
c. Triangulasi
oleh peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang
banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti
memfokuskan pada hal hal yang penting, dicari tema dan polanya
teori dan tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian
atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka
for qualitative research data in the past has been narrative text”.
tahap awal didukung oleh bukti bukti yang valid dan konsisten
9. Sistematika Penulisan
Umar sidiq dan Miftahul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif dibidang pendidikan
31
penelitian.
BAB IV: Berisi paparan data dan temuan penelitian. Pada bab ini akan
Semampir Banjarnegara.
penelitian.
BAB II
SEMAMPIR BANJARNEGARA
A. Pembiasaan
1. Pengertian Pembiasaan
32
Armai Arief, “Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam” , (Jakarta: ciputat
Press, 2002), hal 110
persistent, dan hampir otomatis (hampir tidak disadari pelakunya).
seseorang.
2. Dasar Pembiasaan
33
Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, “Lebih Berkah Dengan Shalat Berjamaah”,( Solo:
Qaula, 2008), hal 1184
34
Ramayulis., “Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta: Ciputat Press, 2005),
hal 110
juga dengan praktek membiasakannya untuk melakukan hal yang
terpuji dan jauh dari sifat tercela. Begitu pula dengan ajaran agama,
dari para tokoh yang merupakan dasar dari teori pembiasaan, salah
sejak lahir. Potensi yang dimiliki sejak lahir tidak akan berkembang
35
Muhibin Syah, “Psikologi Pendidikan Dengan Pedekatan Baru”, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2003), hal 106
dengan baik tanpa adanya lingkungan yang mendukung
perkembangannya36.
3. Bentuk-Bentuk Pembiasaan
sebagainya.
36
Sukardjo dan Ukim Komarudin, “Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasina”,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hal 31
37
Abdul Mujib, “Pemikiran Pendidikan Islam”, ( Bandung: Trigenda Karya, 1993), hal
19
b. Pembiasaan dalam ibadah, yaitu berupa pembiasaan yang
perjuangan mereka.38
38
Ramayulis, “Metodologi Pendidikan Agama Islam”, ( Jakarta: Ciputat Press, 2005), hal
100
penting dalam proses untuk tercapainya keberhasilan dari metode
ini.39 .
sifat mulia Allah yang senantiasa dibaca. Oleh karena itu dalam
4. Tujuan Pembiasaan
sikap dan kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif. Dalam
sikap tertentu pada anak, yang secara perlahan sikap tersebut akan
39
Binti Maunah, “Metodologi Pengajaran Agama Islam”, ( Yogyakarta: Teras, 2009),
hal 97
40
Ary Ginanjar Agustian, “New Edition, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi
dan Spiritual ESQ; Emosional Spiritual Quotient berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam”,
(Jakarta: Penerbit Arga, 2007), hal 261
bahwa terdapat tiga tahapan dalam proses pembentukan
B. Shalat Dhuha
pagi atau waktu dhuha yakni ketika matahari sedang naik setinggi
41
Kholiq, Abdul, Dkk. 1999, “Pemikiran Pendidikan Islam KTK & K”, ( Semarang:
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1999), hal 124
42
Abdul Qadir Ar-Rahbawi, Panduan Lengkap Shalat Menurut Empat Madzhab, (Jakarta
:Pustaka Al-Kautsar, 2007), hal. 302.
Shalat sunnah dikelompokkan menjadi dua, yaitu shalat
diantaranya adalah shalat Idul Fitri dan Idul Adha, shalat Istisqa’,
shalat Hajat. Selain kedua jenis shalat tersebut terdapat pula shalat
pada
berikut:
43
Musbiqin, Imam. Rahasia Shalat Dhuha. (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2007), hal 72.
bulan, shalat Dhuha dua rakaat, dan shalat witir sebelum tidur”.
juga Abu bakar dan Umar. Ketika sahabat Anas bin Malik ditanyai
44
Qayim, Ibnu al-Jauziyah. Tuntunan Shalat Rasulullah. Terj. Tim Kuwais. (Jakarta: Akbar
Media Eka Sarana, 2008), hal. 214-226.
SWT untuk memperoleh rahmat-Nya, selain itu juga untuk
bersih dan suci, menghadap kiblat lalu niat dalam hati. Berikut
(i’tidal).
membaca doa.45
.ٌص َدقَة ِ يص بِح علَى ُك ل س الَمى ِمن:عن َأىِب َذ ٍّر ع ِن النَّىِب ﷺ َأنَّه قَ َال
َ َأح د ُك ْم َ ْ َ ُ ِّ َ ُ ُْ ُ ِّ َ َْ
ٍ و ُك ُّل تَ ْكبِ رية،ٌ و ُك ُّل َتهلِيلَ ٍة ص َدقَة،ٌ و ُك ُّل حَت ِمي َد ٍة ص َدقَة،ٌفَ ُك ُّل تَس بِيح ٍة ص َدقَة
َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ
ِ ِ ِ
كَ َوجُيْ ِزُئ م ْن َذل،ٌص َدقَة َ َو َْأم ٌر بِ الْ َم ْعُروف،ٌص َدقَة
َ َو َن ْه ٌى َع ِن الْ ُمْن َك ِر،ٌص َدقَة َ
) (رواه مسلم.ُّحى ِ ِ
َ َر ْك َعتَان َيْر َكعُ ُه َما م َن الض
ُّ ص اَل ِة
الض َحى ِإاَّل ُ ِ اَل حُيَاف:اهلل ﷺ
َ ظ َعلَى
ِ ول ُ قَ َال َر ُس:َع ْن َأيِب ُهَر ْي َر َة قَ َال
ِ
ه ذا ح ديث ص حيح: (رواه احلاكم) وق ال.ني َ ِاَأْلواب
َّ ُص اَل ة
َ َوه َي: قَ َال.اب ٌ ََّأو
)على شرط مسلم
45
Rafiudin. Ensiklopedia Shalat Sunnah Tuntunan Shalat Dhuha.( Jakarta: Al-Kautsar
Prima Indocamp, 2008), hal 45.
46
Sumber: https://islam.nu.or.id/shalat/tata-cara-shalat-dhuha-dan-keutamaannya-dM81x
bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih
sesuai syarat Imam Muslim).47
Salat dhuha adalah salat yang dapat melapangkan rizki dan salat
untuk setiap ruas tulang manusia. Hal ini dapat kita lakukan cukup
begitupun jika shalat seorang itu baik maka amalan yang lain juga
kesadaran diri agar tetap memiliki pola berpikir yang fitrah yaitu
(spiritual)50.
48
Agustian, Ary Ginanjar. New Edition, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi
dan Spiritual ESQ; Emosional Spiritual Quotient berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam.
(Jakarta: Penerbit Arga, 2007), hal 227.
49
Purwakania Hasan, Aliah B. Pengantar Psikologi Kesehatan Islami. (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2008), hal. 91.
50
Agustian, Ary Ginanjar…hal 278.
Orang yang mengerjakan Sholat sunnah dhuha juga memiliki
a. Dilimpahkan Rezeki
di tubuh.
seseorang.
kesehatan tubuh.51
51
M. Khalilurrahman Al Mahfani, Berkah Sholat Dhuha (Jakarta: Wahyu Media, 2008),
hal 20-21.
Semampir Banjarnegara, berlokasi di Kelurahan Semampir RT 04/2
berikut:
Kecamatan : Banjarnegara
Desa/Kelurahan : Semampir
Daerah : Perkotaan 40
Akreditasi :A
Tahun Berdiri : 1983
Organisasi : Yayasan
bagi pencapaian suatu tujuan atau biasa disebut dengan impian dimasa
yang akan datang dan yang ingin diwujudkan untuk kedepannya. Visi
akademis.
Struktur Organisasi
berupa urutan atau daftar yang berfungsi sebagai suatu upaya dalam
menjelaskan tugas dan fungsi dari setiap komponen penyelenggara
Kepala Madrasah
Khusnul Hidayati, Dewan Komite
S.Pd
Setijono
Unit Perpustakaan
Tata Usaha
Siti Halimah, S.Pd
Isyafira Adila Imamah
Guru
52 GuruPerilaku Organisasi
Robbin & Judge, Guru SalembaGuru
Guru Edisi 16. (Jakarta. Guru
Empat, 2014) hal 231. Guru
Kelas 1 Kelas 2 Kelas Kelas 4 Kelas Kelas 6 PJOK
3A 5A
Isyafira Siti Yulia Siti Novindo
Adila Halimah Ferihah Riyanti Turyati, Rochilla Wijonar
Imamah , S.Pd Azizah, S.Pd.I S.Pd.I h S.Pd.I k S.Pd
S.Pd.I
Guru kelas 3B Guru kelas 3B
Ragil Panji Saputro, Apriyana Dyah,
S.Pd.I S.Pd.SD
Siswa
Masyarakat
a. Keadaan Pendidik
Semampir
S,Pd Madrasah
VI
Kartika, S.Pd.SD VB
Yulia Rianti,
S.Pd.I. IV
6. Nofindo - Guru
Imamah
II
S.Pd III B
VA
perempuan yang terbagi menjadi 8 kelas, yaitu kelas I, II, III A, III
I 18 17 35
II 14 10 24
III A 12 10 22
III B 11 8 29
IV 9 21 30
VA 12 9 21
VB 15 6 21
VI 8 13 21
Jumlah 99 94 193
Kelurahan Semampir.
baik pula.
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Semampir
1. Gedung Sekolah 1
2. Ruang Kelas 8
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Perpustakaan 1
6. Ruang UKS 1
9. Toilet Pendidik 3
53
Dokumentasi data profil madrasah pada tanggal 17 September 2022
Muhammadiyah Semampir Banjarnegara wajib megikuti kegiatan
sebanyak dua rakaat, boleh empat rakaat, enam rakaat atau delapan
rakaat. Waktu shalat dhuha ini kira-kira matahari sedang naik setinggi
dan berjalan sampai saat ini. Menurut Ibu Khusnul Hidayati, S.Pd
Sholat Dhuha setiap pada pukul 07.30 WIB sampai pukul 08.30 WIB.
guru mempunyai data tersebut, hal ini dilakukan supaya siswa menjadi
tersebut secara spontan. hal ini juga disampaikan oleh dengan Ibu Siti
Banjarnegara:
55
Hasil wawancara dengan ibu Kepala Sekolah Khusnul Hidayati pada 15 mei 2023 pukul
10.00 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir Banjarnegara.
bisa disiplin dan menjalankan pembiasaan sholat dhuha berjamaah
dengan istiqomah ”56
harus diikuti oleh seluruh siswa. Hal ini bertujuan agar siswa
manjadikan siswa lebih kenal dan akrab dengan adik kelas ataupun
Muhammadiyah Semampir:
56
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Halimah, S.Pd selau wali kelas 2 pada 15 mei 2023
pukul 10.40 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir Banjarnegara.
57
Hasil wawancara dengan yasmin siswa Mi Muhammadiyah Semampir, pada 15 mei
2023 pukul 10.00 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir Banjarnegara.
nabi- nabi, dan untuk kelas 3 hingga kelas 6 yaitu kegiatan tahfidz Al
Imamah, S.pd beliau sebagai guru atau wali kelas dari kelas 1 di MI
wawancaranya:
berdasarkan pernyataan dari wali kelas 2 yaitu ibu Siti Halimah, S.Pd:
pernyataan dari Ibu Isyafira Adila Imamah, S.pd beliau sebagai guru
kutipan wawancaranya:
59
Hasil wawancara dengan Ibu siti selau wali murid pada 15 mei 2023 pukul 11.00 WIB,
di Semampir Banjarnegara.
60
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Halimah, S.Pd selau wali kelas 2 pada 15 mei 2023
pukul 10.40 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir Banjarnegara.
keras untuk memanfaatkan waktu, dari pagi dengan baik sehingga bisa
berangkat ke madrasah lebih pagi dan mengikuti shalat dhuha bersama,
selain itu juga menambah semangat siswa karena setelah kegiatan
sholat dhuha dilanjutkan dengan kegiatan cerita nabi-nabi dan tahfidz”
61
beribadah, dan juga sebagai salah satu ikhtiar batin dalam kesuksesan
hanya itu tujuan program sholat dhuha untuk menghargai waktu, tepat
bahwa :
61
Hasil wawancara dengan Ibu Isyafira Adila Imamah, S.pd beliau sebagai guru atau wali
kelas dari kelas 1 pada 15 mei 2023 pukul 10.30 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir
Banjarnegara.
62
Hasil wawancara dengan panji siswa kelas 6 pada 15 mei 2023 pukul 11.30 WIB, di MI
Muhammadiyah Semampir Banjarnegara.
menerapkan pembiasaan shalat Dhuha dengan kesadaran, disiplin,
sebagai berikut :
hingga saat ini, Shalat dhuha ini merupakan salah satu bentuk
dhuha.
mana siswa melakukan dengan baik dan tertib. Saat Sholat akan
Sholat dhuha.
saja dan juga manfaat dari sholat dhuha juga banyak yaitu
belajar.
BAB III
D. Kecerdasan Spiritual
situasi masalah hidup. Oleh karena itu, makna atau tujuan istilah
sebagai berikut:
berasal dari kata spirit yang berarti roh, jiwa, dan semangat. Kata
spirit ini merupakan semangat yang berkaitan dengan jiwa atau roh
546). Oleh karena itu spiritual yaitu berkenaan dengan hati dan
hati kita menuntun kejalan yang lebih benar. (5) Kita juga lebih
yang bersifat personal dan interpersonal, antara diri dan orang lain
63
Danah Zohar dan Ian Marshall, Kecerdasan Spiritual (SQ), Cet IX (Bandung, PT. Mizan
Pustaka, 2007), hal 23.
karenanya kita akan sadar akan integritas orang lain dan integritas
yang lebih utuh karena kita memang mempunyai potensi untuk itu.
pilihan dan realitas yang pasti akan datang dan harus kita hadapi
komprehensif.
yang ada di dunia dan di akhirat mudah diraih. Oleh karena itu,
dalam kehidupannya.
e. Tabligh.
berikut:
a. Beriman kepada Allah dan bertakwa kepada Allah Sang
kepedulian sosial.
agama.
Keterpanggilan.
ikhlas dan sabar atas takdir atau ketentuan yang telah diberikan
menggapai keinginannya.
65
Akhmad Muhaimin Azzet, Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi Anak
(Yogyakarta: Kata Hati, 2010), hal 50–53.
4. Membentuk Kecerdasan Spiritual
hari.
menyukai cerita.
makhluk ciptaan-Nya.66
dan spontan untuk mencapai hasil yang baik. Orang ini dapat
66
Akhmad Muhaimin Azzet, Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi Anak
(Yogyakarta: Katahati, 2010), hal 50.
banyak tahu tentang dirinya sendiri. Dengan mengenal dirinya
makna dibaliknya.
67
Syamsu Yusuf, A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010), hal 244-245.
dapat melihat satu persatu tanda-tanda dari kecerdasan spiritual
aktif)
penderitaan
(berpandangan “holistik”)
mendasar
konvensi.68
68
Danah Zohar dan Ian Murshall, SQ Kecerdasan Spiritual, (Bandung, PT Mizan Pustaka,
2007) cet XI. hal. 14
spiritualitas yang baik, maka perlu diketahui beberapa faktor yang
Yusuf:
30, dijelaskan :
1) Lingkungan keluarga
dan benar.
2) Lingkunan sekolah
3) Lingkungan masyarakat
69
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002), hal 135.
berjamaah anak-anak lebih terdidik secara teratur dalam
yang Maha Kuasa, Dalam hal ini sesuai apa yang telah
mengatakan:
sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh Ibu Siti Halimah, S.Pd
lebih mengerti akan arti dari ibadah yang dilakukannya selain itu dapat
waktu, tolong menolong dan sikap lainnya, bagi siswa pun juga
sesuai yang di sampaikan oleh Ibu Siti Halimah, S.Pd selaku guru
siswa dan juga konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran juga akan
Isyafira Adila Imamah, S.Pd beliau sebagai guru atau wali kelas dari
spiritual siswa berdampak pada sifat dan juga sikap baik mereka,
72
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Halimah, S.Pd selau wali kelas 2 pada 23 mei 2023
pukul 10.45 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir Banjarnegara.
73
Hasil wawancara dengan Ibu Isyafira Adila Imamah, S.pd beliau sebagai guru atau wali
kelas dari kelas 1 pada 23 mei 2023 pukul 10.30 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir
Banjarnegara.
dalam islam pun kita dianjurkan mempunyai sifat yang baik kepada
lebih baik dari yang tidak melaksanakanya, dan juga jelas didukung
oleh Ibadah Wajib seperti Sholat 5 waktu dan lain lain. Pihak sekolah
Imamah, S.pd beliau sebagai guru atau wali kelas dari kelas MI
“Dengan kegiatan sholat dhuha secara rutin anak saya memiliki Visi
dan nilai yang bisa membuat hidupnya terarah, wujud yang timbul
dari pembiasaan melakukan hal yang positif terutama yakni
pembiasaan sholat dhuha dalam meningkatkan kecerdasan
spiritual,misalnya dia selalu rutin dalam sholat dhuha meskipun
sekolah libur selain itu dia juga lebih rajin mengaji khusunya hafalan
sura-surat pendek karena dia pengin bisa kaya teman temannya bisa
menghafal Al Qur’an. Dengan pembiasaan ini kualitas hidup seorang
akan terkendali dengan maksimal dan selalu mendekatkan diri kepada
Allah SWT, sudah sangat tentu segala perilaku yang dilakukan setiap
77
Hasil wawancara dengan Ibu Isyafira Adila Imamah, S.pd beliau sebagai guru atau wali
kelas dari kelas 1 pada 23 mei 2023 pukul 10.35 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir
Banjarnegara.
harinya akan bernilai kebaikan tidk hanya disekolah saja namun di
lingkungan luar sekolah juga”. 78
Upaya pengembangan kecerdasan spiritual siswa di MI
yaitu siswa lebih mengerti akan arti dari ibadah itu sendiri tanpa kita
suruh kita sudah mengetahui pentingnya ibadah bagi diri kita sendiri,
dengan beribadah secara tekun maka sifat dan sikap positif dalam
78
Hasil wawancara dengan Ibu Idah beliau sebagai wali murid pada 23 mei 2023 pukul
10.35 WIB, di Semampir Banjarnegara.
79
Hasil wawancara dengan Bapak Ragil Panji Saputra, S. Pd beliau sebagai guru atau wali
kelas dari kelas 3 pada 23 mei 2023 pukul 10.50 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir
Banjarnegara.
menerapkan pembiasaan yang positif akan dengan mudah dan senang
Bahkan, segala sesuatu yang telah menjadi kebiasaan dalam usia muda
akan selalu melekat dan sulit untuk dirubah. Demikian, siswa dituntut
dengan hati dan kepedulian antar sesama manusia, makhluk lain, dan
dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau
siswa sudah bisa merasakan dampak positif bagi diri mereka sendiri,
akan arti dari ibadah itu sendiri tanpa kita suruh kita sudah
beribadah secara tekun maka sifat dan sikap positif dalam diri kita
siswa dan juga konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran juga akan
meningkat setelah mereka melaksanakan sholat dhuha, siswa dalam
peserta didik yang dimaksud ialah tingkat kesadaran diri yang tinggi,
tinggi. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini akan dipaparkan secara
rinci dan sistematis tentang obyek yang diteliti, dan hal itu mengacu
spiritual yang dialami peserta didik, kita dapat melihat satu persatu
(berpandangan “holistik”)
mendasar
konvensi.80
yaitu:
80
Danah Zohar dan Ian Murshall, SQ Kecerdasan Spiritual, (Bandung, PT Mizan Pustaka,
2007) cet XI. hal. 14
merupakan jalan kebaiakan yang sudah sepatutnya diterapkan
dapat dilihat dari sikap yang baik, sopan dan menghormati orang
ramah dengan orang lain tanpa paksaan dari guru atau orang tua.
dengan Allah Swt hati dan fikirannya selalu terjaga, terhindar dari
tidak hanya gemar membaca dan belajar saja, namun juga perlu
Marshall yaitu Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-
nilai, Visi dan nilai dari seseorang bisa jadi disandarkan kepada
keyakinan Tuhan, atau bisa juga berangkat dari visi dan nilai yang
disekitarnya.
BAB IV
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBATPEMBIASAAN SHALAT
spiritual
1. Faktor Internal
a. Faktor Biologis
81
Nur Hotimah, Yanto, “Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak
Usia Dini”, Indonesia Journal of Learning Education and Counseling, Vol 1 No 2 (2019), 87-88.
Untuk mencapai kesehatan yang baik tentunya diperlukan
b. Intelegensi
c. Motivasi
82
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi (Yogyakarta:
Teras, 2009), 267.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Keluarga
ridha orangtua, maka dari itu anak harus menjalin hubungan baik
orangtua tidak ridho terhadap apa yang kita lakukan, maka hal itu
b. Lingkungan Masyarakat
baik, maka anak juga akan menjadi baik. Begitu juga sebaliknya,
c. Teman Sebaya
84
Latifatur Rohmah, et. al., “Implementasi Nilai-nilai Kecerdasan spiritual di Yayasan
Pondok Modern Al-Rifa’ie Satu Malang”, Vicratina: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 4 No 4
(2019), 98.
mencapai tujuan pendidikan seperti ruang, buku, perpustakaan
dan laboratorium.85
istiqomah di sekolah tentunya banyak dampak yang terjadi dari apa yang
85
Rika Megasari, Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukit Tinggi, Jurnal Administrasi Pendidikan,
Volume 2 No 1 (Juni 2014), 637.
Muhammadiyah Semampir Banjarnegara untuk melestarikan kegiatan
Dalam segala urusan dan semua kegiatan pasti ada beberapa faktor
faktor yang menghambat dan ada beberapa juga faktor yang mendukung
1. Faktor pendukung
hal yang ada di sekitar anak baik berupa benda maupun peristiwa-
mengatakan: :
“Kegiatan shalat dhuha ini dapat berjalan dengan lancar karena adanya
dukungan dari berbagai pihak, dari siswa sendiri mereka sudah
terbiasa dengan shalat dhuha dan sudah ada sedkit kesadaran pada
mereka. Dari para guru juga meberikan respon yang baik dan sangat
mendudkung lancarnya kegiatan Shalat dhuha Berjama’ah .Dari pihak
walimurid dan masyarakat sekitar merupakan masyarakat yang agamis
sehingga sangat mendukung kegiatan sholat dhuha berjamaah di MI
Muhammadiyah Semampir”.86
kelas, hal tersebut dibenarkan oleh guru kelas 3 yaitu Bapak Ragil
“Sejauh ini saya lihat antusias peserta didik sangat luar biasa,
khususnya bagi anak perempuan karena disamping menjalankan
kegiatan sholat dhuha mereka berlomba lomba dalam hafalan surat-
surat pendek Al Qur’an ,mereka ini kalo baru sampai dikelas itu
langsung meminggirkan meja dan kursi untuk tempat dilaksanakan
Sholat dhuha, dan sesudah itu mereka langsung mengambil air
wudhu,ada juga yang sudah wudhu dari rumah, hal ini tidak terlepas
dari motivasi dan dorongan yang diberikan orang tua dan guru”87
dhuha berjamah dimulai dari diri sendiri serta peran dari guru yang
kegiatan tersebut. Tidak hanya antusias guru yang sangat tinggi dalam
didik yangg tidak kalah. Hal tersebut dapat diketahui dengan peserta
sangat penting. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar orang tua
tentang berbagai hal yang terkait dengan kegiatan atau perilaku anak
dalam mendidik siswa. Terutama ketika para siswa libur sekolah dan
pulang ke rumah.
88
Hasil wawancara dengan Ibu Wahyu beliau sebagai wali murid pada 23 mei 2023 pukul
10.35 WIB, Semampir Banjarnegara.
Tentunya dalam suatu kegiatan yang baik tidak terlepas dari
yang besar agar para peserta didik mau taat pada peraturan tetapi juga
89
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Halimah, S.Pd selau wali kelas 2 pada 23 mei 2023
pukul 10.40 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir Banjarnegara.
guru dianggap orang yang mengetahui segala hal yang baik dan yang
buruk serta selalu mengerjakan perbuatan terpuji”. 90
sebagai sebuah gambaran yang akan ditiru oleh anak didiknya. Baik
2. Faktor penghambat
peserta didik yang terlambat dan itu biasanya terjadi pada awal
dipungkiri siswa yang tidak terlambat sangat banyak dari pada siswa
Imamah, S.Pd:
”Biasanya anak yang terlambat itu laki-laki mba, karena mereka jajan
dulu,namun hanya beberapa anak, karena mereka sudah mengetahui
konsekuensinya ketika mereka terlambat maupun tidak melaksanakan
Sholat dhuha padahal mereka berangkat ke sekolah.”91
peserta didik masih suka bercanda saat kegiatan sholat dhuha dimulai,
Muhammadiyah Semampir:
90
Hasil wawancara dengan Ibu Isyafira Adila Imamah, S.pd beliau sebagai guru atau wali
kelas dari kelas 1 pada 23 mei 2023 pukul 10.30 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir
Banjarnegara.
91
Hasil wawancara dengan Ibu Isyafira Adila Imamah, S.pd beliau sebagai guru atau wali
kelas dari kelas 1 pada 23 mei 2023 pukul 10.30 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir
Banjarnegara.
“Kadang saat sholat dhuha sudah dimulai teman-teman ada yang
guyon bu, jadi saya merasa terganggu, tapi biasanya setelah itu guru
kelas menasehati supaya kejadian tersebut tida terulang kembali”. 92
sekolah untuk memberikan solusi yang tepat dan baik agar proses
kegiatan Sholat dhuha itu dapat berjalan dengan lebih baik lagi
92
Hasil wawancara dengan hilman siswa MI Muhammadiyah Semampir pada 23 mei 2023
pukul 10.30 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir Banjarnegara.
93
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Halimah, S.Pd selau wali kelas 2 pada 23 mei 2023
pukul 10.40 WIB, di MI Muhammadiyah Semampir Banjarnegara.
dan tujuan agar terciptanya generasi bangsa yang memiliki akhlak
mulia.
1. Faktor pendukung
a. Faktor lingkungan
anak didik dapat berupa positif dapat pula negatif. Akan menjadi
94
Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018),
hal, 95.
kegiatan shalat sunnah dhuha faktor lingkungan menjadi faktor
e. Guru Pembimbing
bersikap disiplin.
2. Faktor penghambat
sudah ditetapkan.
apabila kita ada yang salah baik itu sesama guru, guru dengan murid,
atau murid dengan murid kita saling mengingatkan jangan malu untuk
menegur dalam hal masih ada peserta didik yang tidak nurut itu
sudah berjalan secara tertib dengan didukung oleh adanya sarana dan
prasarana yang cukup memadai, hanya satu masalah saat ini yang
dan berdo’a memohon petunjuk kepada Allah Swt. untuk selalu diberi
perilaku buruk seseorang. Hal itu sesuai dengan firman Allah Swt di
ِ ِ ِ
ْ َ َواللَّهُ َي ْعلَ ُم َما ت ۗ َولَذ ْكُر اللَّه َأ ْكَبُر ۗ ِإ َّن الصَّاَل ةَ َتْن َه ٰى َع ِن الْ َف ْح َشاء َوالْ ُمن َك ِر
[ صَنعُو َن
]٢٩:٤٥
makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau
kecerdasan ruhani adalah potensi yang ada pada setiap diri seorang
langsung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
saat ini, Shalat dhuha ini merupakan salah satu bentuk kegiatan
dhuha di mana tidak semua siswa mengerti dan paham tentang tata
Semampir Banjarnegara
itu Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai Setelah
keagamaan.
Banjarnegara
B. Saran
pendidikan.
Al-Qur’an Al-Karim
Ali, Said bin bin Wahf Al-Qahthani. 2008. Lebih Berkah Dengan
Shalat Berjamaah. Solo: Qaula.