Anda di halaman 1dari 12

MATERI UJIAN KENAIKAN TINGKAT SABUK

KELUARGA BESAR PADJAJARAN CIMANDE (KBPC)

1. Risalah/Sejarah Pencak Silat Cimande


2. Pengetahuan Organisasi KBPC & IPSI

1. RISALAH/SEJARAH PENCAK SILAT CIMANDE


 PADJAJARAN CIMANDE
Padjajaran : Nama Kerajaan Prabu Siliwangi di Kota Bogor yang ditaklukkan oleh
Kerajaan Islam Banten pada tahun 1579
Cimade : Nama daerah 20 km dari kota Bogor, Tarikolot Cimande, terletak di Desa
Lembah Duhur, Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
Cimande : Nama kali yang dipergunakan untuk mandi dan wudhu oleh para santri di
waktu siang dan malam sehingga disebut Cimande, asal kata dari Cai Iman
Anu Hade.
Keluarga Besar Padjajaran Cimande berdiri tanggal 23 Pebruari 1962 di Bogor, sehingga
Bogor menjadi pusat dari KBPC , yaitu Jl. HR. Edi Sukma Teluk Pinang Kecamatan Ciawi
Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Indonesia.

 PENCAK SILAT
Asal kata dari Panca yang berarti Lima Indera dan Silat yang berarti Silaturahmi. Jadi, dapat
diartikan Pencak Silat adalah mengambil lima indera sebagai alat untuk membela diri dan
mengambil hikmahnya menjadi panca kaki, sedangkan asilaturahmi suatu pekerjaan yang
suci.

 LIMA INDERA
Mata – Mulut – Telinga – Hidung – Lidah – serta tangan dan kaki yang dibutuhkan dan
digunakan dalam ilmu pencak silat Cimande.

 PENCAK SILAT CIMANDE


Diciptakan para Alim Ulama yang memiliki ilmu lahir bathin , lahir dari hasil istiqoroh dan
istiqomah. Diciptakan pada tahun 1835, oleh :
1) Embah Choer
2) Ayah Ursi
3) Eyang Atje
4) Ayah Otjod (Embah Haji Abdullah Somad), meninggal setelah menjadi haji, makamnya
terletak di Tarikolot Cimande Kab. Dati II Bogor
 PERKEMBANGAN
Dikembangkan ke pelosok tanah Jawa oleh Embah Khoer yang kini terkenal Embah Khair
pada tahun 1835, dan makamnya terletak di tanah Sareal Kota Bogor (dekat komplek GOR
Pajajaran), murid utama Embah Khair ialah Embah Dato, istilah Dato ialah Ajudan
terkemuka Embah Khair, yang makamnya di Bantar Jati Kaum.

 ALIRAN CIMANDE
Disamping memberikan pelajaran-pelajaran bela diri juga memberikan pelajaran ilmu tubuh
manusia (Panca Indera) atau Anatomi juga memberikan pelajaran ilmu obat-obatan
tradisional sampai turun temurun ke anak cucu, cicit dan anak didiknya.

 MOTTO KELUARGA BESAR PADJAJARAN CIMANDE (KBPC)


Budhi – Bhakti – Sakti
Yang bertujuan mencari keselamatan di dunia dan akhirat, menjunjung tinggi rasa persatuan
dan kesatuan

 CARA MEMPELAJARI ILMU BELA DIRI CIMANDE


1. Dengan kemauan yang keras dan tanpa paksaan
2. Dengan kesadaran yang tinggi tanpa disuruh
3. Dengan ketekunan, kesabaran dan sanggup tabliq (di sumpah) menurut agama yang
dianut
4. Dikecer yang terkenal Peureuhan Cimande
5. Dilatih kekebalan
6. Bersedia membeli ilmu-ilmu yang telah diajarkan dengan cara berpuasa

 SETELAH MEMPELAJARI ILMU BELA DIRI CIMANDE


1. Untuk disimpan, dipelihara, dan diamalkan atau diajarkan
2. Bertujuan membela Agama, Bangsa dan Negara
3. Dilarang untuk berbuat jahat, sombong, congkak, dan jadi tukang pukul
4. Menyelamatkan diri di Dunia dan Akhirat
5. Memelihara rasa kesetiakawanan dan toleransi kesatuan dan persatuan sesuci dengan
sumpah perguruan yang telah diajarkan

 TUJUAN MEMPELAJARI ILMU BELA DIRI CIMANDE


Tujuan utama : Mencari keselamatan dunia akhirat, safaat dan barokah, kebahagiaan
lahir dan bathin
Tujuan II : Bersilaturahmi mengembangkan ajaran agama
Tujuan III : Mendidik para pemuda pemudi menjadi kuat, sehat jasmani dan rohani
Tujuan IV : Menerapka ajaran Perguruan Intisari dati Guru Ratu Waga (Wong)
Tua Karo. Digugu Ditiru Sing Tauladan (Bi’at)
Tujuan V : Menanamkan tata tertib, disiplin, kekeluargaan sebelum latihan
berbaris memberikan penghormatan baik kepada guru, pelatih,
pengurus dan para tamu, pembacaan sumpah perguruan dilanjutkan
dengan berdo’a bersama saling asah, saling asuh, dan saling asih
(gotong royong)
Tujuan VI : Menerapkan jurus-jurus, tidak lepas dari kaidah ajaran Cimande yang
mempunyai arti tersendiri sesuai dengan ajaran-ajaran Al-qur’an dan
sejarah para nenek moyang penyebar agama
Tujuan VII : Menerapkan percaya pada diri sendiri, berani karena benar takut
karena salah, tidak pengecut, tidak sombong, tidak meminum-
minuman keras, tidak penjudi, tidak melacur, tidak mencuri dan lain-
lain yang akan membawa kehancuran lahir bathin dunia akhirat.
Tujuan VIII : Menanamkan kepercayaan : para guru, masyarakat, Agama dan
memerintah, Anggota dan orang tua, perwujudan Budhi-Bhakti-Sakti

ARTI JURUS DAN GERAKAN :


Jurus : Perbuatan tangan dan kerja tangan seperti :
1. Memukul
2. Mematahkan
3. Memegang, mengunci, menangkis anggota tubuh
4. Mencakar, mencubit, menjambret dan menonjok
5. Mencolok, menjitak, menyikut, menampar
Gerakan/Langkah : Perbuatan kaki atau kerja kaki(kuda enam)
Ada lima gerakan ditambah 1 gerakan opat likur :
1. Kuda sejajar
2. Kuda kaki kanan/kiri
3. Kuda Balik
4. Kuda Menyerang
5. Kuda Hindaran
6. Kuda Opat Likur
 KAIDAH GERAKAN DAN JURUS SENI :
1. Perpaduan gerak dan kaidah seni
2. Penjiwaan
3. Penghayatan
4. Perwatakan
5. Pengisian jurus/gerakan

 PAKAIAN, KODE ETIK DAN PREDIKAT


Pakaian :
Berwarna hitam yang mengandung arti PENDEKAR, berlambang Bumi yang selalu
mempunyai sifat rendah hati dan mempunyai perasaan bahwa dirinya kotor dan banyak dosa
sehingga dalam kehidupannya sehari-hari senantiasa menjalankan perintahnya dan menjauhi
larangannya
Perwujudan dari : Budhi – Bhakti – Sakti

Ikat Pinggang
Melambangkan ikatan yang kuat bahwa seseorang pesilat harus selalu siap siaga dalam
menegakkan keadilan dan membela kebenaran agar terwujudnya persatuan dan kesatuan
yang Ber Bhineka Tunggal Ika

PREDIKAT : KLASIFIKASI TINGKAT PERGURUAN PENCAK SILAT CIMANDE


1. Sabuk Kuning – Wira putera
Batas penguasaan 1 s/d 10 jurus
2. Sabuk Hijau – Wira Muda
Batas penguasaan 1 s/d 16 jurus
3. Sabuk Biru – Wira Utama / Asisten Dua (ASDA)
Batas penguasaan 1 s/d 16 jurus
4. Sabuk Cokelat – Satria Muda / Asisten Satu (ASTU)
Batas penguasaan 1 s/d 26 jurus
5. Sabuk Hitam – Satria Utama / Pelatih Utama (PELATU)
Batas penguasaan 1 s/d 33 jurus termasuk pepedangan
6. Sabuk Merah Kecil– Pendekar Muda (Permuda)
7. Sabuk Merah Besar – Pendekar Utama / Guru Besar

 TATA TERTIB LATIHAN KODE ETIK PERGURUAN :


1. Apel Barisan Penghormatan
2. Pembacaan sumpah Perguruan
3. Ber Do’a (sebelum dan sesudah latihan)
4. Pemanasan ( Warming-up)
5. Latihan inti
6. Apel Penutup
 MATERI : ASPEK PENGUASAAN :
1. Penguasaan jurus atau gerakan
2. Penyempurnaan jurus dan tendangan
3. Pemantapan jurus atau kaidah
4. Pengebalan atau kekebalan jasmani
5. Kegunaan tekhnik dan taktik
 METODE YANG DIAJARKAN DAN DIKEMBANGKAN :
1. Jurus (Teori dan Praktek)
Budaya dan Metode olahraga pencak silat
2. Pengetahuan umum dan pendidikan Mental Spritual (pendidikan kerohanian)
3. Ketahanan fisik dan stamina
4. Pengetahuan pertandingan pencak silat
5. Ujian kenaikan Tingkat
6. TRY out / pertandingan keluar

 ORGANISASI IPSI / KBPC :


IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia, berdiri tanggal 8 Mei 1948 di solo, bersamaan
dengan penyelenggaraan PON ke 1, pendirinya yaitu :
1. Mr. Maryun Sudiro Hadi Projo
2. Jumali Wongso Nogoro
3. Rahmad Suronagoro
Pencak silat mulai dipertandingkan ditingkat Nasional pada PON ke VII
tahun 1972
IPSI berdomisili atau berkedudukan di Ibukota Negara Jakarta dengan sebutan :
PB : Perguruan Besar
Ketua umum PB IPSI : H. Edi Marjuki Nalapraya

1. IPSI yang berkedudukan di Propinsi disebut :


PENGDA : Pengurus daerah
Ketua umum : Bridgen H. Suhana Bujana (IPSI Jawa Barat)

2. IPSI yang berkedudukan di kabupaten dan kota madya disebut :


PENGCAB : Pengurus Cabang
Ketua umum Pengcab Kab. Bogor : Bp. Erom Romli
Ketua umum Pengcab Kota Bogor : Bp. Basuki, BA

3. IPSI tingkat kecamatan disebut : Ranting masing-masing ranting diketuai oleh ketua
ranting

PPSI : Persatuan Pencak Silat Indonesia


Aspek yang dikembangkan ialah :
1. Seni Budaya
2. Bela diri

Aspek yang dikembang oleh IPSI ialah :


1. Mental spritual
2. Bela diri
3. Seni budaya
4. Olahraga
KBPC (Keluarga Besar Perguruan Pencak Silat Pajajaran Cimande )
Berdiri pada tanggal 23 Februari 1960
Guru Besar : Bpk. Ki bagus Moch, Djamhari
Alamat Sekretariat : 1. Jl. Veteran No. 27 Kabupaten Bogor
2. Jl. Raya HR. Edi Sukma – Bogor Teluk Pinang I No. 09 Kecamatan
Ciawi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Indonesia (Alamat
Pusat)

Nama – Nama Pelatih Pusat


1. TB. Ludi Djamhari, S.Pd : Pendekar Utama /(Ketua Majlis Pandekar)
2. Apud Saepudin : Pendekar Muda / Pelatih Utama (alm)
3. Doniel : Pendekar Muda / Pelatih Utama
4. Lutfy Sujudi : Pendekar Muda / Pelatih Utama
5. A. Sumanta : Pendfekar Muda / Pelatih Utama
6. Oleh Solegh : Pendekar Muda / Pelatih Utama
7. Lilip Hariya Wira : Pendekar Muda / Pelatih Utama

 KBPC (KELUARGA BESAR PADJAJARAN CIMANDE)


Berdiri pada tanggal 23 Februari 1960
Guru besar KBPC : Bapak Ki bagus Moch, Djamhari
Alamat Sekretariat : Jl.Raya HR Edi Sukma Telukpinang I No. 09 Kecamatan
Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat

 LELUHUR – LELUHUR YANG SELARAS ATAU SEALIRAN DENGAN ALIRAN


CIMANDE

PUSAT : Tari Kolot Cimande, Desa Lemah Duhur Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat Indonesia

Nama leluhur yang meninggal dan terletak di Kab.Bogor :


1. Embah Haji Abdullah Somad (Ayah Otjod)
2. Embah Atje ( Ayah Atje)
3. Embah Rangga ( Ayah Rangga)
4. Embah Ursi (Ayah Ursi)
5. Embah Karta Singapraja
Nama leluhur yang meninggal dan terletak di kodya.Bogor :
1. Embah Khair (Embah Khair), di Tanah Sareal Bogor
2. Embah Dato, di Bantar Jati Kaum Bogor
3. Embah Djapra, di Kebon Raya Bogor
4. Embah Datem, di Batutulis Bogor
5. Embah Djair, di Bantar Jati Timur

Di Kec. Semplak : Embah Raden Harum Semplak Kaum


Di Kaum Pandak : Embah Raden
Di Pelabuhan Ratu : 1. Embah Haji Wali Sakti Kodratullah (leluhur Sukawuyana)
2. Embah Genter Bumi
3. Embah Sukma Widjaja
4. Embah Angka Djaja Sakti
5. Embah Rembang Karang Hawu
6. Embah Angguh
7. Embah Sungsang Layang Laut Kidul
Di Kab. Cianjur : 1. Embah Dalam Cikundul Wiratadatar
2. Abah Adih Djamhur
3. Abah Sera
4. Abah Madi
5. Abah Kasi
6. Abah Kalong
7. Abah Kondo
Di Sumedang : 1. Embah Djaga Raksa
2. Embah Djaga Perkasa
Di Kab. Garut : 1. Sunan Rachmat Leuweung Sancang Godog Suci (Kian Santang)
1. Abah Madi
2. Abah Kari
3. Syeh Abdul Muhyi – Pamijahan – Garut – Gosong suci – Syeh
Djafar Sidik
Di kab. Cirebon : 1. Susuhunan Kasepuhan
2. Susuhunan Kanoman
3. Syeh Syarief Hidayatullah ( Syeh Mu’alim)
4. Nyi Mas Pana Tagoma
Di Seda Palembang : 1. Pangeran Maulana Muhammad
2. Pangeran Basisir
Di Kab. Banten : 1. Maulana Hasanuddin – Masjid Agung
2. Maulana Yusuf - Kasuniaran
3. Maulana Mansyur – Cikaduan
4. Syeh Asnawi – Caringin Labuhan ( Banten )
Di Madura : 1. Maulana Malik Ibrahim – Bangkalan
2. Maulana Maghribi - Pamekasan

 NAMA – NAMA GURU GURU BESAR PADJAJARAN CIMANDE


Nama guru – guru yang telah wafat :
1. Abah Sidik bin Enos – Tari Kolot Cimande
2. Abah Ayub bin H. Abdul Rasyid – Cisalada
3. Abah H. Asih Djakarsih – Tari Kolot Cimande
4. Abah Rochim – Tari Kolot Cimande
5. Abah Opan – Kebon Pedes
6. Abah Pusin – Bojong Menteng
7. Abah H. Gaos (Abah Encun) Tari Kolot Cimande
8. Abah H. Miftah – Tari Kolot Cimande
9. Abah. H. Karim – Tari Kolot Cimande
10. Abah H. Lukman (Abahj Enong) – Pasir Muncung
11. Abah H. Komar – Tari Kolot Cimande
12. Abah H. Kelil (Abah Machmud) – Tari Kolot Cimande
13. Abah Boin – Cisempur
14. Mang Sabari – Cisalada
15. Abah Hasbuna – Ciangsana
16. Abah safe’I – Kebon Pedes
17. Bapak Kyai Djasmani – Pamdeglang
18. Bapak Kyai Moch. Yusuf – Batu Bantar Banten

 JURUS : DASAR CIMANDE 33 JURUS


PECAHAN 33 jURUS
PENGEBALAN 33 Jurus

JURUS DASAR:

I.Selendang Putih : Pengetahuan Tata Tertib, Kode Etik, Sumpah Perguruan, Berdo’a,
( Dasar ) Persiapan 10 jurus ujian.

II. WIRA PUTRA : 1. Tonjok Ambreug (dua tangan)


(Sabuk Kuning) 2. Tonjok Sabeulah (satu tangan)
3. Kelid (luar)
4. Selup (dalam)
5. Timpa Sabeulah
6. Timpa Dua Beulah
7. Serong Timpa
8. Besotan (deleg)
9. Teke Tampa
10. Teke Purilit (puter)
III. WIRA MUDA : 11. Pencitan
(Sabuk Hijau) 12.Tawekan (pisau)
13. Kebutan
14. Guaran
15. Kebut Guar
16. Timpah luar jero

IV. WIRA UTAMA : 17. Bendungan


(Sabuk Biru) 18. Serongan
19. Serong Takol/panggul
20. Serong Peupeuh/Tepak
21. Kelid Sabeulah

V. SATRIA MUDA : 22. Kelid Tonjok, tepak


(Sabuk Coklat) 23. Kelid Tonjok, kebut
24. Selup Timpah, tepak
25. Selup Tojok, tepak
26. Singgulan

VI. SATRIA UTAMA 27. Timpah Bohong


( Sabuk Hitam ) 28 Singgul Peupeuh Kebut
29. Eluk Paku, tepak
30. Peupeuh dua kali kebut/guar
31. Dugdegan
32. Pakalah Kelid
33. Pakalah Gede

VII. PENDEKAR MUDA


MERAH KECIL : 1. Pedang, Golok, Pisau (Ela-ela)
2. Ela-ela sakali
3. Selup kuriling
4. Jegangan
5. Tagogan
6. Keseran
7. Palumbang
8. Serong
9. Samberan
10. Opat likur
11. Selup potongan
12. Selup bonong
13. Selup pamacan

VIII. PENDEKAR UTAMA : 1. Igel salancar Cimande


MERAH BESAR 2.Tepak dua cimandean
3. Jurus pernapasan (AL-Barokah)
4. Jurus Payung (Asma’ul Husna)
5. Jurus Debus
6. Pengobatan Tradisional / Patah tulang
7. Jurus-jurus Tauhid
8. Peureuhan dan Keceran
GURU BESAR
KELUARGA BESAR PERGURUAN PENCAK SILAT
“PADJAJARAN CIMANDE”

H. KIBAGUS Moch. DJAMHARI

BIDANG AGAMA ISLAM


Agama Islam adalah : agama yang diturunkan Allah kepada seluruh umat manusia dan
berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah S.A.W
 Rukun Islam ada 5 (lima) perkara yaitu :
1. Syahadat
2. Sholat : shalat wajib bagi umat islam adalah 5 (lima) waktu sehari semalam yaitu :
Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh
Sebelum sholat diwajibkan berwudhu (jika ada air) dan bertayamum (jika tidak ada
air)
3. Puasa : yaitu menahan lapar, haus dan segala yang membatalkannya mulai dari terbit
fajar sampai terbenamnya matahari
Umat islam melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan
4. Zakat : apabila mampu (kaya)
5. Haji : menunaikan ibadah haji ke Baitullah (jika mampu)
 Rukun Iman ada 6 (enam) perkara, yaitu iman kepada :
1. Allah SWT.
2. Malaikat – malaikat Nya
3. Kitab – kitab Nya
4. Rasul – rasul Nya
5. Hari Kemudian (Kiamat)
6. Qodo dan Qodar (baik dan buruk)
Nabi Muhammad S.A.W. dilahirkan di Mekkah pada malam Senin tanggal 12 Rabiul Awal
tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 Masehi.
Ayah Nabi Muhammad S.A.W. bernama Abdullah, ibunya bernama Siti Aminah,. Nabi
Muhammad S.A.W. wafat pada hari dan tanggal yang sama dengan kelahirannya, yaitu pada
tanggal 12 Rabiul Awal tahun 10 Hijriyah dan bertepatan dengan tanggal 3 juni 632 Masehi
dalam usia ke 63, setelah berhasil berjuang dengan gilang gemilang selama 23 tahun.
Kita sebagai umat Islam harus hormat dan berbakti kepada kedua Ibu/Bapak kita, diantaranya
berbakti kepada mereka dengan cara :

1. Hormat dan sopan kepada keduanya


2. Menjaga dan memelihara mereka, terutama bila sudah lanjut usia/bila dalam keadaan
sakit
3. Patuh pada nasehatnya, taat pada perintahnya serta menjauhi larangannya dan jangan
sampai durhaka kepada mereka
4. Bersikap dan bertutur kaya yang baik kepada mereka
5. Menjaga nama baik keluarga
6. Dan lain-lain

PENGETAHUAN PERTANDINGAN OLAHRAGA PENCAK SILAT


 TATA TERTIB ATAU PERATURAN PERTANDINGAN
1. Tidak dibenarkan berjalan melintasi gelanggang pertandingan ketika pesilat
dipanggil untuk menempati salah satu sudut area (sudut merah/biru
2. Kuku tidak boleh panjang
3. Berpakaian seragam Pencak Silat
4. Pesilat menghormat kepada couch, Wasit, Juri, Dewan Pertandingan dan Penonton.
Pesilat harus berusaha untuk mendapatkan nilai yang tertinggi dengan tekhnik
pertandingan yang terpuji
 UNSUR YANG DIGUNAKAN
1. Serangan dengan tangan dan kaki yang mengenai sasaran
2. Pembelaan/mengelak (elakan) dan menangkis (tangkisan)
3. Menjatuhkan (jatuhan)
4. Mengunci lawan (kuncian)
5. Mematuhi larangan-laranga yang telah ditentukan
Sasaran-saran berkenaan serangan adalah semua anggota tubuh dari batas leher keatas,
kemaluan (togok). Jadi sasarannya adalah dada, perut, pinggang (kanan/kiri) dan tangan
dapat dijadikan sasaran serangan (untuk menjatuhka lawan) atau mengunci lawan tetapi
tidak mendapat nilai sebagai sasaran perkenaan

KETENTUAN NILAI (SKOR)


 NILAI PRESTASI TEKNIK
1. SERANGAN DENGAN TANGAN kearah lawan mengenai sasaran yang bertenaga
dan mantap, dengan tidak tertangkis lawan bernilai 1 (satu)
2. SERANGAN DENGAN KAKI kearah lawan mengenai sasaran yang bertenaga dan
mantap, dengan tidak tertangkis lawan bernilai 2 (dua)
3. TEKNIK JATUHAN (menjatuhkan), dengan berhasilnya pesilat menjatuhkan lawan
sehingga tubuhnya menyentuh matras (kecuali kaki) dengan teknik menjatuhkan,
tanpa menggumul lawan serta tidak ikut terjatuh bernilai 3 (tiga)
4. KUNCIAN ialah berhasilnya seseorang membuat lawannya tidak berdaya dengan
teknik kuncian tanpa mematahkan persendian bernilai 4 (empat)
CATATAN : serangan tangan sebagai usaha untuk melepaskan kuncian yang satu
kali maka kunciannya dinyatakan “gagal”
5. Pembelaan dengan ELAKAN yang disusul dengan serangan balasan serta mengenai
sasaran dengan tangan bernilai 1+1
6. Pembelaan dengan ELAKAN yang disusul dengan serangan balasan dengan kaki
(tendangan) bernilai 1+2
7. Serangan sejenis menggunakan tangan dan kaki, atau bernilai satu serangan.
 KERAPIHAN TEKNIK
Selama pertandingan bersikap awal pasangan langkah dengan koordinasi teknik dalam
melakukan pembelaan serangan bernilai terendah 2 (duan) dan tertinggi 5 (lima) dalam
tiap ronde.
 PELANGGARAN
 PELANGGARAN BERAT
1. Menyerang lawan yang bukan sasaran penyerangan, sehingga lawan cedera, nilai
penyerangan dikurangi 5 (lima)
2. Mematahkan persendian lawan, sehingga lawan cedera bernilai -5 (min lima)
3. Melempar lawan dari gelanggang hingga lawan cedera bernilai -5 (min lima)
4. Menyerang lawan sebelum ada aba-aba dari wasit dan cedera mendapat -5 (min
lima)
5. Membenturkan kepala atau menyerang dengan kepala hingga lawan cedera
bernilai -5 (min lima)
6. Menggapai, menggigit, mencakar, mencengkeram lawan sehingga cedera nilai -5
(min lima)
7. Menghina, mengejek, meludahi, dan mengeluarkan kata-kata serta tidak sopan
kepada lawan, wasit biasanya memberikan teguran akan tetapi apabila masih
melakukan terus tanpa mendengarkan peringatan bernilai -5 (min lima)
 PELANGGARAN RINGAN
untuk pelanggaran tidak mendapat pengurangan nilai, tetapi apabila dilakukan
berkali-kali akan menjadi pelanggaran berat, misalnya :
1. Keluar gelanggang secara berturut-turut
2. Melakukan penyimpangan dari aturan pertandingan
 DISKUALIFIKASI
Melakukan pelanggaran berat dengan sengaja atau tidak disengaja, pada sasaran
yang dilarang, hingga lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan karena cedera,
maka pemenang diberikan pada lawan yang cedera.
CATATAN : dapat atau tidaknya pesilat yang cedera untuk melanjutkan
pertandingan, ditentukan oleh dokter pertandingan.

SUMPAH PERGURUAN

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kami berjanji :

1. Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa


2. Memelihara ajaran-ajaran Perguruan dan mengembangkan kebudayaan asli Indonesia
3. Membina watak ksatria, berwibawa dan bermoral
4. Mempererat persatuan, kesatuan disiplin, bertanggung jawab dan bermusyawarah
5. Memelihara tata tertib dan keamanan

BUDHI…BHAKTI…SAKTI

Anda mungkin juga menyukai