Anda di halaman 1dari 9

Pekerjaan Pemeilharaan Jembatan Olung Ulu Kec.

Tanah Siang

SPESIFIKASI TEKNIS

I. PENJELASAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN


A. Untuk Pekerjaan Sipil
1. Untuk pelaksana sipil umumnya dipakai peraturan umum yang lazim di sebut A.V/SU 41 (syarat-syarat
umum untuk pelaksanaan bangunan umum yang dilelangkan).
2. Peraturan bangunan yang dipakai adalah peraturan yang dinyatakan berlaku dan mengikat kecuali
dinyatakan lain dalam spesifikasi ini, peraturan tersebut adalah:
 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No.14 Tahun 2020 Tentang Standar
Dan Pedoman Pengadaan Jasa Kontruksi Melalui Penyedia;
 PUBI-1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan Indonesia);
 PKKI-1971/NI-5 (Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia);
 PUBI-1970/NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia);
 Peraturan Cat lndonesia/NI-4 (PTI-1961);
3. Peraturan-peraturan lain yang dipenuhi adalah peraturan-peraturan setempat.

B. Pelaksana dan Gambar Pelaksanaan


- Penyedia diwajibkan meneliti semua gambar peraturan-peraturan dan syarat-syarat sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
- Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan menimbulkan
bahaya, maka penyedia diwajibkan untuk mengadakan perubahan seperlunya dengan terlebih dahulu
memberitahukan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan.
- Apabila ada perbedaan pada gambar atau ukuran antara gambar kecil dan gambar detail atau ada
perbedaan antara Bestek (BoQ) dengan gambar, maka yang berlaku adalah yang menurut aturan-aturan
yang lebih menentukan seperti dibawah ini :
a. Bestek (BoQ)
b. Gambar dengan skala yang lebih besar
c. Berita Acara aanwizjing dan lampiran-lampirannya.
- Pelaksana pembangunan harus lengkap termasuk mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua
bahan-bahan yang diperlukan, menyediakan tenaga kerja berikut pengawasan dan hal-hal yang dianggap
perlu lainnya.
- Penyedia diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menuju penyesesaian
pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.

C. Rencana Kerja

• Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia harus menyusun rencana terperinci termasuk
jadwal pelaksanaan (Time Schedule) dan di ajukan kepada direksi pekerjaan selambat-lambatnya
selama 1 (satu) minggu setelah menunjukan pemenang untuk disetujui.
• Setelah disetujui, maka harus di cetak dan hasilnya diserahkan kepada direksi pekerjaan sebanyak 3
(tiga) lembar. Sedangkan cetakan lainya harus terpampang di tempat pekerjaan dengan dilampirkan
Dokumen Kontrak.
Pekerjaan Pemeilharaan Jembatan Olung Ulu Kec. Tanah Siang

• Penyedia harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan alat-alat bantu dan material sesuai dengan
rencana kerja, kecuali jika terpaksa menyimpang karena sesuatu hal yang harus dipertimbangkan dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

D. Ruang Rapat Lapangan


• Ruang rapat dilapangan menggunakan ruang gedung yang sudah ada, ruang yang dipakai harus
mendapat ijin dari pihak pemakai gedung/ruangan ditentukan oleh Direksi pekerjaan.
• Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang harus mendapat perlindungan, harus disimpan di
dalam gedung yang cukup menjamin perlindungan terhadapnya.
• Penyedia wajib mengikuti rapat-rapat lapangan yang diselenggarakan setiap minggu dengan direksi
pekerjaan bersama-sama untuk membicarakan segala sesuatu mengenai pembangunan pekerjaan
tersebut.

E. Ketentuan-ketentuan Lain
Selain spesifikasi ini, ketentuan-ketentuan lain yang mengikat didalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
1) Gambar
a) Gambar-gambar yang dilampirkan pada spesifikasi pekerjaan ini
b) Gambar detail yang diserahkan oleh direksi pekerjaan
2) Petunjuk
a) Petunjuk ataupun keterangan yang diberikan dalam rapat (aanwijing) yang tercantum dalam berita
acara rapat penjelasan.
b) Petunjuk, syarat-syarat yang diberikan dalam masa pelaksanaan oleh direksi pekerjaan.
3) Peraturan
Semua undang-undang dan peraturan Pemerintah yang berlaku untuk semua pelaksanaan konstruksi.

II. SYRAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN


Pasal 1
PENJELASAN UMUM
Pekerjaan yang dilaksanakan seperti yang tercantum pada pasal 1 ketentuan-ketentuan umum (Bab I) sesuai
dengan :

- Gambar bestek dan detail terlampir.


- Uraian kerja dan syarat-syarat (spesifikasi) dalam pasal-pasal berikutnya.
- Risalah Rapat Penjelasan (Aanwijing) yang dilaksanakan.
- Petunjuk-petunjuk dari direksi pekerjaan.

Pasal 2

IZIN USAHA
Memiliki Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, serta disyaratkan
subklasifikasi layanan 42112 Jasa Pelaksana Konstruksi Jembatan dan Jalan Layang.

Pasal 3
Pekerjaan Pemeilharaan Jembatan Olung Ulu Kec. Tanah Siang

PERALATAN
Untuk kelancaran pekerjaan, penyedia diwajibkan mendatangkan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
konstruksi tersebut tepat pada waktunya dengan spesifikasi yang dapat diterima direksi, minimal terdiri dari :

No. Jenis Alat Kuantitas (Minimal) Kapasitas (Minimal)

1 Alat Pancang Hammer (Manual) 1 Unit 1 Ton

2 Bor listrik 1 Unit 350 Watt

3 Gergaji listrik 1 Unit 1050 Watt

4 Ketam listrik 1 Unit 600 Watt

5 Amplas listrik 1 Unit 230 Watt

6 Tripod 1 Unit 5 Meter

Pasal 4

PERSONIL MANEJERIAL

- Penyedia diwajibkan menyediakan tenaga kerja dan personil lengkap dengan peralatan yang dipergunakan
serta memperhatikan keselamatan kerja.

- Menunjuk/menugaskan pelaksana yang setiap saat dilokasi pekerjaan, mengerti dan berpengalaman dan
bertanggung jawab dalam menangani pekerjaan ini serta mempunyai sertifikat keterampilan kerja.

Personil manejerial yang dibutuhkan dalam kegiatan konstruksi ini minimal terdiri dari :

No. Nama Jabatan Jumlah/Keahlian Pengalaman


1. Pelaksana Lapangan 1 Orang -
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jembatan
(TS029)
2. Petugas K3 1 Orang -

Pasal 5

PEDOMAN PELAKSANAAN

- Bila ternyata ada perbedaan antara Spesifikasi dan Gambar maka Penyedia harus segera melapor kepada
direksi pekerjaan. Dalam hal terdapat beda ukuran dalam gambar maka yang dipakai adalah detail (skala yang
lebih kecil) atau rencana antara gambar kerja dengan rincian pekerjaan dalam penawaran maka yang dipakai
adalah rincian pekerjaan yang terbilang dalam penawaran.
- Pekerjaan harus diselesaikan dengan baik, areal kegiatan harus bersih dari sampah atau puing-puing sisa
bangunan pada saat serah terima pekerjaan.

Pasal 6

LOKASI BANGUNAN
Pekerjaan Pemeilharaan Jembatan Olung Ulu Kec. Tanah Siang

a) Lokasi Bangunan
Bangunan ini akan dibangun di lokasi yang ditentukan sesuai dengan rencana, yaitu tanah yang tersedia
untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan.

b) Daerah Kegiatan
Adalah daerah termasuk segala sesuatu yang ada di dalam daerah tersebut yang dikuasai untuk segala
keperluan pekerjaan.

c) Rencana Kerja
Dalam waktu 1 minggu setelah penandatanganan kontrak, penyedia wajib menyerahkan suatu rencana kerja
yang meliputi:
1) Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyerahkan pembangunan masing-masing bagian
pekerjaan.
2) Sumber yang diusulkan untuk memperoleh bahan-bahan.
3) Jam kerja yang diusulkan untuk pekerjaan di lapangan.
4) Jumlah personil yang diusulkan, selama pekerjaan berlangsung sesuai dengan fungsi dan keahliannya.

d) Buku Harian
Penyedia jasa harus menyediakan buku harian untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-
keputusan dan semua detail-detail penting dari pekerja.

e) Persetujuan Direksi Pekerjaan


Yang dimaksud dengan persetujuan direksi pekerjaan adalah merupakan persetujuan direksi pekerjaan secara
tertulis yang berisi persetujuan untuk sesuatu hal yang termasuk dalam persyaratan ini.

f) Gambar Rencana
1) Gambar rencana untuk kegiatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Kontrak.
Harus juga disadari bahwa revisi-revisi masih mungkin diadakan dalam masa pelaksanaan. Kontraktor
wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi ini maupun spesifikasi
lainnya dan tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan pada gambar rencana atau perbedaan antara gambar rencana dan isi spesifikasi.
2) Direksi Pekerjaan akan mengoreksi menjelaskan gambar rencana tersebut untuk kelengkapan yang
telah disebut dalam spesifikasi. Dimensi dalam gambar rencana harus dihitung dengan teliti dan tidak
dibenarkan untuk menganggap bahwa gambar rencana tersebut dibuat pada skala yang benar, kecuali
atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
3) Penyimpangan antara keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan selanjutnya oleh
Direksi Pekerjaan dan akan disampaikan kepada penyedia jasa secara tertulis.
4) Penyedia harus membuat Shop Drawing sebelum memulai suatu pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi Pekerjaan.

g) Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan


Penyedia jasa harus memberikan penjelasan selengkapnya tentang langkah-langkah yang akan diambil
untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya.

Dalam keadaan apapun kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan yang sifatnya permanen
tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

h) Tanggung Jawab Penyedia


Pekerjaan Pemeilharaan Jembatan Olung Ulu Kec. Tanah Siang

Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat direksi pekerjaan
tidak berarti membebaskan penyedia atas tanggung jawab pada pekerjaan tersebut sesuai dengan kontrak
maupun Peraturan Pemerintah yang berlaku.

III. URAIAN PEKERJAAN

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pengukuran
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia akan mengadakan pengukuran guna mendapatkan ukuran yang tepat
dan sesuai Gambar Rencana, ukuran-ukuran sebagai pedoman, tercantum dalam Gambar Rencana.

Sebelum ada persetujuan dari direksi pekerjaan atas pekerjaan pengukuran tersebut, Penyedia tidak akan
memulai pekerjaan apapun yang bersifat permanen.

Pembangkit Tenaga Sementara

Setiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan, harus
diadakan oleh Penyedia, termasuk pemasangan sementara dari kabel-kabel, meteran, upah dan tagihan serta
pemberesannya kembali pada akhir kegiatan. Pemberi Tugas dalam hal ini tidak bertanggung jawab atas
biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia maupun akibat yang timbul untuk keperluan tersebut.

Air

Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan dan apabila mungkin didapat dari sumber yang sudah ada di
tiap lokasi pekerjaan tersebut. Penyedia akan membuat sambungan-sambungan sementara yang diperlukan
atau cara lain untuk mengalirkan air dan mencabutnya kembali pada waktu pekerjaan selesai dan
membetulkan segala pekerjaan yang terganggu.

Apabila air didapat dari sumber lain, Penyedia akan membayar semua biaya penyambungan, air yang
dipakai, dan pembongkarannya kembali.

Pemberi Tugas dalam hal ini tidak bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia maupun
akibat yang timbul untuk keperluan tersebut.

B. BAHAN KAYU JEMBATAN


Bahan kayu yang digunakan dalam konstruksi ini harus didapatkan dari sumber yang legal yang dibuktikan
dengan dokumen terkait. Semua kayu yang digunakan untuk pekerjaan jembatan kayu harus sesuai dengan
SNI 7973-2013, dan disetujui oleh Direksi Teknis. Kayu harus mempunyai kelas kuat I atau sebagaimana
yang disyaratkan dalam Gambar Desain. Untuk konstruksi sementara, kayu yang tidak memenuhi
spesifikasi boleh digunakan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
Tingkat kelurusan bahan kayu diukur dari ujung keujung diberikan toleransi 1/300 dari panjang efektif
kayu.
Pada sudut-sudut sisi kayu arah memanjang tidak diperkenankan ada cacat kayu wanvlak, serta tidak
diperkenankan adanya retak-retak disetiap sisi kayu.

C. BAHAN PENDUKUNG
a) Paku
Pekerjaan Pemeilharaan Jembatan Olung Ulu Kec. Tanah Siang

Paku diproduksi dalam beberapa ukuran, bentuk dan bahan. Biasanya ukuran diameternya berlisar
antara 2,75 sampai 8 mm, dan panjangnya antara 40 sampai 200 mm.
Sambungan paku harus dipasang tegak lurus terhadap bidang permukaan kayu kecuali dipersyaratkan
lain.
b) Besi Strip (Punch Metal Plate)
Besi strip merupakan salah satu bagian joint/sambungan diantara bidang elemen batang kayu. Pelat
baja yang diproduksi dengan ukuran 0,9 sampai 2,5 mm, pemasangannya membutuhkan peralatan
khusus dari pabrik. Untuk struktur truss kayu minimal ketebalan pelat baja harus harus tidak kurang
dari 3,5 mm.
c) Baut
Biasanya kepalanya berbentuk nut/bulat, segi empat atau segi delapan. Diameternya berukuran 14 mm
dan 19 mm. Untuk memudahkan pemasangan, besarnya lubang kayu tempat baut, diperbolehkan
toleransinya melebihi diameter baut sebesar 1 mm.

D. SAMBUNGAN
Semua sambungan harus dilaksanakan dengan rapi agar diperoleh sambungan yang cocok tanpa
menggunakan pasak atau pengikat, kecuali disyaratkan lain atau tertera pada gambar rencana. Bagian kayu
struktur tidak boleh disambung untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong tegak
dan untuk bidang kontak harus saling berhubungan baik.
Semua lubang untuk baut dan sambungan-sambungan lain harus dibor dengan teliti. Semua lubang dan pen
besi dan sambungan-sambungan kayu harus dibentuk dengan tepat dan rapat. Lubang-lubang untuk baut
harus dilubangi dengan dengan mata bor yang diameternya 1,5 mm lebih besar dari diameter baut yang
akan digunakan, kecuali lubang-lubang untuk baut pada lantai jembatan yang harus memili diameter yang
sama dengan baut-baut yang akan digunakan.
Lubang-lubang untuk paku jembatan yang berbentuk bujur sangkar harus mempunyai diameter yang
ukurannya sama dengan tangkal paku. Dalam hal gambar rencana menunjukan penggunaan alur, maka baut
harus ditempatkan sedemikian sehingga alur dapat bergerak mengikuti arah susut kayunya.
Semua baut, paku, plat, cincin penutup baut dan pekerjaan besi lainnya harus terbuat dari baja lunak. Semua
pekerjaan besi sebelum digunakan harus dibersihkan dengan disapu dan dicelupkan ke minyak tanah
setelah itu diberi lapisan bahan anti karat (meni besi).

E. PEMANCANGAN
Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang harus diambil.
Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang pancang sampai penampang melintang
menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang cincin baja atau besi yang kuat atau
dengan metode lainnya yang lebih efektif.
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan menyebabkan retak
tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang
pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan.
Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang
harus selalu barada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang
pancang dalam posisi relatif pada tempatnya.

F. PERANCAH/STEGER
Pekerjaan Pemeilharaan Jembatan Olung Ulu Kec. Tanah Siang

Perancah (scaffold) adalah bangunan peralatan yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai
penyangga tenaga kerja, bahan-bahan, dan alat-alat pada pekerjaan konstruksi bangunan. Perancah juga
bisa disebut sebagai alat bantu konstruksi pada pekerjaan bangunan. Alat ini dibuat apabila pekerjaan
bangunan sudah mencapai ketinggian 2 meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja.

IV. METODE PELAKSANAAN


Metode pelaksanaan pekerjaan ini merupakan uraian secara garis besar dengan tujuan memberikan pandangan
dan gambaran kepada penyedia atas rencana pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan lingkup pekerjaan yang akan
tangani.

No. URAIAN PEKERJAAN METODE PELAKSANAAN

1. Papan Nama Kegiatan Papan nama terbuat dari spanduk (banner) dengan ukuran
(1x1,5) m, didirikan tegak di atas tiang kayu 5/7 cm.
Diletakan di tempat yang mudah dilihat oleh umum serta
diusahakan tetap dalam kondisi baik selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung.

2. Pengukuran Sebelum pekerjaan dimulai penyedia jasa akan


mengadakan pengukuran guna mendapatkan ukuran yang
tepat dan sesuai dengan Gambar Rencana. Ukuran-ukuran
yang dijadikan pedoman adalah yang tercantum dalam
Gambar Rencana.

3. Bangsal Kerja Membuat bangsal kerja di lapangan berupa bangunan


sederhana di lapangan sebagai tempat berlindung para
pekerja dan menyimpan material dan peralatan bangunan
yang diperlukan. Lokasi bangsal kerja dibangun disekitar
lokasi pekerjaan pada tempat yang telah ditetapkan oleh
pihak direksi. Luasan minimal bangsal kerja disesuaikan
dengan arahan pihak pengelola kegiatan, dibuat dari
rangka balok kayu dengan atau tanpa dinding,
menggunakan atap terpal atau seng gelombang.

4. Biaya Penerapan SMKK • Dengan berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga


keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan
produktifitas tenaga kerja dapat lebih meningkat dan
diharapkan tingkat penyelesaian pekerjaan dapat
lebih cepat dari yang ditentukan schedulle.
• Untuk keselamatan kerja, setiap pekerja dilengkapi
dengan helm pengaman, sarung tangan, sepatu kerja,
safety belt sesuai dengan kebutuhan dari masing-
masing pekerjaan. Pada bagian mesin dan alat yang
mudah atau rawan terhadap kecelakaan kerja, akan
dibuat pengaman/pagar yang diperlukan.
• Untuk kesehatan kerja dibuat tempat-tempat sampah
agar tidak berserakan dan bila sudah penuh dibuang
keluar area pekerjaan. Potongan kayu dan besi sisa
ditempatkan tersusun rapi, agar tidak menggangu
kelancaran pekerjaan.
• Penyediaan obat-obatan P3K bagi pekerja yang
terluka atau mendapat kecelakaan kerja di lokasi
disediakan obat-obatan yang ditempatkan secara
khusus dan selalu ditambah apabila ada obat yang
kurang. Apabila keadaan pekerja yang mendapat
kecelakaan tersebut memerlukan perawatan yang
lebih, maka segera dibawa ke rumah sakit yang
terdekat.

5. Mobilisasi Peralatan Mobilisasi sebagaimana yang ditentukan dalam dokumen


pengadaan meliputi pekerjaan persiapan yang diperlukan
untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Mobilisasi peralatan dari dan
menuju lapangan pekerjaan dilakukan pada saat lalu lintas
Pekerjaan Pemeilharaan Jembatan Olung Ulu Kec. Tanah Siang

cukup sepi.
Kegiatan demobilisasi berupa pembongkaran tempat
kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir kegiatan
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari tanah milik pemerintah atau
masyarakat dan pengembalian kondisi tempat kerja
menjadi kondisi seperti semula sebelum pekerjaan
dimulai.

6. Pengadaan Tiang Kayu yang dikirim ke lokasi pekerjaan disusun dengan


cara sedemikian sehingga setiap batang kayu bebas
terhadap batang yang berdekatan dengan jarak tidak
kurang dari 7 cm serta diatur tegak lurus pada lapis di
bawahnya atau dipisahkan dengan tumpukan untuk
mencegah perubahan bentuk kayu.

7. Pemancangan Tiang Kedalaman pemancangan sampai lapisan keras atau


sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. Pemancangan
dimulai dari bagian tepi dan dilanjutkan ke tiang bagian
tengah. Pada setiap baris selesai dilakukan langsung
dipasang balok melintang di ujungnya yang akan
berfungsi sebagai landasan gelagar memanjang.

8. Perancah/Steger Perancah yang dibuat berbahan kayu dolken. Kayu bulat


atau dolken digunakan untuk tiang-tiang perancah dengan
ukuran yang digunakan adalah 6-10 cm

9. Sloof dan Gelagar Balok dengan penampang bujur sangkar/persegi harus


dipasang sedemikian sehingga galih/inti kayu semua
balok persegi/bujur sangkar harus ditempatkan
menghadap ke bawah.

10. Tiang dan Balok Sandaran Tiang sandraan dipakai kayu kelas I 10/10 cm, balok
sandaran 5/10 cm dengan kualitas baik serta diketam rapi,
dengan penempatan sesuai gambar atau petunjuk direksi
pekerjaan. Tiang dan balok sandaran dipasang dengan
teliti, lurus dan siku serta diperkuat dengan baut untuk
sambungan pertemuannya.

11. Lantai Jembatan Semua tebal lantai jembatan kayu yang tidak rata harus
diratakan sampai seluruhnya rata (level) sepanjang sisi
kiri dan kanan jembatan kayu sehingga pemasangan yang
kokoh dapat dicapai untuk masing-masing gelagar.

12. Pengecatan · Pastikan dahulu permukaan kayu dalam keadaan


kering tidak lembab
· Permukaan kayu dibersihkan dahulu sebelum di cat,
yaitu dengan diampelas
· Setelah permukaan kayu bersih, diberi lapisan plamir
dinding supaya pori-pori/lubang-lubang kecil dan
retak-retak halus tertutup
· Setelah plamir kering, permukaan kayu diampelas
lagi agar mendapatkan permukaan yang bersih/halus
· Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat
sebelumnya telah kering.

V. KETENTUAN PENUTUP
Guna menghindari kesalahan dalam hal teknis pemasangan/pelaksanaan, maka apabila terdapat hal yang
kurang jelas ataupun meragukan, Penyedia Jasa akan segera memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan. Semua
bahan sebelum dipasang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
Meskipun dalam Spesifikasi ini pada uraian pekerjaan dan bahan-bahan tidak dinyatakan dengan kata-
kata tetapi yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa atau yang harus dilaksanakan oleh Penyedia, maka perkataan-
perkataan tersebut dianggap ada dan dimuat dalam spesifikasi ini.
Pekerjaan Pemeilharaan Jembatan Olung Ulu Kec. Tanah Siang

Pekerjaan yang nyata yang menjadi bagian dari pekerjaan Pemeliharaan Jembatan ini tetapi tidak
diuraikan atau tidak dimuat dalam spesifikasi ini maka dianggap pekerjaan tersebut dianggap telah diuraikan dan
dimuat dalam spesifikasi ini. Pekerjaan tersebut tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh Penyedia demi untuk
menuju penyerahan pekerjaan yang lengkap dan sempurna menurut pertimbangan Direksi Pekerjaan.

Puruk Cahu, 14 November 2022

Ditetapkan,
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Murung Raya

PORDY PETROSYAN , S.T


NIP. 19720215 200501 1 008

Anda mungkin juga menyukai