Anda di halaman 1dari 23

TUGAS RANGKUMAN MATERI 1

ANGGARAN BISNIS

NAMA : AFDHAL DINIL HAQ


NIM : 5190211302

1. Konsep penganggaran bisnis


Definisi Manajemen
- Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

- Pengendalian (controlling)
Controlling diperlukan agar pekerjaan yang dilakukan mencapai tujuan
perusahaan

- Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat
dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
- Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha

Fungsi Operasional
- Procurement
Fungsi pengadaan berhubungan dengan mendapatkan jenisdan jumlah tenaga
kerja yang penting untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Fungsi ini berkaitan
dengan bagaimana penentuan kebutuhan sumber daya manusia berikut perekrutan,
penyeleksian dan penempatan kerja.

- Development
Perkembangan yang berkaitan dengan peningkatan keahlian melalui pelatihan,
yang penting bagi kinerja pekerjaan. Kegiatan ini sangat penting dan akan terus
berkembang dikarenakan perubahan perubahan teknologi, penyesuaian kembali
jabatan, dan meningkatnya kerumitan tugas-tugas manajerial.

- Compensation
Fungsi ini didefinisikan sebagai pemberian upah yang cukup dan wajar kepada
tenaga kerja atas kontribusi/jasa mereka terhadap tujuan-tujuan organisasi.

- Integration
Walaupun sudah menerima pegawai, sudah mengembangkannya, dan sudah
memberikan kompensasi yang memadai, perusahaan masih menghadapi masalah yang
sulit, yaitu “integrasi/penyatuan”. Dalam hal ini pegawai secara individu diminta
mengubah pandangannya, kebiasaannya, dan sikapsikap lainnya yang selama ini
kurang menguntungkan bagi perusahaan agar disesuaikan dengan keinginan serta
tujuan perusahaan.

- Maintenance
Pemeliharaan berarti berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi
yang telah ada.
- Separation
Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu.
Pada suatu ketika paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara
pensiun. Untuk itu maka tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke
masyarakat. Organisasi harus bertanggung jawab dalam memutuskan hubungan kerja
ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan menjamin warga masyarakat
yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer
sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik

Fungsi Manajerial
- Planning
Planning atau proses perencanaan dalam fungsi manajemen adalah tentang
bagaimana perusahaan menetapkan tujuan lengkap dengan cara dan strategi untuk
mencapainya. Dalam fungsi perencanaan, manajer perlu mengkaji dan mengevaluasi
berbagai kemungkinan rencana alternatif sebelum memutuskan suatu tindakan.
Perencanaan dalam fungsi manajemen adalah proses penting
mengingat planning merupakan langkah awal yang dapat mempengaruhi aktivitas
perusahaan kedepannya. Tanpa perencanaan yang matang, fungsi fungsi manajemen
lain tidak akan bisa berjalan dengan optimal.

- Organizing
fungsi organizing dipakai untuk mengelompokkan seluruh alat, tugas, orang
maupun wewenang yang ada untuk tujuan pemenuhan rencana. Proses pengawasan
dilakukan oleh manajer secara mudah dengan memanfaatkan fungsi pengorganisasian.
Manajer dapat menentukan anggota kelompok, penanggung jawab hingga jenis dan
klasifikasi tugas melalui fungsi organizing.

- Leading
Actuating atau fungsi pengarahan merupakan usaha untuk menghasilkan kinerja
yang lebih efektif dan efisien dengan menciptakan suasana kerja yang dinamis.
Untuk mewujudkannya, berikut beberapa kegiatan yang biasa dilakukan fungsi
pengarahan.
1. Bimbingan serta pemberian motivasi terhadap tenaga kerja.
2. Sosialisasi tugas dan seluruh kebijakan dengan jelas.
3. Penjelasan tugas pekerjaan secara rutin.

- Controlling
Controlling atau proses pengawasan merupakan 4 fungsi manajemen menurut
para ahli terakhir yang digunakan untuk tujuan pengendalian.
Fungsi controlling juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengukur kinerja
karyawan sesuai standar yang telah dibuat. Melalui fungsi controlling, evaluasi
perbaikan dapat dilaksanakan bila memang dibutuhkan.

Menurut Governmental Accounting Standards Board (GASB),


Pengertian Anggaran atau sering disebut Budget adalah rencana operasi keuangan
yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan dan sumber pendapatan yang
diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.
Sedangkan Akuntansi Anggaran adalah salah satu bidang akuntansi yang berkaitan
dengan perencanaan pemasukan dan pengeluaran perusahaan, yang nantinya
dibandingkan dengan pemasukan dan pengeluaran yang sebenarnya (aktual).

Akuntansi Anggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen, yang memiliki


fungsi analisa dan pengawasan. Dari sisi analisa, anggaran akan digunakan untuk
mengevaluasi kinerja tiap divisi atau departemen. Contohnya menganalisa bagaimana
anggaran dibuat serta bagaimana realisasinya, apakah penyimpangannya terlalu besar
atau justru malah sudah tepat taksiran di dalam anggarannya.

Sedangkan dari sisi pengawasan, setiap divisi atau departemen yang menggunakan
dana harus membuat anggaran pemakaian dana, dan kemudian
mempertanggungjawabkannya dengan dibandingkan dengan aktual biaya.
Hal yang sama juga berlaku untuk divisi atau departemen yang menghasilkan
pemasukan. Anggaran pemasukan harus dibuat yang nantinya dipertanggungjawabkan
dengan aktual biayanya.
Akuntansi anggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen, yang memiliki
fungsi analisa dan pengawasan.
Dari sisi analisa, anggaran akan di- gunakan untuk mengevaluasi kinerja tiap divisi
atau departemen. Contohnya; menganalisa bagaimana anggaran dibuat serta
bagaimana realisasinya, apakah penyimpangan-nya terlalu besar atau justru malah
sudah tepat taksiran di dalam anggarannya.
Dari sisi pengawasan, setiap divisi atau departemen yang menggunakan dana harus
membuat anggaran pemakaian dana, dan kemudian mempertanggungjawabkannya
dengan dibandingkan dengan aktual biaya.

Perbedaan Anggaran (Budget) dan Penganggaran (Budgeting)


- Budget merupakan rencana keuangan suatu perusahaan yang disusun secara
sistematis berdasarkan program kerja perusahaan. Budget mencakup seluruh rencana
kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang atau monetary. Di dalam
budget, ada yang namanya jangka waktu. Umumnya disusun berdasarkan jangka
waktu satu tahun kedepan. Budget dapat digunakan untuk menilai kinerja manajerial
perusahaan.
- Budgeting merupakan proses penyusunan budget itu sendiri. Dimulai dari tahap
persiapan penyusunan rencana keuangan hingga tahap akhir dimana telah tersusunnya
rencana atau budget. Setiap perusahaan memiliki cara budgeting yang berbeda satu
sama lainnya.
Definisi Penganggaran (budgeting) adalah suatu Proses tahap persiapan penyusunan
rencana, perencanaan berbagai informasi yang diperlukan, pembagian tugas
perencanaan, penyusunan rencana, implementasi dari rencana tersebut hingga pada
tahap pengawasan. Produk dari penganggaran adalah anggaran (Budget)

Pengertian anggaran Bisnis(Business Budget)


Menurut Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut:
"Profit planning and control may be broadly as de fined as
systematic and formalized approach for accomplishing the
planning, coordinating and control responsibility of management".
"Perencanaan dan pengendalian laba dapat secara luas
didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal untuk
menyelesaikan perencanaan, koordinasi, dan Pengendalian
tanggungjawab manajemen".

Menurut RA Supriyono
Anggaran (Budget)adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal
dalam ukuran kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk perolehan
dan penggunaan sumber sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu,
misalnya satu tahun.
Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan
rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan
program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun,
yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan
dengan sumber daya yang ditentukan.

Menurut Gunawan Adisaputro


Anggaran(Budget) adalah suatu pendekatan formal dan sistematis dari pelaksanaan
tanggungjawab manajemen dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.

Menurut Glenn A. Wealsch


Comprehensive profit planning and control is defined as a systematic and formalized
approach for performing significant phases of management planning and control
functions. (intinya: Anggaran bersifat Formal, sistematis, tanggung jawab, dan
manajemen)

Dari keempat Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Anggaran (Budget) adalah
Produk yang dihasilkan dari kegiatan penganggaran (Budgeting) yang
dilakukan dengan perencanaan yang secara sistematis, formal dan dilaksanakan
dengan tanggungjawab agar tujuan dari dari perusahaan tercapai.
Definisi Penganggaran (budgeting) adalah suatu Proses tahap persiapan penyusunan
rencana, perencanaan berbagai informasi yang diperlukan, pembagian tugas
perencanaan, penyusunan rencana, implementasi dari rencana tersebut hingga pada
tahap pengawasan. Produk dari penganggaran adalah anggaran (Budget)

Ciri-ciri Anggaran
Anggaran memiliki empat ciri, yaitu
(1) berupa rencana,
(2) meliputi seluruh kegiatan,
(3) dinyatakan dalam satuan moneter, dan
(4) menunjukkan jangka waktu.
Anggaran merupakan suatu rencana yang
menggambarkan mengenai kegiatan
perusahaan di masa yang akan datang.

Sifat anggaran
- Realistis
Tidak terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis
- Fleksibel
Tidak terlalu kaku, dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan perubahan
- Kontinu/Berkelanjutan
Membutuhkan perhatian terus menerus dan tidak merupakan suatu usaha yang
spontan

FUNGSI
Fungsi Budget
a. Fungsi Perencanaan
Dengan tersusunnya budget, maka terdapat perencanaan tertulis yang memberi
gambaran jelas mengenai kegiatan perusahaan kedepan dalam jangka waktu yang
ditentukan kedepan dalam satuan uang atau monetary. Jangka wantu yang digunakan
biasanya satu tahun.
b. Fungsi Pelaksanaan
Budget dapat dijadikan sebagai pedoman setiap bagian perusahaan dalam
melaksanakan pekerjaannya, agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan.
Budget berperan penting dalam menyelaraskan setiap bagian kegiatan. Setiap bagian
dituntut untuk berkomunikasi dan berkoordinasi, agar dapat melaksanakan tugas
secara terarah, selaras, dan terkoordinir sesuai rencana yang ditetapkan dalam budget.
c. Fungsi Pengawasan
Budget merupakan alat pengawasan, karena berdasarkan budget dapat dilakukan
kontrol dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tiap bagian perusahaan. Apakah rencana
dalam budget terealisasi dengan baik atau tidak. Jika tidak, maka dapat dilakukan
tindak perbaikan yang dipandang perlu. Dengan demikian tujuan yang dicanangkan
perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Fungsi Budgeting
Budgeting menawarkan berbagai manfaat bagi perusahaan, diantaranya:
mendorong manajer membuat rencana dalam pengelolaan bisnis; menyediakan
informasi dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan perusahaan; memperbaiki
koordinasi dan komunikasi antar bagian perusahaan; melakukan evaluasi pencapaian
kerja tiap bagian perusahaan, serta memberi motivasi seluruh bagian perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan

Fungsi Anggaran
- Sebagai pedoman kerja.
Budget sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan
tugas dan target yang harus dicapai
- Sebagai alat pengkoordinasian kerja
Digunakan sebagai alat manajemen untuk mengkoordinasikan kerja seluruh
bagian/unit yang ada dalam perusahaan, agar dapat saling menunjang, bekerja
secara sinergis, kaitannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
- Sebagai alat Pengawasan
anggaran memerlukan serangkaian standar target yang bisa dibandingkan
dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai
kinerjanya.
- Sebagai alat evaluasi
Digunakan sebagai tolak ukur dan alat untuk menilai kinerja karyawan yang akan
menjalankan semua aktivitas yang ada dalam anggaran (sesuai dengan beban dan
tanggung jawab masing-masing)

Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, anggaran dapat memberikan


pedoman yang berguna baik, bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah.
Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat bawahan menyadari bahwa
manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan dan bawahan
akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya. Di samping
itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi
perubahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja
perusahaan dapat lebih baik.

Sebagai alat koordinasi kerja, penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja


internal perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, sistem anggaran memungkinkan para manajer divisi
untuk melihat hubungan antarbagian (divisi).

Sebagai alat pengawasan kerja, anggaran memerlukan serangkaian standar target yang
bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat
dinilai kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang
realistis dan analisis yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Penentuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan
dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat. Hal ini mengingat
standar dalam anggaran yang ditetapkan secara sembarangan tersebut mungkin
merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustrasi atau
ketidakpuasan. Sebaliknya, standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya tidak
terkendali, menurunkan laba, dan menurunkan semangat kerja.
Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan, anggaran yang disusun dengan baik
menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi
perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan
bisa diselesaikan dengan cara yang baik. Artinya, perusahaan menggunakan sumber
daya yang dianggap paling menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin
terjadi dalam operasionalnya, perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan
berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya.

PENGELOMPOKKAN ANGGARAN
1. Anggaran Operasional, mencakup semua kegiatan utama suatu perusahaan dalam
periode tertentu, meliputi
- Anggaran Pendapatan/penjualan
- Anggaran biaya, yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku; tenaga kerja
langsung; BOP; pemasaran; dan administrasi dan umum Anggaran Laba

2. Anggaran Keuangan, berkaitan dengan rencana pendukung aktivitas operasi


perusahaan.
Anggaran ini tidak berkaitan langsung dengan aktivitas perusahaan dalam
menghasilkan dan menjual produk perusahaan, meliputi:
- Anggaran investasi
- Anggaran kas
- Proyeksi neraca

Penjualan barang dagang Rp


HPP Rp -
Laba Kotor …………………… Rp
Beban Operasi:
Beban Pemasaran Rp
Beban Adm&U Rp + Rp -
Rpxxx
Macam-macam Anggaran
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai jenis anggaran, diantaranya
adalah pendapat yang dikemukakan oleh M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran
Perusahaan” (2000: 17-20) mengemukakan bahwa anggaran dapat dikelompokkan
dalam beberapa sudut pandang, yaitu:
1. Menurut dasar penyusunan
a. Anggaran Variabel
b. Anggaran Tetap
2. Menurut cara penyusunan
a. Anggaran Periodik
b. Anggaran Kontinuitas
3. Menurut jangka waktu
a. Anggaran Jangka Pendek
b. Anggaran Jangka Panjang
4. Menurut bidangnya
a. Anggaran Operasional
b. Anggaran Keuangan
5. Menurut kemampuan menyusun
a. Anggaran Komprehensif
b. Anggaran Parsial
6. Menurut fungsi
a. Anggaran Opropriasi
b. Anggaran Kinerja

Berikut penjelasan dari macam-macam anggaran tersebut adalah:


1. Anggaran menurut dasar penyusunannya yaitu anggaran variable dan tetap.
a. Anggaran variable, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas
tertentu dan pada intinya merupakan seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
2. Menurut cara penyusunannya, anggaran terbagi sebagai berikut:
a. Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu
umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b. Anggaran konntinuitas, adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran
yang telah dibuat.
3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang
dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
4. Menurut bidangnya, anggaran dibagi menjadi anggaran operasional
dan anggaran keuangan.
a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran
laba rugi.
b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.
5. Menurut kemampuan menyusun, terdiri dari:
a. Anggaran komprehensif adalah rangkaian dari berbagai macam anggaran yang
disusun secara lengkap.
b. Anggaran parsial merupakan anggaran yang disusun tidak secara lengkap,
anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.
6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran opropriasi adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan
tidak boleh digunkan untuk tujuan lain.
b. Anggaran kinerja adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan
yang dilakukan dalam organisasi.

Jenis Anggaran
Bentuk dan kegunaannya bisa berbeda

Jenis Anggaran (Ruang Lingkup ).


a) Komprehensif
b) Parsial
Jenis Anggaran(Berdasarkan Fleksibilitasnya):
A. Anggaran Tetap (Fixed Budget)
B. Anggaran Kontinue (Continuous Budget)

Jenis Anggaran (Jangka Waktu)


a. Anggaran Strategis (Strategical Budget)
b. Anggaran Taktis (Tactical Budget)

JENIS ANGGARAN (Ruang Lingkup)


Dalam kaitannya dengan ruang lingkup/intensitas penyusunannya suatu budget,
terdiri dari:
- Anggaran Komprehensif atau Menyusun Budget dengan ruang lingkup
menyeluruh, karena jenis kegiatan yang dicakup meliputi seluruh aktivitas perusahaan
dibidang marketing, produksi, keuangan, personalia,dan tertib administrasi.

- Anggaran Parsial… Menyusun salah satu dari yang tertera di atas, misalnya
Menyusun Perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah baik dalam
memasarkan hasil produksi maupun di dalam pembiayaan.Cara ini ditempuh karena
pertimbangan praktis. Alasan lain karena tidak memiliki kemampuan (teknis dan
pembiayaan) untuk Menyusun anggaran komprehensif

JENIS ANGGARAN (Berdasarkan Fleksibilitasnya)


Dalam kaitannya dengan fleksibilitasnya suatu budget, budget terdiri dari:
- Anggaran Tetap (Fixed Budget) adalah Budget yang disusun untuk periode wktu
tertentu Dimana volumenya sudah direncanakan revenue, cost dan expenses.

- Anggaran Kontinue (Continuous Budget) adalah Budget yang disusun untuk


periode tertentu, dengan volume tertentu dan berdasarkan volume tersebut
diperkirakan (disusun rencana) besarnya revenue, cost, expenses. Untuk Mengetahui
Apakah Asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak, maka Secara periodik
dilakukan penilaian kembali.
JENIS ANGGARAN (Jangka Waktu)
Dalam kaitannya dengan jangka waktu berlakunya suatu budget, budget terdiri dari:
- Anggaran Strategis (Strategical budget ) yang merupakan anggaran jangka
panjang, anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu melebihi satu periode
akuntansi (melebihi 1 tahun), berisikan hal-hal yang bersifat umum seperti misalnya
kebijakan perusahaan jangka panjang, gambaran perkembangan perusahaan dalam
jangka panjang.
- Anggaran Taktis (Tactical budget) Budget yang berlaku untuk jangka pendek,
yaitu satu periode akuntansi atau kurang. Budget disusun oleh panitia penyusun
budget ( Budgeting Committee ). Yang terdiri atas pemegang fungsi-fungsi utama
( Budget Participative ). Anggaran yang berlaku pada 1 periode akuntansi biasanya
disebut dengan anggaran periodik Anggaran yang berlaku kurang dari 1 periode
akuntansi disebut dengan continuous budget

Pemilihan jenis anggaran, tergantung pada kemampuan entitas dalam membuat


taksiran yang mendekati “akurat”

Faktor yang Memengaruhi Anggaran


Faktor Intern (Controllable)
adalah data, informasi dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan.
- Tingkat kesulitan -> motivasi pencapaian
- Partisipasi aktif manajemen puncak
- Sumber daya perusahaan

Faktor Ekstern (Uncontrollable)


adalah data, informasi dan pengalaman di luar perusahaan tetapi mempunyai
pengaruh kehidupan perusahaan
- Persaingan
- Kebijakan pemerintah
- Perekonomian
- Kemajuan teknologi
INPUT PROSES OUTPUT

Keluaran (Output)=Hasil
Pengeluaran

PLANNING ORGANISING AKTUATING CONTROLING

Cara Menyusun Budgeting


Seperti telah disinggung sebelumnya pada bagian awal, budgeting atau proses
penyusunan budget dapat dilakukan dengan banyak cara. karena itulah biasanya tiap
perusahaan memiliki cara budgeting yang berbeda. Berikut ini langkah penyusunan
budget atau budgeting secara umum:
1. Menyiapkan anggaran pendapatan (revenues budget) atau anggaran penjualan
(sales budget)
2. Menyusun anggaran produksi (production budget), berdasarkan anggaran
pendapatan.
3. Menyusun anggaran biaya bahan baku langsung (direct materials budget),
berdasarkan anggaran produksi
4. Menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung (direct labor budget)
5. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik (manufacturing overhead cost budget)
6. Menyusun anggaran ending inventories budget
7. Menyusun anggaran beban pokok penjualan (cost of goods sold budget)
8. Menyusun anggaran biaya nonmanufaktur (non manufacturing cost budget
9. Menyusun budget berdasarkan seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya.
Cara Menyusun Budgeting
Seperti telah disinggung sebelumnya pada bagian awal, budgeting atau proses
penyusunan budget dapat dilakukan dengan banyak cara. karena itulah biasanya tiap
perusahaan memiliki cara budgeting yang berbeda. Berikut ini langkah penyusunan
budget atau budgeting secara umum:

1. Menyiapkan anggaran pendapatan (revenues budget) atau anggaran penjualan


(sales budget) Anggaran pendapatan merupakan proyeksi pendapatan per jenis
produk, yang didapat dari perkalian proyeksi volume produk di kali harga produk
rata-rata.
2. Menyusun anggaran produksi (production budget), berdasarkan anggaran
pendapatan. Anggaran ini mendeskripsikan jumlah unit produk yang harus diproduksi
untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan inventory yang ditargetkan.
3. Menyusun anggaran biaya bahan baku langsung (direct materials budget),
berdasarkan anggaran produksi. Anggaran ini memproyeksikan anggaran yang
diperlukan dalam menyediakan bahan baku untuk memenuhi jumlah unit produksi
yang diinginkan. Dalam penyusunannya, sebaiknya pertimbangkan dengan cermat
proyeksi tingkat inventory serta prediksi harga bahan baku produk.
4. Menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung (direct labor budget),
mendeskripsikan proyeksi total jam kerja langsung serta arif upah tenaga kerja per
jam yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit produk yang ditetapkan dalam
anggaran produksi.
5. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik (manufacturing overhead cost budget),
yang mendekripsikan estimasi biaya manufaktur tidak langsung. Biaya overhead
meliputi biaya overhead variabel dan tetap. Pada anggaran ini biaya overhead pabrik
tidak dapat diidentifikasi antara biaya input dengan output per itemnya.
6. Menyusun anggaran ending inventories budget
7. Menyusun anggaran beban pokok penjualan (cost of goods sold budget)
8. Menyusun anggaran biaya nonmanufaktur (non manufacturing cost budget).
Anggaran ini meliputi anggaran biaya administrasi (administrative expenses budget)
dan anggaran biaya pemasaran (marketing expense budget). Anggaran biaya
pemasaran sendiri mencakup anggaran untuk biasa pemasaran, penjualan, serta
anggaran distribusi produk. sedangkan anggaran biaya administrasi mencakup
estimasi biaya organisasi, seperti gaji, jasa legal dan audit, biaya riset dan
pengembangan, serta depresiasi gedung dan peralatan.
9. Menyusun budget berdasarkan seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya.
susunan budget dibuat sesuai dengan format laporan laba rugi perusahaan.
Itulah pengertian budget dan budgeting serta hal hal yang ada di dalamnya ini.
Budget merupakan rencana seluruh kegiatan perusahaan kedepan dalam jangka waktu
tertentu yang dinyatakan dalam satuan monetary.

Sedangkan budgeting adalah proses penyusunan budget, dimulai dari tahap persiapan
hingga tersusunnya budget.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN

1. Penjualan tahun lalu.


2. Kebijaksanaan perusahaan tentang harga jual, syarat pembayaran, pemilihan
saluran distribusi dan sebagainya.
3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan.
5. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.

B. Unsur-unsur anggaran
a. Anggaran memiliki 4 unsur yaitu:
1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan
yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana
yang mempunyai spesifikasi-spesifikasi khusus, seperti misalnya disusun secara
sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter.
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatanyang akan
dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Secara garis besar
kegiatan (fungsi) perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu
kegiatan pemasaran (marketing), kegiatanproduksi (producing), kegiatan
pembelanjaan (financing), kegiatanadministrasi (administrating) serta kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan masalah personalia (personnel). Anggaran
nantinya akan dijadikansebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja
dan alatpengawasan kerja, maka anggaran harus mencakup seluruh
kegiatanperusahaan.
3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada
berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang
berlaku di Indonesia ialah unit “rupiah”. Unit moneter ini sangat iperlukan mengingat
bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yangberaneka ragam tersebut sering
mempunyai kesatuan unit yang berbeda beda, seperti misalnya bahan mentah
menggunakan kesatuan berat(kilogram dan sebagainya), kesatuan panjang (meter dan
sebagainya),kesatuan luas (meter persegi dan sebagainya); kesatuan luas (meter
persegidan sebagainya), kesatuan isi (liter dan sebagainya); tenaga kerjamenggunakan
kesatuan jam kerja atau kesatuan waktu (harian, mingguan,bulanan dan sebagainya).
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran
berlakunya untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat di dalam
anggaran adalah taksiran (forecast) tentang apa yangakan terjadi serta apa yang akan
dilakukan di waktu yang akan datang. Jikadikaitkan dengan masalah waktu anggaran,
dikenal dua macam anggaran:
a) Anggaran strategis (strategic budget)
Anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu jangka waktu yang melebihi satu
periode akuntansi (melebihi satu tahun).
b) Anggaran taktis (tactical budget)
Anggaran yang berlaku untuk jangka pendek yaitu satu periode Akuntansi atau
kurang. Anggaran yang disusun untuk satu periode akuntansi(setahun penuh)
dinamakan budget periodical (periodical budget), sedangkan anggaran yang disusun
untuk jangka waktu yang kurang dari satu periode akuntansi (misalnya hanya untuk
jangka tiga bulan dan sebagainya) dinamakan anggaran bertahap (continunous
budget). Untuk dapat memilih jangka waktu berlakunya anggaran secara lebih tepat,
ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
1). Luas pasar penjualan produk yang dihasilkan, perusahaan yangmempunyai pasar
penjualan yang cukup luas, posisinya lebih stabilkarena jika terjadi kegoncangan di
salah satu pasarnya tidak terlalubesar pengaruhnya pada kegiatan penjualan secara
keseluruhan.
2). Posisi perusahaan dalam persaingan, perusahaan yang mempunyai posisi kuat di
dalam persaingan, akan lebih mantap dan stabil karena tidak mudah digoyahkan oleh
tindakan para pesaingnya.
3). Jenis produk yang dihasilkan perusahaan, jika dilihat dari sudut elastisitas
permintaan terhadap perubahan harga jual, bagiperusahaan yang hasil produksinya
termasuk kelompok produk yangin-elastis (jumlah produk yang terjual tidak terlalu
terpengaruh oleh perubahan harga jual) posisinya lebih relatif stabil sehingg
aperusahaan semacam ini dimungkinkan untuk menyusun anggaranberjangka
panjang. Sebaliknya untuk perusahaan yang hasilproduksinya termasuk kelompok
produk elastis sebaiknya menyusunanggaran berjangka pendek.
4). Tersedianya data dan informasi untuk melakukan Penaksiran (forecasting).
5). Keadaan perekonomian pada umumnya, kegiatan perekonomian secara umum baik
nasional maupun internasional sangatmempengaruhi kehidupan suatu perusahaan.
Jika ia hidup di dalamperekonomian yang mantap, posisinya cenderung akan lebih
mantap.

b. Unsur Manajemen
1. Manusia (man). sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya.
Berbagai kegaitan-kegiatan yang dapat diperbuat dallam mencapai tujuan seperti yang
dapat ditinjau dari sudut pandang sepeprti sudut pandang proses, perencanaan,
pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengendalian atau dapat pula kita tinjau
dari sudut bidang, seperti penjualan, produksi, keuangan dan personalia. Bidang-
bidang tersebut memerlukan sumber daya manusia.
2. Material (material). Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan
matrial atau bahan-bahan. Oleh karna itu, material dianggap pula Sebagai alat atau
sarana manajemen untuk mencapai tujuan.
3. Mesin (Machine). Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagi
pembantu mesin seperti pada masa lalu sebelum Revolusi Industri terjadi. Bahkan,
sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu manusia.
4. Metode (method) . Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna,
manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan
tersebut sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen
untuk mencapai tujuan.
5. Uang (money). Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedimikian rupa
agar tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidaklancaran proses
manajemen sedikit banyak dipengruhi oleh pengelolaankeuangan.
6. Pasar (Markets) . Bagi badan yang bergerak dibidang industri maka sarana
manajemens penting lainnya seperti pasar-pasar atau market. Untuk mengetahu bahwa
pasar bagi hasil produksi.jelas tujuan perusahaan industri tidak mustahil semua itu
dapat dirai. sebagain dari masalah utama dalam perusahaan industri adalah minimal
mempertahankan pasar yang sudah ada. Jika mungkin, mencari pasar baru untuk hasil
produksinya. Oleh karena itu. markets merupakan salah satu sarana manajemen
penting lainnya. baik bagi perusahaan industri maupun bagi semua badan yang
bertujuan untuk mencari laba

Tujuan dari adanya anggaran dalam suatu perusahaan adalah untuk


mengestimasikan biaya operasi aktivitas perusahaan ke dalam estimasi keuangan pada
perusahaan.
Dengan demikian dapat menghindari terjadinya kerancuan dan dapat memberikan
arah terhadap manajemen atas tujuan yang hendak dicapainya.

Tujuan dan jenis-jenis anggaran


Setiap perusahaan memerlukan hal untuk memantau laju pertumbuhan ekonomi
dalam perusahaannya, maka dari itu perusahaan tersebut memerlukan anggaran.
Pengertian Anggaran adalah suatu rencana yang mencakup semua kegiatan
perusahaan dan telah disusun secara struktur dalam unit kesatuan moneter yang aktif
dalam periode waktu tertentu.

Anggaran perusahaan adalah proses perencanaan dana pengendalian aktivitas yang


dilakukan perusahaan. Serta tujuan anggaran perusahaan adalah untuk
mengestimasikan biaya aktivitas perusahaan ke dalam estimasi keuangan perusahaan.

Tujuan Anggaran
Berikut ini merupakan tujuan atas penyusunan anggaran yaitu, Untuk:
1. Mengungkapkan sasaran, harapan, serta target perusahaan secara jelas dan
formal, sehingga dapat menghindari kerugian dan memberikan arah kepada
manajemen dalam mencapai tujuan.
2. Menginformasikan serta mengkomunikasikan sasaran, harapan, serta target
manajemen kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan, sehingga
anggaran yang dibuat dapat dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
3. Menyediakan rencana tentang aktivitas perusahaan secara rinci dengan tujuan
untuk mampu mengurangi ketidakpastian dan memberikan arah yang jelas kepada
pihak-pihak yang berkaitan demi mencapai tujuan perusahaan.
4. Mengkoordinasikan cara atau metode yang akan dilaksanakan demi
memaksimalkan sumber daya yang tersedia.
5. Memfasilitasi alat pengukur dan mengendalikan kinerja yang dimiliki oleh
individu atau kelompok yang berkaitan, serta memberikan informasi dalam
menentukan tindakan koreksi untuk perlu tidaknya dilakukan.

Hubungan Anggaran dengan Manajemen


Anggaran merupakan pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja serta alat
pengawasan kerja. Dengan memahami dan membiasakan diri melakukan
penganggaran, perusahaan akan lebih mampu dalam memprediksi perubahan yang
akan terjadi dan dampaknya bagi perusahaan, serta mempersiapkan sedini mungkin
segala perangkat yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan target yang telah
ditetapkan. Dengan penganggaran, tidak hanya perencanaan kegiatan yang dapat
dilakukan, tetapi juga koordinasi dan pengendaliannya. Ketiga fungsi manajemen
(perencanaan, koordinasi dan pengendalian) secara sekaligus tercermin dalam proses
penganggaran.

Penjualan ………………………………………………………… Rp29.450.000


Retur Penjualan ……………………………………Rp200.000
Potongan Penjualan …………………………………Rp345.000+ Rp 545.000-
Penjualanbersih ---------------------------
Rp28.905.000
HPP
Persediaan Awal Bahan Baku Rp 1.750.000
Pembelian bahan Baku Rp9.450.000
Retur Pembelian BB Rp200.000
Pot Pembelian BB Rp 185.000+ Rp 385.000 -
Pembelian bersih Rp 9.065.000
Biaya Angkut Pembelian Rp 80.000+

Harga Pokok Pembelian ……………………………………….. Rp 9.145.000+


Bahan baku Siap Dipakai ……………………………………. Rp10.895.000
Persediaan akhir Bahan Baku…………………................. Rp 932.500-
Bahan Baku Terpakai …………………………………………… Rp 9.962.500

Penjuala ……………………………………………………………… Rp29.450.000


ReturPenjualan …………………………………………… Rp200.000
PotonganPenjualan ……………………………… Rp345.000+ Rp 545.000-

Penjualanbersih Rp28.905.000
HPP
------
------
Bahan Baku Terpakai (Masuk Proses)…………………… Rp 9.962.500
BiayaTenaga Kerja Langsung Rp 5.750.000
BiayaOverheadPebrik Rp 6.207.500 +
BayaProduksi Rp 21.920.000
Persediaan Awal Barang Dalam Proses Rp 1.480.000 +
TotalBDP Rp 23.400.000
Persediaan Akhir Barang Dalam Proses (BDP) Rp 1.250.000 -
BarangJadi(FinishGoods) Rp 22.150.000

PersediaanAwalBarang Jadi Rp 2.050.000 +


Total Barang Jadi …………………………………………………Rp 24.200.000
Persediaan Akhir Barang Jadi …………………………………… Rp 2.250.000 -
HargaPokokPenjualan…………………………………… Rp 21.950.000 -
LabaKotor(GrossProfit) ………………………………………… Rp 6.955.000

LabaKotor(GrossProfit) ……………………………………………Rp 6.955.000

Biaya Operasional lainnya:


Biaya Pemasaran (Penjualan) Rp2.750.000
BiayaAdministrasidanUmum Rp1.600.000 + Rp 4.350.000-
LabaOperasi(EBIT) ……………………………………Rp 2……………
.

Anda mungkin juga menyukai