Asuhan Keperawatan Rheumatoid Arthritis - Compressed
Asuhan Keperawatan Rheumatoid Arthritis - Compressed
RHEUMATOID ARTHRITIS
RIZKY ASTA PRAMESTIRINI
PENGERTIAN
• Rheumatoid arthritis adalah penyakit inflamasi autoimun yang terutama ditandai
dengan sinovitis yang disertai dengan kelainan multi organ, selain rasa sakit,
pembengkakan dan kekakuan sendi sehingga dapat menyebabkan disfungsi fisik
dan deformitas yang tidak dapat di ubah (Tanaka,2020).
• Rheumatoid arthritis adalahpenyakit autoimun peradangan kronis, yang awalnya
menyerang persendian kecil, berkembang menjadi persendian yang lebih besar,
dan akhirnya menyerang kulit, mata, jantung, ginjal, dan paru-paru. Seringkali,
tulang rawan sendi hancur, dan tendon serta ligamen melemah (Scherer et al.,
2020).
• Rheumatoid arthritis merupakan salah satu contoh penyakit yang terjadi akibat
kompleks imun. Pada penyakit ini terbentuk suatu imunoglobulin (Ig) yang berupa
IgM (disebut rheumatoid factor, RF) yang spesifik terhadap fraksi Fc dari molekul
IgG. Mengapa jenis Ig ini dibentuk dalam jumlah yang besar pada beberapa orang
tidaklah diketahui
• Kompleks RF dan IgG ditimbun di sinovial sendi dan mengaktifkan komplemen yang
melepas mediator dengan dengan sifat kemotaktik dan lisis jaringan setempat.
Respon inflamasi yang disertai peningkatan permeabilitas vaskular menimbulkan
pembengkakan sendi dan sakit bila eksudat bertambah banyak
• Walaupun manifestasi sistemiknya bervariasi, gambaran khas RA adalah peradangan
sinovial (sinovitis) yang menetap, biasanya mengenai sendi perifer. Potensi
peradangan sinovium untuk menyebabkan destruksi tulang rawan dan erosi tulang
dan selanjutnya deformitas sendi merupakan tanda utama penyakit ini.
ETIOLOGI
Menurut Nugroho,2012 penyebab RA adalah:
• Penyebab RA masih belum di ketahui.
• Faktor genetik (wanita hormon esterogen)
• Faktor lingkungan
• Infeksi (bakteri, mikroplasma atau virus)
PATOFISIOLOGI
• Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena inflamasi dan degenerasi
yang terlihat pada penyakit rematik. Inflamasi akan terlihat pada persendian sebagai
sinovitis. Pada penyakit rematik inflamatori, inflamasi merupakan proses primer dan
degenerasi yang terjadi merupakan proses sekunder yang timbul akibat
pembentukan pannus (proliferasi jaringan synovial).
• Inflamasi merupakan akibat dari respon imun (Nugroho, 2012) Pada penyakit rematik
degeneratif dapat terjadi proses inflamasi yang sekunder. Sinovitis ini biasanya lebih
ringan serta menggambarkan suatu proses reaktif. Sinovitis dapat berhubungan
dengan pelepasan proteoglikan tulang rawan yang bebas dari kartilago artikuler
yang mengalami degenerasi kendati faktor-faktor imunologi dapat pula terlibat
(Nugroho, 2012).
MANIFESTASI KLINIS RA
• Menurut (Indah et al., 2019) manifestasi klinis dari RA adalah:
1. Nyeri sendi
2. Pembengkakan sendi dengan sinovitis (penebalan dan cairan sinovial)
3. Kekakuan sendi
4. Sendi bisanaya hangat
5. Kadang2 eritematous
6. Jangkauang gerak terbatas
7. Demam ringan
8. Malaise dan kelelahan
9. Skleritis
10. Vaskulitis
11. Sindrom felty
GAMBARAN KLINIS SINOVITIS
• Nyeri : biasanya lebih buruk saat istirahat atau selama tidak aktif
• Pembengkakan, biasanya di sekitar sendi (bukan pembengkakan tulang) Sensasi
“boggy” pada saat dilakukan palpasi
• Kekauan sendi pada pagi hari, lebih dari 1 jam
MANIFESTASI KLINIS
CONT...
CONT..
Klasifikasi RA Menurut (Aletaha et al.,2010)
NO KRITERIA RA
1 Morning stiffness lebih dari 1 jam
2 Artritis pada 3 atau lebih area sendi
3 Artritis pada sendi tangan
4 Atritis terjadi simetris
5 Nodul rhemathoid
6 Serum faktor rheumatoid
7 Gambaran radiologi : erosi atau osteopenia partikular tegas
* Pasien didiagnosa rheumatoid artritis bila terdapat 4 dari 7 kriteria
DIAGNOSTIK
• Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari
tangan dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi
peri-artikuler pada foto rontgen. Kriteria Artritis rematoid menurut American reumatism Association ( ARA ) adalah:
2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi.
3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada salah satu sendi secara terus-menerus
sekurang-kurangnya selama 6 minggu.
Rheumatoid arthritis klasik pada tipe ini harus terdapat 7 kriteria tanda dan gejala
sendi yang harus berlangsung terus menerus paling sedikit dalam waktu 6 minggu
Rheumatoid arthritis defisit pada tipe ini harus ada 5 kriteria tanda dan gejala
yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minngu
Probable rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 3 kriteria tanda dan
gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus paling sedikit 6 minggu
Possible rheumatoid arthritis pada tipe ini harus berlangsung terus menerus paling
sedikit dalam waktu 3 bulan
KOMPLIKASI RA
• Osteoporosis
• Rheumatoid nodule
• Sinrom sjogren
• Infeksi
• Carpal tunnel syndrom
• Penyakit paru-paru
• Masalah jantung
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Edukasi
2. Medical Therapy
NSAIDs (Antiinflamasi non-stereoid), ex :ibupofen, aspirin asammafenamat
Corticosteroid, ex : vasculitis
DMRAD (Disease modifying antiheumatic drug), ex : Klorokuin fosfat, Sulfasalazin
3. Rehabiliasi/ exercise programs
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan
Manifestasi awal pada penyakit ini berupa:
a. Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan atau pada tungkai
b. Rasa tidak nyaman terjadi beberapa periode atau waktu sebelum pasien
mengetahui dan merasakan adanya perubahan pada sendi
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing masing sisi (bilateral) amati warna
kulit, ukuran, pembengkakan
b. Lakukan pengukuran “pasive range of motion” pada sendi-sendi sinovial
(keterbatasan gerak sendi, krepitasi, nyeri saat sendi di gerakkan)
CONT...
c. Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skletal secara bilateral ( adanya atrofi, tonus otot,
kekuatan otot)
d. Kaji tingkat nyeri
e. Kaji aktivitas/kegiatan
3. Riwayat psikososial (pengkajian terhadap konsep diri klien khususnya aspek body image
dan harga diri)
4. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri sendi-sendi b/d perubahan patologis RA
b. Risiko injury (cedera) b/d lemahnya kekuatan otot dan sendi
c. Gangguan konsep diri : body image b/d perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok,
deformitas
d. Gangguan aktifitas sehari-hari b/d terbatsnya gerakan
e. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi
EVALUASI
• Tanaka, Y. (2020). Inflammation and Regeneration Rheumatoid arthritis. 40:20, 1–8. https://doi.org/10.1186/s41232-020-00133-8
• Scherer, H. U., Häupl, T., & Burmester, G. R. (2020). The etiology of rheumatoid arthritis. Journal of Autoimmunity, 110(January), 102400. https://doi.org/10.1016/j.jaut.2019.102400
• Aletaha, D., Neogi, T., Silman, A. J., Funovits, J., Felson, D. T., Bingham, C. O., Birnbaum, N. S., Burmester, G. R., Bykerk, V. P., Cohen, M. D., Combe, B., Costenbader, K. H., Dougados, M.,
Emery, P., Ferraccioli, G., Hazes, J. M. W., Hobbs, K., Huizinga, T. W. J., Kavanaugh, A., … Hawker, G. (2010). 2010 Rheumatoid arthritis classification criteria: An American College of
Rheumatology/European League Against Rheumatism collaborative initiative. Arthritis and Rheumatism, 62(9), 2569–2581. https://doi.org/10.1002/art.27584
• Hidayat, R., Bagus Putu Putra Suryana, Linda Kurniaty Wijaya, Anna Ariane, Rakhma Yanti Hellmi, Endy Adnan, & Sumariyono. (2021). Indonesian Rheumatology Association (IRA) Recommendations for Diagnosis
and Management of Rheumatoid Arthritis. Indonesian Journal of Rheumatology, 13(1), 322–443. https://doi.org/10.37275/ijr.v13i1.173