Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan Allah SWT. dalam struktur yang paling baik

diantara makhluk lain. Ia juga dilahirkan dalam keadaan fitrah, bersih, dan

tidak ternoda. Pengaruh-pengaruh yang datang kemudianlah yang akan

menentukan seseorang dalam mengemban amanah sebagai khalifah-Nya,

sebagaimana Nabi Muhammad SAW. bersabda :

‫ َم((ا ِم ْن‬: ‫ص (لَّى هَّللا ُ َعلَ ْي( ِه َو َس (لَّ َم‬


َ ِ ‫ال َر ُس (وْ ُل هَّللا‬ َ َ‫ع َْن اَبِ ْي هُ َر ْي َرةَ َأنَّهُ َكانَ يَقُوْ ُل ق‬
‫َص( َرانِ ِه اَوْ يُ َم ِّج َس(انِ ِه ﴿رواه‬ ِّ ‫(ر ِة فَ(َأبَ َواهُ يُهَ ِّودَانِ( ِه اَوْ يُن‬ْ ِ‫َموْ لِ ْي ٍد اِاَّل يُوْ لَ( ُد َعلَى ْالف‬
َ ‫ط‬
)‫مسلم‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah katanya : Bersabda Rasulullah SAW. Tiap-
tiap anak dilahirkan dengan keadaan suci, maka itu bapaknya yang me-
Yahudikan atau me-Nasranikan atau me-Majusikan.”1

Pada dasarnya manusia terlahir dengan potensi kecerdasan masing-

masing sebagai anugerah Allah SWT. Allah memberikan anugerah berupa

potensi kepada manusia yang harus dikembangkan dan harus

diaktualisasikan agar dapat memberikan manfaat bagi kepentingan

hidupnya. Sebagai khalifah ia haruslah memiliki kekuatan untuk mengolah

alam dengan menggunakan segenap daya dan potensi yang dimilikinya.

Sebagai ‘abd ia harus melaksanakan seluruh usaha dan aktifitasnya dalam

rangka ibadah kepada Allah SWT. Dengan pandangan yang terpadu ini

maka sebagai khalifah tidak akan berbuat sesuatu yang mencerminkan

kemungkaran atau bertentangan dengan kehendak Allah.

1
Imam Abi Husain Muslim Ibn Hajjaj, Shahih Muslim, Beirut: Darul al-Kutub, tt, hal. 2047

1
2

Berdasarkan pengakuan Islam terhadap fitrah manusia maka dalam

Pendidikan Agama Islam, manusia perlu dididik sesuai dengan nilai-nilai

dan norma-norma ajaran Islam. Menurut Achmadi dalam buku yang

berjudul Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan menyatakan bahwa:

“Yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam adalah suatu pendidikan


yang berusaha memelihara dan mengembangkan fitrah serta sumber daya
insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan
kamil) sesuai dengan norma agama Islam.”2

Pendidikan merupakan suatu proses rangka mempengaruhi siswa agar

dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan

dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang akan

memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat.3

Mengenai pentingnya pendidikan ini, Islam sebagai agama Rahmatan

lil’alamin, mewajibkan untuk mencari ilmu pengetahuan melalui pendidikan

di dalam maupun di luar pendidikan formal. Bahkan Allah mengawali

turunnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia dengan ayat yang

memerintahkan Rasul-Nya, Muhammad SAW. untuk membaca dan

membaca. Membaca merupakan salah satu perwujudan dari aktifitas belajar

dalam pendidikan. Dalam arti yang sangat luas, dengan belajar pula manusia

dapat mengembangkan pengetahuannya dan sekaligus memperbaiki

kehidupannya.4 Betapa pentingnya belajar, karena itu dalam Al-Qur’an

Allah berjanji dalam Q.S. Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

2
Achmadi, (1992), Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media,
hal. 20
3
Oemar Hamalik, (2003), Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 79
4
Baharuddin, (2007), Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, hal. 29
3

‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا‬ ِ ِ‫يَآاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِي َْل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوْ ا فِى ْال َم ٰجل‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوْ ا يَ ْف َس‬
ٍ ۗ ‫(ع هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ((وْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْينَ اُوْ تُ((وا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬
‫ت‬ ِ (َ‫قِيهّٰللا َْل ا ْن ُش ( ُزوْ ا فَا ْن ُش ( ُزوْ ا يَرْ ف‬
﴾۱۱﴿ ‫َو ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َخبِ ْي ٌر‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadalah: 11)5

Jadi, dapat disimpulakan bahwa tujuan akhir Pendidikan Agama Islam

merupakan aplikasi nilai-nilai agama Islam yang diwujudkan dalam pribadi

peserta didik dengan konsep Pendidikan Agama Islam yang sedemikian

sempurna.6

Al-Qur’an memiliki peranan penting terhadap masyarakat, karena Al-

Qur’an merupakan firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh

malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. di dalamnya terkandung

ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek

kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an itu

terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang berhubungan dengan masalah

keimanan yang disebut Aqidah, dan yang berhubungan dengan amal yang

disebut Syari’ah.

Isi Al-Qur’an dan Hadist semuanya mendidik dan mengajarkan

kepada manusia untuk tidak berbuat munkar seperti zina, membunuh,

minum-minuman keras, bercerai berai, dan sebagainya. Manusia dianjurkan

5
Departeman Agama Republik Indonesia, (2005), Al-Qur’an dan Terjemahnyai, Bandung:
Syaamil Cipta Media, hal. 543
6
M. Arifin, (1991), Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 23-24
4

oleh Al-Qur’an untuk selalu berbuat ma’ruf, seperti menolong, tunduk

kepada orang tua dan sebagainya.

Al-Qur’an dijadikan sebagai acuan pokok dalam melaksanakan

Pendidikan Agama Islam adalah karena Al-Qur’an merupakan sumber nilai

utama dan ideal dari segala sumber nilai yang ada dalam kehidupan

manusia. Hadist dijadikan sebagai sumber yang bisa dicontoh sebagai

penjelas Al-Qur’an. Oleh karena itu nilai-nilai yang ditanamkan melalui

proses pendidikan haruslah diambil dan bersumber dari nilai-nilai yang

terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist.7 Seperti yang terdapat dalam surat

Ali-Imran ayat 110:

‫(ر َوتُْؤ ِمنُ(وْ نَ بِاهّٰلل ِ ۗ َولَ(وْ ٰا َمنَ اَ ْه( ُل‬


ِ ‫ف َوتَ ْنهَ(وْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك‬ ْ ِ‫اس تَ(ْأ ُمرُوْ نَ ب‬
ِ ْ‫(ال َم ْعرُو‬ ِ َّ‫ت لِلن‬ ْ ‫ُك ْنتُ ْم خَ ْي َر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬
ٰ ْ ْ
﴾۱۱۰﴿ َ‫ب لَ َكانَ خَ ْيرًا لَّهُ ْم ۗ ِم ْنهُ ُم ال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َواَ ْكثَ ُرهُ ُم الف ِسقُوْ ن‬ ِ ‫ْال ِك ٰت‬
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali-Imran: 110)8
Bagi umat Islam sumber nilai yang tidak berasal dari Al-Qur’an dan

Hadist hanya digunakan sepanjang tidak menyimpang atau yang menunjang

sistem nilai yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadist.

Di dalam Al-Qur’an terdapat bagian-bagian penting, atau ada ayat-

ayat tertentu yang secara langsung membicarakan tentang proses Pendidikan

Agama Islam yang didalamnya mengandung unsur materi, tujuan, metode,

dan evaluasi pendidikan. Seperti dijelaskan dalam surat An-Nahl ayat 125.

Dan masih banyak lagi ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang secara langsung

7
Ibid., hal. 42
8
Departeman Agama Republik Indonesia, (2005), Al-Qur’an dan Terjemahnyai, Bandung:
Syaamil Cipta Media, hal. 64
5

menjelaskan tentang proses kegiatan pendidikan, seperti Q.S. Al-‘Alaq, Q.S.

Al-Baqarah: 30, 31, 33, Q.S. Luqman: 12-19, Q.S. Adz-Dzariyat: 56.9

Surat Al-Baqarah yang berarti Sapi Betina adalah surat ke-2 dalam Al-

Qur’an. Surat ini terdiri dari dari 286 ayat, tergolong surat Madaniyah.

Sebagian besar ayat dalam surat ini diturunkan pada permulaan Hijriah,

kecuali ayat 281 yang diturunkan di Mina saat peristiwa Haji Wada’. Surat

ini merupakan surat terpanjang dalam Al-Qur’an. Surat ini memuat

beberapa hukum Islam seperti hukum shalat, zakat, puasa, haji, jual beli,

nikah, dan lain sebagainya juga menjelaskan tentang kisah-kisah, seperti

kisan Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Bani Israil. 10 Dan juga

banyak menjelaskan tentang pendidikan. Salah satunya dalam ayat 30-39.

Al-Baqarah ayat 30-39 ini diidentikkan dengan ayat yang terkait

dengan penciptaan manusia sebagai khalifah, padahal Al-Qur’an sebagai

sumber Pendidikan Agam Islam bisa dianalisa dalam aspek lainnya. Di satu

sisi manusia ditunjuk sebagai khalifah, disisi lain manusia juga sebagai

subjek pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara

proses penciptaan manusia sebagai khalifah yang tertera pada Al-Qur’an

Surat Al-Baqarah ayat 30-39 dengan pendidikan. Untuk itu, peneliti

memilih ayat tersebut sebagai bahan penelitian skripsi dengan menggunakan

metode deskriptif kualitatif yang berjudul NILAI-NILAI PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DALAM QUR’AN SURAT AL-BAQARAH AYAT

30-39, karena di dalam ayat tersebut terkandung nilai-nilai Pendidikan


9
A. Fatah Yasin, (2008), Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, Malang: UIN Press, hal. 45-
46
10
Allamah kamal Faqih, (2006), Tafsir Nurul Qur’an, Jakarta: Al-Huda, hal. 66
6

Agama Islam yang dapat memotivasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih

baik, khususnya kepada pendidik maupun peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang terkandung

dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30-39?

2. Bagaimana tafsir Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30-39?

3. Bagaimana pengembangan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang

terkandung dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30-39 di Sekolah?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang terkandung

dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30-39.

2. Mendeskripsikan tafsir Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30-39.

3. Mendeskripsikan pengembangan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

yang terkandung dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30-39 di

Sekolah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat menambah kajian tentang nilai-nilai

Pendidikan Agama Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan

Hadist. Khususnya dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30-39.

2. Manfaat Praktis
7

a. Instansi atau Lembaga

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi sumbangan

bagi khazanah ilmu pengetahuan dan bahan informasi serta

masukan bagi para praktisi pendidikan pada umumnya dan

aktivis akademik di lingkungan STAI Sebelas April Sumedang.

b. Calon Pendidik

Untuk menambah referensi terkait nilai-nilai Pendidikan

Agama Islam sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik.

E. Kerangka Pemikiran

Milton Roceach dan James Bank dalam Kartawisastra (1980: 1)

menyatakan bahwa, nilai-nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada

dalam ruang lingkup sistem kepercayaan, dimana seseorang harus bertindak

atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau

tidak pantas dikerjakan, dimiliki dan dipercaya. Serta ajaran yang

terkandung dalam sebuah kepercayaan.11

Menurut Achmadi Pendidikan Agama Islam adalah segala usaha

untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya

insan yang berada pada subjek didik menuju terbentuknya manusia

seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam atau dengan istilah lain

yaitu terbentuknya kepribadian muslim.12

11
Mawardi Lubis, (2011), Evaluasi Pendidikan Nilai, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 16
12
Achmadi, (1992), Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya
Media, hal. 20
8

Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam adalah sifat-sifat atau hal-hal

yang melekat pada Pendidikan Agama Islam yang digunakan sebagai dasar

manusia untuk mencapai tujuan hidup manusia yaitu mengabdi pada Allah

SWT. Nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan pada anak sejak kecil, karena

pada waktu itu adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan yang

baik.13

Pengembangan merupakan usaha untuk mengembangkan atau

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT. yang

telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-

tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh

setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkan

dan mengembangkan lebih lanjut dalam diri siswa melalui bimbingan,

pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut dapat

berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangan.14

Nilai-nilai pendidikan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

nilai-nilai pendidikan keimanan atau aqidah, nilai-nilai pendidikan syari’ah,

nilai-nilai pendidikan akhlaq, serta nilai-nilai pendidikan ibadah.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima

bab, sebagai berikut:

BAB I adalah pendahuluan yang berlaku sebagai acuan dasar dalam

melakukan penelitian ini. Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah


13
Mawardi Lubis, (2011), Evaluasi Pendidikan Nilai, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 20
14
Muhaimin, (2005), Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (di Sekolah,
Madrasah dan Perguruan Tinggi), Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 60
9

yang akan diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

kerangka pemikiran, dan sistematika pembahasan.

BAB II adalah landasan teori yang menjabarkan tentang definisi-

definisi yang akan menjadi pokok pembahasan, serta telah telah tersurat

dalam judul penelitian ini. Pokok pembahasan dalam landasan teori ini

adalah Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang meliputi: A. Pengertian

nilai-nilai, pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar Pendidikan Agama

Islam, ruang lingkup Pendidikan Agama Islam, macam-macam nilai-nilai

Pendidikan Agama Islam, tujuan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam. B.

Deskripsi tafsir surat Al-Baqarah ayat 30-39. C. Pengembangan nilai-nilai

Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Pada bagian akhir dari landasan teori

akan dibahas mengenai kajian penelitian yang relevan.

BAB III menguraikan metodologi penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini, yang berisi antara lain: jenis penelitian, sumber data dan

teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan pengujian keabsahan

data.

BAB IV dalam penelitian ini merupakan analisa data dan pembahasan

yang meliputi penyajian data dan analisa data, dan pembahasan hasil

penelitian.

BAB V dalam penelitian ini merupakan penutup yang didalamnya

terdapat dua poin yakni simpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai