Jurnal IKKP1 Kel 8 Revisi 1
Jurnal IKKP1 Kel 8 Revisi 1
Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi
alwan.khairi09@gmail.com, czulfikri21@gmail.com,
ABSTRAK
Social loafing adalah kecenderungan bagi orang-orang untuk mengeluarkan usaha yang lebih
sedikit ketika mereka kelompok dibandingkan jika mereka secara individual. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengurangi perilaku kemalasan sosial pada siswa siswi dan
alumni ekstrakulikuler paskibra SMKN 4 Bekasi. Metode pengumpulan data dilakukan
melalui teknik wawancara, observasi dan pengisian survey online melalui google form yang
berisi 40 item kuesioner psikologis. Sebelum pelatihan hasilnya 50% tinggi, 38% sedang dan
12% rendah, setelah pelatihan berubah menjadi 19% tinggi, 56% sedang dan 25% rendah.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan cukup berhasil.
ABSTRACT
Social loafing is the tendency for people to expend less effort when they are a group than if
they were individually. The purpose of this study was to reduce social laziness behavior in
students and alumni of extracurricular paskibra SMKN 4 Bekasi. The data collection method
was carried out through interview, observation and filling out online surveys through google
form containing 40 psychological questionnaire items. Before training the results were 50%
high, 38% medium and 12% low, after training changed to 19% high, 56% medium and 25%
low. Based on these results, it can be concluded that the training activities were quite
successful.
Maka berdasarkan fenomena dan siswa menjawab atau siswa bertanya dan
latar belakang di atas, kami melakukan guru menjawab, dalam hal ini komunikasi
ada hubungan timbal balik langsung antara Lalu dikategorikan sesuai dengan
guru dan murid” (R. Ibrahim, 1996: 106). hasil rumus tersebut sebagai berikut :
Dalam upaya mengetahui apakah belajar, definsi dan faktor motivasi belajar,
terdampak social loafing atau tidak, belajar, dan dapat meningkatkan motivasi
maka peneliti dapat mengetahui tingkatan mengetahui kemalasan sosial yang ada
social loafing para anggota selaku peserta. pada dirinya, lingkungannya dan untuk
mengimplementasikan cara menghindari
2. Tahap 2 : Pemberian
psikoedukasi berupa materi kemalasan sosial. Setelah pemberian
materi para peserta kembali diberikan
Setelah memgetahui tingkat social
waktu diskusi dan diberi kesempatan
loafing pada para peserta, peneliti
bertanya, sehingga peneliti bisa memahami
memberikan psikoedukasi yang terdiri
sudah seberapa paham peserta terhadap
dalam 3 materi. Masing-masing materi
materi yang diberikan.
memiliki tujuan yang berbeda. Pemberian
materi Hal ini dilakukan melalui metode Setelah materi II sudah diberikan,
ceramah yang dilanjutkan dengan sesi kegiatan selanjutnya adalah ice breaking
dengan tujuan agar para peserta tidak SMKN 4 Kota Bekasi peneliti telah
bosan saat psikoedukasi berlangsung. menyusun anggaran biaya pengeluaran
Peneliti menggunakan permainan sambung dengan rincian sebagai berikut :
kata untuk para peserta dan dilanjutkan
No Keterangan Jumlah
dengan permainan truth or dare untuk
1 Snack @20 Rp. 75.000
peserta yang gagal saat bermain sambung
bungkus
kata
2 Air mineral Rp. 25.000
Kemudian dilanjut dengan Jumlah Rp. 100.000
penyampaian materi III dengan tema
“Strategi dalam Menghindari Kemalasan
Sosial” dengan tujuan agar para peserta HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat memahami pentingnya meghindari A. Gambaran Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini merupakan
kemalasan sosial, mendorong peserta
anggota ekstrakurikuler PASKIBRA
untuk mengaplikasikan strategi dalam
SMKN 4 Kota Bekasi, yang berlokasi di
menghindari kemalasan sosial, dan
alamat Jl. Gandaria Jl. Kranggan,
mendorong inisiatif peserta agar
RT.001/RW.007, Jatirangga, Kec.
menghindari kemalasan sosial.
Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat
Setelah semua materi disampaikan
B. Hasil Pelatihan
peneliti menunggu selama 1 minggu untuk
Sebelum pelatihan para audiens
melihat progress dan memberikan post test
tidak tepat waktu untuk memulai pelatihan
berupa kuesioner sebanyak 20 aitem
dan menunggu sekitar 1 jam untuk hadir di
pertanyaan pilihan skala baku. Pertanyaan
tempat. Selain itu, audiens tidak langsung
tersebut kemudian akan kembali dijawab
segera mengisi pretest yang telah diberikan
oleh 16 anggota ekstrakurikuler
sehingga waktu acara tidak sesuai dengan
PASKIBRA. Post-test ini juga dibuat
yang sudah direncanakan.
dalam bentuk kuesioner Google form.
Namun setelah pelatihan pada
Setelah semua peserta mengisi semua
audiens sudah mengalami peningkatan
kuesioner post-test tersebut maka peneliti
dengan rajin dating ke tempat ekskulnya
dapat mengetahui perubahan tingkatan
tepat waktu dan semangat menjalani
social loafing peserta.
kegiatan ekskul.
D. Anggaran Biaya
Dalam penyelenggaraan kegiatan
psikoedukasi pada anggota ekstrakurikuler
C. Profil Social Loafing Anggota D. Pembahasan
Setelah dilakukan analisis pada Pada materi I yang berfokus pada
para peserta pelatihan yaitu anggota pemberian materi tentang motivasi belajar
PASKIBRA SMKN 4 Kota Bekasi karena materi ini bertujuan untuk memicu
mengenai data yang diperoleh dari hasil semangat untuk belajar baik dalam
sebelum (pre-test) dan sesudah dilakukan kegiatan individu maupun kegiatan
pelatihan (post-test), diperoleh hasil kelompok Pada sesi ini, siswa memahami
sebagai berikut : pentingnya motivasi dalam melakukan
kegiatan berkelompok. Materi ini
Tabel Data Social Loafing sebelum
dijelaskan oleh peneliti dan para siswa
dan sesudah pelatihan
mendengarkan penjelasan materi yang
No Kategori Sebelu Sesudah disampaikan. sehingga pada akhir dalam
m sesi ini siswa dapat memahami yang
1 Rendah 12% 25% disampaikan peneliti.
2 Sedang 38% 56%
Setelah itu dilanjutkan dengan
3 Tinggi 50% 19%
Materi II yang bertema “Cara Menghindari
Berdasarkan tabel di atas, dapat
Kemalasan Sosial (Social Loafing)”, yang
dilihat bahwa tingkat social loafing
diharapkan para peserta dapat terhindar
sebelum dilakukan pelatihan, pada
dari Kemalasan sosial dilingkungannya,
kategori rendah didapatkan persentase
mengetahui definisi, tujuan, aspek-aspek
sebesar (12%) dan setelah diberikan
Social Loafing, dan faktor-faktor yang
pelatihan terjadi kenaikan sehingga
dapat mempengaruhi Social Loafing,
diperoleh presentase sebesar (25%). Lalu
mengetahui kemalasan sosial yang ada
pada kategori sedang didapatkan
pada dirinya, lingkungannya dan untuk
persentase sebesar (38%) sebelum
mengimplementasikan cara menghindari
diberikan pelatihan dan setelah diberikan
kemalasan sosial. Pada sesi ini, siswa
pelatihan mengalami kenaikan sehingga
memahami pengertian social loafing,
diperoleh persentase sebesar (56%).
aspek-aspek, dan faktor-faktor social
Terakhir, pada kategori tinggi, sebelum
loafing. Materi ini dijelaskan oleh peneliti
diberikan pelatihan didapatkan persentase
dan para siswa mendengarkan penjelasan
sebesar (50%) dan setelah mendapatkan
materi yang disampaikan. sehingga pada
pelatihan mengalami penurunan sehingga
akhir dalam sesi ini siswa dapat
didapatkan persentase sebesar (19%).
memahami yang disampaikan peneliti.
Diakhir sesi ini dibuka sesi tanya jawab SIMPULAN & SARAN
yang dimana peserta terlihat aktif dan A. Simpulan
berinisiatif bertanya. Berdasarkan hasil yang didapat dari
Pre-test dan Post Test, terdapat perubahan
Hal ini mendukung bahwa terdapat
yang signifikan pada peserta setelah
perubahan pada tingkat social loafing para
pelatihan, yang sebelumnya hingga 50%
peserta karena para peserta aktif bertanya
peserta mengalami social loafing yang
dan ingin meningkatkan pemahaman
tinggi setelah melakukan pelatihan
mereka dengan bertanya.
berubah menjadi 19% peserta yang
Kemudian dilanjut dengan mengalami social loafing. Kesimpulannya
penyampaian materi III dengan tema adalah pelatihan teknik action plan dapat
“Strategi dalam Menghindari Kemalasan mengurangi perilaku kemalasan sosial
Sosial” dengan tujuan agar para peserta pada siswa siswi dan alumni
dapat memahami pentingnya meghindari ekstrakulikuler paskibra SMKN 4 Bekasi.
kemalasan sosial, mendorong peserta
B. Saran
untuk mengaplikasikan strategi dalam Berdasarkan kegiatan pelatihan
menghindari kemalasan sosial, dan yang sudah dilaksanakan dan evaluasi
mendorong inisiatif peserta agar yang kami lakukan, terdapat beberapa
menghindari kemalasan sosial. Materi ini saran yaitu, peserta sebaiknya bisa hadir
dijelaskan oleh peneliti dan para siswa lebih tepat waktu agar kegiatan pelatihan
mendengarkan penjelasan materi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana
disampaikan. sehingga pada akhir dalam yang sudah dibuat. Lalu sebaiknya para
sesi ini siswa dapat memahami yang anggota kelompok yang memberi pelatihan
disampaikan peneliti. bisa memberi arahan lebih baik agar para
Pada sesi materi terakhir ini para peserta pelatihan bisa lebih tertib dan
peserta juga terlihat lebih aktif bertanya disiplin dalam mengisi pretest yang sudah